Anda di halaman 1dari 26

KETERAMPILAN DALAM KOMUNIKASI

INTERPERSONAL/KONSELING
BY: Andri Tri K.N, S.SiT.M.Kes

1
Terdiri dari :

Keterampilan Observasi

Keterampilan Menjaga Hubungan

Keterampilan Mendengar dan


Bertanya

2
1. KETERAMPILAN OBSERVASI
• a. Tingkah laku verbal non verbal
• Penampilan umum
• Pandangan mata & Ekspresi Wajah
• Bahasa tubuh

3
b. Pengamatan dan Penafsiran
• Pengamatan obyektif
• Berbagai tingkah laku yang di LIHAT dan DENGAR
• Contoh : - jalan mondar - mandir, tangan
dikepal, dsb
• Penafsiran/Interpretasi
• Kesan yg kita berikan terhadap apa yang kita lihat
(amati) dan apa yang kita dengar
• Contoh : - kesal, terlalu lama menunggu,
marah, tidak diperhatikan bidan 4
C. Kesenjangan tingkah laku
• verbal dan non verbal
• Kesesuaian antara tingkah laku verbal
dan nonverbal
• Kesesuaian antara dua buah
pertanyaan
• Kesesuaian antara yang diucapkan dan
apa yang dikerjakan 5
2. KETERAMPILAN
MENJAGA HUBUNGAN

Tujuan
• Dasar proses pemberian bantuan
• Memudahkan klien memahami saran
bidan sehingga mau mengikutinya
• Klien merasa puas dan akan kembali
lagi untuk memeriksakan diri.
6
Keterampilan Membina Hubungan Baik

Sikap dasar yang dibutuhkan :

S: Face Your clients Squarely


O: Open & non judgemental facial expression
L: Lean towards client
E: Eye contact in a culturally-acceptable manner
R: Relaxed & friendly manner
7
Perilaku Respon Positif Mendukung
Terciptanya Hubungan baik

 Bersalaman dengan ramah


 Mempersilahkan duduk
 Bersabar
 Tidak memotong pembicaraan
 Menjaga kerahasiaan pasien
8
Perilaku Respon Positif Mendukung
Terciptanya Hubungan baik

 Tidak melakukan penilaian


 Mendengarkan dengan penuh perhatian
 Menanyakan alasan kedatangan
 Menghargai apapun pertanyaan maupun pendapat klien

9
3. Keterampilan Mendengar
dan Bertanya
A. Keterampilan Mendengar
Mendengar pasif
o Kegiatan mendengar pesan nonverbal
Contoh : kontak mata, menganggukkan kepala
o Keikutsertaan secara verbal 10

Contoh : mmmmhh….iya…
Mendengar aktif
• Kegiatan mendengar yang
menyediakan pengetahuan
bahwa kita tahu perasaan pasien
dan mengerti mengapa dia
merasakan hal tersebut
11
Merefleksikan perasaan &
isi ucapan Pasien
Merangkum
Refleksi isi
Refleksi perasaan – tujuan :
- Perasaan
- Klien kebingungan ??
- Diskusi 12
Refleksi
 Contoh :
 Klien : “ Tiap hari saya selalu disibukkan dengan pekerjaan rumah,
mengurus anak, dalam keadaan hamil seperti ini saya ingin minta
bantuan suami untuk mengerjakan pekerjaan rumah, tetapi apakah
suami saya mau. Karena suami saya sering mengatakan bahwa
pekerjaan rumah adalah pekerjaan perempuan, padahal semestinya
tidak begitukan Bu! Namanya berumahtanggakan harus sama-sama,
apalagi saya sedang hamil begini, ya kan Bu !”
 Bidan: “Ibu minta bantuan suami mengerjakan pekerjaan rumah
tangga yang terasa berat dalam keadaan hamil seperti sekarang ini,
13

tapi tidak yakin suami mau ?”


Persamaan dan perbedaan merangkum
dengan refleksi isi :

 Merangkum dilakukan setelah beberapa waktu yang


lebih lama dan mencakup beberapa informasi yang
diucapkan klien
 Merangkum digunakan diawal dan akhir dari percakapan
 Untuk transisi (peralihan) antar topik
 Memberikan penjelasan panjang terhadap masalah
klien yang rumit. 14
Tips Dalam Mendengar Aktif
 TerimaKlien apa adanya. Hargai klien sebagai individu
yang berbeda dari individu lainnya.
 Dengarkan apa yang dikatakan klien dan bagaimana ia
mengatakan hal itu. Perhatikan intonasi suara, pemilihan
kata, ekspresi wajah dan gerakan-gerakan tubuh.
 Tempatkan diri pada posisi klien selama mendegarkan
 Kadang-kadang lakukan mendegar aktif (diam). Beri waktu
pada klien untuk berpikir, bertanya dan berbicara.
Sesuaikan dengan kecepatan klien. 15
Tips Dalam Mendengar Aktif
 Dengarkanklien dengan seksama, jangan berpikir apa yang
akan anda katakan selanjutnya.
 Lakukanpengulangan (refleksi) apa yang anda dengar,
sehingga anda dan klien tahu bahwa anda telah paham.
 Dudukmenghadap klien dengan nyaman, hindari gerakan
yang menganggu, tatap dan perhatikan klien ketika
berbicara.
 Tunjukkan tanda perhatian verbal (hmmm, yaaa, lalu,
tetapi, oh begitu) dan verbal (sesekali menggangguk).
16
B. Keterampilan Bertanya
Tujuan mendengarkan dan bertanya adalah :
Mendorong klien untuk berbicara
Menunjukkan minat dan perhatian kita terhadap
klien
Meningkatkan kesadaran kita terhadap perasaan
klien
Memperoleh informasi
Memberikan suatu arahan percakapan terhadap
klien 17
B. Keterampilan Bertanya

Pertanyaan tertutup
 Pertanyaanyang menghasilkan jawaban ya atau tidak,
atau dengan kata-kata singkat.
Pertanyaan terbuka
 Pertanyaanyang memerlukan jawaban yang luas
sehingga pasien dapat mengungkapkan masalahnya,
perasaannya dengan kata-kata sendiri atau dapat
memberikan informasi yang diperlukan.
18
Pertanyaan Tertutup
Menghasilkanjawaban “ya” atau “tidak” yang berguna untuk
mengumpulkan informasi yang faktrual (biasanya dilakukan
pada awal-awal percakapan)
Bila menginginkan jawaban yang pendek dan khusus
Kegunaan untuk menanyakan riwayat kesehatan data diri
 Contoh : “Apakah Ibu senang dengan kehamilan anak ketida ini ?”
“Apakah suami Ibu menerima kehamilan Ibu yang ketiga ini ?”
“ Berapa jumlah anak Ibu?”
“Apakah Ibu pernah mengalami keguguran sebelumnya ?”
19
Kelemahannya pertanyaan tertutup
 Tidak
menciptakan suasana yang nyaman dalam
berkomunikasi dan proes pengambilan keputusan
 Bidanmengontrol jalannya percakapan, klien hanya
memberikan informasi yang bersangkutan dengan
pertanyaan saja
 Tidak mendorong seseorang untuk berbicara bebas
 Membatasi pilihan-pilihan jawaban seseorang dan
mengekangnya untuk memperluas jawabannya dan
berbicara jauh.
20
Pertanyaan Terbuka
Jenispertanyaan biasanya memakai kata tanya “bagaimana”atau
“apa”
Kegunaan untuk mempelajari perasaan, kepercayaan dan
pengetahuan klien
Memberi kebebasan atau kesempatan kepada klien dalam
menjawab yang memungkinkan partisipasi aktif dalam
percakapannya.
Merupakancara yang efektif untuk menggali informasi
menggunakan intonasi suara yang menunjukkan minat dan perhatian
21
Pertanyaan Terbuka
Mendorong untuk mengembangkan jawaban, melanjutkan
pembicaraan, dan mengarahkan pada masalah terpenting
sehingga dapat muncul informasi-informasi yang tidak
diduga dari jawaban klien
Contoh: “Bagaimana perasaan Ibu dengan kehamilan
anak ketiga ini ?”
“Bagaimana perasaan dan pendapat suami
dengan kehamilan Ibu yang ketiga ini ?”
22
C. Bertanya Efektif
 Bertanya yang efektif kepada klien penting
 Contoh Pertanyaan :
 “Apa yang dapat saya bantu ?”
 “Apa masalah Ibu sehingga Ibu datang ke klinik ?”
Dapatmenilai pemahaman dan pengalaman klien berkaitan
dengan kehamilan dan persalinan.
 Contoh pertanyaan :
 “Menurut Ibu, apa yang menyebabkan terjadinya masalah
tersebut?”
 “Apa yang Ibu lakukan ketika tanda-tanda perdarahan?”
23
 “Apakah ada perbedaan yang Ibu rasakan antara kehamilan anak
Hal-hal yang harus diperhatikan
dalam bertanya efektif :
 Gunakan intonasi suara yang menunjukkan perhatian, minat
dan keakraban
 Gunakan kata-kata yang dipahami klien
 Ajukanpertanyaan satu-persatu. Tunggu jawaban dengan
penuh minat, jangan memotong
 Gunakan kata-kata yang mendorong Kline untuk tetap
berbicara seperti “dan”, “Bagaimana”, Lalu” ?” Maksudnya”
 Bila
menanyakan hal-hal yang sifatnya pribadi, jelaskan
mengapa hal tersebut dipertanyakan. 24
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam bertanya
efektif :
Hindari penggunaan kata tanya “Mengapa”,
karena kemungkinan klien dapat merasa
“disalahkan”
Ajukan pertanyaan yang sama dengan berbagai
cara bila klien belum paham.
Hindari Pertanyaan yang mengarahkan
Gunakan “pertanyaan terbuka” karena lebih
efektif dari pada “pertanyaan tertutup”.
25
TERIMA KASIH

26

Anda mungkin juga menyukai