Anda di halaman 1dari 4

1. Sebutkan, jelaskan dan berikan contoh dari jenis-jenis wawancara !

2. Berdasarkan bentuknya wawancara terbagi menjadi 3 Sebutkan dan


jelaskan !
3. Sebutkan dan jelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam wawancara !
4. Sebutkan beberapa dimensi yang mempengaruhi seseorang untuk membuka
diri !
5. Dalam reaksi terapiutik terdapat : tidak menyatakan simpati atau
pengampunan, tetapi menyiratkan pengertian dan penghargaan pada
perasaan dan reaksi ITEE. Jelaskan apa yang dimaksud dan berikan contoh
!
6. Halo effect dapat mempengaruhi evaluasi dan estimasi penilaian seseorang
kepada orang yang dinilai. Mengapa ? Jelaskan pendapat anda dan berikan
contoh !
7. Ada 3 (tiga) jenis keputusan yang harus diambil dalam membuat
pertanyaan. Sebutkan, jelaskan dan berikan contoh !
8. Jelaskan dan berikan contoh tentang kerangka acuan pribadi dan kerangka
acuan luas !
9. Mengapa diperlukan info substansional dan wawasan mengenai situasi
ITEE (berkaitan dengan pengetahuan, struktur kognitif, taraf motivasi) ?
Jelaskan menurut pendapat anda !
10. Menurut pendapat anda Inverted Tunnel dapat digunakan pada situasi yang
seperti apa? berikan contoh !

Jawaban:

1. - Wawancara untuk aplikasi dan organisasi industri . contoh: seleksi calon


karyawan pada suatu perusahaan/organisasi untuk memilih calon karyawan
tepat sasaran yang sesuai dengan standard perusahaan.
- Wawancara untuk aplikasi klinis. Contoh: untuk menggali data terkait
pasien/klien seperti Riwayat keluhan/gangguan pada klien.
- Wawancara untuk aplikasi riset. Contoh: untuk laporan penelitian, dapat
membantu peneliti mencari data terkait judul yang akan peneliti
lakukan.
2. - Wawancara bebas / tidak terstruktur: wawancara tidak memiliki arah
pembicaraan yang jelas. pembicaraan akan berlangsung dalam suasana yang
bebas dan santai namun pembicaraan tidak mempunyai arah yang jelas.
Contoh: klien hanya ingin didengar maka dari itu klien curhat.
- Wawancara terstruktur: memiliki topik wawancara yang sudah ditentukan,
isi pembicaraan juga lebih fokus dan jelas. Namun, wawancara terlalu
formal dan kaku yang seringkali mengakibatkan subjek tidak nyaman.
Contoh: wawancara kerja.
- Wawancara terarah: teknik wawancara dengan menggabungkan antara
wawancara tidak terstruktur dan terstruktur. Contoh:
3. - Waktu: pewawancara harus memperhatikan waktu ketika wawancara
berlangsung, dengan tujuan agar klien tidak terlalu jenuh jika
wawancaranya terlalu lama.
- Isi wawancara: di mana pewawancara harus memulai wawancara
dengan baik, untuk itu sebaiknya pewawancara menyusun pertanyaan
terlebih dahulu sebelum wawancara dilakukan. Sehingga, wawancara
nantinya akan terlaksanakan dengan baik.
- Respon yang diharapkan: terbuka dan tertutup. Di mana pewawancara
harus betul-betul memperhatikan pertanyaan yang akan diajukan,
karena respon yang akan didapat nantinya tergantung dengan isi atau
pertanyaan selama wawancara.
- Umpan balik: suatu usaha untuk memperjelas informasi yang
diperoleh. Di mana pewawancara betul-betul mendengarkan dengan bai
kapa yang klien sampaikan sehingga pewawancara dapat memberikan
umpan balik yang sesuai agar klien tidak tersinggung, dapat dimengerti
oleh klien dsb.
- Paraphrasing: mengungkapkan kembali apa yang dikatakan dari
orang yang diwawancarai. Di mana pewawancara menyampaikan ulang
secara garis besar apa yang telah dikatakan oleh klien.
4. Jumlah, sifat positif & negatif, kedalaman wawancara, waktu, orang yang
dituju.
5. Reaksi terapiutik: maksudnya adalah konselor membantu klien
mengarahkan pada pertumbuhan klien seperti: realisasi diri, penerimaan diri
dan peningkatan penghormatan terhadap diri. sehingga tujuan dan
kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan klien dan membina hubungan
yang terapeutik antara konselor dan klien serta membantu klien
memperjelas penyakit yang dialami, juga mengurangi beban pikiran dan
perasaan untuk dasar tindakan guna mengubah ke dalam situasi yang lebih
baik. Contoh: mengurangi tingkat kecemasan klien.
6. Dalam melakukan evaluasi dan penilaian terhadap seseorang atau klien
tidak diperbolehkan atau diusahakan untuk menghindari hello effect, karena
akan berakibat pada proses penulisan laporan. Di mana hello effect itu
mengubah suatu persepsi untuk menilai seseorang dari depan atau by cover,
padahal kenyataannya belum tentu apa yang dilihat dari depan itu benar,
maka dari itu konselor dapat memberikan penilaian melalui beberapa kali
pertemuan dan pendekatan dengan klien. Contoh hello effect: saat saya
bertemu dengan seseorang ditempat umum menggunakan stelan tidak
karuan (aneh), raut muka garang dsb. Saya menilai dari penampilan dan
wajahnya, bahwa orang tersebut adalah seorang preman, namun
kenyataannya tidak seperti apa yang saya lihat.
7. - Memililih kata-kata agar dapat dimengerti Itee: di mana pewawancara
berusaha untuk menggunakan kata-kata sederhana.
- Memilih bentuk pertanyaan antara bentuk “terbuka” & “tertutup: suatu
pertanyaan yang diajukan untuk mendapatkan respon dari klien (singkat
atau berupa penjelasan). Pertanyaan terbuka seperti “Apa pendapat mu
tentang hal tersebut?” pertanyaan tertutup “Apakah kamu baik hari ini?”
-Memilih antara pendekatan “Langsung”& “Tidak Langsung”: di mana
pewawancara melihat kondisi klien untuk dapat memilih antara kedua
pendekatan tersebut.
8. – Kerangka acuan pribadi: Dalam komunikasi, penerima/pewawancara
harus mengerti dan menginterpretasi informasi menurut pengalaman masa
lalunya yang relevan. Proses suatu konteks berdasarkan pengalaman akan
memberikan makna pada komunikasi. Contoh: pewawancara memberikan
respon yang berhubungan dengan masa lalunya.
- Kerangan acuan luas: topik-topik dalam wawancara kemungkinan akan
lebih bersifat nasional atau regional. Contoh: pertanyaan terbuka.
9. Agar proses wawancara dapat berjalan dengan baik. Untuk itu pewawancara
supaya mencari tahu terlebih dahulu informasi terkait klien, dan juga ketika
melakukan penilaian (menyusun hasil akhir) pewawancara tidak mengalami
kesulitan.
10. Pewawancara dapat membantu klien menemukan sudut pandangnya. Jadi,
saat wawancara berlangsung pewawancara langsung menanyakan pada
pokok permasalahan tanpa mengawalinya dengan pertanyaan ringan atau
pertanyaan umum. Biasanya teknik ini digunakan ketika klien tidak
memahami topik wawancara yang akan dilakukan, sehingga pewawancara
memberikan penjelasan terkait topik dan tujuan wawancara.

Anda mungkin juga menyukai