Rini Nurahaju
2014
Macam wawancara
Information giving
Misal dirancang utk orientasi kary baru, melatih, memberi instruksi pd prlk
ttt ; sales/publikasi
Information gathering
Dilakukan utk mendapat inform dari interviewee mis survey, pooling,
journalistic, insurance, dll
Selection
Screening, placement kary dll
Problem of interview’s behavior
Appraisal, evaluative,performnance review, counselling dll
Problem solving
Bertujuan menyelsaikan mslh bersama, utk mendapatkan masukan
Persuasion
Jual produk atau jasa
Tahapan Pokok Wawancara
Tahap pembukaan
Tahap utama
Tahap penutupan
Tahap pembukaan
Memberi orientasi :
Tujuan, bentuk dan topik wawancara
Peran dan harapan kedua pihak
Bagaimana informasi digunakan
Berapa lama wawancara berlangsung
Tahap utama
Mengungkap inti topik atau maksud wawancara
Berdasar pada interview guide
Memungkinkan berkembangnya probing / Inquiry
lanjutan
Struktur outline wawancara dapat berbentuk :
Topical sequence
Pemilahan berdasar topik, misal atas dasar pertanyaan what, when, where,
who, how, why
Time sequence
Topik terbagi atas urutan kronologis, misal sejak kelahiran, masa kanak2, usia
SD, SMP dst
Space sequence
Misal dari bagian unit publikasi hingga unit produksi
Cause to effect sequence
Dari penyebab suatu gejela, mslh yg muncul hingga akibat yg timbul
Problem solution sequence
Diskusi seputar mslh yg ada ke solusi
lanjutan
Skenario wawancara kmdn dikembangkan mjd rangkaian
pertanyaan dlm wawancara
Tdk terstruktur
Terstruktur
Sangat terstruktur
Tahap penutupan
Tujuan yang harus dicapai :
Mrpk akhir dari proses wawancara, tapi bukan akhir dari hub
interviewer-interviewee
Menunjukkan sikap saling menghargai dan saling menerima
manfaat dari proses wawancara
Pertanyaan
Alat utk menggali informasi dari pewawancara kpd klien dgn
menggunakan kalimat pertanyaan
Pertanyaan yg efektif harus mengacu pada tujuan interview
dan data yg ingin diperoleh
Tipe pertanyaan :
Open dan close questions
Primary dan secondary questions
Neutral dan leading questions
Open dan close questions
Open
Bersifat bebas, memungkinkan jawaban yg luas
Informasi yg didapat lbh banyak dan probing lbh mendalam
Biasanya diawali dgn pertanyaan how, why, dll
Close
Bersifat terbatas, jawaban sempit dan mengarah, namun tdk sll
dangkal
Macam pertanyaan what, when, where, who
Primary dan secondary questions
Primary
Mengenalkan/mengawali suatu topik
Kadang terkesan di luar konteks namun msh bs diterima
Secondary
Berusaha utk mendapat inform lbh lanjut dari klien
Diperlukan ketika jawaban dari pertanyaan awal rg kengkap,
dangkal, tdk jelas, tdk tepat, tdk relevan atau klien tdk
menjawab
Biasa disebut probing atau follow up question
lanjutan
Contoh probing
Incomplete answer
Lalu..? ; ya..? ; lanjutkan ….
Jawaban dangkal
Apa yg terjadi kmdn?;bgmn respon anda?;mengapa?
Jawaban tdk jelas
Apa maksud anda dgn..? ; ketika anda bilang..apa artinya? Bisakah anda
gambarkan..?
Jawaban mengarah
Apa yg anda rasakan? Bgmn pendapat anda ttg..? ; spt apa reaksi anda?
Jawaban tdk relevan
Apa sikap anda?
lanjutan
Jawaban yg tdk tepat, gunakan reflective probing question yaitu
utk double checking atau klarifikasi : maksud anda depresi?
Merangkak atau ngesot? Dia marah pada almarhum?
Reflective probing dilakukan bukan krn tdk percaya atau
jebakan tapi krn keteratrikan pewawancara utk mendapat
kejelasan
Teknik lain dari reflective probes adalah mirror atau summary
question
lanjutan
Summary question
Penting utk menghindari kesalahan interpretasi; uk
menunjukkan bhw pewawancara memahami informasi scr
benar
Contoh : setelah sekian lama anda hidup tak menentu, lalu
bertemu dgn teman lama, ia banyak memberi inspirasi. Anda
lalu tergugah utk menyelsaikan skrpsi dan berakhir dgn
memuaskan, begitu?
Atau : jadi teman anda itu begitu penting?
lanjutan
Pertanyaan tdk dijawab
Menunggu (pause) ; terkadang klien perlu waktu sejenak, amati
non verbal message
Mengulang pertanyaan dgn cara yg sama atau
Mengganti kalmat (rephrase) pertanyaan
Menanyakan dgn hati-hati, mengaoa ia tdk mau menjawab, lalu
lanjutkan dgn pertanyaan lain atau betapa pentingnya pertanyaan
tsb
Alasan klien tdk menjawab
Tdk tahu seberapa detil jawaban yg diharapkan
Jawaban yg diminta tdk jelas : yes/no atau jawaban luas
Tdk mengerti pertanyaan krn bhs atau kalimat
Tdk memiliki informasi memadai atau lupa atau memang tdk
tahu
Menganggap jawaban tdk relevan utk kepentingan
pewawancara
Terkait dgn perasaan krn ada hambatan emosi akibat trauma,
keterbatasan IQ, tradisi budaya (tabu dll), tdk terlatih
Menganggap pewawancara tdk akan memahami jawaban yg
diberikan krn terlalu teknis, terlalu pribadi, atau asing
Leading vs netral question
Kamu suka warna hijau khan? Apa kamu suka warna hijau?
Apa pendapatmu mengenai kenaikan harga BBM? Apa
pendapatmu mengenai harga BBM?
Kamu termasuk mhs yg aktif atau hanya kuliah saja? Kamu
termasuk mhs yg aktif berorganisasi di kampus,kepanitiaan,
organisasi di luar kampus, kuliah saja atau yg lain?
Phrasing question
Setelah menentukan tipe pertanyaan yg akan diajukan,
langkah berikut adalah menyusun kalimat tanya atau memilih
kata yg sesuai
Pertanyaan2 dpt mempengaruhi motivasi klien utk menjawab
scr leluasa, tepat sasaran atau kelengkapan infromasi
Ada 5 hal yg perlu dipertimbangkan : bahasa, relevansi, level
of information, kompleksitas, accesibility
bahasa
Penggunaan bhs yg sederhana atau kompleks, formal atau non
formal perlu disesuaikan dgn kondisi dan kedudukan lawan
bicara, konteks, dan topik. Jargon, slang, istilah teknis,
pilihan kata utk anak, kata-kata tabu utk suatu budaya dsb
perlu dikenali
Kata2 yg sama mungkin bermakna beda atau kata berbeda
memiliki makna yg sama dgn tingkat kedalaman yg berbeda
Misal mencuri,mengutil,merampok punya kemiripan namun
beda makna
Sedih, nelangsa, terpukul, berbeda kedalamannya
relevansi
Pertanyaan hrs dipertimbangkan relevansinya dgn topik atau
kondisi lawan bicara. Pertanyaan yg tdk relevan dpt
bermakna kasar atau sinis
Pertanyaan usia, agama, penghasilan, tk pddk, orientasi
partai,perlu dihindari jika tdk ada relevansinya
Level of information
Pertimbangkan level mana informasi yg diharapkan
Tingkat 3 membutuhkan pernyataan yg hati-hati ketika trust
telah terbentuk
Kompleksitas
Nyatakan pertanyaan scr lugas, mudah dicerna dan tdk
berbelit2
Misal berapa minggu usia kehamilan lebih dicerna drpd
berapa bulan usia anak yg akan masuk SD?
Pertanyaan yg sulit dicerna membuat bisa tdk dijawab dgn
tepat
accessibility
Pertimbangkan hambatan sosial budaya,psikologis atau
situasional
Prtanyaan perlu memenuhi kesopanan, tdk tabu. Tdk
menimbulkan rasa risih, dpt diterima oleh norma agama, tdk
menyerang privacy
Kondisi dan kedudukan lawan bicara juga menentukan pilihan
pertanyaan
Reflection content
Mendengarkan dgn hati2,lalu memberikan tanggapan
mengenai inti pesan klien menggunakan kata-kata
pewawancara
Utk menunjukkan bhw pewawancara memahami inti pesan
klien
Sbg probing
Apa yg hrs dilakukan :
Paraphrase & summary
Paraprase adalah merefleksi isi pesan yg baru saja disampaikan
Mengajak klien menyampikan infomasi/mslh lbh mendetail
Summary adalah merefleksi serangkaian isi pesan scr singkat
Mengaitkan berbagai elemen pesan mjd satu, mengidentifkasi
tema utama, mengajak klien lbh fokus/mengerucutkan topik,
melakukan review atau progress yg terjadi
lanjutan
Pewawancara tdk menulang scr persis kata2 klien namun
memahami inti pesan dan menyampaikan kembali dgn cra yg
berbeda (restate the main idea)
Jangan menambah atau mengubah makna/inti pesan
Peran paraphrase
Menunjukkan bhw anda ada disana,mendengarkan dan
berusaha memahami klien
Menguji pemahaman anda terhadap pernyataan klien
Mmbantu klien menyatukan pikiran2nya
Membantu klien ketika perasaannya terancam
Mengarahkan jalannya wawancara
lanjutan
Misal :
Ya, ini ttg anak saya. Umurnya 15 th dan bermasalah. Ia selalu
keluar malam
Apakah ia bermasalah dgn hukum? (fokus pada anak)
Saya duga anda punya banyak masalah dengannya (keluar dari fokus)
Anakmu jarang pulang menjadi masalah utamamu
lanjutan
Tekankan pada aspek kognitif
Itu berpengaruh pada kesehatan istriku. Ia pernah kena serangan
jantung
Jadi anda juga khawtir dgn kesehatan istri
Kamu betul-betul khwatir dgn istri (ffeling)
Anakmu pasti jadi mslh utama yg dipikirkan istrimu
lanjutan
Refleksi yg tepat dpt membantu klien membicarakan
perasaan scr nyaman
Mslh terbesar adalah anakku. Ia tidur di luar dan sy sdh tdk tahu
apa yg hrs sy lakukan
Tampaknya anda sdh putus asa menghadapi mslh ini (feeling)
Situasinya pasti buruk sekali (feeling)
Jadi perhatianmu yg utama adalah bgmn membantu dia (content)
lanjutan
Mengarahkan wawancara
Saya hrs menyesaikan mslh anak saya. Mungikn sy bisa
melakukannya melalui masalah saat terikat dgn perfomance
kerja
Sy tdk yakin anak anda benar-benar perlu bantuan (tdk tepat)
Ya, mslh kerja anda hrs mjd topik utama diskusi kita (menyimpang dari
inti pesan)
Mslh anak anda memang penting tapi mslh kerja anda juga penting
(memberikan arah)
Merangkum / summarise
Integrasikan scr sistematis topik2 yg penting dan sampaikan
kembali
Fungsi :
Memberikan pandangan yg ringkas dan tepat dan membantu
mengatur pikiran klien
Membantu mereview pernyataan klien
Mengeksplorasi tema2 yg penting
Mengatur jalannya wawancara
Kapan melakukan summary?
Ketika pernyataan klien terlau panjang, kacau,
membingungkan
Ketika pernyataan tdk terkait satu sama lain
Menunjukkan arah dan kohrensi dari wawancara
Berpindah dari satu fase ke fase beriktnya
Mnyimpulkan proses wawancara
Sbg introduction dgn cara menreview (menginagtkan)
kembali sesi wawancara sebelumnya
Reflection feeling
Mengidentifkasi perasaan / emosi klien dan menyatakannya
Fungsi :
Membantu klien menerima emosi dirinya dan mngeksplorasi feeling
lbh mendalam
Memahami emosi yg tersimpan
Membantu klien menyadari emosi yg dialami
Mengurai emosi yg rumit dan membingungkan
Emosi / perasaan diperoleh dari :
Pernyataan langsung klien
Disimpulkan berdasar non verbal behavior
Memperhatikan keterkaitan antar konteks dan content (verbal dan
non verbal)
Bgmn memahami emosi klien
Perhatikan tdk hanya pada apa yg disampaikan tapi bgmn
pesan disampaikan
Pahami berbagai macam emosi dan mixed emosi
Emosi dan turunannya
Gembira : senang, sukacita, bahagia, tak terkira rasanya,
melambung, optimis, semangat, bergairah
Sedih : merana, ingin menangis, berduka, tdk ada yg
mengerti
Marah : ingin meledak, marah, jengkel, tersinggung,muntab,
sampai ke ubun-ubun
Bingung : tdk karu-karuan, tak tahu hrs berbuat apa, ngga
ngerti, ngga paham, sumpek
Putus asa : mau mati ssaja, bgmn ya. Terserah,pasrah,pikiran
buntu, frustrasi, semua sdh dicoba, spt terjebak
Lain-lain : khwatir, terharu, iba, cemas, takut
Mengidentifikasi feeling
Ia menertawakan saya. Suamiku hanya duduk dan
menertawakan. Sya merasa sangat tolol…merasa diremehkan
Mengapa tdk minta dia berhenti
Anda merasa dilecehkan
Anda marah
Sbg respon atas berbagai pernyataan
Apa yg bisa saya lakukan? Sy tdk punya uang, skill dan tdk ada
yg mau bantu saya. Sy hrs melakukan ssesuatu tapi sy ngga
tahu apa
Sepertinya anda sangat kebingungan saat ini,sepertinya anda sdh
putus asa (tdk tepat, hanya fokus di bagian akhir)
Semuanya seperti menakutkan buat anda
Klien tdk memahami emosinya atau
tdk tersentuh
Sy nyalakan lampu dan melihatnya tergeltak di lantai. Ada
darah berceceran. Sy tdk percaya pada penglihatanku
Apa yg anda lakukan (mengabaikan fakta dan tdk mendorong pd
ekslporasi feeling)
Kamu pasti terpaku (identifikasi meleset)
Kamu pasti terkejut dan shock
Mengenali dan merefleksi mixed emosi
Ujian saya jelek. Saya akan pulang minggu depan. Sy sdh
pengen ketemu ortu tapi sy tdk tahu mereka akan bilang apa
ttg nilaiku?
Pasti sangat menyenagkan bertemu ortumu lagi
Kamu sedikit cemas menghadapi reaksi ortumu thd nilai
Kamu sangt gembira akan ktemu ortu tapi juga cemas akan
reaksi mereka
Tidak sesuai antara content dan
konteks
Seorang ibu janda sambilmenangis : saya gembira sekali anak
saya akan kuliah
Kamu pasti bangga padanya. Kuliah dimana?
Kamu bahagia dia akan kuliah tapi akan kesepian tanpa dia
Kamu tdk senang dgn keputusannya utk kuliah
Ketika emosi menghambat proses
wawancara
Klien diam selama beberapa menit
Tdk akan sulit mengatakannya ; sy tdk bisa menolong sampai
anda menyampaikannya
Anda tampak sangat cemas dgn apa yg ingin anda sampaikan