Anda di halaman 1dari 18

Komunikasi Terapeutik

Pada Lansia
Ns.Luri Mekeama,S.Kep

Page 1

Pengertian
Komunikasi
Penyampaian informasi verbal dan non verbal untuk
mencapai kesamaan pengertian dari pengirim informasi
kepada penerima, shg menimbulkan tingkah laku yang
diinginkan oleh pengirim dan penerima informasi.

Terapeutik
Kata sifat yang
penyembuhan

dihubungkan

dengan

seni

dari

Page 2

Pengertian

Interaksi
interpersonal
antara
perawat dan klien, yang selama
interaksi
berlangsung,
perawat
berfokus pada kebutuhan khusus
klien untuk meningkatkan pertukaran
informasi
yang
efektif
antara
perawat dan klien.
Page 3

Tujuan Komunikasi Terapeutik


1. Membina hubungan terapeutik perawat klien
2. Mengenali kebutuhan dasar klien
3. Realisasi diri, penerimaan diri, dan peningkatan
penghormatan diri
4. Peningkatan fungsi dan kemampuan untuk
memuaskan kebutuhan serta mencapai tujuan
yang realistis
5. Rasa identitas personal yang jelas dan
peningkatan integritas diri
Page 4

Komponen Esesnsial komunikasi


Terapeutik

1.
2.
3.
4.

Kerahasiaan
Keterbukaan diri
Mendengar aktif dan observasi aktif
Sentuhan (Fungsional-profesional, sosialsopan, Persahabatan- kehangatan, sentuhan
cinta-keintiman)
Page 5

5. Privasi dan menghormati Batasan


Zona intim (0 sampai 18 inci antara individu) jarak
aman membisikan pesan, orang tua yang memiliki
anak kecil
Zona Personal (18 sampai 36 inci) jarak nyam antara
keluarga dan teman berbicara
Zona Sosial ( 4 sampai 12 kaki) lingkungan sosial,
pekerjaan dan bisnis
Zona publik (12 sampai 25 kaki)pembicara dan
pendengar, kelompok kecil dan fungsi informal
Page 6

Sikap
dalam
melakukan
konunikaasi terapeutik
1. Berhadapan dengan lawan bicara
2. Sikap tubuh terbuka (kaki dan tanganterbuka
tidak bersilang)
3. Menunduk/memposisikan tubuh ke arah/lebih
dekat dengan lawan bicara
4. Mempertahankan kontak mata, sejajar dan
natural
5. Bersikap tenang
Page 7

Teknik komunokasi Terapeutik


1. Mendengarkan dengan penuh perhatian
Pandangklienketika sedang bicara
Pertahankan kontak mata yang memancarkan
keinginan untuk mendengarkan
Sikap tuubuh yang menunjukkan perhatian dengan
tidak menyilangkan kaki dan tangan
Hindarkan gerakan yang tidak perlu
Anggukkan kepala jika klien membicarakan hal
penting atau memerlukan umpan balik
Condongkan tubuh ke arah lawan bicara
Page 8

2. Menunjukkan Penerimaan
Mendengarkan tanpa memutuskan pembicaraan
Memberikan umpan balik verbal yang menetapkan
pengertian
Memastikan bahwa isyarat non-verbal cocok
dengan komunikasi verbal
Menghindarkan untuk berdebat, mengekspresikan
keraguan, atau mencoba untuk mengubah pikiran
klien.
Perawat dapat menganggukan kepalanya atau
berkata ya, saya mengikuti anda ucapkan
Page 9

3. Menanyakan pertanyaan yang berkaitan


4. Mengulangi ucapan klien dengan menggunakan katakata sendiri
5. Klarifikasi
6. Menfokuskan
7. Menyampaikan hasil observasi
8. Menawarkan informasi
9. Diam
10. Meringkas
11. Memberikan penghargaan
Page 10

12. Menawarkan diri


13.Memberikan kesempatan kepada klien untuk
memulai pembicaraan
14. Menganjurkan untuk meneruskan pembicaraan
15.Menempatkan kejadian secara teratur akan
menolong perawat dan klien untuk melihatnya
dalam suatu perspektif
16.Menganjrkan klien untuk menguraikan persepsinya
kepada perawat
17. Refleksi
Page 11

Keterampilan Komunikasi
Terapeutik Pada lansia
Membina trust
Menggunakan pertanyaan terbuka
Mendorong klien untuk berbicara
Diam (Silent)
Empati
Perawat harus cermat dalam mengidentifikasi tanda-tanda
kepribadian klien dan stress yang ada
g. Perawat tidak boleh beramsumsi bahwa klien memahami tujuan dari
wawancara pengkajian
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Page 12

h. Listening

i. Tempat wawancara yang sudah dikenal dan tidak asing


pada lansia
j. Lingkungan harus dimodifikasi sesuai dengan kondisi
kondisi lansia yangyang sensitif terhadap, suara
berfrekuensi tinggi
atau perubahan kemampuan
penglihatan
k. Lingkungan harus nyaman dan kursi harus dibuat
senyaman mungkin
l. Perawat harus mengkonsultasikan hasil wawancara
kepada keluarga klien atau orang lain yang sangat
mengenal klien
m. Memperhatikan kondisi fisik klien pada waktu
wawancara
Page 13

Prinsip Gerontologi untuk


Komunikasi
Berbicara dengan tingkat pemahaman klien
Menjaga agar tingkat kebisingan minimum
Menjadi pendengar yang setia, sediakan waktu untuk
mengobrol
Menjamin alat bantu dengar berfungsi dengan baik
Yakinkan bahwa kaca mata bersih dan pas
Jagan berbicara dengan keras/berteriak, bicara
langsung dengan telinga yang dapat mendengar lebih
baik
Page 14

Berdiri didepan klien


Pertahankan menggunkan kalimat yang
pendekdan sederhana
Beri kesempatan bagi klien untuk berfikir
Mendorong keikutsertaan dalam aktifitas sosial
seperti perkumpulan orang tua, kegiatan rohani
Selalu menanyakan respon, terutama ketika
mengajarkan suatu tugas atau keahlian
Page 15

Tugas Perawat pada


Faase Komunikasi
Fase
Pra-Interaksi

Tiap

Tugas
1. Mengumpulkan informasi tentang
klien ( alasan masuk,riwayat
kesehatan, DX medis dll)
2. Mencari referensi yang berkaitan
dengan masalah klien
3. Mengekplorasikan
perasaan,
ketakutan dan fantasi
4. Menganalisa
kekuatan
dan
kelemahan diri

Page 16

Orientasi

1. entukan alasan
pertolongan

klien

minta

2. Bina rasa percaya, penerimaan


dan komunikasi
3. Rumuskan kontrak pertama
4. Ekplorasi pikiran, perasaan dan
perbuatan klien
5. Identifikasi masalak klien
6. Rumuskan tujuan dengan klien

Page 17

Kerja

1. Eksplorasi stresor yang tepat


2. Dorong perkembangan kesadaran
duri
klien
dan
pemakain
mekanisme
koping
yang
konstruktif
3. Atasi penolakan perilaku adaptif

Terminasi

1. Ciptakan realitas perpisahan


2. Bicarakan
proses
terapi
dan
pencapain tujuan
3. Saling mengekplorasi perasaan,
penolakan dan kehilangan, sedih,
marah dan perilaku lain

Page 18

Anda mungkin juga menyukai