Aplikasi Instrumentasi adalah upaya pegungkapan melalui pengukuran dengan memakai alat
ukur atau instrument tertentu. Hasil aplikasi ditafsirkan, disikapi dan digunakan untuk
memberikan perlakuan terhadap klien dalam bentuk layanan konseling.
Insrtrumentasi merupakan bagian dari kegiatan pendukung dari bimbingan konseling yang
mana terdapat di dalamnya instrument tes dan non tes...
1) Instrumen Tes
Secara umum kegunaan berbagai tes itu ialah membantu konselor dalam :
1. Memperoleh dasar-dasar pertimbangan berkenaan dengan berbagai masalah pada
individu yang di tes, seperti masalah penyesuaian dengan lingkungan, masalah prestasi atau
hasil belajar, masalah penempatan dan penyaluran;
Memahami sebab-sebab terjadinya masalah diri individu;
Mengenali individu (misalnya peserta didik) yang memiliki kemampuan yang sangat tinggi dan
sangat rendah yang memerlukan bantuan khusus;
Memperoleh gambaran tentang kecakapan, kemampuan, atau keterampilan seseorang individu
dalam bidang tertentu.
Persyaratan instrumen tes yang baik :
Penyusunan tes dilakukan melalui tiga tahap, yaitu perencanaan tes, penulisan tes dan analisis
tes. Perencanaan tes dilakukan dengan langkah-langkah :
1. Menetapkan tujuan tes
2. Menetapkan hasil belajar yang akan diukur
3. Mempersiapkan tabel spesifikasi
4. Menetapkan isi materi tes
5. Menetapkan butir tes
6. Menyiapkan norma aturan
7. Mempersiapkan kunci scoring
Berbagai hal yang diperoleh konselor dari hasil tes dipergunakan konselor untuk menetapkan
jenis layanan yang perlu diberikan kepada individu yang dimaksudkan.
Setelah diketahui bahwa tes yang hendak digunakan merupakan tes standar maka dalam
bimbingan konseling ada beberapa instrument atau alat tes yang dapat di gunakan untuk
kepentingan penyelenggaraan program bimbingan dan konseling. jensi-jensi tersebut antara
lain adalah :
1. Tes Kecerdasan
Tes kecerdasan digunakan untuk mengukur kemampuan akademik, kemampuan mental dan
kemampuan kecerdasan, yang paling populer dari tes ini adalah digunakan untuk mengukur IQ
atau sering dikenal dengan nama tes kecerdasan Stanford-Binet, sesuai dengan nama
perancang yakni Alfred Binet pada tahun 1900-an. Selain itu ada pun tes lain yang bisa
digunakan yakni skala Wechsler yang dirancang oleh David Wechsler. Skala Wecshler dirancang
berbdasarkan perbedaan usia antara lain Wechsler Preschool and Primary Scale of Intelligence
III (WPPSI-III) dirancang khusus untuk anak-anak usia 2 Tahun 6 Bulan sampai 7 Tahun 3 Bulan.
Wichsler Intelligence Scale for Cildren-Fourt Edition (WISC-IV) dirancang untuk anak-anak usia
6 Tahu sampai remaja usia 16 tahun dan Wechsler Adult Intelligence Scale-Third Edition (WAIS-
III) dirancang untuk remaja usia 16 tahun hingga manula usia 89 Tahun
2. Tes Bakat
Tes bakat banyak digunakan oleh para konselor dan tenaga professional lainnya untuk
mengidentifikasi (a) kemampuan potensial yang tidak disadari individu, (b) mendukung
pengembangan kemampuan istimewa atau potensial individu tertentu, (c) menyediakan
informasi untuk membantu individu membuat keputusan pendidikan dan karir atau alternative
pilihan yang ada (d) membantu memprediksi tingkat sukses akademis atau pekerjaan yang bisa
di antisipasi individu dan (e) berguna bagi mengelompokkan individu dengan bakat serupa
bagi tujuan perkembangan kepribadian dan pendidikan. Tes bakat dapat dilakukan untuk
mengungkapkan antara lain bakat Khusus, tes bakat umum, tes bakat unik tes bakat skolastik
dan lainnya.
3. Inventiori Minat
Inventori minat dikembangkan berdasarkan asumsi bahwa pada setiap individu ada perbedaan
dalam minat baik secara umum maupun minat pekerjaan tertentu. Karena itu inventori minat
dirancang untuk menilai minat-minat pribadi dan mengaitkan minat-minat tersebut dengan
wilya kerja yang lain.
4. Tes Kepribadian
Anastasi dan Urbina, 1997 berpendapat bahwa tes kepribadian merupakan instrument untuk
mengukur karakteristik emosi, motivasi, hubungan antar pribadi dan sikap, sesuatu yang
dibedakan dari bakat atau ketrampilan. Tes kepribadaian yang standard an popular digunakan
antara lain Indikator Tipe Kepribadian Myers-Briggs (MBTI), Jadwal Preferensi Pribadi Edwards
(EPPS) dan Inventori Multifase Minesota (MMPI).
5. Tes Prestasi
Tes prestasi belajar berhubungan dengan tingkat pengetahuan, keterampilan atau pencapaian
dalam suatu bidang sehingga dapat digunakan untuk mengidentifikasi prestasi anak-anak,
mengelompokkan siswa menurut tingkat pengetahuannya dan memberikan informasi pada
orang tua tentang kelemahan dan kelebihan bidang akademik anaknya.
2) Instrumen Non-Tes
Instrumen non-tes meliputi berbagai prosedur, seperti pengamatan, wawancara, catatan
anekdot, angket, sosiometri, inventoriyang dibakukan. Agar diperoleh hasil yang terandalkan,
pengamatan dan wawancara dilakukan dengan mempergunakan pedoman pengamatan atau
pedoman wawancara. Catatan anekdot merupakan hasil pengamatan, khususnya tentang
tingkah laku yang tidak biasa atau khusus yang perlu mendapatkan perhatian tersendiri. Angket
dan daftar isian dipergunakan untuk mengungkapkan berbagai hal, biasanya tentang diri
individu, oleh individu sendiri. Sosiometri untuk melihat dan memberikan gambaran tentang
pola hubungan sosial di antara individu-individu dalam kelompok. Dengan sosiometri akan
dapat dilihat individu-individu yang populer, yang membentuk klik atau kelompok-kelompok
tertentu, dan mereka yang terpencil (terisolasi). Sedangkan melalui inventori yang dibakukan
akan dapat diungkapkan berbagai hal yang biasanya merupakan pokok pembahasan dalam
rangka pelayanan bimbingan dan konseling secara lebih luas, seperti pengungkapan jenis-jenis
masalah yang dialami individu, sikap dan kebiasaan belajar peserta didik.
Jenisinstrumen (non tes):
1. Wawancara dan instrumennya
Observasi dan instrumennya
Angket / kuesioner
Inventori
Sosiometri
Biografi / autobigrafi
Studi Kasus
Kegunaan
Kegunaan sosiometri adalah:
memperbaiki hubungan sisoal individu dalam kelompok
menentukan keanggotaan kelompok kerja
meneliti kecenderungan potensi kepemimpinan individu dalam kelompok
mengatur tempatduduk dalam kelas
mengenali kekompakan dan perpecahan dalam anggota kelompok
Jenis-jenis
Nominatif
Skala bertingkat (Rating Scale)
Siapa Dia
Data hasil sosiometri digambarkan dalam Sosiogram (Teknik Lingkaran, Lajur, Bebas)
6 . Metode Otobiografis
Pengertian
Otobiografi adalah suatu metode pengumpulan data dengan menuliskan riwayat hidup sendiri,
menyangkut riwayat pendidikan, riwayat prestasi, cita-cita dan harapannya masa yang akan
datang, atau menggunakan tulisan yang ada tentang kehidupan seseorang.
Jenis-jenis
1.Otobiografi adalah suatu metode untuk mengumpulkan data tentang kepribadian seseorang
dengan mempelajari riwayat kehidupan yang ditulis oleh orang yang bersangkutan.
2.Biografi adalah suatu metode untuk memahami kepribadian seseorang dengan mempelajari
riwayat hidup orang tersebut yang ditulis oleh orang lain.
3.Metode Catatan Harian adalah suatu metode pengukuran kepribadian dengan jalan
mempelajari catatan harian orang tersebut.Catatan harian adalah catatan peristiwa penting
yang dialami oleh seseorang dan bersifat sangat pribadi.
4.Metode Studi Dokumenter adalah suatu metode pengumpulan data tentang keadaan
seseorang dengan jalan mempelajari dokumen-dokumen yang telah ada mengenai orang
tersebut. Contohnya ijazah, piagam, surat dokter dan sebagainya.
Otobiografi memiliki beberapa kelebihan antara lain:
memberikan informasi tentang siswa secara lengkap
bisa mengungkapkan perasaan dengan bebas dari kegiatan yang telah dilakukan
data ini dapat mendukung data yang diperoleh dari teknik lain
menghemat dalam pengadministraisian
sedangkan kelemahan dalam otobiografi ini:
siswa kurang terampil dalam komunikasi secara tertulis dengan baik
otobiografi lebih banyak mengungkap tentang fantasi
tidak semua kejadian dapat diingatnya dengan baik
data yang diperoleh dari otobiografi ini harus di padukan dengan baik dari teknik lain agar
dapat ditafsirkan secara benar
sering terdapat kata-kata yang tidak diketahui atrinya secara benar
7 . Metode Studi Kasus (Case Study)
Metode Studi Kasus adalah pengumpulan data dengan menggabungkan berbagai pengumpulan
adata sebagai dasar mengadakan interpretasi dan diagnosis tentang tingkah laku
individu.Metode ini hanya ini digunakan untuk siswa yang mengalami masalah tertentu,
terutama anak yang mengalami hambatan adalam aspek perkembangan.Dengan studi kasus ini,
kita mencoba mencari tahu faktor penyebabnya dan berusaha untuk memberikan bimbingan
sehingga dapat mengatasi dan membantu mencarikan jalan keluar.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
2. Layanan Pendukung Bimbingan dan Konseling di sekolah meliputi :
a. Orientasi
b. Informasi
c. Penempatan dan Penyaluran
d. Penguasaan Konten
e. Konseling Perorangan
f. Bimbingan Kelompok
g. Konsultasi
h. Mediasi
B. Saran-Saran
Saran yang ingin penulis kemukakan dalam kegiatan pendukung bimbingan dan konseling ini
adalah antara konselor dan klien harus sungguh-sungguh dalam pemecahan masalah-masalah
yang dihadapai klien, demi kepentingan pribadi klien dan konselor tersebut.Setiap kegiatan
yang dilakukan harus sesuai dengan perencanaan yang disetujui.