Anda di halaman 1dari 8

PERSEPSI GURU DAN SISWA TENTANG IPS DI MTS AL AZHAR

Moh Rizal, Dr.H.Moh. Sahlan, M.Ag, Khairiyah FI, S.pd


Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember
MTS Al azhar Ajung, Jember
E-mail.

Abstrak
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Persepsi adalah cara seseorang memahami atau menafsirkan objek tertentu
melalui bantuan alat indra. Persepsi memiliki peranan penting dalam perkembangan berpikir
siswa, karena berhubungan dengan pesan atau informasi yang termasuk ke dalam otak
manusia. Melalui persepsi, manusia terus menerus mengadakan hubungan dengan
lingkungannya dan hubungan ini dilakukan lewat indra penglihatan, indra pendengaran, dan
indra peraba. Persepsi manusia berbeda-beda, tergantung dari pengalaman, sudut pandang
dan kualitas pengindraan dari seseorang.
IPS merupakan mata pelajaran yang mempunyai peranan penting dalam pendidikan.
Karena IPS pelajaran yang mempelajari berbagai bidang dari sejarah, ekonomi, politik,
teknologi dan seterusnya. Oleh sebab itu, harus mempelajari IPS agar dapat digunakan
sebagai sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari. Pada setiap jenjang
pendidikan tidak terlepas dari mata pelajaran IPS mulai dari sekolah dasar hingga perguruan
tinggi.
Sekarang ini banyak kejadian di realita, IPS menjadi mata pelajaran yang paling
menjenuhkan oleh sebagian besar siswa, karena dalam memahami materinya memerlukan
adanya kejelian berpikir dan wawasan yang luas. Karena IPS dalam pembelajaran
mempelajari tentang berbagai ilmu seperti Sejarah, Ekonomi, Politik, Teknologi, Sosiologi,
Antropologi, Geografi dan seterusnya. Selain itu, dalam pembelajaran masih berpusat pada
guru belum melibatkan siswa secara aktif sehingga pembelajaran tidak efektif dan
menimbulkan kejenuhan atau membosankan yang dapat menyebabkan siswa kurang
bersemangat untuk belajar IPS.
Tetapi begitu pun, tidak semua persepsi setiap orang tentang IPS itu sama. Mungkin
hanya sebagian yang mengatakan IPS membosankan. Untuk mengetahui lebih lanjutnya,
dalam penelitian kali ini kami mencoba untuk menggali informasi dari MTS Al azhar
mengenai seperti apa persepsi Guru dan siswa tentang IPS yang ada disekolah tersebut.
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang yang telah ditulis, kami memberikan identifikasi masalah yang akan
dijadikan bahan penelitian, sebagai berikut:
a) Persepsi guru dan siswa terhadap mata pelajaran IPS
b) Hasil belajar siswa dalam pelajaran IPS sesuai persepsinya
c) Cara mengajar guru di kelas dalam pelajaran IPS sesuai dengan persepsinya

C. Rumusan Masalah
a) Bagaimana persepsi guru terhadap pelajaran IPS ?
b) Bagaimana persepsi siswa terhadap pelajaran IPS ?
D. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui seperti apa persepsi dari guru tentang pelajaran IPS di sekolah.
b. Untuk mengetahui persepsi siswa kelas VII tentang pelajaran IPS di sekolah
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian bermanfaat untuk bahan kajian pada penelitian lebih lanjut terkait pada
masalah persepsi guru dan siswa terhadap pelajaran IPS. Dan manfaat lain dari penelitian
ini yaitu sebagai bahan masukan dan pertimbangan untuk mengoptimalkan motivasi dan
minat dari guru serta siswa dalam pembelajaran IPS.
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif yang memiliki
karakteristik alami sebagai sumber data langsung. Pendekatan kualitatif digunakan
karena mengungkapkan fakta-fakta yang ada di MTS Al azhar. Sedangkan pendekatan
kuantitatif digunakan karena dengan pendekatan ini, peneliti dapat menganalisis dari data
yang diperoleh dari narasumber.
B. Latar Penelitian
Latar penelitian dilakukan di MTS Al azhar, yang terletak di Jalan Pelajar Timur Ujung,
Gang Mawar No. 26C tepatnya di Kecamatan Medan Denai, Kelurahan Binjai Medan.
Alasan peneliti melakukan penelitian ini karena ingin mengetahui tentang persepsi dari
guru dan siswa pada pelajaran IPS di SD Darul Mustafa ini. Penelitian ini dilakukan pada
hari Selasa, 26 Maret 2019. Subjek dalam penelitian kali ini yaitu Guru dan Siswa kelas
V.
C. Sumber Data
Dalam penelitian kali ini, peneliti memerlukan sumber data mengenai persepsi guru dan
murid tentang IPS di MTS Al azhar. Data yang didapat dari penelitian ini adalah data
langsung yaitu melalui teknik wawancara kepada guru dan memberikan angket kepada
siswa kelas VII tentang persepsi mata pelajaran IPS. Adapun identitas diri dari
narasumber diantaranya yaitu:

Biodata Guru

Nama :
Tempat, tanggal lahir :
Jenis kelamin :
Alamat :
Agama :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Jabatan :
D. Teknik Pengumpulan Data
Sesuai dengan bentuk pendekatan yang dilakukan peneliti, yaitu kualitatif dan
kuantitatif. Maka teknik pengumpulan data yang digunakan ada dua, pertama wawancara
untuk pendekatan kualitatif dan pemberian angket untuk pendidikan kuantitatif. Metode
wawancara ini adalah dialog yang dilakukan oleh pewawancara kepada guru untuk
memperoleh informasi tentang persepsi guru terhadap pelajaran IPS. Serta metode
pengisian angket yang diberikan kepada siswa kelas VII, juga berkaitan tentang persepsi
mereka terhadap mata pelajaran IPS di Sekolah.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penilitian
Dari hasil penelitian yang kami lakukan kami mendapatkan informasi tentang struktur
organisasi sekolah. Pembentukan organisasi sekolah adalah bagian dari pedoman arah
kepemimpinan yang menunjukkan adanya pembagian tugas, koordinasi dan kewenangan
dalam jabatan. Berdasarkan data yang diperoleh, maka dapat dikemukakan struktur
organisasi dalam sekolah MTS Al azhar adalah sebagai berikut.

KEPALA SEKOLAH

KOORDINATOR SEKOLAH

BENDAHARA

GURU KELAS GURU KELAS GURU KELAS


B. Pembahasan
Dari penelitian yang telah dilakukan di MTS Al azhar tentang persepsi guru dan
murid telah terlihat hasilnya. Hasil dari persepsi guru, yang menggunakan metode
wawancara, jawaban sama. Mereka menganggap bahwa IPS itu penting dipelajari di
sekolah, karena dengan belajar IPS ini nantinya anak didik akan lebih mengenal akan
lingkungan sosial masyarat, anak didik juga akan lebih mengerti etika seperti apa yang
dibangun dalam lingkungannya. Serta anak didik akan mengamalkan sedikit demi sedikit
pelajaran dari IPS ini, contohnya bergotong royong dalam lingkungan sekitar sekolah
maupun lingkungan masyarakat. Dan dalam pembelajaran IPS ini, guru juga menyetujui
adanya media pembelajaran yang nyata, tidak hanya berbentuk teori dalam pengenalan
IPS terhadap peserta didik ini agar anak didik tidak merasa jenuh akan materi yang selalu
bersifat teori.
Dari penyebaran angket yang ditujukan oleh siswa kelas VII berjumlah 23 siswa,
hasil persepsi tentang IPS yang didapat yaitu, siswa merasa IPS juga penting dipelajari di
Sekolah, hal ini terbukti dari hasil jawaban angket yang disebar, 21 siswa mengatakan
Setuju dan hanya 2 orang yang mengatakan kurang setuju dengan pentingnya IPS di
Sekolah. Kesimpulannya jika dirata-ratakan, siswa MTS Al azhar merasa IPS adalah
pelajaran yang penting untuk dipelajari di sekolah. Dari angket yang disajikan, peneliti
juga bisa melihat bahwa siswa merasa lebih paham dan lebih tertarik pada IPS jika guru
memberikan tugas kepada mereka. Dari angket ini juga dapat dilihat bahwa, hanya
sebagian kecil siswa yang merasa bahwa pelajaran IPS itu membosankan.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian yang dilakukan di MTS Al azhar
terkait persepsi guru dan murid tentang IPS yaitu, keseluruhannya baik itu guru maupun
murid menganggap bahwa pelajaran IPS itu adalah pelajaran yang penting untuk
diajarkan di Sekolah. Karena dengan IPS ini nantinya siswa akan lebih memahami
lingkungan sekitar tempat ia tinggal yang berkaitan dengan masalah sosial yang terjadi di
sekitarnya atau pun masalah kemasyarakatan.
B. Saran
Saran untuk MTS Al azhar dari peneliti yaitu, guru agar lebih berusaha untuk
memberikan pengajaran kepada siswa, bahwa pentingnya IPS dipelajari di Sekolah dan
berguna di kehidupan sehari-haru. Tidak hanya itu, guru juga harus bisa memberikan
fakta dan memberikan kesempatan siswa untuk praktek langsung bagi siswa untuk
menyadarkan mereka bahwa IPS itu sangat penting.

Anda mungkin juga menyukai