Anda di halaman 1dari 11

Nama : Niken Rohdiyah

NIM/Kelas : 131711133037/A1-2017

RESUME TM 14 PROPOSAL SKRIPSI

Alfia Nuriil Firdaus

1. Saya Roudlotul Ilma ingin bertanya kepada Alfia Nuriil Firdaus dengan usulan
proposal skripsi yang berjudul "Hubungan Self Efficacy dan Big Five Personality
dengan Academic Burnout pada Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas
Airlangga". Teori apa yang digunakan peneliti dalam penelitian ini? Mengapa peneliti
tidak menjelaskan teori dalam tinjauan pustaka pada bab 2? kemudian rumus apa
yang digunakan peneliti dalam menentukan besar sampel?

Jawaban: Saya menggunakan teori burnout dari maslach, dan pada bab 2 tidak saya
jelaskan sendiri mengenai teori tersebut karena sudah termasuk pada konsep
academic burnout itu sendiri. Dan sudah dijelaskan juga pada kerangka konseptual.
Kemudian untuk besar sampelnya dari angkatan 2018 dan 2019 yang berjumlah 319
mahasiswa lalu dilakukan teknik pengambilan sampel dengan menggunakan simple
random sampling, sehingga didapatkan sampel untuk penelitian yaitu 177 mahasiswa.

2. Saya Neiska Galuh mohon ijin bertanya kepada saudari Alfia yaitu dalam usulan
penelitian, tertulis 8 hipotesis yang harus dibuktikan, apakah hipotesis tersebut tidak
dapat dirumuskan menjadi lebih singkat, dan apakah ada alasan mengapa hipotesis
dituliskan dengan rinci sampai berjumlah 8 hipotesis tersebut? Lalu dalam populasi
penelitian, mengapa yang diambil hanya angkatan 2018 dan 2019, mengapa angkatan
2020 yang justru sekarang sedang menjalani kuliah sembari mengerjakan tugas
orientasi tidak diambil sebagai populasi target juga? Tolong jelaskan alasan dari
pengambilan populasi tersebut.
Jawaban: Alasan hipotesis dijelaskan secara rinci karena untuk dijadikan sebagai
pedoman dalam mengarahkan penelitian yang akan peneliti lakukan dimasing-masing
aspek yang akan diteliti. Dan kenapa mengambil populasi penelitian hanya angkatan
2018 dan 2019, karena angkatan tersebut memiliki beban kuliah yang sama. Tidak
mengambil angkatan 2020 karena angkatan tersebut menjalani perkuliahan kurang
dari 1 tahun, dan jika dimasukkan dalam populasi target tidak memungkinkan karena
beban kuliah mereka tidak sama.

Safitri

1. Perkenalkan saya Kadek Aprilia Savitri. Saya ingin bertanya kepada Safitri. Mengapa
anda mengambil penelitian tersebut dan apa yang mendasari anda mengambil
penelitian ini? Apakah sudah ada contoh penelitian yang sama dengan usulan
proposal skripsi anda? Jika ada apa ada hal yang menjadi pembeda dalam usulan
proposal skripsi anda?

Jawaban: kejadian cyberbullying masih marak terjadi khususnya pada remaja.


Penelitian untuk cyberbullying sendiri sudah banyak dilakukan, namun untuk
penelitian hubungan antara moral disengagement dan persepsi remaja terhadap peer
group dengan perilaku cyberbullying sendiri masih sedikit khususnya pada siswa
SMP, hal tersebut yang membuat saya memilih untuk mengambil penelitian ini.

2. Saya ingin bertanya pada Safritri Ariyanti mengapa memilih responden pada rentang
usia 13-15 tahun di 5 sekolah tersebut?

Jawaban: Saya memilih responden berusia 13-16 tahun kerena pada usia tersebut
remaja mengalami krisis identitas dan jiwa yang labil sehingga peran peer group
menjadi salah satu pengaruh yang besar untuk remaja dalam bersosialisasi, pada usia
tersebut remaja juga dalam fase mencari identitas diri dan sangat selektif dalam
memilih kelompok bermain, sehingga menurut saya rentang usia tersebut cocok untuk
penelitian ini. Lalu mengapa saya memilih 5 sekolah tersebut, karena penentuan
populasi dalam penelitian ini dengan membuat undian yang pilihannya seluruh
sekolah yang ada di wilayah Sidoarjo, seluruh sekolah tersebut diundi secara acak dan
mendapatkan hasil yaitu 5 sekolah tersebut.

Fadhilla Setiyasari

1. Perkenalkan, nama saya Cicilia Wahyu, disini saya akan bertanya kepada Fadhilla.
Berapa jumlah responden yang akan diambil? dan mengapa mengambil wilayah
mulyorejo? Jika responden tidak mencukupi apakah peneliti akan mengganti lokasi
penelitian?

Jawaban: Untuk sejauh ini, saya belum bisa menentukan jumlah pasti sampel yang
diperlukan, dikarenakan memang masih perlu adanya studi atau pendekatan lebih
lanjut mengenai lokasi penelitian yang akan digunakan guna menentukan jumlah
populasi. Pastinya untuk analisis penelitian ini membutuhkan minimal 30 subjek
penelitian/ sampel. Untuk pertanyaan mengapa memilih wilayah mulyorejo saya rasa
jawabanya sama dengan pertanyaan dari saudari Monicha. Memang besar
kemungkinan untuk saya pindah lokasi penelitian setelah nantinya sudah melakukan
studi pendahuluan.

2. Saya Monicha Saraswati mohon ijin untuk bertanya kepada Fadhilla Setiyasari,
disebutkan bahwa penelitian yang diusulkan oleh Fadhilla berlokasi di Kecamatan
Mulyorejo. Kenapa mengambil wilayah tersebut untuk penelitiannya? Apakah
sebelumnya sudah dilakukan studi pendahuluan?

Jawaban: Jadi memang dari saya sendiri sebenarnya belum melakukan studi
pendahuluan secara langsung ke wilayah terkait. Namun, seperti yang sudah saya
jelaskan di PPT bahwa prevalensi kejadian diare hampir 50% lebih dari total berada
di kota Surabaya. Sehingga memang saya harus melakukan studi pendahuluan lebih
mendalam mengenai wilayah yang akan saya jadikan tempat penelitian. Alasan saya
mengambil daerah Mulyorejo memang masih hanya sebatas penglihatan subjektif.

Tiara Rosa Indah


1. Saya Ananda Hanna Pratiwi ingin bertanya pada saudari Tiara Rosa Indah. Dari
penelitian yang dilakukan, kenapa peneliti tidak mencantumkan hasil perhitungan
mengenai jumlah populasi yang ingin diambil di dalam PPT ? Apakah ada
pertimbangan lain ?

Jawaban: alasan saya tidak menuliskan hasil perhitungan jumlah populasi secara
spesifik karena saya belum melakukan survey/studi pendahuluan ke tempat
penelitian, sehingga belum tahu pasti seberapa banyak jumlah populasi penelitiannya.

2. Saya ingin bertanya ke saudari Tiara Rosa. Dalam PPT sudah dicantumkan mengenai
kriteria inklusi maupun eksklusi. Nah yang saya ingin tanyakan, dalam kriteria inklusi
apakah tidak ada batasan umur yang akan dijadikan responden oleh peneliti ?

Jawaban: di dalam penelitian yang saya lakukan memang tidak menentukan batasan
usia untuk responden penelitiannya. Karena saya ingin mengetahui apakah ada
hubungan antara self efficacy dan dukungan sosial dengan tingkat stres kerja pada
perawat Covid-19 dari berbagai rentang usia.

Annisa

1. Saya Niken Rohdiyah ingin bertanya kepada Annisa dengan usulan judul "Hubungan
Work From Home dengan Kejadian Overweight dan Risiko Obesitas pada Remaja di
Balikpapan". Di PPT peneliti tidak mencantumkan kriteria inklusi dan eksklusi untuk
menentukan responden penelitian, lalu bagaimana cara peneliti untuk menentukan
responden penelitian agar sesuai dengan topik yang ingin diteliti?

Jawaban: Pada kriteria inklusi dilakukan dengan cara menyeleksi apa saja kriteria
kriteria yang harus dimiliki pertama kali oleh populasi untuk bisa diikutsertakan
menjadi sampel. Sementara pada kriteria eksklusi menyeleksi kembali apa saja
kriteria yang bisa mengeliminasi populasi sehingga tidak bisa diikutsertakan menjadi
sampel

Pada rancangan penelitian ini yang menjadi kriteria inklusi yaitu:


1) Remaja bersedia untuk berpartisipasi menjadi responden berdasarkan hasil
pengisian inform consent

2) Remaja berusia 11-17 tahun

3) Remaja mempunyai smartphone dan pengguna aplikasi transportasi online

Lalu untuk kriteria eksklusi nya yaitu:

1) Remaja tidak menggunakan smartphone

2) Remaja tidak konsisten dalam mengikuti serangkaian proses pengambilan


data (tidak mengisi formulir food record sesuai ketentuan)

Veny Widi

1. Saya Cindy Triand S.R. mohon ijin untuk bertanya kepada Veny Widi mengenai apa
alasan Anda memilih darah Kalimook sebagai tempat penelitian? apakah di sana
banyak terjadi permasalahan mengenai pengetahuan ibu ttg manajemen laktas dan
pemberian asi?

Jawaban: Alasan saya mengambil desa Kalimook sebagai tempat penelitian ini karena
karena saya sendiri berasal dari desa Kalimook, jadi saya tahu betul sebagian besar
ibu rumah tangga yang bekerja di luar rumah banyak yang belum memahami tentang
manajemen laktasi pada bayi, sehingga biasanya para ibu-ibu ini langsung mengganti
ASI dengan susu formula sebagai pengganti dengan alasan ASI tidak keluar dan ASI
sedikit, bayi tidak nyaman saat diberi ASI dll.

2. Saya Karunisa ingin bertanya kepada saudari veny, Pada kriteria inklusi salah satunya
: ibu bekerja. Apakah tidak ada kriteria usia untuk kriteria tersebut?

Jawaban: Ada rentang usia yang saya ambil, Untuk kriteria inklusi: ibu bekerja, untuk
usia saya mengambil rentang usia 21-35 tahun, dimana usia tersebut merupakan usia
produktif ibu bekerja dan usia yang sehat secara reproduktif

Enis Tanfidiah
1. Perkenalkan saya Epti rizki ramadani putri. Nim 131711133041, ingin bertanya
kepada saudara enis .mengapa saudari enis mengambil wilayah sampang? Mungkin
bisa dijelaskan, terkait data pernikahan dini disampang apakah termasuk tinggi atau
tidak?

Jawaban: disini mengapa saya mengambil wilayah Sampang dan terkait data
pernikahan dini di Sampang termasuk tinggi atau tidak. Baik jadi saya memilih
kabupaten Sampang sebagai tempat penelitian dikarenakan kabupaten Sampang
berada di posisi Pertama terbanyak kejadian pernikahan dini di Jawa Timur sampai
dengan tahun 2018 dengan prevalensi 44,55% sebelum Probolinggo dan Bondowoso.
Dari sini saya tertarik dan mengambil Sampang untuk penelitian saya.

2. Saya riska frastiwi ingin bertanya kepada saudari Enis tanfidiyah, pada bagian
instrumen kuesioner yang digunakan pada variabel pernikahan dini, pendidikan dan
ekonomi. Apakah menggunakan kuesioner yang sudah ada pada penelitian
sebelumnya ,atau membuat kuesioner sendiri? Mungkin bisa dijelaskan, karna di ppt
hanya tercantum penjelasan kuesioner tentang dukungan keluarga saja.

Jawaban: saya akan menggunakan kuesioner penelitian Sebelumnya tetapi nanti


disesuaikan dengan penelitian saya.

Reza Ramadhana

1. Saya Mia Ayu Mulyani (131711133034) ingin mengajukan pertanyaan kepada


saudara Reza Ramadhan. Pada ppt yang dijelaskan saudara Reza mengambil
responden penelitian Siswa SMP. Apa yang melatarbelakangi anda mengambil
responden tersebut?

Jawaban: Latar belakang saya mengambil responden siswa smp adalah siswa smp
dalam kategori usia remaja yang dimana siswa smp masuk remaja awal merupakan
individu yang unik. hal unik sendiri yang saya sampaikan disini dikarenakan remaja
awal memasuki pubertas dan memiliki pola pikir yang berbeda dari tingkat sekolah
sebelumnya. jadi dalam hal kesiapan akan melaksanakan ujian nasional, siswa smp
untuk masing2 individu memiliki pola pikir yang berbeda-beda. oleh karena itu hal
tersebut akan memengaruhi data yang akan saya dapat nanti

Santi Oktavia

1. Saya Yumna, ingin bertanya kepada Santi Oktavia dengan judul penelitian "Pengaruh
Pendidikan Kesehatan Melalui Media Sosial (WhatsApp) terhadap Perilaku Hygiene
Menstruasi pada Remaja Putri di SMPN 1 Sanakulon Kabupaten Blitar" Bagaimana
bentuk edukasi/pendidikan kesehatan yang diberikan kepada siswa melalui
WhatsApp (visual:tulisan-narasi, gambar; audio; atau audio-visual)? Apakah
pendidikan kesehatan tersebut diberikan secara Asynchronus (satu arah) atau
Synchronus (dua arah)?

Jawaban: Dalam penelitian ini saya berencana melakukan pendidikan kesehatan


melalui media sosial yaitu whatsapp, dengan media/bentuk edukasi audio-visual.
Dalam memberikan intervensi tersebut, saya berencana melakukan edukasi dengan 2
siklus. Siklus yang pertama saya akan memberikan penjelasan terkait hygiene
menstruasi, indicator manajemen hygiene menstruasi (material yang digunakan
selama menstruasi, cara membersihkan area genetalia, material yang digunakan untuk
membersihkan area genetalia, penggantia sanitary pad dalam sehari, dan cara
membuang sanitary pad yang benar) dan dampak hygiene menstruasi yang buruk
melalui PPT yang direcord seperti penugasan proskrip ini dan mungkin juga
menggunakan poster yang dapat menungjang materi saya. Kemudian pada siklus
yang kedua saya akan memberikan contoh (modeling) terkait indikator2 MHM
tersebut menggunakan video.

Kemudian dalam memberikan pendidikan kesehatan ini akan dilakukan secara dua
arah, jadi setiap saya selesai memberikan materi, selanjutnya akan ada sesi diskusi
dan tanya jawab, serta penugasan kepada responden.
2. Perkenalkan saya Icca cahya ningrum. Nim 131711133038, ingin bertanya kepada
saudara santi .Dalam definisi operasional disebutkan media pembelajaran berupa
whasap, bagaimana pengukuran skala dan skoring media pembelajaran tersebut?

Jawaban: Mohon maaf sebelumnya, sebenarnya dalam variable independen, yaitu


pemberian pendidikan kesehatan melalui media sosial (whatsapp) ini saya masih
bingung, apakah variable tersebut dapat dilakukan skoring dengan menggunakan
angket kepuasan atau angket keberhasilan atau juga tidak dilakukan skoring. Karena
dalam variable tersebut saya menggunakan alat ukur satuan acara pelaksanaan (SAP)
bukan kuesioner. Mungkin teman-teman dan bu iqlima bisa memberi masukan
kepada saya terkait hal ini.

Lusyana Maylanie

1. Perkenalkan saya Icca cahya ningrum. Nim 131711133038, ingin bertanya kepada
saudari Lusy. Dalam penelitian hnya dijelaskan peneliti mengambil populasi siswa
SMA, yg ingin saya tanyakan apakah tidak ada spesifik daerah atau tempat pada
penelitian ini tolong jelaskan?. Serta kuisioner apa yg digunakan menilai tingkat
stress pada anak SMA dan bagaimana prosedur pngambilan datanya?

Jawaban:untuk spesifik daerahnya saya berencana untuk melakukan penelitian ini di


salah satu SMAN di kota ngawi yg telah menerapkan sistem fullday school karena
beberapa sekolah di kota ini ada yg belum menerapkan sistem ini jd saya berencana
untuk melakukan penelitian di SMAN 1 Kedunggalar. Lalu untuk kuisionernya saya
akan menggunakan Kuesioner DASS (Depression Anxiety Stres Scale)

Masukan:

Masukan untuk Santi saya rasa penelitian ini sudah bagus, saran yang bisa saya
berikan mungkin untuk pendidikan kesehatan berupa video record-nya nanti bisa
lebih diperhatikan durasinya agar tidak terlalu panjang, singkat saja namun informatif
dan bisa dipahami siswa dengan mudah.
Masukan untuk Santi dari Bu iqlima Terkait variabel Independen yang berupa
pemberian intervensi seperti: pendkes, terapi musik, senam otak dll maka tidak ada
istrumen yang dituliskanndi D.0 akan tetapi tetap perlu menuliskan parameternya apa
saja. dan peneliti oerlu membuat SAK terkait pelaksanaan nya seperti apa. jadi bukan
berupa lembar observasi atau pertanyaan.

Masukan untuk Lusy dari Bu iqlima terkait penelitian yang menggunakan fullday
school, bisa dipertimbangkan kembali jika saat ini hampiur semua pembeajaran
dilaksanakan daring, kalaupun ada beberapa sekolah yang sudah masuk offline, tetapi
waktunya juga tidakm lama (bukan fullday), sehingga bisa mempengaruhihasil
penelitian jika saat ini pembelajaran tdk dilaksanakan secara fullday di sekolah.

Dari Bu Iqlima, pada kesempatan ini saya akan menyampaikan bebrapa poin penting
yang dapat digunakan untuk memperbaiki usulan proposal yang telah dibuat:

1. judul: sebaiknya tidak terlalu panjang, maksimal 12 kata dan menggambarkan isi
dari proposal dengan jelas (VAriabel dependen dan variable independennya juga
harus jelas tergambar)

2. latar belakang: mayoritas telah paham konsep MSKS, namun penulisan untuk
memunculkan masalah penelitian banyak yang masih perlu diperbaiki dengan
menambahkan tulisan tentang gap dan juga problem statement dengan jelas,
terutama di akhir paragraf 1. Hal ini sangat penting karena gap dan problem
statement inilah yang membedakan penelitian teman-teman dengan penelitian
yang sudah ada sebelumnya, jadi dengan kata lain unsur originalitas dan novelty
bisa terlihat dari sini.

3. Di dalam penulisan Masalah penelitian juga perlu dilakukan justifikasi terkait


alas an pengambilan responden berdasarkan usia, kelas berapa atau semester
berapa dan juga terkait lokasi penelitian. Atau jika penelitian tentang Analisa
factor, maka peneliti perlu menjelaskan alas an kenapa faktor2 tersebut yang
akan diteliti.
4. penulisan bab 2 (Tinjauan Pustaka), jangan hanya copy paste. Tuliskan konsep
yang akan digunakan dalam menyusun proposal (seperti latar belakang,
instrumen, hasil, dan pembahasan dan juga metodologi). Karena sebenarnya
Tinjauan Pustaka berisi sumber referensi sebagai rujukan dari semua hal yang
ditulis dalam proposal, termasuk variable yang akan diteliti.

5. Kerangka Konseptual, mayoritas sudah baik, namun hindari penulisan kerangka


konseptual menggunakan arah panah yang salah. Dann juga perlu diingat terkait
penulisan garus tebal dan garis putus-putus dalam KK. Jika garis tebal
menunjukkan variable itu yang akan diteliti.

6. Variabel yang diteliti adalah variable dependen dan independent, sehingga


variable di KK yang digaris tebal harus sama dengan variable yang tertulis di
DO.

7. Metodologi sebagian besar telah dibuat dengan baik. beberapa kekurangan yang
perlu diperbaiki antara lain, penjelasan desain jangan hanya secara teoritis saja,
tapi bagaimana aplikasinya desain tersebut pada penelitian yang akan
dilaksanakan. Pada kriteria inklusi dan eksklusi juga jangan sampai membolak
balik saja dengan menggunakan kata2tidak. kriteria inklusi adalah syarat yang
ditetapkan kepada responden agar bisa menjadi sampel, sedangkan kriteria
eksklusi adalah ketentuan yang menjadikan responden dikeluarkan dari sampel
walaupun telah memenuhi kriteria inklusi, karena sesuatu hal.

8. Definisi operasional, terutama dalam poin parameter harus ditulis dengan jelas,
dan bersumber dari tinjauan pustaka (bab 2) dan benar-benar menggambarkan
instrumen yang digunakan. Sementara juga hampir semuanya belum
mencantumkan instrumen penelitiannya. Instrumen merupakan komponen yang
sangat penting dalam sebuah penelitan, karena sebagai alat ukur harus benar-
benar bisa mengukur variabel yang ditentukan.
9. Jika menggunakan kuesioner dari penelitian sebelumnya maka, harus jelas
perijinan untuk penggunaan kuesioner trsebut. Dan jika peneliti melakukan suatu
modifikasi maka nanti didalam instrument harus dijelaskan sebatas apa
modifikasi yang dilakuakan, apaakah menggantin pilihan kata yang digunakan,
atau menyesuaikan dengan kondisi budaya di Indonesia jika kuesioner mengadop
dr LN

10. Referensi. Pastikan Anda telah menggunakan referensi yang up to date


(maksimal 10 tahun terakhir), gunakan referensi primer dan international (jurnal
bereputasi), minimalisir penggunaan text book dan referensi yang bersifat lokal,
dan wajib menggunakan Mendeley.

Anda mungkin juga menyukai