Anda di halaman 1dari 30

KETERAMPILAN

OBSERVASI DALAM
KIP/ K
KETERAMPILA
N OBSEVASI
Keterampilan dasar dalam membina
komunikasi efektif dalam
mengobserfasi tingkah laku verba,
non verba dan Kesenjangan antara
tingkah laku verba dan non verba.
TUJUAN
▪ Untuk mengetahui bahwa ada beberapa
konflik atau ketidaksesuaian antara tingkah
laku verbal & nonverbal, antara apa yang
diucapkan dan dikerjakan
TINGKAH
LAKU/ NON
VERBAL
Komunikasi yang pesannya dikemas
dalam bentuk non verbal, tanpa kata
kata
SIFAT NON VERBAL
1. Selalu dipakai dalam sehari- hari
2. Tetap dan selalu ada.
3. Jujur
4. Spontan.
5. Sulit ditafsirkan.
6. Memberikan arti pada komunikasi verbal
BENTUK NON VERBAL
1. Bahasa tubuh terdiri dari
A. Ekspresi wajah
B. Kontak mata
C. Sentuhan
D. Postur tubuh & gaya berjalan
E. Sound
F. Gerak isyarat
FUNGSI
KOMUNIKASI
NON VERBAL
1. Melengkapi komunikasi non verbal
2. Menekankan komunikasi non verbal
3. Membesar besarkan komunikasi non verbal
4. Melawan komunikasi verbal
KOMUNIKASI VERBAL
"komunikasi yang menggunakan kata kata
secara lisan maupun tulisan untuk
menyatakan perasaan, pikiran, dan
maksud
ASPEK
KOMUNIKASI
VERBAL
1. Vocabulary ( Berpendaharaan kata - kata )
2. Racing ( kecepatan )
3. Intonasi suara
4. Humor
5. Singkat dan jelas
6. Timing ( waktu yang tepat )
PENGAMATAN DAN
PENAFSIARAN
ATAU INTERPRESTASI
Pengamatan objektif berbagai tingkah
laku yang bisa kita lihat dan kita dengar.
▪ Penafsiran / Interpretasi → kesan terhadap
apa yang kita lihat dan kita dengar
Interpretasi →→suatau usaha konselor
untuk memberitahukan suatu arti kepada
konseling
TAHAP-TAHAP
INTERPRETASI
1. Refleksi perasaan
2. Klarifikasi
3. Refleksi
4. Konfortasi
5. Interpretasi
KETERAMPILAN
MEMBINA
HUBUNGA BAIK
Keterampilan membina hubungan baik
merupakan dasar dari proses komunikasi
interpersonal bidan dengan klien dalam
membina hubungan baik perlu untuk
memberikan dukungan motivasi kepada
klien
3 HAL
PENTING
Tiga hal yang perlu diperhatikan
dalam
membina hubungan baik adalah:
▪ Menunjukkan tanda perhatian
verbal.
▪ Menjalin kerjasama.
▪ Memberika respon positif berupa
pujian, dukungan.
SIKAP & PRILAKU DASAR YANG
DIBUTUHKAN
Sikap yang hangat, menghormati, menerima klien apa
adanya, empati dan tulus merupakan upaya untuk membina
hubungan yang baik. Sikap dasar yang perlu dimiliki
adalah SOLER yaitu:
S: Face your clients squarely (menghadap klien) dan smile/nod
at clients (senyum/ mengganggukkan kepala).

O: Open and Non Judgemental Facial Expression (ekspresi muka
menunjukkan sikap terbuka dan tidak menilai).
▪ L: Lean Towards Client (tubuh condong kearah klien).
E: Eye Contact in a culturally- Acceptable Manner (kontak
mata/tatap mata sesuai dengan cara yang diterima buda
setempat).
R: Relaxed and Friendly Manner (santai dan sikap bersahaba).
ANALISA MASALAH
KOMUNIKASI
▪ Analisis masalah komunikasi adalah analisis
transaksional yang merupakan model analisis
komunikasi dimana seseorang menempatkan
dirinya sesuai posisi psikologik yang berbeda.
▪ Menurut Berner mengatakan bahwa setiap
kepribadian seseorang terdiri dari tiga komponen
yang disebut ego state.
Tiga macam ego state adalah:
1. Ego state anak.
2. Ego state dewasa.
13. Ego state orang tua
ANALISA
TRANSAKSIONAL
Mancam2 :
▪ Transaksi komplementer; terjadi
bila komunikan memberi respon sesuai dengan ego
state yang diharapkan komunikator (ex: klien anak,
bidan, org dewasa / orang tua)
Transaksi silang; terjadi bila penerima pesan memberi
respon di luar ego state yang diharapkan
oleh pengirim pesan.
Transaksi tersembunyi; terjadi
bila komunikator menyampaikan pesan dan ego
state tertentu di balik itu ia menyampaikan ego
state yang lain.
KETERAMPILAN MENDENGAR &
BERTANYA
Tujuan mendengarkan dan bertanya adalah:
▪ Mendorong klien untuk berbicara.
▪ Menunjukkan minat dan perhatian kita
terhadap klien.
▪ Meningkatkan kesadaran kita terhadap
perasaan klien.
Untuk memperoleh informasi.
Memberi arahan percakapan terhadap klien.
4 BENTUK
MENDENGARKA
N
1. Mendengar Pasif
2. Memberi tanda perhatian verbal
3. Membuka Pembicaraan
4. Mendengar aktif
KEUNTUNGAN
MENDENGAR AKTIF
▪ Pasien dan keluarga merasa didengar dan
dipahami.
▪ Pasien dan keluarga merasa dirinya
berharga dan penting.
▪ Pasien dan keluarga menjadi mudah untuk
mendengarkan apa yang kita sampaikan
Pasien dan keluarga merasa nyaman.
Pasien dan keluarga mampu
berkomunikasi.
TIPS MENDENGAR AKTIF
Menerima klien apa adanya.
. Mendengarkan apa yang dikatakan klien dan memperhatikan cara
mengatakan hal tersebut (perhatikan intonasi, pemilihan kata,
ekspresi wajah dan gerakan tubuh.
• Menempatkan diri pada posisi klien selama mendengarkan.
Melakukan mendengar pasif dengan memberi waktu klien untuk
berfikir, bertanya danberbicara.
Mendengarkan klien dengan seksama.
Melakukan pengulangan/refleksi yang anda dengar supaya ada
pemahaman.
Duduk menghadap klien dengan nyaman, menghindari gerakan yang
mengganggu.
Menunjukkan tanda perhatian verbal (hmm, yaa, lalu, oh begitu
dan non verbal (sesekali menggangguk).
SIKAP PENDENGAR AKTIF
▪ Pandang pasien dan keluarga saat sedang
bicara.
Tidak menyilangkan kaki dan tangan.
▪ Hindari gerakan yang tidak perlu.
Anggukkan kepala jika klien membicarakan
hal yang penting atau memerlukan umpan
balik.
Condongkan tubuh ke arah lawan bicara.
KEMAMPUAN BERTANYA
▪ Mengajukan pertanyaan kepada pasien
tujuannya untuk mendapat informasi yang
spesifik baik dari pasien maupun keluarga.
▪ Semua jenis pertanyaan dapat
dikelompokkan menjadi pertanyaan
tertutup dan terbuka
TEKHNIK
MENGEMBANGKAN
KETERAMPILAN
▪ Perhatikan suasana konseling
▪ Kuasai meti yang berkaitan dengan
BERTANYA pertanyaan
▪ Ajukan pertanyaan dengan cara yang jelas
dan terarah serta tidak keluar dari topik
Segera beri respon / umpan balik
terhada[ jawaban pertanyaan yang
diajukan dengan sikap yang baik dan
empatik
JENIS
PERTANYAAN
Pertanyaan tertutup
Pertanyaan terbuka
Pertanyaan mendalam
Pertanyaan mengarahakan / sugesti
BERTANYA EFEKTIF
▪ Keterampilan bertanya untuk mendorong
klien untuk bicara sehingga apa yang
menjadi masalahnya bisa terkaji secara
lengkap, juga menunjukan minat dan
perhatian kita terhadap klien, untuk
menghindarai percakapan yang tidak
terarah/ tidak dibutuhkan.
KEMAMPUAN
BERTANYA
▪ Mengajukan pertanyaan kepada pasien
tujuannya untuk mendapat informasi yang
spesifik baik dari pasien maupun keluarga.
▪ Semua jenis pertanyaan dapat
dikelompokkan menjadi pertanyaan
tertutup dan terbuka
TEKHNIK
MENGEMBANGKAN
KETERAMPILAN
▪ Perhatikan suasana konseling
▪ Kuasai meti yang berkaitan dengan
BERTANYA pertanyaan
Ajukan pertanyaan dengan cara yang jelas
dan terarah serta tidak keluar dari topik
Segera beri respon / umpan balik
terhada[ jawaban pertanyaan yang
diajukan dengan sikap yang baik dan
empatik
BERTANYA EFEKTIF
▪ Keterampilan bertanya untuk mendorong
klien untuk bicara sehingga apa yang
menjadi masalahnya bisa terkaji secara
lengkap, juga menunjukan minat dan
perhatian kita terhadap klien, untuk
menghindarai percakapan yang tidak
terarah/ tidak dibutuhkan.
JENIS
PERTANYAAN

Pertanyaan tertutup
Pertanyaan terbuka
Pertanyaan mendalam
Pertanyaan mengarahakan/sugesti
Nama kelompok
1. Sanny Sianturi
2. Nidar gulo

Anda mungkin juga menyukai