Anda di halaman 1dari 12

PENGUAT DIFERENSIAL (DIFFERENTIAL AMPLIFIER)

A. SINGLE-ENDED DAN OPERASI DIFERENSIAL


Sinyal single-ended didefinisikan sebagai sinyal potensial yang diukur terhadap ground,
sedangkan sinyal diferensial adalah sinyal yang diukur antara dua node (titik) potensial (V+
dan V-). Dalam pengertian yang lebih sempit, kedua node juga harus memiliki impedansi yang
sama. Potensial tengah pada pensinyalan diferensial disebut Common-Mode (CM) level.

Salah satu kelebihan sinyal diferensial adalah ketahanannya terhadap noise atau gangguan.

Reaksi Terhadap Noise pada Common-Mode


Sinyal single-ended :
Karena adanya kopling kapasitif, tansisi (perubahan)
clock L2 akan merusak sinyal di jalur L1

Sinyal diferensial :
Jika clock ditempatkan di tengah-tengah, transisinya
akan mengganggu sinyal diferensial dalam jumlah yang
sama, dan menyebabkan sinyalnya tetatp utuh (tidak
terjadi perubahan akibat noise)

Reaksi Terhadap Noise pada Supply


Maximum Output Swing: Maximum Output Swing :

B. PASANGAN DIFERENSIAL DASAR


Bagian ini menjelaskan solusi untuk mengatasi gangguan (noise) yang besar terhadap input
Common-Mode yang kecil yang dapat menyebabkan terpotongnya sinyal output dari
penguatan yang dihasilkan. Dengan memodelkan rangkaian sinyal diferensial sedemikian
rupa, masalah tersebut dapat diselesaikan. Metode yang digunakan adalah Differential Pair.

Rangkaian sinyal diferensial memiliki Rangkaian differensial pair memiliki


sensitivitas yang tinggi terhadap level input sensitivitas yang rendah terhadap level input
Common-Mode Common-mode, sehingga tidak terlalu
terpengaruh akibat noise

B.1. Analisa Kualitatif


Vin1 < Vin2 => M1 Off, M2 On
ID2 = ISS => Vout1 = VDD
Vout2 = VDD - ISSRD
Vin1 = Vin2 => M1 On, M2 On
𝐼𝑆𝑆
ID1 = ID2 = ISS/2 => Vout1 = Vout2 = VDD – 𝑅𝐷
2

Vin1 > Vin2 => M1 On, M2 Off


ID1 = ISS => Vout1 = VDD – ISS RD
Vout2 = VDD

✓ Level minimum dan maksimum dapat ditentukan dengan baik dan tidak
bergantung pada input CM: VDD dan VDD - ISSRD
✓ Penguatan sinyal kecil (kemiringan Vout1 – Vout2 versus Vin1 – Vin2) maksimal
untuk Vin1 = Vin2, dan menurun secara bertahap menuju nol jika Vin1 - Vin2
meningkat (Equilibrum)

Common-Mode Behaviour
Untuk mempelajari perilaku CM
Untuk pengoperasian yang benar:
• M3 Saturasi

• M1 dan M2 Saturasi

Output Voltage Swing


Jika M1 dan M2 Saturasi :

Output Voltage Swing:

Untuk menaikkan output swing, kita tentukan Vin,CM yang rendah

B.2. Analisa Kuantitatif

Kita anggap M1 dan M2 saturasi :

Berdasarkan persamaan 1 dan 2 :

Kuadratkan kedua sisi dan masukkan persamaan:

Persamaan di atas dapat dituliskan:

Kuadratkan kedua sisinya dan masukkan persamaan:


Sehingga diperoleh :

Jika
Turunkan persamaan 3 menggunakan

Untuk

Jika :
Since:

Diperoleh penguatan tegangan


sinyal diferensial kecil :

Arus Drain dan Transkonduktansi Rata-rata

Jika
Example 4.12
Gambarkan karakteristik input-output dari pasangan diferensial (differential pair)
berdasarkan lebar dan variasi arus tail.
Solusi :
Penguatan Sinyal Kecil

Dimana gm adalah transkonduktansi dari M1 dan M2

Metode 1: Menghitung penguatan sinyal kecil dengan metode superposisi


Set Vin2 = 0
M1 membentuk common source stage
dengan penurunan resistansi

Abaikan modulasi panjang saluran


dan efek fisik

Ganti M1 dengan rangkaian ekuivalen Thevenin


Dari persamaan 5 dan 6 diperoleh :

Karena

Kita dapat menuliskan :

Jadi penguatan tegangan diferensial


pada sinyal kecil adalah:

Metode 2: Metode half circuit atau setengah rangkaian


Jika pasangan diferensial simetris penuh merasakan input diferensial maka konsep
setengah sirkuit dapat diterapkan

Perubahan diferensial pada input Vin1 dan Vin2 diserap oleh V1 dan V2 meninggalkan VP
konstan
Selama Vp tidak berubah, titik P dapat menentukan ground AC dan
rangkaian dapat diurai menjadi dua bagian

Dua penguat common-source :

C. RESPON COMMON MODE


Non-ideal current source Sumber arus tak ideal

Dengan asumsi rangkaian simetris penuh dengan


sumber arus impedansi keluaran terbatas, RSS:

Rangkaian Ekuivalen :
- Penurunan sumber (common source)

gm adalah transkonduktansi dari satu resistor


RDMismatch effect
kita asumsukan M1 dan M2 identik:

Common mode to differential conversion

Pengaruh noise CM dengan adanya


noise Resistor

M1-M2 mismatch effect

CM to DM conversion gain :
D. PASANGAN DIFERENSIAL DENGAN BEBAN MOS
Pasangan diferensial cascode
Beban sumber arus :

Penguatan rendah 10-20

Untuk meningkatkan penguatan,


digunakan pasangan diferensial cascode

E. SEL GILBERT

Anda mungkin juga menyukai