Anda di halaman 1dari 38

Profesi Veteriner dan Kesejahteraan

Hewan (FKH30A)

Prinsip Lima Kebebasan (I)


(Five Freedoms of Animal
Welfare)

Tim Pengajar MK. Profesi Veteriner dan Kesejahteraan


Hewan (FKH 30A)
Semester Ganjil, Tahun Akademik 2020/2021
Prinsip Lima Kebebasan (Five Freedoms)

• Peningkatan produksi pangan setelah


PD II melalui penerapan sistem factory
farming

• Pengabaian nasib ternak yang


dipelihara dalam factory farming ~
hewan dianggap seperti “mesin” dalam
suatu industri
Prinsip Lima Kebebasan (Five Freedoms)
Prinsip Lima Kebebasan (Five Freedoms)
• Buku “Animal Machines”
(Ruth Harrison 1964)
mengkritisi dampak buruk
factory farming terhadap ternak
dan lingkungan

• Pemerintah UK membentuk
komite (Prof.Roger) Brambell
untuk menyelidiki sistem
peternakan tersebut (1965)
Prinsip Lima Kebebasan (Five Freedoms)
• Pembentukan Farm Animal Welfare Advisory Committee
(1967) The Farm Animal Welfare Council/FAWC
(1979)

• Pedoman pertama merekomendasikan bahwa hewan


memerlukan kebebasan untuk "berdiri, berbaring, berbalik,
merawat diri sendiri dan meregangkan anggota tubuh
mereka." yang terus dielaborasi hingga dikenal sebagai Five
Freedoms
Bebas dari Rasa Haus dan Lapar
(Freedom from Hunger and Thirst)
Rasa Lapar

• Diatur oleh pusat lapar (appetite center)

• Perilaku Normal (pada hewan liar)  pertarungan dalam


memperebutkan makanan
• Jumlah makanan yang dicerna tergantung oleh genetik dan
lingkungan
• Pola makan tidak berhubungan dengan kualitas makanan dan
sifat genetik
Pola Pemberian Makan yang Umum

1. Ad libitum
• Dapat menyebabkan penumpukan lemak berlebih (obesitas) 
berbagai macam penyakit : diabetes, kelainan musculoskeletal,
dll
• Tergantung pada: kepadatan energi, palatabilitas, genetik,
lingkungan, dll.

2. Pembatasan jumlah kalori


• Kuantitatif: kualitas tinggi; jumlah yang diberikan dibatasi
• Kualitatif: makanan ad libitum, namun kualitas nutrisinya dibatasi
Lima Kebebasan (Five Freedoms)
1. Bebas dari Rasa Haus dan Lapar
Pola Pemberian Makan Lain:
1. Forced Moulting pada Unggas Petelur (Misal: ayam)
• Pembatasan makanan bersifat kualitatif pada akhir masa bertelur
• Hal ini menyebabkan kerontokan bulu , sehingga menghambat
pertumbuhan lanjutan  produksi telur meningkat
• Aspek kesejahteraan hewan ???  ileagal di beberapa negara

2. Underfeeding
• Kelalain pemilik dalam memberikan makan  timbul penyakit
• Disengaja: sengaja tidak diberikan makan agar dapat berbuat
kejam pada hewan
Penyebab Kelaparan

• Infestasi parasit
• Maldigesti
• Malabsorbsi
• Malutilisation (misal
penyakit metabolik: diabetes
mellitus)
Penyebab Rasa Haus:
Ketidakcukupan/Kekurangan Air

• Unggas pedaging (broiler): dehidrasi akibat tidak


mampu menopang tubuh dalam mencapai nipple-
drinkers  pertumbuhan otot yang tidak sebanding
dengan tulang

• Babi: kekurangan air menyebabkan hipernatremia


 kematian
Penyebab Kekurangan Air

• Penyakit/Kehilangan Air dalam Tubuh :


stomatitis, penyakit metabolisme,
penyakit pencernaan, dan cuaca panas

• Haus akibat kausa patologis: gangguan


produksi hormon antidiuretik atau
gangguan ginjal, dll.
Bebas dari rasa lapar dan haus
Memberikan akses terhadap air dan makanan
untuk menjaga kesehatan dan kekuatan
mentalnya
• Tersedia pakan sesuai dengan spesies, usia,
kondisi fisiologis/produksi dan jumlah hewan
• Tersedia air bersih sesuai dengan jumlah
hewan secara terus menerus/tidak terbatas
(ad libitum)
• Penempatan pakan dan air terjangkau oleh
hewan
Bebas dari Ketidaknyamanan
(Freedom from Discomfort)
Pengaruh Kondisi Lingkungan terhadap
Kenyamanan

• Kondisi lingkungan  memengaruhi kondisi


fisiologis hewan
 Kelembapan
 Temperatur/suhu
 Tekanan udara
 Pencahayaan
• Parameter fisiologis yang terpengaruh:
 Sistem kardiovaskular (frekuensi jantung)
 Sistem respirasi (frekuensi pernapasan)
 Kondisi cairan tubuh
• Hewan Homeoterm selalu
mempertahankan suhu tubuh dalam
kisaran optimal untuk aktivitas biologisnya
 Mamalia: 37-390C
 Unggas : 40-44oC

• Suhu tubuh dipertahankan dengan


menjaga keseimbangan termal antara
produksi panas tubuh atau peningkatan
suhu lingkungan dengan pelepasan panas
ke lingkungan sekitarnya.
(Hahn dan Becker, 1994)
Respon Fisiologis terhadap Lingkungan
Tanggap Fisiologis Hewan
1. Homeostasis:
Stabilitas terhadap inner medium secara aktif diatur

2. Stress dan Ketegangan (Strain)


Faktor dorongan dari luar yang melewati ambang batas dan
memancing respon biologis hingga menghasilkan ketegangan

3. Toleransi/Habituasi
Adaptasi terhadap rangsangan dengan intensitas tetap
memungkinkan intensitas terhadap respon tersebut menurun
seiring waktu
• Salah satu bentuk stress yang dipengaruhi oleh lingkungan
adalah kondisi temperatur/suhu lingkungan (dingin atau
panas)
 Mengubah tingkah laku
 Mengubah metabolism tubuh
 Mengubah aliran darah
 Mengubah respirasi
 Mengubah nafsu makan dan sistem fisiologis lainnya

• Resilience: kemampuan untuk mempertahankan fungsi normal


fisik dan mental ketika terpapar stress berat dan trauma.
Adaptasi terhadap Kondisi Temperatur Dingin
Adaptasi terhadap Kondisi Temperatur Panas

Polsky et al. 2017


Lima Kebebasan (Five Freedoms)

• Pembuatan struktur kandang atau peneduh yang baik dapat


mengurangi penggunaan energi untuk homeostasis akibat
stress lingkungan  Hewan merasa nyaman
• Struktur bangunan kandang yang baik dipengaruhi oleh:
arah,luas, pencahayaan, kepadatan, kondisi lantai,
dinding/pemisah, tinggi atap, dan jenis atap
• Perkandangan yang baik  memberikan hewan pelrindungan
terhadap berbagaimacam bentuk cekaman serta
berkesempatan untuk berperilaku alamiah
Contoh Kondisi Perkandangan yang Baik
Contoh Kondisi Perkandangan yang Buruk
Bebas dari ketidak nyamanan
Menyediakan lingkungan yang layak
termasuk tempat penampungan (shelter)
dan tempat istirahat yang layak
• Kualitas dan kuantitas udara yang baik
• Kenyamanan temperature (comfortable
zone)
• Kenyamanan fisik (bisa beristirahat, berdiri)
• Pencahayaan yang memadai sesuai jenis
hewan
Bebas dari Sakit, Cedera, dan
Penyakit (Freedom from Pain,
Injury, and Disease)
Lima Kebebasan (Five Freedoms)

Penyakit: Kondisi fisik atau mental, yang


mengganggu atau dapat membahayakan
fungsi normal (Cokram & Hughes, 2011)

Produksi Intensif dan Berlebihan dapat


menempatkan tuntutan besar pada fungsi
normal, menghasilkan tingkat gangguan yang
serupa
Penyakit Berdasarkan Penyebabnya

• Infeksius
Contoh: Prion, virus, bakteri, cendawan,
parasit (protozoa, cacing, artropoda)

• Noninfeksius
Contoh: penyakit metabolisme, nutrisi,
tumor, autoimun, genetik (Mis: pada anjing)
,dll.
(McGreevy & Bennett, 2010)
Mengapa Penyakit dapat
Menurunkan Kualitas Kesrawan ?

• Rasa sakit/Nyeri (Pain)

• Haus, mual, lapar (tidak mampu bersaing dalam mencari makanan)

• Masalah Sekunder
 Tidak mampu bergerak  ketakutan atau tertekan dan risiko akan
luka tekan dan masalah sirkulasi  timubul rasa sakit dan kelemahan
 Kelelahan akibat respon imun
Penyakit dan Rasa Sakit/Nyeri

• Muncul akibat adanya stimulus berbahaya: kimia, mekanis, atau panas


Contoh: Penyakit dan Luka  peradangan  stimulasi kimia dan mekanis
• Terdeteksi oleh nociceptors
• Ditransmisikan oeh serabut syaraf (myelinated & unmyelinated) menuju
sumsum tulang belakang
• Ditransmisikan dari sumsum tulang belakang menuju otak depan
• Otak depan  timbul rasa sakit/nyeri
(Livingston & Chambers, 2000)
Penyebab Lain Timbulnya Rasa Sakit

• Cidera/Luka
Contoh: prosedur rutin, Prolapsus uteri
perkelahian, dan penanganan
yang kasar
 Lantai terlalu licin
 Sarana/prasarana
pemeliharaan/transportasi
yang dapat melukai hewan

• Proses Kelahiran
Penanda Penyakit
Gejala Klinis
• Perubahan perilaku: perilaku
sakit/nyeri, misal ketimpangan
• Perubahan fisik: selaput lendir pucat,
anggota tubuh bengkak, suhu tubuh
meningkat, produksi berkurang, dll.
• Indikator produksi: skor kondisi
tubuh/body condition score (BCS), bobot
badan, ukuran kesuburan, dll
Penanda Penyakit
Patologi Klinik
• Uji laboratorium: hematokrit, biokimia,
urinalisis, pemeriksaan feses,
histopatologi, dll
Bebas dari rasa sakit, luka dan penyakit
Dengan pencegahan atau diagnosa dan
penanganan yang tepat
• Program pencegahan penyakit (sanitasi,
vaksinasi)
• Tersedia akses ke fasilitas dan sumber daya
manusia untuk kesehatan hewan
• Terhindar dari benda/alat yang dapat
menyebabkan cidera
• Menghindari/meminimalkan prosedur yang
dapat menyebabkan rasa sakit (potong
paruh, potong ekor)

Anda mungkin juga menyukai