PROSES KONSELING
1. Umum.
Konseling merupakan kegiatan yang bermanfaat bagi
orang yang membutuhkan bantuan orang lain dalam
menyelesaikan masalanya, seperti sulit mengetahui
potensi diri, gangguan kecemasan, dan lain
sebagainya. Namun, masih ada sebagian orang yang
belum mengetahui proses konseling itu sendiri. Oleh
karena itu, menjadi penting untuk dibahas pengertian
proses konseling.
2. Konseling
Pendapat para pakar tentang proses konseling:
Shtzer dan Stone
Juntika Ihsan
American School Counselor Assosiation
(ASCA)
Proses konseling merupakan dialog yang
terencana dan terstuktur antara konselor dan
konseli. Proses konseling merupakan proses
kooperatif antara profesional terlatih membantu
seseorang yang disebut dengan konseli atau
klien untuk mengidentifikasi sumber kesulitan
atau kekhawatiran yang konseli alami. Proses
konseling dapat dilaksanakan karena hubungan
konseling berlangsung dengan baik
3. Membina Hubungan Awal
Tahap awal merupakan tahapan yang dapat
terjadi ketika klien mendatangi konselor. Proses
ini berlangsung sampai konselor dan klien
menemukan sumber masalah klien atas dasar
isu, kepedulian, atau masalah klien
4. Proses Tahap Awal
a.Membangun Hubungan Konseling yang
Melibatkan Klien
b.Memperjelas dan Mendefinisikan Masalah
c.Membuat Penjajakan dan Prediksi
d.Menegosiasikan Kontrak
5. Eksplorasi Masalah
Setelah tujuan-tujuan di tahap awal terpenuhi
dan terjadi kesepakatan, kemudian kegiatan
selanjutnya yaitu memusatkan pada eksplorasi
masalah konseli, bentuk bantuan yang diberikan
oleh konselor berdasarkan penilaian kembali
terhadap apa-apa yang sudah dieksplorasi
mengenai masalah konseli.
Interview menggunakan
- Words
- Non verbal
Rasio interview
- 70% interviewee/ itee bicara
- 30 % interviewer/ iter bicara
Tekhnik yang harus dikuasai
Iter
O Listening skill (mendengarkan)
O Paraphasing (menguraikan
kembali)
O Probing (menggali secara tidak
langsung)
O Inquiry (meminta penjelasan)
O Ordering (merangkum)
Listening skill
O Proses mendengarkan
1. Mendengar
2. Mengolah
3. Memahami
4. Mengambil keputusan
Perhatikan
- Adakan hubungan pandang
- Sikap rilex
- Gerak-gerik wajah
- Pernyataan verbal
Paraphasing/ perception checking
O Menguraikan kembali apa yang telah disampaikan oleh
interviewee secara lisan dengan tetap memperhatikan
isyarat dari interviewee untuk mengetahui apakah uraian
yang disampaikan kembali itu adalah tepat atau tidak.
O Bila kurang tepat minta interviewee untuk dapat
menjelaskan kembali
O Contoh :
O Iter : dari apa yang disampaikan oleh bapak barusan, saya
mendengar bahwa bapak sedikit mengalami kesulitan dalam
menghadapi anak bapak
O Itee : oh ya/ oh bukan maksudnya
Inquiry
O sama seperti meminta klarifikasi
O Yaitu meminta penjelasan lebih lanjut
secara mendalam mengenai permasalahan
yang telah disampaikan oleh iterviewee
sebelumnya
O Contoh :
O Iter : bisa bapak ceritakan mengenai
kronologis kejadian sebenarnya ?
O Itee : ya, jadi kejadiannya adalah sebagai
berikut ….
Probing
Upaya penggalian informasi secara lebih mendalam
agar iter dapat memahami apa maksud dari perkataan
itee.
Manfaat probing
O Upaya memotivasi interviewee agar dapat menambah
informasi secara lebih banyak
O Meningkatkan hubungan interpersonal
O Memfokuskan permasalahan tanpa menimbulkan bias
bentuknya dilakukan berupa :
O pernyataan singkat & jelas yang menyatakan
iter mengerti & menaruh minat. Contoh :
maksud biasa-biasa
O Pemanfaatan jeda yang sifatnya menanti &
memberikan kesempatan itee untuk
melanjutkan pembicaraan
O Pertanyaan lebih lanjut
Ordering