Inisiasi 4
Kemampuan komunikasi ini sangat penting sekali dalam proses intervensi dari awal sampai
akhir. Komunikasi difungsikan sebagai sarana dan juga proses dalam memberikan informasi dan
pengetahuan.
Wawancara adalah sebuah komunikasi yang lebih terarah karena ada tujuan yang ingin dicapai
pada akhir pertemuan komunikasi. Keterampilan wawancara penting dalam memberikan
intervensi. Sebelum memberikan intervensi, peneliti, terapis atau tim pekerja sosial perlu
mencari informasi permasalahan yang akan diselesaikan. Pencarian informasi ini dapat
menggunakan metode wawancara.
Dalam wawancara seorang pewawancara perlu memperhatikan bentuk komunikasi verbal dan
non verbal saat wawancara berlangsung. Selain itu, pewawancara juga harus memiliki
keterampilan dalam membuka dan mengahiri wawancara.
Wawancara ini relatif fleksibel, karena pewawancara tidak menentukan merancang pertanyaan
sebelum wawancara dimulai. Wawancara ini mengalir saja mengikuti jawaban-jawaban dari
klien.
3. Wawancara terstruktur
Tujuan hal tersebut dilakukan adalah agar hasil yang diharapkan sesuai dengan tujuan optimal.
1. Dengan menysun instrument pengamtan yang sesuai dengan tujuan, baik melalui
pertanyaan saat wawancara atau waktu yang tepat.
Pertanyaan yang terstruktur dapat membantu PI dalam memperoleh informasi secara
sistematis dan terarah.
2. Membangun hubungan yang baik antara PI dengan klien
Hal tersebut dilakukan PI agar dapat membangun hubungan yang baik dengan klien
agar klien merasa nyaman dan terbuka dalam memberikan informasi mengenai masalah
yang dihadapinya.
3. PI perlu menunjukkan sikap empati dan menghargai klien sebagai individu yang memiliki
hak untuk diberi perlindungan dan jaminan.
4. Mendengarkan dengan seksama
5. PI perlu mendengarkan dengan seksama saat klien memberikan informasi mengenai
masalah yang dihadapinya. Hal ini dapat membantu PI untuk memperoleh informasi
yang lebih mendalam dan akurat mengenai masalah klien.
6. Melakukan observasi secara sistematis
PI perlu melakukan observasi secara sistematis dan terstruktur untuk memperoleh data
yang akurat mengenai situasi atau lingkungan yang menjadi konteks masalah klien.
Observasi dapat dilakukan melalui pengamatan langsung atau dengan menggunakan
alat bantu seperti kamera atau catatan lapangan.
Daftar Pustaka
http://blogpsikologi.blogspot.com/2015/10/komunikasi-wawancara-dan-observasi.html
Budiman Hardjomarsono, dkk.2014. Buku Materi Pokok SOSI4304/3SKS/Modul 1-9. Teori dan
Metode Intervensi Sosial. Universitas Terbuka
Kusuma, H. (2017). Psikologi Investigasi: Aplikasi dalam Pidana dan Perdata. Jakarta:
RajaGrafindo Persada.
Munandar, A. S., & Makmur, A. (2017). Psikologi Forensik: Pengantar Penerapan dalam
Peradilan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.