Anda di halaman 1dari 25

KETERAMPILAN

OBSERVASI
Hal yang Perlu Diperhatikan

Tingkah Laku Verbal Tingkah Laku Non Verbal


Tingkah Laku Verbal
Tingkah laku verbal  komunikasi yang
menggunakan kata-kata, entah lisan
maupun tertulis. Melalui kata-kata,
perasaan, emosi, pemikiran, gagasan dll
bisa diungkapkan.
Dalam komunikasi verbal ini bahasa
memegang peranan penting. Bahasa
verbal merupakan saranan utama untuk
menyatakan perasaan, pikiran dan
maksud kita.
Aspek Komunikasi Verbal

Vocabulary Humor
(Perbendaharaan kata-kata)

Racing Singkat & Jelas


(Kecepatan)

Intonasi Timing
(Penekanan suara) (Waktu yang tepat)
Ciri Tingkah Laku Verbal 03 Pengamatan bahasa dan gaya
bicara

Pertukaran komunikasi secara Berlangsung dua arah atau


01 interaktif
04 timbal balik

Kontak mata sangat membantu Pemahaman & penyerapan


02 kelancaran komunikasi
05 informasi, relatif berlangsung
secara cepat & baik
Tingkah Laku Non Verbal
Komunikasi non verbal  komunikasi yang pesannya dikemas dalam
bentuk non verbal atau tanpa kata-kata. Secara otomatis dalam
kehidupan sehari-hari komunikasi non verbal selalu dipakai.
Komunikasi non verbal ini dianggap lebih jujur mengungkapkan apa
yang mau diungkapkan karena lebih bersifat spontan.
Komunikasi non verbal memberikan arti pada komunikasi verbal.
Dengan kata lain komunikasi verbal dan non verbal merupakan kegiatan
yang saling melengkapi dan selalu dilakukan secara bersamaan.
Bentuk Komunikasi Non Verbal

Tanda Obyek

Bahasa Tubuh Tindakan/ Warna


perbuatan
Bahasa Tubuh
Postur tubuh &
Ekspresi Wajah gaya berjalan

Kontak mata Suara

Sentuhan Gerak isyarat


Tanda
Tanda dalam komunikasi non verbal
menggantian kata-kata misalnya
bendera, rambu-rambu lalu lintas, dan
sebagainya.
Misalnya, bendera kuning untuk
daerah tertentu bisa diartikan bahwa
ada orang yang meninggal dunia.
Rambu lalu lintas saat warna merah
maka semua kendaraan akan berhenti
secara otomatis begitu pula
sebaliknya ketika lampu warna hijau
mereka akan berjalan kembali.
Tindakan / Perbuatan
Tindakan atau perbuatan secara khusus tidak
menggantikan kata-kata tetapi mengandung
makna, misalnya menggebrak meja, menutup
pintu keras-keras. Tindakan tersebut bisa
bermakna marah.
Objek
Objek juga secara khusus tidak menggantikan
kata-kata tetapi mengandung makna. Misalnya
pakaian dan aksesoris dandanan bisa
mencerminkan status sosial ekonomi atau gaya
hidup orang tersebut
Warna
Kita sering menggunakan warna untuk
menunjukkan suasana emosional, cita
rasa, keyakinan agama, politik dan lain-
lain. Di Indonesia warna merah muda
adalah feminism (warna romantis, jatuh
cinta). Warna biru adalah maskulin.
Fungsi Komunikasi 03 Membesar-besarkan komunikasi
non verbal
Non Verbal

Melengkapi komunikasi verbal Melawan komunikasi verbal


01 04

Menekankan komunikasi verbal Meniadakan komunikasi verbal


02 05
Kekurangan Tingkah Laku Non Verbal

Melalui observasi dari gerak –gerik, Sering terjadi salah persepsi


ekspresi, gerak tubuh, dan isyarat

Sulit untuk menyelami maksud & Komunikasi terganggu apabila kedua


perasaan klien belah pihak tidak mengupayakan
komunikasi verbal
Pengamatan & Penafsiran

Pengamatan Penafsiran

Pengamatan yang dilaksanakan saat Analisis yang disimpulkan oleh


terjadinya komunikasi meliputi bentuk komunikator/ konselor berdasarkan
verbal maupun nonverbal dimana hasil observasi dari komunikasi verbal
faktor subjektifitas tidak boleh terjadi dan nonverbal yang merupakan
di sini, keseluruhan pengamatan harus kumpulan data-data untuk dirumuskan
objektif sesuai dengan keadaan pasien dalam suatu kesimpulan masalah
Keterampilan
Membina Hubungan
Baik
Tiga hal penting yg perlu diperhatikan agar
hubungan baik

Menunjukkan Menjalin Memberi respon


tanda perhatian kerjasama positif, pujian &
verbal dukungan
Face your client squarly &
S smile/nod at client

Open & non judgemental facial


O expression

Sikap & Perilaku Dasar Lean towards client


L
yg Dibutuhkan
Eye contact in acultrally
E acceptable manner

Relaxed and friendly manner


R
4 Bentuk Mendengarkan Sesuai dengan Situasi yg
Dihadapi

Mendengar Pasif (Diam) Memberi Tanda Perhatian Verbal


Mendengarkan memerlukan ketrampilan dan Konselor perlu memberikan respon pada klien
latihan yang terus menerus, dengan mendengarkan dengan menggunakan kata-kata atau perhatian
kita memperoleh informasi yang lengkap dari klien, verbal. Hal ini dilakukan untuk memberikan motivasi
meskipun ini memerlukan kesabaran pada klien agar semangat berbicara

Membuka Pembicaraan Mendengar Aktif


Membuka pembicaraan dapat dilakukan dengan
Memberikan umpan balik atau merefleksikan isi
undangan utk berbicara atau mengajukan pertanyaan
ucapan dan perasaan yaitu merangkum,
utk mendalami & klarifikasi. Mengajukan pertanyaan
merefleksikan isi ucapan (paraphrasing) dan
dilakukan apabila konselor belum puas dg jawaban
refleksi perasaan
yang diberikan klien, perlu klarifikasi mengenai hal yg
diungkapkan klien, menandakan konselor mengikuti
alur pembicaraan klien
Merangkum Refleksi isi/ pharaphrasing

Dalam komunikasi seringkali


suatu ungkapan-ungkapan Menyatakan kembali ucapan atau
menggunakan pesan yang pesan klien dengan menggunakan
panjang lebar. Sebagai wujud kata-kata lain, memberikan

“ “
penerimaan kita terhadap masukan kepada klien tentang
ungkapan tersebut, diperlukan inti ucapan yang baru diaktakan
ketrampilan merangkum. klien dengan cara meringkas atau
Merangkum adalah enyampaikan memperjelas ucapan klien.
kembali hal-hal inti dari ucapan Biasanya dilakukan dengan
klien setelah member menggunkan sebagian dari kata-
kesempatan kepada klien untuk kata klien dan ditambah dengan
berbicara beberapa waktu kata-kata konselor
Refleksi perasaan
Mengungkapkan perasaan klien yang
teramati oleh konselor dari intonasi
suara, raut wajah dan bahasa tubuh
klien maupun dari hal-hal yang
tersirat dari kata-kata verbal klien. Ini
berhubungan dengan emosi klien.
Bidan mengunggkapkan perasaan
klien dari apa yang didengar dan
diamati bidan. Adapun tujuan dari
refleksi ini adalah bidan dapat
mengerti perasaan klien, mengetahui
emosi klien dan membantu klien
menyelesaikan masalahnya.
Keterampilan
Bertanya Efektif
Hal yang Perlu Diperhatikan

Mendengar agar fokus Menentukan alasan Jangan terlalu banyak


untuk membuat dalam tujuan mengajukan pertanyaan (fokus pada
pertanyaan berikutnya pertanyaan permasalahan yang ada)
Jenis – Jenis Pertanyaan

Pertanyaan Pertanyaan Fektif


Terbuka

Pertanyaan Pertanyaan Pertanyaan


Tertutup Mengarah Menyelidik
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai