Anda di halaman 1dari 19

RENCANA PELAKSANAN LAYANAN

BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2017/2018

A Komponen Layanan Layanan Dasar


B Bidang Layanan Pribadi
C Topik Layanan Self Order
D Fungsi Layanan Pemahaman dan Pengembangan
E Tujuan Umum Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan
sesuai dengan kebutuhannya untuk mengikuti dan
melanjutkan pelajaran dan/atau mempersiapkan
karier serta berperan dalam kehidupan masyarakat
F Tujuan Khusus 1. Siswa dapat memahami pengertian self order
serta indikator self order yang baik yaitu:
o Mengatur dan mencatat pekerjaan dengan
rapi
o Membuat rencana sebelum melakukan
pekerjaan sukar
o Dapat mengelola benda - benda
2. Siswa dapat mengetahui contoh-contoh orang
yang memiliki self order tinggi dan self order
rendah dari masing-masing indikator self order
3. Siswa dapat menerapkan masing-masing
indikator self order dalam bidang pribadi

G Sasaran Layanan XI MIPA 5 dan XII MIPA 6


H Materi Layanan Self Order adalah kebutuhan bekerja secara teratur
meliputi dapat mencatat dan mengatur pekerjaan
dengan membuat rencana sebelum memulai suatu
tugas yang sukar, dapat mengelola benda-benda
(Dharsana:2014). Dan berdasarkan definisi tersebut
maka self order mengandung 3 aspek yaitu : (a)
Dapat mencatat dan mengatur pekerjaan dengan rapi
(b) Membuat rencana sebelum memulai suatu tugas
yang sukar (c) Dapat mengelola benda-benda.
Berikut ini akan dijelaskan dari indikator sebagai
berikut :

a. Mencatat dan mengatur pekerjaan


dengan rapi adalah kepribadian yang
dimiliki seseorang dalam mengatur
pekerjaan dengan rapid an teratur,
dengan tujuan untuk dapat mencatat dan
mengatur pekerjaan / sesuatu dengan
rapi
b. Membuat rencana sebelum
melaksanakan pekerjaan/sesuatu dengan
rapi adalah kepribadian yang dimiliki
seseorang dalam membuat rencana
terlebih dahulu sebelum melakukan
sesuatu dengan tujuan untuk mengatur
agar segala rencana berjalan dengan
lancar
c. Dapat mengelola benda-benda adalah
kepribadian yang dimiliki seseorang
dalam mengelola bendan-benda dengan
tujuan untuk mengelola dan membuat
suatu benda-benda sehingga
menghasilkan produk yang baik.
Selain itu juga, adapun menurut beberapa ahli
mengenai definisi kepribadian order. Menurut JP
Chaplin yang diterjemahkanoleh Kartini Kartono
dalam kamus psikologi , kepribadian order adalah
urutan,tata cara, golongan. Definisi tersebut
mengandung 2 indikator yaitu (1) mencatat dan
mengatur pekerjaan dengan rapi (2) dapat mengelola
benda-benda
Sedangkan menurut Jaya M.Howkins dalam
Oxford Kamus Dwi Bahasa Kepribadian Order
adalah menyusun dan mengatur. Dari definisi
tersebut mengandung 2 indikator yaitu : (1) mencatat
dan mengatur pekerjaan dengan rapi (2) Membuat
rencana sebelum melaksanakan tugas yang sukar.
(Materi lengkap terlampir)

I Waktu 1 X 45 menit
J Sumber
Dharsana, Ketut. 2013. Teori-Teori Konseling
(Diktat). Singaraja: Jurusan Bimbingan Konseling
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan
Ganesha.

Dharsana, Ketut. 2014. Model-Model Teori, Teknik,


Skill Bimbingan Konseling. Singaraja: Jurusan
Bimbingan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Pendidikan Ganesha.

Moss, Samantha. 2011. Organize Your Life.


Kaifa:Bandung

K Teori/Teknik Behavioral/Modelling
Behavioral
Setiap manusia membutuhkan perubahan dan akan
mengalami suatu perubahan pada tingkah lakunya
sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan
respon dengan kata lain belajar adalah, perubahan
yang dialami oleh klien atau peserta didik dalam
mengembangkan kemampuannya untuk
meningkatkan tingkah laku dengan cara baru sebagai
hasil interaksi anatara stimulus dan respon yang
diperoleh.
Proses interaksi stimulus dan respon dapat
diperoleh dengan cara membangun motivasi dan
keinginan yang dimiliki oleh individu untuk maju dan
berkembang agar mampu mencapai suatu prestasi.
- Symbolic Model
Menurut Bandura (1986), strategi modeling adalah
suatu strategi dalam konseling yang menggunakan
proses belajar melalui pengamatan terhadap model
dan perubahan perilaku yang terjadi karena peniruan.
Menurut Nelson (1995), strategi modeling merupakan
strategi pengubahan perilaku melalui pengamatan
perilaku model. Pery dan Furukawa (dalam Cormier,
1985) mendevinisikan modeling sebagai proses
belajar observasi, dimana perilaku individu atau
kelompok, para model, bertindak sebagai suatu
perangsang gagassan, sikap, atau perilaku pada orang
lain yang mengobservasi penampilan model.
Pengaruh dari peniruan terhaddap model menurut
bandura (dalam Gunarsa, 2001) ada 3 hal, yaitu:
1.      Pengambilan respon atau ketrampilan baru
dan memperlihatkan dalam perilakunya setelah
memadukan apa yang diperoleh dari pengamatannya
dengan pola perilaku yang baru.
2.      Hilangnya respon takut setelah melihat
model melakukan sesuatu yang oleh si pengamat
menimbulkan perasaan takut, namun pada tokoh yang
dilihatnya tidak berakibat apa-apa atau akibatnya
bahkan positif.
3.      Pengambilan sesuatu respon dari respon-
respon yang diperlihatkan oleh tokoh yang memberi
jalan untuk ditiru.
B.     MACAM-MACAM MODELING

Macam-macam modeling menurut Corey (1999):


1.      Model yang nyata (live model),
Yaitu yang menjadi model adalah orang-orang
yang nyata (misal: konselor, guru, anggota keluarga
atau tokoh lain yang ia kagumi).
2.      Model simbolik (symbolic model)
Model adalah tokoh yang dilihat melalui film,
video, atau media lain.
3.      Model ganda (multiple model)
Model ini hanya bisa diterapkan dalam situasi
kelompok, dimana seorang anggota dari suatu
kelompok mengubah dan mempelajari sikap baru
setelah ia mengamati bagaimana orang lain dalam
kelompoknya bersikap.
Live Model
Live model adalah teknik modeling yang
mengambil tokoh model dari kehidupan nyata. Live
Models digunakan untuk menggambarkan perilaku-
perilaku tertentu khususnya situasi-situasi
interpersonal yang kompleks dalam bentuk
percakapan soaial, interaksi dengan memecahkan
masalah. Model hidup yang diperoleh klien dari
konselor atau orang lain dalam bentuk tingkah laku
yang sesuai, pengaruh sikap, dan nilai-nilai keahlian
kemasyarakatan. Keberadaan konselorpun dalam
proses keseluruhan proses klien akan membawa
pnegaruh langsung (live model) dalam sikap yang
dingin.
L

Media/Alat Media Presentasi (power point), Video, Foto


/Laptop, Sound System
M Pelaksanaan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
a. Pernyataan  Memberikan salam
Tujuan  Menanyakan kabar
 Kontrak Layanan
(Kesepakatan Layanan), hari ini kita akan
melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita
sepakat melakukan dengan baik.
 Menjelaskan tujuan layanan
b. Penjelasan Menjelaskan langkah kegiatan dimulai
Tentang  Meminta peserta didik mencermati materi yang
Langkah-langkah disampaikan Guru
Kegiatan  Meminta peserta didik menyaksikan video yang
disajikan
 Setelah peserta didik mendengarkan pemarapan
dari Guru BK dan usai menyaksikan video yang
tayangkan, salah satu peserta didik diminta tampil
ke depan kelas untuk menjadi contoh cara
mengatur dan merapikan meja belajar yang baik.
c. Mengarahkan Guru Bimbingan Konseling menjelaskan mengenai
kegiatan definisi hidup rapi dan teratur, manfaat dan cara-cara
agar hidup rapi dan teratur
2. Tahap Inti
a. Kegiatan peserta  Peserta didik aktif dalam kegiatan layanan
didik bimbingan klasikal
 Peserta didik menyimak pemaparan Guru BK
 Peserta didik menyaksikan video yang diputar
b. Kegiatan guru  Menjelaskan pengertian dan cara untuk
bimbingan dan membiasakan hidup rapi dan teratur
konseling  Guru BK memandu peserta didik untuk
mencoba mempraktekkan bagaimana
kebiasaan mereka dalam menata benda-benda
yang ada dikamar pribadi mereka
 Memastikan peserta didik paham dengan
bertanya dan membuka kesempatan bertanya
kepada peserta didik jika kurang paham
dalam pemaparan materi dan menanggapi
cara teman yang menjadi model

3. Tahap Penutup
a. Memberikan Penguatan :
o Memberikan pujian dan apresiasi kepada peserta didik yang aktif
dalam kegiatan layanan
o Mengucapakan terimakasih atas antusiasnya peserta didik
mengikuti kegiatan bimbingan konseling
b. Merangkum kegiatan bimbingan konseling tentang materi yang
disampaikan
c. Mengemuakkan kegiatan untuk pertemuan selanjutnya. Memberikan
tugas pada pertemuan selanjutnya yaitu peserta didik mengirim foto
kamar pribadi mereka dengan keadaan yang sebenarnya untuk menilai
apakah mereka termasuk pribadi yang rapi dan teratur
d. Merencanakan tindak lanjut,
N Evaluasi
1. Evaluasi Proses Melakukan evaluasi dengan memperhatikan proses
yang terjadi :
 Peserta didik terlibat aktif dan antusiasa dalam
kegiatan layanan bimbingan klasikal dibuktikan
dengan lembar observasi kelas
 Peserta didik berusaha menerapakan kepribadian
self order dalam kehidupan sehari-hari dan
teramatai dengan instrument observasi
2. Evaluasi Hasil Melakukan evaluasi setelah mengikuti kegiatan
bimbingan antara lain :
 Peserta didik memiliki perasaan positif setelah
mengikuti kegiatan bimbingan klasikal dibuktikan
dengan jurnal refleksi
 Pencapaian Standar Perkembangan/Kompetensi
kemandirian peserta didik dibuktikan dengan hasil
skor peserta didik mengisi kuesioner self order.

Singaraja,………. 2017
Mahasiswa PPG-SM3T

I Nyoman Krisnayana Tri Antara, S.Pd


NIM. 1754801009

Mengetahui/Menyetujui,

Guru Pamong Dosen Pembimbing

Irmawan, S.Pd. Prof. Dr. Ni Ketut Suarni, M.S.,Kons.


NIP. 19620227 1988031 010 NIP. 19570303 1983032 001
Lampiran Materi

Pengertian Self Order


Self Order adalah kbutuhan bekerja secara teratur meliputi dapat mencatat dan
mengatur pekerjaan dengan membuat rencana sebelum memulai suatu tugas yang
sukar, dapat mengelola benda-benda (Dharsana:2014). Dan berdasarkan definisi
tersebut maka slf order mengandung 3 aspek yaitu : (a) Dapat mencatat dan
mengatur pekerjaan dengan rapi (b) Membuat rencana sebelum memulai suatu
tugas yang sukar (c) Dapat mengelola benda-benda. Berikut ini akan dijelaskan
dari indikator sebagai berikut :
a. Mencatat dan mengatur pekerjaan dengan rapi adalah kepribadian
yang dimiliki seseorang dalam mengatur pekerjaan dengan rapid an
teratur, dengan tujuan untuk dapat mencatat dan mengatur
pekerjaan / sesuatu dengan rapi
b. Membuat rencana sebelum melaksanakan pekerjaan/sesuatu dengan
rapi adalah kepribadian yang dimiliki seseorang dalam membuat
rencana terlebih dahulu sebelum melakukan sesuatu dengan tujuan
untuk mengatur agar segala rencana berjalan dengan lancar
c. Dapat mengelola benda-benda adalah kepribadian yang dimiliki
seseorang dalam mengelola bendan-benda dengan tujuan untuk
mengelola dan membuat suatu benda-benda sehingga menghasilan
produk yang baik.
Selain itu juga, adapun menurut beberapa ahli mengenai definisi kepribadian
order. Menurut JP Chaplin yang diterjemahkanoleh Kartini Kartono dalam kamus
psikologi , kepribadian order adalah urutan,tata cara, golongan. Definisi tersebut
mengandung 2 indikator yaitu (1) mencatat dan mengatur pekerjaan dengan rapi
(2) dapat mengelola benda-benda
Sedangkan menurut Jaya M.Howkins dalam Oxford Kamus Dwi Bahasa
Kepribadian Order adalah menyusun dan mengatur. Dari definisi tersebut
mengandung 2 indikator yaitu : (1) mencatat dan mengatur pekerjaan dengan rapi
(2) Membuat rencana sebelum melaksanakan tugas yang sukar.
1. Contoh tokoh – tokoh model yang memiliki kemampuan self order yang
tinggi :

Pada gambar diatas terlihat meja kerja


Guru yang begitu rapi dan tertata

Siswa – siswa yang mengatur dan


memberishkan kelas agar rapi

Agustinus Wibowo, seorang


backpacker yang memiliki
perencanaan matang sebelum
melaksanakn kegiatan seperti
perjalanan wisatanya

Orang yang memiliki self order rendah :


Siswa yang memiliki self order
rendah karena tidak menyusun
perencanaan yang matang dan
terlihat mejanya saat
melaksanakan tugas berantakan
dan tidak rapi.
Lampiran

Kuesioner

1. Identitas Responden:
Nama : …………………………………………………….
Kelas : …………………………………………………….
Sekolah : …………………………………………………….
Hari/ Tanggal : …………………………………………………….
2. Petunjuk
Berikut ini disajikan beberapa pernyataan tentang hubungan sosial. Anda diminta
untuk memilih salah satu alternatif jawaban dengan memberi tanda cek (√) pada
kolom jawaban yang telah disediakan. Jawaban Anda tidak ada yang benar dan
tidak ada yang salah, oleh karena itu dimohonkan agar mengisi sesuai dengan
keadaan Anda yang sebenarnya.
Alternatif Jawaban:
SS = Jika Anda merasa Sangat Setuju dengan pernyataan.
S = Jika Anda merasa Setuju dengan pernyataan.
KS = Jika Anda merasa Kurang Setuju dengan pernyataan.
TS = Jika Anda merasa Tidak Setuju dengan pernyataan.
STS = Jika Anda merasa Sangat Tidak Setuju dengan pernyataan.

No S K T ST
Pernyataan S
. S S S S
Saya selalu merencankan kegiatan-
1 kegiatan yang akan saya lakukan

Saya tidak suka mengelola benda-


2 benda

Saya tidak rapi dalam melakukan suatu


3 pekerjaan

Saya suka mencari solusi dari


4 permasalahan saya sendiri

5 Saya suka mencatat dan dan membuat


jadwal di rumah

Saya tidak terbiasa mengatur pekerjaan


6 pekerjaan saya sendiri

Saya selalu memanfaatkan untuk


7 membuat tugas

8 Saya tidak pernah membuat jadwal

9 Saya merupakan orang yang rapi

Saya tidak suka mencatat dan menulis


10 karena tulisan saya jelek

Saya adalah orang yang tidak suka


11 menunda tugas

Saya tidak suka apabila tulisan saya


12 tidak rapi

13 Saya suka apabila kamar saya rapi

14 Saya adalah orang yang tidak rapi

15 Saya tidak rapi menata benda-benda

Saya rutin melakukan jadwal yang saya


16 tulis

17 Saya selalu mengatur pekerjaan sendiri

18 Saya tidak pernah pengingat di HP

Saya selalu mencatat apa yang


19 dikatakan oleh guru

20 Saya tidak membuat jadwal

Saya tidak pernah mengelola benda


21 benda

Saya tidak suka mengelola benda-


22 benda

Saya tidak rapi dalam melakukan suatu


23 pekerjaan

24 Saya suka mencari solusi dari


permasalahan saya sendiri

25 Saya suka membuat jadwal di rumah

26 Saya suka mencorat coret catatan saya

Saya selalu menfaatkan waktu untuk


27 membuat tugas

28 Saya tidak pernah membuat jadwal

Saya suka menulis dan mencatat hal-


29 hal yang saya penting

Saya melakukan apapun sesuai jadwal


30 yang saya buat
Lampiran
Pedoman observasi siswa dalam pengembangan pribadi self order

Tidak
Aspek Indikator Tampak
Tampak
1. Mengatur dan mencatat pekerjaan
dengan rapi
Self order 2. Membuat rencana sebelum melakukan
pekerjaan sukar
3. Dapat mengelola benda-benda
INSTRUMEN PENILAIAN PROSES LAYANAN BIMBINGAN DAN
KONSELING

OBSERVASI

No SKOR

Indikator yang diamati 1 2 3 4

1 Peserta didik aktif dalam kegiatan layanan

2 Peserta didik antusias dalam kegiatan

3 Kreativitas peserta didik dalam kegiatan

4 Peserta didik dapat saling menghargai satu


dengan yang lain

5 Dalam kegiatan bimbingan konseling peserta


didik berani menyampaikan argumentasi
RUBRIK PENILAIAN PEDOMAN OBSERVASI

No Indikator yang
Kriteria Skor
. diamati

1. Keaktifan Tidak pernah memberikan tanggapan


1
ketika kegiatan kelompok berlangsung

Kadang-kadang memberikan tanggapan


2
ketika kegiatan kelompok berlangsung

Sering memberikan tanggapan ketika


3
kegiatan kelompok berlangsung

Selalu memberikan tanggapan ketika ketika


4
kegiatan kelompok berlangsung

2. Keantusiasan Tidak bersungguh-sungguh dalam


mengikuti kegiatan seperti menjawab asal- 1
asalan ketika Guru BK bertanya

Kurang bersungguh-sungguh dalam


mengikuti kegiatan seperti kurang 2
memperhatikan penjelasan Guru BK

Bersungguh-sungguh dalam mengikuti


kegiatan seperti menjawab pertanyaan 3
Guru BK dengan baik dan terstruktur

Sangat bersungguh-sungguh dalam


mengikuti kegiatan seperti bersemangat
4
dan serius memperhatikan penjelasan Guru
BK

3. Kreativitas Nampak diam ketika Guru meminta


1
mengemukakan gagasan atau ide-ide baru

Enggan untuk mengemukakan gagasan


2
atau ide yang telah dipikirkan

Lancar mengemukakan gagasan atau ide 3

Berpikir kritis dan lancar dalam


4
mengemukakan gagasan atau ide
4 Saling Menghargai Memotong pembicaraan anggota lain
1
dengan nada suara yang tinggi

Memotong pembicaraan orang lain dengan


2
bahasa yang baik, dan masuk akal

Mendengarkan dan menanggapi dengan


bahasa yang sopan ketika anggota selesai 3
mengemukakan pendapatnya

Senang menerima masukan dan


4
menghargai pendapat anggota lain

5 Aktivitas Pasif dalam kegiatan kelompok dan tidak


1
memperhatikan penjelasan guru

Kurang aktif dalam kegiatan kelompok dan


2
kurang memperhatikan penjelasan guru

Aktif dalam kegiatan kelompok namun


3
kurang memperhatikan penjelasan guru

Aktif dalam kegiatan kelompok dan


4
memperhatikan penjelasan guru

Petunjuk Penskoran:
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4.
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus:
Skor Diperoleh x 4 = Skor Akhir
  Skor Maksimal

Sesuai Permendikbud No 81A Tahun 2013, Peserta Didik memperoleh nilai


adalah:
Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3,33 < skor ≤ 4,00
Baik : apabila memperoleh skor : 2,33 < skor ≤ 3,33
Cukup : apabila memperoleh skor : 1,33 < skor ≤ 2,33
Kurang : apabila memperoleh skor : skor ≤ 1,33
JURNAL REFLEKSI

Identitas

Nama :……………………………………………

No. :……………………………………………

Kelas :……………………………………………

1. Apa yang anda pelajari dari pemberian layanan bimbingan konseling


klasikal di kelas?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
2. Tanggapan, saran, pesan atau harapan yang ingin anda sampaikan
kepada Guru BK?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
3. Bagaimanakah perasaan Anda setelah mengkuti layanan tersebut?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………

Anda mungkin juga menyukai