Anda di halaman 1dari 7

NAMA : ADELIA PUTRI NUR IMANNIM

12170320998
KELAS : 5B AKUNTANSI
TUGAS : REVIEW VIDEO

1. Penelitian Kualitatif Apakah bisa mengunakan Kuesioner?


Kuesioner secara etimologi berasal dari bahasa Prancis, quedtionnaire yang artinya seperangkat
pertanyaan. pertanyaan kusioner dalam penelitian digunakan untuk mengoleksi data.
Ada dua jenis pertanyaan-pertanyaan yang memaksa responden untuk menjawab secarakualitatif
misalnya
• Apakah anda puas dengan pelayanan di restoran kami jawab ( 1 sangat tidak puas
- 5 sangat luas sekali ) skala liker jadi respondingnya diminta untuk memilih angka,
pertanyaan yang seperti ini adalah untuk kuesioner kuantitatif.

• Contoh pertanyaan kualitatif seperti “bagaimana bisa?” atau “tidak bisa” , bisa saja cuma
ingat berarti responnya harus menulis pertanyaannya juga bukan memaksa, tetapi
pertanyaannya adalah “bagaimana pendapat Anda tentang restoran ini?”. Buat pula
beberapa kolom yang bisa dia tulis bebas apa yang dia mau tetapi mempunyai keterbatasan,
keterbatasannya yakni di kolom panjangnya seperti apa?
Keterbatasan dari kusioner adalah tidak bisa berekspresi, kita tidak bisa melihat body language-
nya sehingga kita tidak bisa melihat kesungguhannya. kita kehilangan kedekatandengan informan
dan tulisan mempunyai keterbatasan dari pada ekspresi lisan jadi banyak kehilangan hal-hal yang
seperti ini bisa penting dalam data-data kualitatif. Kalau anda adalah peneliti kualitatif yang mau
pakai kuesioner kuesionernya bentuknya pertanyaan kualitatif open question, ada keterbatasannya
anda tidak bisa mendapatkan raport atau kedekatan dengan informan dan konsekuensinya susah
dapat in-depth.
2. Penelitian Terapan: apakah boleh menggunakan pendekatan kualitatif?
Sebelum mengetahuinya, kita harus tahu bedanya antara riset dasar (basic research) dengan riset
terapan (apply research).
Riset dasar adalah riset yang ingin menginvestigasi satu isu keilmuan tertentu ,misalnya teori
tertentu dengan memberikan bukti tentang apa yang terjadi di sekitar, fenomena- fenomena sifatnya
adalah umum generalisasi. Sedangkan riset terapan adalah riset yang ingin memberikan solusi atas
masalah sifatnya praktis .kalau sudah tahu seperti ini maka kita bisa memberikan sebuah jawaban
yang pasti bisa riset terapan bisa pakai pendekatan
kualitatif kenapa ?Karena kalau solusi praktis atau sebuah masalah dalam satu perusahaan yang
sifatnya kontekstual satu perusahaan bisa beda dengan perusahaan yang lain walaupunmasalahnya
sama artinya solusinya pasti akan berbeda juga dan itu hanya bisa didekati dengan pendekatan
kualitatif jadi bisa penelitian terapan pakai pendekatan kualitatif
3. Penelitian Kualitatif tidak Menggunakan Hipotesis
Penelitian kualitatid tidak menggunakan hipotesis karena hipotesis adalah penjelasan sementara
tentang realitas yang biasanya diungkapkan dalam pernyataan jika X demikian maka Y demikian, X
variabel bebas, Y variabel bergantung. Bersifat hubungan sebab akibat dan kausalitas tujuannya
menjelaskan dan memprediksi. Hal ini dinamakan deduktif karenahipotesis diturunkan dari grand
theory penelitian kualitatif tidak demikian bertujuan untuk mengkontekstualisasi jadi dari apa yang
ada di realitas diangkat jadi teori baru, jadi tidak ada hipotesis dalam penelitian kualitatif.
4. Membuat Rumusan Masalah untuk Penelitian Kualitatif
Pada kalimat kualitatif, tidak menggunakan pertanya seperti berikut ini.
• Apakah variabel X berpengaruh pada variabel Y?
• Apakah ada beda antara X dan Y?
Hal itu dikarenakan dua pertanyaan itu memiliki jawaban yang sangat sederhana, yaituya atau
tidak. Karena pada penelitian kualitatif (kualitas, in-depth atau kedalaman), sebisamungkin rumusan
masalah jangan menggunakan pertanyaan "apakah" akan tetapi menggunakan pertanyaan yang
diawali dengan "bagaimana" atau "mengapa".
Misalnya :
• Bagaimana presepsi dari manajemen keuangan?
• Bagaimana pemaknaan laba oleh para pedagang Arab?
Jika menggunakan pertanyaan mengapa atau bagaimana, kita otomatis mendeskripsikan
jawaban dengan lebih banyak dan lebih dalam, hal itulah yang disebut dengan in depth research.
5. Penelitian Kualitatif tidak Melakukan Generalisasi
Harus diingat bahwa, penelitian kualitatif tidak bermaksud untuk melakukangeneralisasi.
Yang melakukan generalisasi adalah penelitian kuantitatif. Oleh karena itu pada penelitian
kuantitatif ada populasi dengan cara pengambilan sampel lalu dilakukan pengujian yang nantinya
bisa diaplikasikan keseluruh populasi. Sedangkan pada penelitiankualitatif tidak ada melakukan itu,
pada penelitian ini menggunakan kontekstual yang artinya semua tergantung dari dua hal, yaitu
tempat/ruang dan waktu.
Pastikan metode penelitian kualitatif menyajikan dimana wawancara (observasi) dilakukan
maksudnya adalah tidak boleh asal menyimpulkan.
6. Penelitian tentang SIMULAKRA?
SIMULAKRA adalah penelitian kualitatif yang tujuannya adalah untuk menyadarkan para
pembaca bahwa simbol/citra atau apapun seperti misalnya laporan keuangan akutansi bukanlah
sesuatu yang bisa mewakili Realitas sejati, simbol inilah yang disebut dengan SIMULAKRA.
Jean Baudrillard yang berasal dari Prancis menyebutkan bahwa simbol melalui empat tahap
untuk mencapai SIMULAKRA :
• Tahap 1 : SACRAMENTAL (citra/simbol=realitas)
• Tahap 2 : MALEFICENT (simbol dikorupsi), misalnya adalah beauty/filter saatselfie.
• Tahap 3 : SORCERY (simbol hasil sulapan), misalnya avatar dari AI menggantikandiri.
• Tahal 4 : SIMULAKRA (pure simulation)
7. Transkripsi Wawancara dalam Penelitian Kualitatif
Bagi peneliti kualitatif, beberapa menggunakan wawancara sebagai model koleksi data.Misalnya
penelitian ini menggunakan wawancara bersama bapak A atau ibu B. Pada hasil penelitian, akan
disajikan pula penjelasan mengenai wawancara, tidak langsung pada kesimpulan dan inilah yang
disebut dengan Transkripsi. Caranya adalah dengan memberikan petikan di awal dan di akhir dari
transkripsi wawancara. Gunakan juga prinsipVerbatimi yang disajikan sama persis, bahasa lokal,
jeda, tawa atau ungkapan "mmm", "ahh". Hal itu adalah cara untuk mempertahankan kepercayaan
dari penelitian kita layak untuk dipercaya.
8. Peneliti kualitatif : apa itu reabilitas dan validitas penelitian?
Validitas dan reabilitas itu adalah karakter penelitian kuantitatif. Reabilitas itu menyakini bahwa
apa yang kita gunakan sebagai alat ukur memang akan menghasilkan ukuran yang sama. Ukuran
“meter” misal, reliable karena beli meja di pasar atau di mal, panjangnya akan sama persis, karena
meter adalah ukuran yang riaeble.
Validitas itu mengukur apa yang ingin di ukur misalnya mengukur ketampanan, lalu ukuran
yang di pakai adalah banyak rumah yang di miliki, maka ukuran itu tidak valid karena keduanya
memiliki konsep yang berbeda. Jadi peneliti kualitatif tidak menggunakanhal itu, yang digunakan
oleh peneliti kualitatif salah satunya adalah trustworthiness.
9. Trustworthiness Untuk Penelitian Kualitatif
Trustworthiness berasal dari dua kata, yaitu TRUST yang artinya bisa di percaya/di yakini
kebenarannya, dan WORTHINESS artinya kelayakan, jadi jika penelitian kualitatif mempunyai
trustworthiness hal itu berarti dia bisa di meyakinkan kebenarannya. Peneliti kuantitatif
menyelesaikan hal ini dengan angka, sedangkan peneliti kualitatif tidak bisa dengan angka, maka
untuk di yakini layak kebenarannya kita harus menyajikan di dua tempat yaitu:
• Metode : rincikan dengan siapa wawancara dilaksanakan, apa saja yang ditanyakan, kapan,
berapa lama, mengapa serta teknik observasinya. Di sajikan semuanya secara detail.
• Hasil : pada hasil disajikan transkripsi wawancara, foto, scan dokumen, serta narasiyang kuat
dan mendalam.
10. Perdebatan peneliti kualitatif dan kuantitatif
Isu : generalisasi versus kontekstualisasi
Peneliti kualitatif : baru riset kualitatif dengan 3 informan hasilnya beda.
Penelitian Cuma 3 informan, dan berbeda beda simpulannya, seharusnya survey ke 300orang,
biar dapat simpulan umum, itu baru riset. Jika 3 informan saja berbeda maka semua hasilnya
(KONTEKSTUALISASI) terus bagaimana kamu bisa klaim 300 orang hasilnya sama
(GENERALISASI).
11. Bagaimana caranya pada saat wawancara bisa mendapatkan banyak data dari informan?
Ada 3 teknik wawancara:
• Terstruktur : panduan wawancara sesuai dengan item wawancara yan sudah di siapkan
(tidak kurang tidak lebih) data terbatas tapi terarah, peneliti pemulamemakai ini
• Semi terstruktur : panduan wawancara ada tapi bisa tanya saat ada hal menarik yagmuncul
dari proses wawancara. (data semakin banyak, walau bisa jadi tidakpenting.
• Tidak terstruktur atau open.
12. membahas kriteria informan yang tepat untuk penelitian kualitatif.
Di dalam buku "metodologi konstruktif riset akuntansi , membumikan religiositas" tahun 2016
cara memilih informan bisa menggunakan rumus 5R, yaitu:
a) Relevance : informan yang dipilih sesuai dengan isu yang sedang di teliti.
b) Recommendation : informasi yang kita pilih karena usulan orang lain yangmenganggap
beliau lebih ahli atau sesuai bidangnya menjawab
c) Rapport : bisa menjalin kedekatan dengan infroman
d) Readines : informan siap atau tidak menyulitkan saat di wawancara
e) Reassurance : informan bisa memberi keyakinan atau tidak berubah ubah opininya
13. Apakah Seorang Introvert dapa menjadi peneliti kualitatif?
Mengapa tidak bisa?
Ciri-ciri introvert
a) Interaksi dengan banyak orang menghabiskan energi
b) Berhati-hati karena tidak mau menarik perhatian
c) Recharge energi dalam kesedihan
karakter introvert mendukung penelitian kualitatif karena:
a) Mereka pendengar yg baik
b) Mereka perasa
Dengan demikian 2 kata kunci diatas adalah cara untuk menjalin rapport ataukedekatan
dengan informan.
14. Bagaimana cara dapat data banyak saat wawancara
Ada 3 tips yang bisa di lakukan
a) Banyak mendengarkan, jangan sibuk bicara atau merepotkan informan dengan teoriatau
konsep yang sedang di teliti.
b) Jangan egois.
c) Jangan tidak mengetahui apapun tentang informan. Hasil karya profesi dan lain-laindapat
menjadi pembuka jalan untuk rapport.
15. Apa aja sih analisis data untuk penelitian kualitatif?
Setiap metodologi memiliki khas analisinya nya masing-masing, contohnya
• Fenomologi (Analisis data: epoche atau bracketing)
• Etnografi (Analisis data : analisis domain atau taksonomi)
• Etnometodologi (Analisis data : indeksikalitas) tetapi
setidaknya kita bisa paham 3 cara, yaitu :
• Data resdaction
• Data classification
• Triangulation
16. Foto Untuk Memperkuat Kualitas Penelitian Kualitatif
Ada satu metode yang sering dipakai peneliti kualitatif namun jarang bisa disampaikan dengan
cantik dan manis saat hasil dan pembahasan, yaitu observasi. Observasi sama seperti koleksi data
yang lain seperti misalnya menggunakan wawancara yang koleksi datanya dari lisan sedangkan
observasi ini koleksi datanya menggunakan penglihatan atau visual dan hasilnya itu bisa berupa video
atau foto. Hal ini yang jarang padahal foto bisa menggambarkan banyak hal yang tidak bisa dengan
sederhana disampaikan oleh kata-kata. Ada suatu kata if a picture paints a thousand words, nah
pakailah ini. Seperti contohnya adalah tentang distribusi solar di Kalimantan. Saya bisa memaparkan
data dari solar tersebut, berapa banyak solar yang tersedia atau berapa banyak kebutuhannya dan
datanya bisa dihasilkan dengan bagus. Tapi pada penelitian kualitatif ini kita mementingkan kualitas,
kuliatas bersifat subjektif dan kulitas ini bisa diperkuat dengan menggunakan gambar. Sehingga
penelitian kualitatif kita ini lebih berkualitas jika disertai dengan gambar.
17. Apakah kalau datanya kuantitatif artinya penelitian berjenis kuantitatif?
Tidak, Kenapa? perlu kita pahami dahulu perbedaan penelitian kuantiatif dengan kualitatif. Jadi
penelitian secara umum dibagi menjadi dua penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Pembagian
jenis penelitian dikotomis berdasarkan paradigma. Kenapa dibagi dua? Karena perbedaan ini
langsung diambil dari cara pandang paradigma (keyakinan). Kalau bisa soal kuantitatif maka diambil
dari cara pandang positivistik yang tujuannya adalah menjelaskan dan memprediksi. sehingga
positivistik itu pasti akan mengarah pada hubungan sebab dan akibat. Karena menjelaskan dan
memprediksi realitas itu sangat disederhanakan, yaitu apakah X berpengaruh pada Y jadi harus rigor
atau kaku karena kita mau melihat sebab dan akibatnya. Diturunkan dari teori jadi hipotesis lalu diuji
kebenarannya lalu kita melihat bahwa model tersebut moderalitas. kalau dari positivistik, data
kuantitatif itu harus tidak bisa tidak, kalau tidak dari data kuantitatif tidak bisa diteliti karena
tujuannya memang untuk melihat sebab akibatnya yang terukur jadi harus data kuantitatif.
Jika membicarakan paradigma non positivistik (kualitatif). Pada penelitian kualitatif ini banyak
paradigmanya, yaitu :
a. Interpretif (tujuan memahami)
b. Kritis (Tujuan memahami)
c. Posmodernis (tujuan merelatifkan)
Jadi, penelitian kualitatif boleh menggunakan data dari kuantitatif.
18. Apakah penelitian kualitatif pakai landasan teori?
Untuk mendapatkan jawabannya kita perlu memahami sifat dan perbedaan antara penelitian
kualitatif dan kuantitatif. Penelitian kuantitatif sifatnya deduktif dimana dimulai dari grand teory -
hipotesis - diuji. Jadi teori ini memang tujuannya menguji, apakah teorinya tidak salah. Kalau
kualitatif sifatnya induktif atau upduktif, artinya penelitian ini tidak terjebak dalam teori karena yang
ada di realitas itu adalah sesuatu yang harus ditemukan dan harus diusulkan sehingga wajar jika
penelitian kualitatif tidak menggunakan landasan teori. Jadi secara umum, penelitian yang bersifat
induktif tidak menggunakan landasan teori.
19. Hati-hati dengan penggungkapan keterbatasan penelitian
Jangan menggunakan karakter penelitian sebagai keterbatasan penelitian. Jangan menulis apa
yang kita pilih dan menjadikan keterbatasan, penelitian kualitatif tidak bisa di generalisasi, itu bukan
keterbatasan nya tapi kelebihan nya. Penelitian kualitatif apa keterbatasan nya?, ambil aja di teknik
yang ternyata tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan, misalnya teknik pengumpulan data
wawancara ternyata wawancaranya sulit sekali di dapatkan karena keterbatasan informan yang terlalu
sibuk, itu salah satu keterbatasannya, atau wawancaranya banyak menggunakan bahasa lokal yang
kita kurang paham, sehingga butuh penerjemah.
20. Apa sih paradigm penelitian?
Penelitian itu untuk menyelesaikan masalah-masalah, yang harus di pahami adalah bahwa saat
kita menyelesaikan masalah ternyata itu terkait dengan keyakinan. Contohnya bahwa sakit sebagai
masalah cara menyelesaikan nya berobat sesuai keyakinan, dalam penelitian ini di sebut dengan
paradigma world view, metode kualitatif tergantung dengan paradigma yang di miliki, metode
kuantitatif juga tergantung dengan paradigma yang di miliki, semuanya bersumber dari keyakinan
yang berbeda beda. Pahami dulu paradigm sebelum menentukan kualitatif atau kuantitatif.
21. Menghadapi penguji kuantitatif saat penelitian yang diuji kualitatif
Gunakan 3 pola
• Ucapkan terimakasih ( terimakasih bapak/ibuk atas pertanyaannya)
• Gunakan saya paham, dengan mengunkan saya paham akan mengurangi konflik (saya
paham dengan pernyataan bapak/ibu) dalam tradisi kuantitatif 3 orang tidaklah mampu
meperesentasikan seluruh populasi
• “DAN” izinkan saya menyampaikan perspektif kualitatif

Anda mungkin juga menyukai