Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“BERTANYA EFEKTIF’’
Dosen Pengampu : Enggal Sari Maduratna S,ST.,M.A.P

KELOMPOK 3
1.Endang Wulandari (18154010004)
2.Firdausiyah Salsabilah (18154010005)
3.Istianah (18154010006)
4.Siti Fadilah (18154010016)

PRODI D III KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
NGUDIA HUSADA MADURA
TAHUN AJARAN 2018/2019
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i

DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................4
B. Rumusan Masalah...............................................................................4
C. Tujuan.................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A. Apa pengertian bertanya efektif .........................................................5

B. Bagaimana teknik bertanya efektif......................................................5

C. Bagaimana keterampilan bertanya efektif...........................................6


BAB III PENUTUP
D. Kesimpulan.........................................................................................8
A. Saran....................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 10
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, senantiasa kita ucapkan puji syukur kehadirat


Allah SWT yang hingga saat ini masih memberikan kita nikmat iman
dan kesehatan, sehingga saya diberi kesempatan yang luar biasa ini
yaitu kesempatan untuk menyelesaikan tugas penulisan makalah
tentang “Bertanya Efektif”. Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita
haturkan untuk junjungan nabi kita, yaitu Nabi Muhammad SAW
yang telah menyampaikan petunjuk Allah SWT untuk kita semua,
yang merupakan sebuah petunjuk yang paling benar yakni Syariah
agama Islam yang sempurna dan merupakan satu-satunya karunia
paling besar bagi seluruh alam semesta.
Adapun penulisan makalah ini merupakan bentuk dari
pemenuhan beberapa tugas mata kuliah Komunikasi. Kami ucapkan
terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak yang telah
mendukung serta membantu kami selama proses penyelesaian
makalah ini hingga rampungnya makalah ini. Penulis juga berharap
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi setiap pembaca.
Tak lupa dengan seluruh kerendahan hati, kami meminta
kesediaan pembaca untuk memberikan kritik serta saran yang
membangun mengenai penulisan makalah kami ini, untuk kemudian
kami akan merevisi kembali pembuatan makalah ini di waktu
berikutnya.

Bangkalan, 26 November 2018

Kelompok 3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bertanya efektif itu untuk mendapatkan jawaban yang tepat
sesuai dari klien atau pasien maka bidan, maka konselor atau
bidan harus memberikan pertanyaan yang efektif. Efektif
disini berarti mengungkapkan pikiran atau gagasan ( dalam hal
ini pertanyaan ) yang di sampaikan yang mudah dipahami atau
dimengerti orang lain. Untuk lebih meningkatkan keberhasilan
dalam usaha menjalin kerjasama dengan orang lain melalui
komunikasi , perlu diperhatikan teknik bertanya, (questioning)
merupakan teknik yang mendoromg klien untuk
mengungkapkan perasaan dan pikirannya. Teknik berikut
sering digunakan pada tahap orientasi. Dengan pertanyaan
yang terarah, maka kita dapat mengembangkan komunikasi
yang efektif, yang pada gilirannya kita akan memperoleh
banyak informasi penting.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian bertanya efektif ?
2. Bagaimana teknik bertanya efektif ?
3. Bagaimana keterampilan bertanya efektif ?

1.3 Tujuan
1. Menjelaskan pengertian bertanya efektif
2. Menjelaskan teknik bertanya efektif
3. Menjelaskan keterampilan bertanya efektif
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bertanya Efektif


Bertanya efektif adalah untuk mengetahui kebutuhan dan
pengetahuan klien. Bertanya efektif dapat dilakukan dengan
memeberikan pertanyaan terbuka maupun tertutup. Pertayaan
tertutup sering kali hanya memerlukan jawaban yang singkat
dan biasanya hanya satu atau dua kata, misalnya “ya” atau
“tidak”. Apabila bidan menginginkan jawaban yang melibatkan
perasaan dan pendapat klien sebaiknya menggunakan
pertanyaan terbuka.

2.2 Teknik Bertanya Efektif


 Ungkapkan pertanyaan dengan sopan dan tenang
Pertayaan yang dikemukakan dengan sopan dan tenang
akan membuat kita lebih aman dalam memulai
komunikasi patner komunikasi akan lebih senang
mendengarkan pertayaan yang disampaikan dengan
sopan, misalnya:
“Maaf, bolehkan saya tau nama lengkap ibu ?”
 Ungkapkan pertanyaan dengan singkat dan jelas
Pertayaan yang disampaikan dengan singkat dan jelas
akan lebih mudah dipahami, jangan terlalu banyak basa
basi.
 Jangan merusak suasana
Usahakan untuk tidak bartanya sesuka hati karena
pertanyaan yang diajukan pada saat yang tidak tepat
akan dapat merusak suasana maupun konsentrasi
percakapan.
 Jangan sungkan meminta maaf pada saat merasa bersalah
Ketika kita menyadari sudah melakukan suatu kesalahan
dalam bertanya, maka sebaiknya kita meminta maaf,
dengan begitu maka sebenarnya kita menaruh hormat
pada komunikan.
 Ucapkan terima kasih
Pada akhir komunikasi Tanya jawab, sampaikanlah suatu
penghargaan pada patner komunikasi dengan
mengucapkan terima kasih, dengan mengucapkan terima
kasih tersebut menunjukkan ikhtikad kita untuk
senantiasa menjaga hubungan yang harmonis.
 Bersiaplah mendengarkan jawaban secara positif
Sebaiknya jangan memonopoli pembicaraan. Berikan
kesempatan kepada patner kita untuk menyampaikan
pendapatnya sebagai jawaban atas pertanyaan yang telah
diterimanya setelah itu barulah kita memberikan respon
secara positif.

2.3 Keterampilan Bertanya Efektif


A. Tujuan mendengarkan dan bertanya efektif
1. Mendorong klien untuk berbicara
2. Menunjukkan minat dan perhatian kita terhadap klien
3. Meningkatklan kesadaran kita terhadap perasaan klien
4. Memperoleh informasi
5. Memberikan suatu arahan percakapan terhadap klien
B. Jenis pertanyaan
Semua jenis pertanyaan dapat dikelompokkan menjadi
pertayaan tertutup dan terbuka
1) Pertanyaan tertutup
a. Menghasilkan jawaban ‘’ ya’’ atau ‘’ tidak’’
yang berguna untuk mengumpulkan informasi
yang faktual (biasanya dilakukan pada awal
awal percakapan)
b. Bila menginginkan jawaban yang pendek dan
khusus
c. Kegunaan untuk menanyakan riwayat
kesehatan, data diri
Contoh:
’’Apakah ibu senang dengan kehamilan anak
ketiga ini?’’
‘’ Apakah suami ibu menerima kehamilan ibu
yang ketiga ini?’’
‘’ Berapa jumlah anak ibu?”
‘’Apakah ibu pernah mengalami keguguran
sebelumnya?’’
Kelemahannya pertanyaan tertutup:
a) Tidak menciptakan suasana yang nyaman dalam
berkomunikasi dan proses pengambilan keputusan
b) Bidan mengontrol jalannya percakapan, klien hanya
memberikan informasi yang bersangkutan dengan
pertanyaan saja
c) Tidak mendorong seseorang untuk berbicara bebas
d) Membatasi pilihan pilihan jawaban sesorang dan
mengekangnya untuk meperluas jawabannya dan
berbicara jauh

2) Pertanyaan terbuka
a) Jenis pertanyaan biasanya memakai kata Tanya
‘’bagimana’’ atau ‘’apa’’
b) Kegunaan untuk mempelajari perasaan,
kepercayaan, dan pengetahuan klien
c) Memberi kebebasan atau kesempatan kepada
klien dalam menjawab yang memungkinkan
partisipasi aktif dalam percakapan.
d) Merupakan cara yang efektif untuk menggali
informasi mengunakan intonasi suara yang
menunjukkan minat dan perhatian
e) Mendorong untuk mengambangkan jawaban,
melanjutkan pembicaraan, dan mengarahkan
pada masalah terpenting, sehingga dapat
muncul informasi informasi yang tidak diduga
dari jawaban klien
Contoh:’’ Bagaimana perasaan ibu dengan
kehamilan anak ketiga ini?’’
‘’Bagaimana persaan dan pendapat
suami dengan kehamilan ibu yang
ketiga ini?’’
C. Bertanya efektif
Bertanya yang efektif kepada klien penting, karena :
1. Dapat menilai kebutuhan klien
2. Dapat menilai pemahaman dan pengalaman klien
berkaitan dengan kahamilan dan persalinan
3. Dapat menghemat waktu bidan dan klien dengan tidak
mengulang informasi yang sudah diketahui klien.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Komunikasi di dalam suatu organisasi maupun di masyarakat
sangat  penting untuk digunakan. Karena komunikasi digunakan untuk
menyalurkan suatu informasi dan suatu makna melalui media tertentu
sesuai dengan situasi. Peranan komunikasi juga sangat berpengaruh
dalam dunia pendidikan karena tanpa komunikasi ilmu yang akan
disampaikan tidak akan bisa diterima,  begitu juga komunikasi dalam
lingkungan sosial, komunikasi dalam lingkungan keluarga. Dan dapat
dipastikan jika di dalam suatu keluarga tidak ada komunikasi yang
terbuka tidak akan ada keharmonisan, komunikasi dalam kelompok
dan organisasi.
Komunikasi merupakan suatu proses yang mempunyai komponen
dasar sebagai berikut : pengirim pesan , penerima pesan dan pesan.
Semua fungsi manajer melibatkan proses komunikasi. Proses
komunikasi dimulai dengan adanya pengirim pesan yang mempunyai
ide untuk disampaikan kepada seseorang agar dapat dipahami sesuai
apa yang ia sampaikan. Kemudian pesan (informasi) tersebut
disampaikan melalui isyarat (simbol),  baik verbal (kata-kata) maupun
non verbal (bahasa tubuh) melalui media komunikasi langsung (tatap
muka), TV, Radio, internet, dll. Setelah pesan diterima melalui indera,
maka si penerima mengartikan, atau menterjemahkan agar dapat
dipahami olehnya. Setelah pesan tersebut dimengerti, maka ada
tanggapan atau isyarat yang berisi pesan dari penerima agar pengirim
pesan tahu dampak pesannya terhadap penerima pesan (balikan).
Disamping proses komunikasi diatas, juga ada gangguan yang
menghalangi suatu proses komunikasi yang akibatnya penerima salah
mentafsirkan pesan/isyarat tersebut.
Keseluruhan faktor yang telah dibahas dalam hubungan dengan
komunikasi antar pribadi juga berlaku untuk komunikasi dalam
organisasi, yang juga mencakup penyampaian pesan secara akurat dari
satu orang kepada satu atau lebih orang lain. Selain faktor-faktor
tersebut, struktur, wewenang, desain pekerjaan organisasi, dan lain-
lain merupakan factor-faktor unik yang turut berpengaruh terhadap
efektifitas komunikasi.

3.2 Saran
Sebagai makhluk sosial, tentunya komunikasi merupakan hal
yang mutlak ada dalam kehidupan kita. Tentunya kita tidak akan bisa
hidup tanpa  berkumunikasi dengan orang lain. Maka dari itu, penting
bagi kita untuk memperhatikan faktor-faktor komunikasi verbal & non
verbal untuk menciptakan suatu komunikasi yang baik dan bisa
dimengerti oleh si  penerima. Dengan adanya makalah ini, maka
diharapkan kita dapat menciptakan suatu komunikasi yang baik agar
tidak terjadi miss komunikasi yang akan berakibat fatal dan bisa
mendorong terjadinya konflik
DAFTAR PUSTAKA

Rismalinda dan Catur Prasetyo. 2016. Komunikasi dan Konseling.


Jakarta Timur. CV.Trans Info Media
Romauli, Suryati. 2013. Komunikasi Kebidanan. DKI Jakarta. CV.
Trans Info Media
Wulandari, Diah. 2009. Komunikasi dan Konseling dalam Praktik
Kebidanan. Yogyakarta. Nuha_Media

Anda mungkin juga menyukai