Anda di halaman 1dari 6

Jurnal e-GiGi (eG), Volume 3, Nomor 2, Juli-Desember 2015

GAMBARAN KEPATUHAN PASIEN MELAKSANAKAN INSTRUKSI


SETELAH PENCABUTAN GIGI DI RSGM FK UNSRAT

1
Indra Setiawan
2
Ni Wayan Mariati
2
Michael A. Leman

1
Kandidat Skripsi Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran
2
Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran
Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: setiawan.indra@yahoo.com

Abstract: Instruction after tooth extraction is about what to do and to avoid after tooth
extraction which aims to prevent the disruption of wound healing process and any possible
complications. This study aimed to know patients’ obedience to the instructions after tooth
extraction implemented in RSGM FK Unsrat and at respondents’ houses. This study used
mixed methods with a cross sectional design. There were 44 people as respondents obtained
by using purposive sampling method. The results showed that some patients ignored
instruction, as follows: drug use rules, bite the gauze for 30 minute-1 hour, avoid hot, spicy,
hard textured food and not touching the surgery site with tounge. Conclusion: The most
ignored instruction by patient was to follow the drug consuming rules.
Keywords: instruction after tooth extraction, obedienced

Abstrak: Instruksi setelah pencabutan gigi ialah instruksi mengenai hal hal yang sebaiknya
dilakukan dan dihindari setelah pencabutan gigi yang bertujuan untuk mencegah terganggunya
proses penyembuhan luka dan komplikasi yang mungkin dapat terjadi. Penelitian ini bertujuan
melihat gambaran kepatuhan pasien melaksanakan instruksi setelah pencabutan gigi di RSGM
FK Unsrat. Jenis penelitian ini ialah mixed method study dengan desain penelitian potong
lintang. Penelitian dilakukan di RSGM FK Unsrat dan di rumah responden dengan jumlah
responden 44 orang. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Data
disajikan dalam bentuk diagram dan tabel berdasarkan distribusi frekuensi, serta beberapa
pernyataan dari responden. Hasil penelitian menunjukan ditemukan beberapa instruksi yang
diabaikan oleh pasien, seperti menaati aturan pakai obat, menggigit kapas atau kassa selama
30 menit-1 jam, menghindari makanan panas, keras, pedas dan tidak menyentuh-nyentuh luka
dengan lidah. Simpulan: Instruksi yang paling banyak diabaikan oleh pasien ialah instruksi
untuk menaati aturan pakai obat
Kata kunci: instruksi setelah pencabutan gigi, kepatuhan

Tindakan pencabutan gigi merupakan salah pencabutan gigi. Contoh instruksi yang
satu tindakan bedah mulut yang paling diberikan setelah pencabutan gigi, yaitu:
banyak dilakukan di rumah sakit dan “apabila mendapatkan resep taatilah aturan
puskesmas. Dokter gigi akan memberikan pakainya”; “jika diberikan antibiotik, harus
beberapa instruksi kepada pasien mengenai dihabiskan”; “gigit kapas atau kasa selama
hal yang harus dilakukan dan dihindari 30 menit sampai satu jam sesudah
setelah pasien menerima tindakan pencabutan”; “jangan menghisap daerah
367
Setiawan, Mariati, Leman: Gambaran kepatuhan pasien...

bekas pencabutan”; “jangan merokok”; alkohol, dan sering meludah setelah


dan, “jangan sering meludah”.1 pencabutan gigi. (hasil wawancara pribadi
Pasien wajib mengetahui dan penulis dengan beberapa masyarakat di
mengikuti instruksi setelah pencabutan kota Manado). Penelitian ini bertujuan
gigi, dengan tujuan menghindari untuk mengetahui gambaran kepatuhan
kemungkinan terjadinya komplikasi setelah pasien melaksanakan instruksi setelah
pencabutan dan terganggunya proses pencabutan gigi di RSGM FK UNSRAT.
penyembuhan luka. Komplikasi yang dapat
terjadi setelah pencabutan, yaitu: dry METODE PENELITIAN
socket; perdarahan; rasa sakit; edema; Penelitian ini menggunakan mixed
infeksi; dan, trismus yang persisten.1,2 Dry method, dengan pendekatan potong lintang
socket disebabkan oleh kontaminasi Pengumpulan data kuantitatif dengan
bakteri, merokok, dan penyakit sistemik.3 menggunakan check-list dan pendekatan
Masyarakat yang pernah menerima kualitatif dengan menggunakan in-deph
tindakan pencabutan gigi memiliki sikap interview pada sepuluh responden serta
yang berbeda-beda terhadap instruksi observasi dengan rekaman video. Penelitian
setelah pencabutan gigi. Beberapa ini dilaksanakan pada tanggal 24 Februari-
masyarakat mematuhi, dan yang lain 10 Juli 2015.
mengabaikan instruksi dari dokter gigi. Populasi penelitian yaitu pasien yang
Sikap mematuhi instruksi pasien berkunjung ke RSGM FK UNSRAT dari
dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah 10 Juni-8 Juli 2015. Metode pengambilan
satunya pengetahuan.4 sampel yang digunakan metode purposive
Pasien cenderung mematuhi instruksi sampling yaitu suatu pengambilan sampel
setelah pencabutan gigi yang diberikan yang dilakukan dengan berdasarkan dari
dengan nilai informasi atau pengetahuan kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria
yang tinggi, serta cara penyampaian inklusi yaitu: pasien yang berumur 18-60
instruksi yang baik dari dokter gigi. tahun; pasien yang dirawat dengan tindakan
Pengetahuan dengan banyak aspek positif pencabutan gigi; pasien yang kooperatif
akan menumbuhkan sikap yang makin dan setuju untuk menjadi subjek penelitian.
postif. Sikap positif tersebut akan Kriteria eksklusi yaitu pasien dengan
menghasilkan perilaku yang sesuai dengan gangguan bicara dan gangguan mental.
instruksi dari dokter gigi. Variabel penelitian yaitu kepatuhan
Berdasarkan data RISKESDAS tahun pasien melaksanakan instruksi setelah
2013, jumlah obat sisa yang disimpan oleh pencabutan gigi. Instrumen penelitian yang
masyarakat Indonesia di perkotaan digunakan yaitu lembar check-list instruksi
berjumlah 46,3% dan 27,6% dari seluruh operator, panduan wawancara, kamera, dan
obat yang disimpan merupakan obat perekam suara. Lembar check-list
antibiotik.5 Masyarakat sering tidak merupakan daftar instruksi setelah
menghabiskan antibiotik yang diresepkan pencabutan gigi yang sebaiknya diberikan
oleh dokter akibat pemahaman terhadap operator kepada pasien berdasarkan temuan
resistensi antibiotik yang rendah. peneliti pada beberapa literatur. Observasi
Sikap masyarakat terkadang pemberian instruksi dari operator kepada
mengabaikan beberapa instruksi setelah pasien dilakukan di RSGM FK Unsrat
pencabutan gigi yang diberikan oleh dokter dengan menggunakan lembar check list,
gigi. Terdapat beberapa perilaku setelah empat sampai lima hari peneliti
masyarakat yang menghambat proses berkunjung ke rumah responden untuk
penyembuhan luka dan memungkinkan wawancara. Data yang digunakan dalam
terjadinya komplikasi, misalnya merokok penelitian ini disajikan dalam bentuk tabel,
setelah pencabutan gigi, mengonsumsi diagram dan narasi. Data dideskripsikan
368
Jurnal e-GiGi (eG), Volume 3, Nomor 2, Juli-Desember 2015

berdasarkan distribusi frekuensi dan


dijabarkan untuk setiap instruksi dalam
bentuk narasi.

HASIL PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan di RSGM FK
UNSRAT dan wawancara di rumah
responden. Jumlah responden yang didapat
selama penelitian berjumlah 44 responden.
Hasil penelitian menunjukkan distribusi
frekuensi responden berdasarkan umur dan
jenis kelamin (Gambar 1 dan 2). Tabel 1 Gambar 2. Distribusi frekuensi responden
memperlihatkan instruksi yang diberikan berdasarkan jenis kelamin
operator kepada pasien setelah pencabutan
gigi dan persentase kepatuhan serta
ketidakpatuhan BAHASAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
sebagian besar pasien yang menjadi
responden selama bulan Juni 2015 paling
banyak pasien paruh baya dengan usia 51-
60 tahun dengan presentase 46%. Semua
responden memahami dan masih
mengingat instruksi yang diberikan karena
jarak waktu wawancara yang dekat dengan
waktu pasien menerima instruksi setelah
pencabutan gigi.
Instruksi setelah pencabutan sendiri
hanya akan dilakukan selama tiga sampai
empat hari, perdarahan dan pembengkakan
akan hilang dalam empat hari. sementara
Gambar 1. Distrubusi frekuensi responden
penyembuhan secara keseluruhan biasanya
berdasarkan umur
akan terjadi setelah tiga minggu.6

Tabel 1. Instruksi yang diberikan operator kepada pasien setelah pencabutan gigi dan persentase
kepatuhan serta ketidakpatuhan

No Instruksi setelah pencabutan gigi Jumlah responden Kepatuhan Ketidak-


yang menerima % (%) patuhan
instruksi (%)
1 Memberi tahu aturan pakai obat 42 95,45 38 62
2 Mengigit kapas atau kassa selama 30 menit-1 jam 38 86,36 92 8
3 Tidak mengonsumsi makanan atau minuman panas 31 70,45 94 6
setelah pencabutan gigi
4 Tidak mengonsumsi makanan keras dan pedas 22 50 68 32
5 Tidak menyentuh-nyentuh luka dengan lidah 18 40,9 83 17
6 Tidak banyak meludah setelah pencabutan gigi 10 22,72 100 0
7 Tidak menghisap-hisap daerah luka pencabutan 9 20,45 100 0
8 Tidak mengunyah di daerah luka pencabutan gigi 6 13,36 100 0
9 Tidak berkumur kumur terlalu sering dan terlalu kuat 5 11,36 100 0
10 Tidak merokok setelah pencabutan gigi 3 6,81 100 0
11 Tidak beraktivitas berat setelah pencabutan gigi 2 4,54 100 0
12 Tidak mengonsumsi alkohol setelah pencabutan gigi 2 4,54 100 0
13 Tidak menyikat gigi pada daerah pencabutan 1 2,27 100 0
369
Setiawan, Mariati, Leman: Gambaran kepatuhan pasien...

Instruksi setelah pencabutan sendiri hanya masih kurang. Pasien hanya menerima
akan dilakukan selama tiga sampai empat informasi untuk menghabiskan obat
hari, perdarahan dan pembengkakan akan antibiotik tanpa mengetahui atau menerima
hilang dalam empat hari. sementara informasi maksud dan tujuan instruksi
penyembuhan secara keseluruhan biasanya tersebut. Pada telaah pustaka yang
akan terjadi setelah tiga minggu.6 Distribusi dilakukan Fatmah, hal yang perlu
frekuensi berdasarkan jenis kelamin dilakukan dalam meningkatkan kepatuhan
menunjukkan bahwa pasien yang menjadi pasien dalam mengonsumsi obat ialah
responden paling banyak ialah pasien dengan memberikan informasi kepada
berjenis kelamin perempuan. pasien akan manfaat dan pentingnya
Berdasarkan hasil observasi ditemukan kepatuhan terhadap instruksi yang
empat instruksi tambahan yang tidak diberikan serta memberikan informasi
termasuk dari sembilan daftar instruksi resiko ketidakpatuhan.8 Pasien tidak
yang dibuat oleh peneliti. Pemberian mengetahui resiko terjadinya resistensi obat
instruksi pada beberapa pasien, ditemukan jika tidak menghabiskan antibiotik yang
perbedaan informasi instruksi yang diresepkan. Pasien berhenti minum obat
diterima oleh 38 pasien, yaitu: instruksi dengan pertimbangan merasa diri sudah
“Menggigit kapas atau kassa selama 30 sehat dan rasa takut yang dirasakan pasien
menit-1 jam”; Terdapat dua orang jika mengonsumsi obat terlalu banyak
diberikan instruksi “Menggit kapas atau justru akan menimbulkan penyakit baru.
kassa hingga pasien telah merasa tidak Hal ini juga terjadi pada instruksi setelah
berdarah lagi”; dan, 14 orang diberikan pencabutan gigi lainnya, misalnya dalam
instruksi tersebut tanpa diinformasikan memilih makanan yang akan dikonsumsi
lama waktu menggigit kapas. Peneliti juga pasien setelah menerima tindakan
menemukan terdapat perbedaan pemberian pencabutan gigi. Sebagian besar pasien
instruksi dari beberapa operator tentang tidak menerima informasi mengenai resiko
aturan pakai dan cara penggunaan obat tidak mematuhi instruksi tersebut. Terdapat
analgesik, sebagian menginstruksikan beberapa pasien mengonsumsi makanan
hanya dikonsumsi jika sakit dan sebagian apa saja yang tersedia di rumah tanpa
menginstruksikan dikonsumi dua kali mempertimbangkan instruksi yang
sehari. diterima. Pasien beralasan tidak apa apa
Data tentang kepatuhan pasien mengonsumi makanan keras, yang penting
melaksanakan instruksi setelah pencabutan berhati-hati saat mengunyah jangan sampai
gigi didapatkan dari hasil wawancara terkena luka bekas pencabutan.
peneliti dengan pasien. Hasil penelitian Pada penelitian yang dilakukan oleh
menunjukkan bahwa instruksi untuk Pratama tahun 2014 tentang gambaran
menaati aturan pakai obat merupakan kepatuhan dalam melaksanakan diet
instruksi yang paling banyak tidak penderita diabetes menunjukkan bahwa,
dilaksanakan. Terdapat beberapa teori yang pasien tidak mematuhi anjuran diet pada
mempengaruhi kepatuhan pasien dalam penderita diabetes dengan yang dianjurkan
program kesehatan, misalnya keseriusan karena kurangnya pengetahuan pasien
penyakit, kompleksitas pengobatan, teori mengenai diet yang baik bagi mereka.
perilaku, komunikasi dokter dan pasien Pengetahuan tentang manfaat mematuhi
dalam hal memahami dan menerima, juga instruksi memberi pengaruh besar pada
keyakinan rasional yang menimbang pasien untuk melaksanakan instruksi
manfaat pengobatan.7 setelah pencabutan gigi. Pengetahuan
Berdasarkan hasil penelitian, pasien memiliki dua aspek, yaitu aspek positif dan
tidak menghabiskan antibiotik karena negatif. Semakin besar aspek positif suatu
pengetahuan tentang instruksi tersebut pengetahuan maka akan menimbulkan
370
Jurnal e-GiGi (eG), Volume 3, Nomor 2, Juli-Desember 2015

sikap yang positif pula. Pemahaman yang memiliki peranan penting sebagai pemberi
baik dan positif dari manfaat instruksi dan informasi dan pengetahuan dalam
resiko tidak mematuhi instruksi akan meningkatkan kualitas informasi yang
menumbuhkan sikap kepatuhan dari diberikan kepada pasien, sehingga pasien
pasien.9 Sebagai contoh, pasien yang mau lebih mematuhi instruksi yang
mengetahui bahwa mengonsumsi makanan diberikan. Perawatan kesehatan seperti
panas setelah pencabutan gigi dapat tindakan pencabutan gigi yang hanya
meningkatkan pembengkakan luka didasari diagnosa yang tepat, keahlian saat
pencabutan memiliki sikap yang lebih penanganan, serta pemberian obat yang
positif untuk mematuhi instruksi benar tentunya belum cukup untuk
dibandingkan dengan pasien yang hanya menjamin keberhasilan dari terapi tersebut
mengetahui bahwa tidak boleh jika tidak diikuti dengan kepatuhan pasien
mengonsumsi makanan panas setelah melaksanakan instruksi setelah pencabutan
pencabutan gigi tanpa mengetahui resiko gigi yang diberikan dokter gigi.
ketidakpatuhan dari instruksi tersebut.
Sikap mematuhi instruksi juga SIMPULAN
dipengaruhi oleh pengalaman pasien.10 Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Ketidakpatuhan pasien dalam mematuhi dari 44 pasien yang menjadi subjek
instruksi didasari atas beberapa penelitian, ketidakpatuhan terjadi hanya
pengalaman sebelumnya yang pada instruksi, menaati aturan pakai obat,
menunjukkan bahwa resiko tidak mematuhi menggigit kapas selama 30 menit – 1 jam,
instruksi setelah pencabutan gigi belum menghindari makanan panas, keras dan
tampak atau dirasakan oleh pasien. pedas, serta tidak menyentuh-nyentuh luka
Misalnya, resiko resistensi antibiotik jika dengan lidah. Ketidakpatuhan paling
tidak menghabiskan obat antibiotik, atau banyak terjadi pada instruksi “menaati
pasien merasa tidak terjadi apa-apa saat aturan pakai obat”, sedangkan instruksi
mengonsumsi makanan panas, keras dan yang paling banyak dipatuhi yaitu: “tidak
pedas setelah pencabutan gigi. Pasien tidak merokok setelah pencabutan gigi”; “tidak
harus menunggu sampai benar-benar mengonsumsi alkohol setelah pencabutan
terjadinya komplikasi atau terganggunya gigi”; “tidak beraktivitas berat setelah
proses penyembuhan luka hingga pasien pencabutan gigi”; “tidak banyak meludah
mau melaksanakan instruksi, karena tujuan setelah pencabutan gigi”; “tidak
sebenarnya dari sebagian besar instruksi menghisap-hisap daerah luka pencabutan
setelah pencabutan gigi merupakan langkah gigi”; “tidak menyikat gigi di daerah
preventif terhadap hal tersebut. pencabutan”; “jangan kumur terlalu sering
Kesalahpahaman ini mengakibatkan pasien dan kuat-kuat”; “tidak mengunyah di
menganggap remeh beberapa instruksi daerah luka pencabutan”.
yang diberikan oleh dokter gigi, yang
mungkin mengakibatkan terganggunya SARAN
proses penyembuhan luka dan terjadinya Berdasarkan kesimpulan penelitian
komplikasi yang dapat terjadi setelah di atas maka penulis mengajukan sebagai
pencabutan gigi. berikut:
Pemberian instruksi operator kepada 1. Diharapkan bagi tenaga kesehatan di
pasien mengenai instruksi setelah Rumah Sakit Gigi dan Mulut
pencabutan gigi masih terbilang kurang, Universitas Sam Ratulangi Manado
karena masih banyak instruksi yang tidak agar dapat meningkatkan kualitas
diberikan, hal ini terbukti dari hanya enam dalam proses komunikasi dokter dan
instruksi yang diberikan kepada kurang dari pasien serta memberikan pemahaman
sepuluh orang responden. Dokter gigi
371
Setiawan, Mariati, Leman: Gambaran kepatuhan pasien...

yang lebih baik lagi dalam memberikan URL:http://www.indonesianpublichea


instruksi setelah pencabutan gigi. lth.com/2014/07/masalah-kesehatan-
2. Disarankan kepada operator yang dan-perilaku.html; 2014 diakses 12
menangani kasus pencabutan gigi di Maret 2015.
Rumah Sakit Gigi dan Mulut 5. RISKESDAS, RKD dalam nonkuning 2013.
P. 74,76.
Universitas Sam Ratulangi Manado
6. Chestnut IG, Gibson J. Clinical dentistry
untuk memberikan lembaran berisi (3rd ed.). China. Elsevier, 2007; p..
instruksi setelah pencabutan gigi serta 163.
resiko tidak mematuhi instruksi yang 7. Bastable SB. Perawat sebagai pendidik
bisa dibawa pulang pasien. prinsip prinsip pengajaran dan
pembelajaran. Jakarta. EGC; 2002
DAFTAR PUSTAKA p.140
1. Pederson WG. Buku ajar praktis bedah 8. Laiatushifa SNF. Kepatuhan pasien yang
mulut (1st ed.). Jakarta. Buku menderita penyakit kronis dalam
Kedokteran EGC; 2012. p. 36, 93-99. mengonsumsi obat harian [intenet]
2. Bakar A. Kedokteran gigi klinis (2nd ed.). Tersedia dalam URL
Yogyakarta. CV Quantum Sinergis fpsi.mercubuana.ac.id diakses 3 Juli
Media; 2014 p. 92-93. 2015
3. Koerner KR. Manual of minor oral surgery 9. Saam Z, Wahyuni S. Psikologi
for the general dentist. Australia. Asia keperawatan (2nd ed.). Jakarta.
Pty Ltd. Blackwell; 2006 hal. 75- Rajawali Pers;2013. p. 61,66.
76,291. 10. Gunarsa DS, Gunarsa SY. Psikologi
4. Kesmas. Faktor faktor yang berpengaruh keperawatan. Jakarta. BPK GM; 2008
terhadap perilaku. [internet] Tersedia p. 72.
dalam

372

Anda mungkin juga menyukai