• Kontruksi stator
– Inti besi berlaminasi dengan slot
– Koil ditempatkan pada slot yang ada
untuk membentuk kumparan satu
atau tiga phasa.
• Stator disuplai oleh tegangan tiga fase yang mensuplai arus tiga
fase seimbang yang mengalir melalui gulungan.
• Arus tiga-fase menghasilkan medan magnet berputar.
• Medan ini berputar pada kecepatan sinkron. Kecepatan sinkron
ditentukan oleh frekuensi dari tegangan suplai dan jumlah kutub:
ns = f/p/2 = 2f/p. Unit ini dalam rpm.
• Medan berputar menginduksi tegangan di konduktor rotor yang
dihubung-singkatkan.
• Tegangan induksi menghasilkan arus di bar.
Prinsipoperasi
• Interaksi antara arus rotor dan medan stator menghasilkan gaya yang
menggerakkan motor: Gaya = BIL sin f.
• Besarnya tegangan induksi tergantung pada perbedaan kecepatan antara
medan putar stator dan rotor.
• Perbedaan kecepatan maksimum terjadi pada saat starting ketika motor
menarik arus yang besar. Frekuensi arus rotor adalah 60 Hz ketika rotor
stasioner.
• Pada saat motor mulai berputar perbedaan kecepatan berkurang, yang
menghasilkan:
✓ reduksi frekuensi pada tegangan induksi di rotor.
✓ mengurangi besarnya magnitude arus dan tegangan induksi
di rotor.
Ring
Hitunglah:
a) Kecepatan sinkron.
b) Kecepatan rotor.
c) Frekuensi dari arus rotor.
Jawaban
- Kecepetan sinkron: ns = 2 f /p = (120) /6 = 20 rev/sec = 1200 rpm
- Kecepetan rotor: nr = (1-s) ns = (1- 0.05) (1200) = 1140 rpm
- Frekuensi arus rotor: fr = s f = (0.05) (60) = 3Hz
Penurunanrangkaian ekivalen.
• Motor induksi terdiri dari dua sistem magnet yang terhubung : Stator dan
Rotor
E2
I2 =
R 2 + jX 2
s.E20
I2 =
R 2 + j.sX20
E20
I2 =
R 2 / s+ jX 20
Penurunanrangkaian ekivalen.
• R2 dan X20 sangat sulit (atau tidakmungkin) di hitung langsung dari rotor
sangkar, begitu juga “a”. Tetapi kira bisa mendapatkan-nya dari
pengukuran R2 dan X2
Motortiga phasa.Penurunanrangkaianekivalen.
• Rangkaian ekivalen motor induksi dapat disederhanakan dengan
memindahkan cabang magnetisasi ke sisi tegangan suplai, dan membagi
resistansi rotor menjadi dua bagian :R’2 /s = R’2 + R’2 (1-s) /s.
• Resistansi yang pertama merepresentasikan rugi tembaga dalam rotor.
Bagian yang kedua merepresentasikan daya yang dibangkitkan motor
(electric developed motor power).
Rotor
Copper Losses
Electric Developed
Power
Perhitunganparameterdarihasil test
PengukuranresistansiDCstator
– Motor disupplay dengan tegangan DC di dua terminalnya (digambar
pada titik A dan B)
– Tegangan dan arus DC diukur
– Resistansinya adalah
A
Idc jX1
Vdc
R1 = Vdc
2 I dc R1
R1
R1
B
Perhitunganparameterdarihasil test
• Testtanpabeban
– Motor di suplai dengan tegangan rating (Vml ) , kemudian arus Inl dan daya tanpa
beban diukur Pnl .
Pin = V1.I1.cos
Y=I/V
Y = G +jB
Perhitunganparameterdarihasil test
• Testrotorditahan(Blocked-Rotor Test)
– Motor disuplai dengan tegangan yang direduksi V 1 dan frekuensi yang
lebih rendah. Frekuensi yg direduksi digunakan agar frekuensi arus
rotor menjadi kecil pada kondisi operasi normal.
– Tegangan Vbr , arus Ibr, daya input Pb r diukur dan dicatat.
– Pada kondisi rotor di tahan, slip adalah s =1. Reaktansi dan resistansi
magnetisasi diabaikan karena tegangan suplai di reduksi (diperkecil).
Perhitunganparameterdarihasil test
• Testrotorditahan(Blocked-Rotor Test) Rbr
Pbr= I2 .R
br br
P Xbr
R = br
br 3I 2
br
Vbr
Zbr =
I
br
Perhitungan parameterdarihasiltest
• Testrotorditahan (Blocked-RotorTest)
– Reaktansi rotor pada frekuensi penge-test-an ftest adalah:
- Tanpa beban pada 60 Hz: Vnl = 208 V ; Inl =22 A ; Pnl = 1600 W
- Rotor ditahan pada 15 Hz: Vbr = 21 V ;Ibr =71 A ; Pbr = 2100 W
- DC test : Vdc= 12 V ; Idc =75 A
a) Hitunglah:
– parameter rangkaian ekivalen
– Rugi putar (rotational losses)
b) Gambarlah rangkaian ekivalen dengan nilai nilai parameternya.
Motor tiga phasa. Analisa kinerja.
• Kinerja/performance motor induksi dapat di evaluasi menggunakan rangkaian
ekivalennya.
• Diagram aliran daya motor induksi ditunjukkan sebagai berikut:
Krakteristik TorsiVsKecepatan
Torsi induksi pada motor dinyatakan sebagai berikut:
jX m
V thev = V1
R1 + jX 1 + jX m
Xm
V thev = V1
R1 + ( X 1 + X m )
2 2
Krakteristik TorsiVsKecepatan
jX m (R1 + jX 1 )
Z thev =
R1 + j ( X 1 + X m )
Xm
V thev = V1
X1 + X m
Krakteristik TorsiVsKecepatan
jX m (R1 + jX 1 )
Z thev = Rthev + jX =
R 1 + j (X 1 + X m )
thev
2
R1 m X
X
Rthev
X1 + Xm
Vthev
X thev X 1
Krakteristik TorsiVsKecepatan
X
Vthev
I '2 =
R thev + R 2 / s + jX thev + jX 2
Vthev
I '2 =
(R thev + R 2 / s )2 + (X thev + X 2 )2
2
3V thev .R 2 / s
PAG =
(R thev + R 2 / s )2 + (X thev + X 2 )2
PAG
Torsi induksi pada rotor adalah ind =
sync
Krakteristik TorsiVsKecepatan
2
3V thev .R 2 / s
ind =
sync
. (Rthev + R 2 / s )2 + (X thev + X 2 )2
Persamaan diatas dapat di
nyatakan dengan gambar berikut:
TorsimaksimummotorInduksi
Dari rangkaian ekivalen, daya maksimum yang ditransfer dapat
dicapai ketika R’2 sama dengan impedansi dibagian kiri
+ (X thev + X 2 )
R2
= 2 2
R thev
s max T
2
3 Vthev
T max = 2
2
3V thev .R 2
start =
sync . (Rthev + R 2 ) + (X thev + X 2 )
2 2
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
Motor
Description X1 X2
Klass
Normal starting Torque,
A 0.5 0.5
normal starting current
Normal starting Torque,
B 0.4 0.6
Low starting current
High starting Torque,
C 0.3 0.7
Low starting current
High starting Torque,
D 0.5 0.5
High Slip
Rotor
0.5 0.5
Gulung
Pengaturan/ControlMotorInduksi
Mengapakita perlumengaturmotorinduksi?
Parameterapayang dapatdikontrolpadamotorinduksi?
Pengaturankecepatanmotorinduksi
Terdapatbeberapateknik pengaturan(kecepatan) padamotorinduksi:
1. Pengubahan inti
Pengubahan kutub
Pengaturanmotorinduksi
Polechanging
Pengaturanmotorinduksi
Polechangingderivesthreecontrolof InductionMotor:
A) ConstantTorque
B) ConstantHorsePower
C) VariableTorque
Pengaturanmotorinduksi
LineFrequencyControl
Pengaturanmotorinduksi
LineVoltageControl
Pengaturanmotorinduksi
RotorResistanceControl
Pengaturanmotorinduksi
SlipControl
MotorInduksi
Efek penggunaanrangkaganda(DoubleCage)
Ketika rotor berputar pada kecepatan rendah, frekuensi arus yang mengalir
pada batang rotor menjadi tinggi. Begitu pula sebaliknya.
Rotor sangkar dapat di desain untuk mendapatkan resistansi efektif pada
frekuensi tinggi sama dengan beberapa kali-nya pada frekuensi rendah
MotorInduksi
Efek pemilinan(pemiringan)
batang rotor
Rotor sangkar dipilin/dimiringkan
untuk mengurangi tegangan
induksi pada rotor, sehingga arus
hubung singkat (pada slip 1)
dapat dikurangi
Motor induksisatu phasa
Motor satu phasa sering disebut sebagai fractional hp motor
karena rating dayanya yang kecil.
• Diasumsikan, motor di star dengan torsi luar dan berputar denga kecepatan
n dengan arah maju. ns adalah kecepatan sinkron.
• Kondisi ini menghasilkan slip positif terkait dengan medan magnet putar
yang berputar maju
s+ =(ns-n)/ ns Slip positif sangatlah kecil: 1-5%
• Hal ini pula dapat menghasilkan slip negatif karena diasumsikan berputar
melawan arah medan putar
s- =(ns+ n) / ns Slip negatif sangatlah besar 1.95-1.99
• Kombinasi dari kedua persamaan diatas menghasilkan :
s- = 2- s+
Motorinduksisatu phasa
CAPACITOR-TYPE MOTORS
Motor induksisatu phasa