PENDAHULUAN
Tumor adalah pertumbuhan sel-sel tubuh yang abnormal. Sel
merupakan unit terkecil yang menyusun jaringan tubuh manusia. Masing-
masing sel mengandung gen yang berfungsi untuk menentukan
pertumbuhan, perkembangan, atau perbaikan yang terjadi dalam tubuh. Ada
beberapa gen yang berfungsi untuk mengontrol apakah suatu sel harus mati,
membelah diri (bertambah banyak), atau berubah untuk menjadi bentuk
tertentu (contoh: sel saraf atau sel otot). Apabila terjadi suatu perubahan
(mutasi) pada gen-gen tersebut, maka kontrol pertumbuhan sel pun akan
terganggu.
Pada kondisi ini, sel-sel tua tidak mati walaupun sudah saatnya, dan
sel-sel baru akan terbentuk meskipun tubuh tidak memerlukannya. Akibatnya,
kumpulan sel-sel tambahan ini akan membentuk suatu massa, atau yang
biasa disebut dengan tumor. Ketika mendengar kata tumor, banyak orang
yang menduga bahwa penyakit ini pasti mematikan. Tetapi anggapan
tersebut tidak sepenuhnya tepat karena tumor terbagi ke dalam 2 kategori,
yaitu tumor jinak dan tumor ganas.
Tumor jinak hanya tumbuh pada satu bagian tubuh dan tidak
menyebar atau menyerang bagian lain. Sementara tumor ganas atau yang
sering disebut kanker adalah tumor yang dapat menyerang jaringan di
1
sekitarnya, masuk ke pembuluh darah, dan menyebar ke bagian tubuh yang
lain. Tumor jinak juga biasanya tidak akan tumbuh lagi setelah diangkat,
sedangkan tumor ganas memiliki kemungkinan untuk kambuh.
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sel Tumor
Sel tumor adalah sel tubuh yang mengalami transformasi dan tumbuh
secaraotonom, lepas dari kendali pertumbuhan sel normal sehingga sel ini
berbeda dari sel normal dalam bentuk dan strukturnya. Tumor ganas pada
alat reproduksi wanita dijumpai pada semua umur (18 ± 80tahun) dengan
rata-rata puncaknya pada usia 50 tahun. Kejadian paling sering pada
kelompok umur 30 ± 40 tahun. Faktor pemicu munculnya tumor banyak
sekali, antara lain pencemaran lingkungan hidup, termasuk udara akibat debu
dan asap pembakaran kendaraan atau pabrik. Asap kendaraan, misalnya,
mengandung dioksin yang dapat memperlemah daya tahan tubuh, termasuk
daya tahan seluruh selnya. Selain itu ikut juga berperan faktor makanan yang
berlemak tinggi, dalam hal ini adalah zat hormon atau mirip hormon abnormal
yang terkandung di dalammya, khususnya steroid seks (misalnya estrogen).
Itu terjadi karena adanya zat-zat lemak dalam makanan tersebut yang tidak
dipecah dalam proses metabolisme tubuh sehingga menaikkan produksi
hormon testosteron. Normalnya, wanita memiliki hormon estrogendan
progesteron, serta sedikit testosteron. Bilamana kadar hormon testosteron
meningkat akibat adanya ketidakseimbangan asupan lemak, maka hormon
ini akan dipecah menjadi sumber hormon yang tidak normal bagi hormon
estrogen asing.
2
B. Tumor Jinak Pada Genetalia
1. Vagina
a. Tumor kistik vulva
1) Kista inklusi (Kista epidermis)Kista yang terjadi akibat
perlukaan, terutama pada persalinan, karena episiotomya
atau robekan, dimana suatu segmen terpendam dan
kemudian menjadi kista. Kista ini terdapat di bawah epitel
vulva/perineum maupun vagina berwarna kekuning-
kuningan atau abu-abu biasanya bergaris tengah kurang
dari 1 cm dan berisi cairan kental. Umumnya kista ini tidak
menimbulkan keluhan.
2) Kista sisa jaringan embrio
a) Kista Gartner Dianggap berasal dari saluran
mesonefridikus Wolffi. Terdapat pada dinding lateral-
anterolateral vagina sampai pada vulva dekat uretra dan
klitoris. Dindingnya terdiri dari epitel torak atau kubus
berisi cairan jernih tanpa musin. Biasanya berukuran
kecil dan multiple namun dapat mencapai ukuran kepala
janin, dengan konsistensi yang lunak.
b) Kista saluran nuck Berasal dari sisa prosesus vaginalis
peritoneum yang terletak dalam saluraninguinal, kadang-
kadang melanjutkan diri sampai pada labium mayora.
Terletak mulai dari saluran inguinal sampai dinding
labium mayor, kadang-kadang terdiri dari beberapa kista.
Kista saluran Nuck berisi cairan jernih dengan dinding
selaput peritoneum. Dengan demikian kista ini harus
dibesarkan dengan hernia inguinal dan varikokel yang
sering terdapat pada kehamilan.
3
3) Kista kelenjar
a) Kista bartholini : Terjadi akibat radang
b) Kista sebasea, Berasal dari kelenjar sebasea kulit yang
terdapat pada labium mayor, labium minor dan mons
veneris, terjadi karena penyumbatan saluran kelenjar
sehingga terjadilah penimbunan sebum. Kelenjar ini
biasanya terletak dekat di bawah permukaan kulit
berwarna kuning keabu-abuan, dengan batas yang jelas
dan konsistensi keras, ukuran kecil sering multiple.
Dindingnya berlapis epital kelenjar dengan isi sebum
yang mengandung Kristal kolesterol. Kristal ini sering
mengalami infeksi.
c) Hidradenoma, Berasal dari kelenjar keringat, ada yang
mengatakan berasal dari sisa saluran Wolffi.
d) Penyakit Fox-Forduce Disebut juga apokrin miliaria
terjadi akibat sumbatan saluran kelenjar keringat
sehingga membentuk banyak Kristal kecil dengan
diameter 1-3mm, multiple, terasa gatal. Kelainan ini
dapat juga terjadi di ketiak dangelanggang susu. Dapat
mengalami kekambuhan apabila terjadi gangguan emosi
antara lain rangsang seksual.
e) Kista parauretra, Terjadi karena saluran kelenjar ini
tertutup oleh infeksi. Kista ini biasa menonjol pada
dinding depan vagina dan sering mengalami infeksi.
f) Kista endometriosis walaupun jarang sekali terjadi, dapat
tumbuh pada vulva maupun vagina. Kista pada vulva ini
umumnya hanya memerlukan pengangkatan kalua
mengganggu saja. Pada kista yang mengalami infeksi
dapat dilakukan infeksi.
4
b. Tumor Solid Vagina
1) Tumor epitel
a) Kondiloma akuminatum
Penyakit ini disebabkan oleh virus HPV tipe 6 dan 2.
Akhir-akhir ini juga dimasukkan dalam golongan penyakit
yang ditularkan melalui hubungan seksual. Gambaran
histologik adalah suatu papiloma yang sekali-sekali
setelah lama dapat menjadi ganas. Gambaran
makroskopis adalah seperti jengger ayam. Kondiloma
akuminatum dapat tumbuh pada vulva dan sekitar anus
sampai vagina dan serviks.
b) Karunkula uretra
(1) Karankula uretra neoplasma
Terdiri dari polip merah muda dengan tangkai pada
tepi dorsal muarauretra, mikroskopik sebagai
papiloma uretra yang ditutupi oleh epiteltransisional
yang tersusun sebagai lipatan dengan tipe yang
sering menyerupai pertumbuhan ganas. Tumor I ini
mempunyai kecenderungan untuk kambuh local.
Gangguan yang ditimbulkan antara lain adalah nyeri
pada waktu berjalan dan duduk, ispareunia, disuria,
perdarahan dan pembengkakan.
(2) Karankula uretra granulomatosa
Benonjolan ini terdiri dari jaringan granulomatosa
pada muara uretra terutama bagian belakang yang
meluas ke samping juga. Dengan demikian, lubang
muara uretra ini menonjol akan tetapi tidak
mempunyai tangkai, berwarna merah kusam dan
tidak menimbulkan nyeri seperti pada karunkula
5
uretra neoplasma. Gambaran mikroskopik adalah
reaksi granulomataosa jaringan terhadap infeksi
kronik padaueretra. Karunkula ini sering terdapat
pada wanita pasca menopause, kebanyakan
merupakan penampilan investasi Trikomonas
vaginalis.Apabila etiologi infeksi tidak diobati maka
karunkula ini sering kambuh.
c) Hiperkeratosis Harus dibedakan karena leukoderma atau
vitiligo dimana pigmentasi tidak terjadi, serta karsinoma
vulva insitu maupun invasive. Pada hyperkeratosis
dibedakan:
(1) Yang disebabkan infeksi menahun : dermatitis.
(2) Tumor jinak berpapil yang sudah menahun.
(3) Distrofi (leukoplakia) :
(a) Likhen skelorsis, kadang-kadang disertai atropi
eitelnya saja:kraukosis (berkerut)
(b) Hiperkeratosis: khas daan tidak khas.
(c) Campuran antar 1 dan 2. Untuk membedakannya
dengan karsinoma seringkali memerlukan
pemeriksaan lanjut (kolposkopi, sitologi maupun
histologi).
d) Nevus pigmentosus walaupun kulit vulva hanya 3%
seluruh kulit badan, melanoma maligna terjadi pada
vulva dan vagina 7-10%. Nevus ini tampak sebagai lesi
berwarna kehitam-hitaman pada permukaan vulva
berdiameter 1-2 mm. pemeriksaan mikroskopik
menunjukkan sel nevus yang khas dengan inti biru tua
dan terletak di bawah lapisan epitel. Menururt Masson
sel nervus berasal dai melanosit dalam epidermis atau
6
dari sel Schwan dari serabut saraf yang menuju kulit.
Yang berbahaya ialah lesi yang berpigmen dan tak
meluas sehingga sebaiknya diperiksa secara histologik.
2) Tumor jaringan mesoderm
a) Fibroma: berasal dari jaringan di sekitar labium majus,
dapat tumbuh besar dengan konsistensi lunak dan
berwarna putih keabu-abuan.
b) Lipoma: berasal dari jaringan lemak di sekitar labium
majus dengan konsistensi lunak, dapat bertangkai dan
mencapai ukuran besar.
c) Leiomioma: berasal dari otot polos ligamentum rotundum
dekat pada labiummayus tersusun seperti pusaran
air/konde.
d) Neurofibroma : berasal dari sarung serabut saraf,
biasanya kecil saja, lunak, berbentuk polipoid dan
berwarna seperti daging.
e) Hemangioma : yang berasala dari congenital biasanya
akan menghilang sendiri pada pertumbuhan anak. Pada
wanita pascamenopause biasanya terjadi karena adanya
varises yang kecil-kecil dan dapat menyebabkan
perdarahan pascamenopause. Angiokeratoma adalah
jenis hemangioma dengan kapiler membesar pada
korium dan dengan hyperkeratosis padaepidermis.
Hemangioma kavernosum mempunyai ruangan yang
luas dengan permukaan yang tidak rata, berisi darah
dengan dinding sel endotel, tumor ini kadang-kadang
masuk ke jaringan di bawahnya.
7
f) Limfangioma: berasal dari jaringan pembuluh limfe,
jarang sekali dijumpai. Mikroskopik tampak seperti
limfangiom namun tidak berwarna.
2. Vulva
a. Tumor kistik
Tumor-tumor di vagina umunya mempunyai sifat yang
sama dengan yang ddapatkan pada vulva. Tumor vulva dan
vagina hendaknya dibedakan dengan vaginitisemfisematosa.
Dapat juga saluran Muller terjadi di dekat serviks biasanya
soliter,akan tetapi dapat multiple, kista ini dilapisis epitel seperti
endoserviks, berisi cairanmusin.
b. Tumor solida.
1) GranulomaBukan neoplasma yang sebenarnya.
Jaringan merupakan granulasi yang terbatas- batas,
seringkali berbentuk polip terutama terjadi pada
bekas operasi kolpografidan histerektomi total dan
dapat bertahan sampai bertahun-tahun.
2) Tumor miksoid vaginaKonsistensi lunak seperti kista
berisi jaringan miksomatosa, jaringan pengikat dan
jaringan lemak seperti yang biasa terdapat pada
daerah glutea, fossaiskhiorektales, serta apabila
terdapat di vagina berada pada daerah
parakolpos.Kadang-kadang kambuh kembali dan
dapat juga menjadi ganas.
3) Adenosis vaginaBerasal dari sisa saluran
paramesonefridikus Muler berupa tumor jinak
vagina,terutama terletak dekat serviks uteri, terdiri
dari epitel torak yang mengeluarkanmucus. Di tempat
itu mukosa vagina tampak merah dan berbintik. Ini
8
disebabkankarena pemberian hormone estrogen
sintesis lain, diberikan pada ibu penderitawaktu hamil
muda (sindrom D.E.S). Tumor ini dapat menjadi
adenocarcinoma.Diagnosis ditegakkan dengan
kolposkopi yang terlihat sebagai ulserasi dikemudian
dilanjutkan dengan biopsy dan pemeriksaan
histopatologi.
3. Tuba
Tumor tuba uterine dapat berupa neoplasma maupun
non neoplasma. Tumor tubauterine yang neoplastik jarang
seklai ditemukan. Endometriosis yang sebenarnya
bukanneoplasma lebih sering didapat pada tuba, terkadang
dikira ganas. Tuba uterine falopii dan jaringan sekitarnya:
Tumor-tumor yang disebabkan oleh radang.
4. Uterus
a. Tumor ektoserviksa.
1) Kista sisa jaringan embrional: berasal dari saluran
mesonefridikus Wolffi terdapatdinding samping
ektoserviks
2) Kista endometriosis: letaknya superficial.
3) Folikel atau kista Naboth: kista retensi kelenjar
endoserviks, biasanya terdapat pada wanita multipara,
sebagai penampilan servisitis. Kista ini jarang
mencapaiukuran besar berwarna putih mengkilap
berisi cairan mucus. Kalau kista inimenjadi besar
dapat menyebabkan perasaan nyeri.
4) Papiloma: dapat tunggal maupun multiple seperti
kondiloma akuminata.Kebanyakan papiloma ini adalah
9
sisa epitel yang terlebih pada trauma bedahmaupun
persalinan.
5) Hemangioma: jarang terjadi, biasanya terletak
superficial, dapat membesar padawaktu kehamilan,
dapat menyebabkan metroragi. Terapi tumor
ektoservikstergantung pada kelainan ataupun potensi
akan kelainan yang dapatdisebabkannya. Umunya
bersifat ekspektatif saja. Kista Nabothi dapat
diinsisi,tumor-tumor lain dapat dilakukan ekstirpasi,
kauterisasi dan krioterapi.
b. Tumor endoserviksPolip
Adalah suatu adenoma maupun adenofibroma yang
berasaldari selaput lender endoserviks. Tangkainya dapat
panjang hingga keluar dari vulva.Epitel yang melapisi
biasanya adalah epitel endoserviks yang dapat juga
mengalamimenjadi lebih semakin kompleks. Bagian ujung
polip dapat mengalami nekrosis, sertamudah berdarah. Polip
ini berkembang karena pengaruh radang maupun virus.
Harusditegakkan apakah polip itu suatu adenoma, sarcoma
botriodes, adenokarsinomaserviks atau mioma yang
dilahirkan. Polip endoserviks diangkat dan perlu
diperiksasecara histologik.
c. Tumor endometriuma.
1) Polip endometriumSering didapati terutama dengan
pemeriksaan histeroskop. Polip berasal dari:
a) Adenoma, adenofibroma
b) Mioma submukosum
c) Plasenta
10
2) Adenoma-adenofibromaBiasanya terjadi dari epitel
endometrium dengan stroma yang sesuaidengan daur
haid. Adenoma ini biasanya merupakan penampilan
hyperplasiaendometrium, dengan konsistensi lunak dan
berwarna kemerah-merahan.Gangguan yang sering
ditimbulkan adalah metroragi sampai
menometroragi,infertilias. Mempunyai kecenderungan
kambuh kembali.
3) Mioma submukosumSarang mioma dapat tumbuh
bertangkai dan keluar dari uterus menjadimioma yang
dilahirkan. Tumor berkonsistensi kenyal berwarna putih.
4) Polip plasentaBerasal dari plasenta yang tertinggal
setelah partus maupun abortus.Pemeriksaan histology
memeperlihatkan vili korialis dalam berbagai
tingkatdegenerasi yang dilapisi endometrium. Polip
plasenta menyebabkan uterusmengalami subinvolusio
yang menimbulkan perdarahan. Polip
endometriosisumumnya diangkat dengan cara kauterisasi
dan bedah laser
d. Miometrium Neoplasma ini berasal dari otot uterus dan
jaringan ikat yang menumpangnya. Efek fibromatosa baik
pada permukaan maupun pada tempat lain dalam
abdomen.Menurut letaknya, mioma dapat kita bagi menjadi:
1) Mioma submukosum: berada id bawah endometrium dan
menonjol ke dalamrongga uterus.
2) Mioma intramural: mioma terdapat di dinding uterus di
antara serabutmiometrium.
11
3) Mioma subserosum: apabila tumbuh keluar dinding
uterus sehingga menonjol pada permukaan uterus,
diliputi oleh serosa.
e. AdenomiosisAdenomiosis adalah adanya sarang
enometriosis di antara serabut miometrium.
f. HemangiomaTumor jinak pembuluh darah ini jarang sekali
ditemukan. Umunya didapatkansecara kebetulan pada
pemeriksaan histologik uterus yang diangkat karena
perdarahan. Bentuk histologinya dapat beraneka ragam.
12
3) Faktor resiko terjadinya kanker vulva
a) Infeksi HPV atau kutil kelamin (kutil genitalis) HPV
merupakan virus penyebab kutil kelamin dan ditularkan
melalui hubungan seksual.
b) Pernah menderita kanker leher rahim atau kanker
vagina
c) Infeksi sifilis
d) Diabetes
e) Obesitas
f) Tekanan darah tinggi.
g) UsiaTigaperempat penderita kanker vulva berusia
diatas 50 tahun dan dua pertiganya berusia diatas 70
tahun ketika kanker pertama kaliterdiagnosis.Usia rata-
rata penderita kanker invasif adalah 65-70 tahun.
h) Hubungan seksual pada usia dini9. Berganti-ganti
pasangan seksual10. Merokok 11. Infeksi HIVHIV
adalah virus penyebab AIDS. Virus ini menyebabkan
kerusakan padasistem kekebalan tubuh sehingga
wanita lebih mudah mengalami infeksi HPVmenahun.
Golongan sosial-ekonimi rendah.Hal ini berhubungan
dengan pelayanan kesehatan yang adekuat, termasuk
pemeriksaan kandungan yangrutin.12. Neoplasia
intraepitel vulva (NIV)13. Liken sklerosusPenyakit ini
menyebabkan kulit vulva menjadi tipis dan gatal.14.
Peradangan vulva menahun15. Melanoma atau tahi
lalat atipik pada kulit selain vulva.
4) Patologi
Lesi primer sering berupa ulkus denag tepi induratif
(ulcero-granulating) atausebagai tumbuhan eksofitik ( wart /
13
kutil) dengan tempat predileksi terutama di labiamayora,
labia minora, klitoris dan komisura posterior. Lesi bilateral
tidaklah jarang, bahkan kedua labia mayora dapat simetris
terkena (kissing ).
5) Tingkatan pra-maligna
Kurang lebih 50% dari semua karsinoma vulva didahului
oleh suatu keadaanyang sedikit banyakdapat ditetapkan
sebagai pendahulnya. Yang paling sering adalhdistrofia
vulva seperti pada vulvitis atrofik, vulvitis diabetik,
leukoplakia, lichen ataulichenoid seperti pada lichen
sclerosus et atrophicus, kraurosis vulva denagan
hiperplasi.Yang sangat potensial menjadi pendahulu
keganasan vulva adalah kondiloma akuminataatau
kondoloma lata, infeksi oleh HVP ( Human Papiloma Virus )
tipe-16 dan mungkin juga tipe-18. pada Neoplasma
Intraepitelial vagina (NIV) tidak ada bukti bahwa NIVakan
berlanjut menjadi kanker vulva yang invasif bila dibiarkan
tanpa pengobatan. NIV-I, II, III, biasanya terdapat pada
wanita <> 60-70 tahun. Secara umum diterima, bahwa pada
kanker serviks terdapat periode laten 5-10 tahun sebelim
lesi pra-maligna ( NIS-I ,II , III , KIS )menjadi kanker yang
invasif. Mengingat lokasi tomur primer (karsinoma
epidermoid) hampir 60% pada labium majus, 20% pada
labium minus atau veitibulum,12% di klitoris dan 6% di
komisura posterior, perembetan ke jaringan sekitar
akanmeluas ke urethra, kandung kemih, vagina, rektum dan
malalui pembuluh getah beningsecara embolisasi. Rute
primer penyebaran ke kelenjar inguinal adalah malalui
kelenjar femoral luar (superfisial), kemudian kelenjar
14
femoral dalam (profundal) untuk akhirnyamenuju kelenjar
getah bening panggul melalui kelenjar iliak luar / ekstern,
obturator,iliaka komunisdan kelenjar para-aorta.
6) Pembagian tingkat keganasan karsinoma vulva
Menurut klasifikasi FIGO 76
Tingkat
Kriteria
0
Karsinoma in situ, karsinoma intraepitel seperti pada
penyakitBowen, penyakit Paget yang noninvasive
a) Tumor terbatas pada vulva dengan diameter terbesar 2
cm /kurang kelenjar di lipat paha tak teraba, atau teraba
tidak membesar dan mudah digerakan (mobil), klinis
tidak mencurigakan adanya anak sebar di situ.
b) Tumor terbatas pada vulva dengan diameter > 2 c,
kelejar di lipat paha ( inguinal )tidak teraba bilateral,
tidak membesar dan mobil,klinis tidak mencurigakan
adanya anak sebar di situ.
c) Tumor dari setiap ukuran dengan :1) Perluasan ke
urethra, atau vagina, perineum dan anus2) Pembesaran
kelenjar lipat pada uni/ bilateral, mobil tapiklinis
mencurigakan telah terinfiltrasi oleh sel tumor.
d) Tumor dari setiap ukuran yang :
(1) Telah menginfiltrasi kandung kemih, mukosa
rektum, atauke dua-duanya termasuk bagian
proksimal dari urethra.
(2) Telah menyebar ke tulang atau metastasis jauh.
15
7) Gambaran klinis dan diagnosis
Penderita ini datang dengan keluhan samar-samar
mengenai iritasi vulva atau pruritus (gatal-gatal)
vulva.Diagnosis akan lebih mudah dibuat bila ditemukan
benjolan,ulkus atau lesi yang berdarah. Nyeri biasanya
dikeluhkan bila lesinya terdapat dekatklitoris atau urethra,
karena pedih waktu kencing. Superinfeksi dari lesi ganas
jugamenimbulkan rasa sakit dan lebih banyak iritasi akibat
keputihan yang terus-menerus.Hanya sekitar 5 % yang
datang denga pembesaran kelenjar lipat paha atau abses
sebagaikeluhan utama.
8) Diagnosis dini
Perasaan gatal atau terbakar di vulva harus
mendapatkan perhatian, untuk mencariarea yang
mencurigakan akan keganasan.Daerah tersebut dapat
berupa wart (kutil), benjolan kecil yang
berwarnakemerahan, keputihan atau berfigmen, agak
meninggi, atau ulkus datar yang mudah berdarah dengan
tepi induratif. Kalau prosesnya sudah agak lanjut,
mungkin akanditemukan luka yang dalam, yang telah
mengalami infeksi dan nekrotik, atau tampak seperti
bunga kobis / kool.Golongan resiko tinggi ialah wanita
yang mempunyai faktor predisposisi :1) Diabetes
Melitus2) Obesitas3) Hygiene seksual yang tidak baik 4)
Lichen sclerosus atrophicus5) Leukoplakia & kraurosis
vulva.
9) Penanganan
Pada tingkat klink 0 (KIS / Intraepitelial karsinoma)
dikerjakan vulvektomidengan mengangkat kedua labia
16
mayora, labia minora, sebagian mons veneris dan himen.
Pada tingkat klinik I dan II dilakukan vulvektomi radikal
dengan limfadenektomi bilateral kelenjar inguinal luar
dan dalam, dalam satu tahap (enblok).
Komplikasi vulvektomi radikal dengan
limfadenektomi bilateralis yang perludiamati ialah infeksi
luka dan dehisensi, limfoedema (33%), parestesia saraf
femoralis, perdarahan sekunder asal dari arteri dan vena
femoralis, kista getah bening yang sekunder terinfeksi
dan menimbulkan nyeri yang sangat, penyakit trombo-
embolik, infeksi salurankemih, disfungsi seksual terutama
sangat menurunnya libido (gairah seksual),
anorgasmedan dispareunia.
b. Melanoma vulva
17
c. AdenokarsinomaPada vulva jarang dan umumnya berasal
dari kelenjar bartholini.
d. Basalioma (basal sel karsinoma)Biasanya ditemukan di
daerah yang berambut, sesekali pada labia mayora sebagai
makulakemerahan/ kecoklatan atau sebagai nodul kecil yang
mengalami ulserasi di tengahnya (ulkusrodens). Lesi ini
hampir tak pernah menyebar ke kelenjar getah bening, sebab
itu eksisi lokalyang luas sudah memadai untuk tujuan kuratif.
e. Penyakit PagetMerupakan lesi intra epitelial vulva yang sering
bersama-sama dengan munculnyaadenokarsinoma kelenjar
apokrin
f. Karsinoma verukosaKarsinoma ini adalah keganasan pada
vulva berbentuk tumor eksofitik seperti papil padakondiloma
akuminata, atau seprti bunga kol (cauliflower like).
g. Sarkoma pada vulvaSarkoma vulva sangat jarang tapi
metastasis berjarak jauh umum terjadi. Tumor inihistologik
dapat berupa leiomiosarkoma (paling sering), liposarkoma,
rhabmiosarkoma,fibrosarkoma, angiosarkoma, limfosarkoma,
dan epiteloidsarkoma. Penyebarannya sangat cepat,karena
secra hematogen. Prognosiscsangat buruk. Peran radioterapi
dan atau kemoterapi sebagaiadjuvans perlu dipertimbangkan.
h. Tumor ganas sekunder pada vulvaBerasal dari jaringan dekat
vulva seperti serviks uteri, vagina, uterus yang
merembetlangsung atau secra limfogen atau embolisasi
melalui pembuluh darah balik. Paling seringditemukan adalh
metastasis koriokarsinoma yang memberi gambaran khas
yang berwarna birukehitaman. Penanganan dengan
kemoterapi tunggal (MTX) atau kombinasi, tergantung
darifaktor resikonya.
18
1. Vagina
Tumor ganas primer di vagina sangat jarang. Bilamana serviks
uterus ikut terlibat dalam proses, maka dianggap sebagai tumor ganas
serviks uteri. Begitu juga bilamana vulva ikut terlibatdalam proses,
maka dianggaptumor ganas itu adalah tumor ganas vulva.
Gejala
Kanker vulva mudah dilihat dan teraba sebagai benjolan,
penebalan ataupun luka terbuka pada atau di sekitar lubang
vagina.Kadang terbentuk bercak bersisik atau perubahan
warna.Jaringandi sekitarnya mengkerut disertai gatal-gatal.Pada
akhirnya akan terjadi perdarahan dan keluar cairanyang encer.
Gejala lainnya adalah:
i. Nyeri ketika berkemih
ii. Nyeri ketika melakukan hubungan seksual.
iii. Hampir 20% penderita yang tidak menunjukkan gejala.
a. Karsinoma vagina
1) Epidemiologi
Kanker vagina jarang terjadi, biasanya diderita oleh wanita
berumur 50 tahun ke atas.Insidensi.
2) Patologi
Terbanyak (hampir 99%) adalah squamous cell carsinoma,
sisanya adenokarsinoma danembrional rhabdomiosarkoma
(sarkoma botrioides).
3) Tingkat pra-maligna
Sebelum menjadi infasif, lesi itu melalui tingkatan pra-maligna
yang disebut sebagai NIV(N eoplasia Intraepitelial Vagina) I, II, III
(Displasia ringan, sedang, berat) dan KIS (karsinoma in situ), yang
berlangsung beberapa tahun dan dapat dideteksi awal melalui
19
Pap¶smear atau bilamana perlu biopsi terarah dengan bimbingan
kolposkop terhadap µlesi yang mencurigakan.
4) Penyebaran
Bila proses terdapat pada sepertiga bagian atas vagina,
penyebarannya akan terjadi seperti pada karsinoma serviks;bila
berlokasi pada sepertiga bagian distal vagina, penyebarannya
akanmenyerupai karsinoma vulva.
5) Pembagian tingkat keganasan
Umumnya karsinoma epidermoid pada vagina muncul di 2/3 di
bagian proksimal vagina.Lokasi paling sering di dinding paling atas
(proksimal)atau depan bawah(distal)vagina,berbentuk eksopitik
seperti bunga kol, endofitik ulseratif,infiltratif atau papilomatosa.
Pembagian tingkat keganasan menurut FIGO
Tingkat
Kriteria
0
Karsinoma in situ, karsinoma intra epithelial
i. Proses masih terbatas padadinding vagina
ii. Proses sudah meluas sampai jaringan para vagina,tetapi
belum mencapai dinding panggul
iii. Proses telah meluas sampai ke salah satu/kedua dinding
panggul;
iv. Proses sudah keluar dari panggul kecil,atau sudah
menginfiltrasimukosa rektum/kandung kemih.
6) Gambar klinik dan diagnose
Karsinoma in situ lebih sering didapat sebai proses yang
multifokal.Ia dapat ditemukan bersama-sama dengan tumor sejenis
di bagian lain dari traktus genitalis,atau setelah pembedahanyang
tidak radikal pada karsinoma in situ serviks uterus,atau pasca
20
radiasi karsinoma serviksuterus.Adenokarsinoma vagina yang
jarang,dapat berasal dari urethra,kelenjar Bartholin,atausebagai
metastasis dari karsinoma endometrium/ovarium.Pada
pemeriksaan in spekulo dapat ditemukan ulkus dengan tepi yang
induratif atau pertumbuhan tumor eksofitik seperti bunga kol
(cauliflower) yang mudah berdarah padasentuhan.Biopsi harus
dibuat pada daerah yang dicurigai,sehingga bukti histologik
dapatmenegakkan diagnosis.
7) Diagnosis dini
Pada pemeriksaan rutin secara berkala,pengambilan bahan
untuk pemeriksaan sitologik dari dinding vagina perlu pula
pengambilanbahan dari ekto-danendoserviks. Pada klinik
yangsudah maju,pemeriksaan kolposkopik,biopsi terarah dengan
bimbingan kolposkop,kolpomikroskopi dilakukan untuk membuat
diagnosis dini.
8) Penanganan
Untuk tingkat klinik 0, dapat dilakukan vaginektomi,
elektrokoterisasi, bedah krio (cryo-surgeri), penggunaan sitostatika
topikal atau sinar laser.Untuk tingkat klinik I dan II dilakukanopersi
atau penyinaran.Operasi pada tumor di bagian atas vagina sama
dengan operasi padakarsinoma serviks uterus,hanya vaginektomi
dilakukan lebih luas(>1/2 puncak vagina harusdiangkat),sedang
operasi pada bagian bawah vagina mendekati operasi pada
karsinoma vulva.
Kemoterapi dengan peraturan VAC (Vincristine,Aktinomisin-D
dan Cytoxan/Endoxan)hanya untuk pengobatan embrional
rabdomiosarkoma (sarkoma botrioides) pada anak-anak, yang
ternyata efektif. Tumor ini berbentuk polipoid seperti buah anggur
yang berasal dari bagian atasvagina dan dapat menonjol keluar
21
sampai di introitus vagina. Penyebaran secara hematogen ke paru-
paru atau tulang
3. Adneksa
a. Tubba Fallopii (saluran telur)
1) Patologi : Hsu, Taymor, dan Hertig membagi histologik tumor ini
dalam 3 jenis menurut keganasannya:
a) Jenis papiler : tumor belum mencapai otot tuba dan
difeensiasi selnya masih baik, batasdaerah normal dengan
tumor masih dapat ditunjukkan.
b) Jenis papilo-alveolar (adenomatosa) : tumor ini telah
memasuki otot tuba danmemperlihatkan gambaran kelenjar.
c) Jenis alveo-meduler : terlihat mitosis yang atipik dan
terlihat invasi sel ganas ke dalamsaluran limfa tuba.
2) Penyebaran : Pada umumnya terjadi secara langsung ke alat
sekitarnya, kemudian melalui pembuluh getah bening ke
abdomen, leher, daerah inguinal, vagina, tuba, ovarium dan
uterus.
3) Tingkat Klinis Keganasan :
a) Tingkat Klinik
b) Kriteria
(1) IA
(2) IB
22
utuh.Tumor terdapat di permukaan luar, atau kapsulnya
pecah, ataukedua-duanya.
(3) IC
(4) II
(5) IIA
(6) IIB
(7) IIC
(8) III
(9) IV
23
Pertumbuhan tumor melibatkan salah satu atau kedua
tubadengan metastasis berjarak jauh. Bilamana didapatkan
efusi pleural, harus ada sitologi positif untuk menyebutnya
sebagaitingkat klinik IV. Begitu pula ditemukannya
metastasiskeparenkim hati.
24
mas tumor pada adneksa. Histero-salpingografi (HSG) tidak
dianjurkankarena dapat berakibat meluasnya proses
ganas/radang. Kuldoskopi dan laparoskopi juga tak banyak
berarti karena sulit membedakan tumor ganas tuba dari tumor
radang, kecuali bilamana pemeriksaan tersebut disertai tindakan
biopsi. Transvagina/transrektal USG dapatmembantu untuk
menegakkan diagnosis.
5) Penanganan
25
1. Penyebab
26
d. Obesitas
Tubuh membuat sebagian estrogen di dalam jaringan lemak
sehingga wanitayang gemuk memiliki kadar estrogen yang lebih
tinggi. Tingginya kadar estrogenmerupakan penyebab
meningkatnya resiko kanker rahim pada wanita obes.
e. Diabetes (kencing manis)
f. Hipertensi (tekanan darah tinggi)
g. Tamoksifen
27
b. Perasaan ingin buang air kecil terus menerus
28
3) Pada pemeriksaan speculum :- Perdarahan dari mulut rahim-
Jaringan keluar dari mulut rahim
c. Jaringan yang keluar dari mulit rahim diambil dan dikirim ke dokter
ahli patologianatomid.
d. Bidan segera merujuk penderita untuk menegakkan diagnose
pasti ke puskesmas,dokter ahli kandungan atau ke RS
3. Diagnosa
a. Pemeriksaan panggul
b. Pap smear
c. USG transvagin
d. Biopsi endometrium.
29
a. Melakukan KIE dan Motivasi tentang gejala klinik stadium
awal-
1) Beser putih atau bercampur darah
2) Perdarahan mendadak/sedikit setelah menopause
3) Terjadi sesak di bagian bawah abdomen
b. Melakukan pemeriksaan sederhana ;
1) Pengambilan pap smear
2) Pemeriksaan dalam untuk menilai rahim3.
c. Merujuk penderita untuk menegakkan diagnosa pasti
30
(salpingo-ooforektomi bilateral) karena sel-sel tumor bisamenyebar
ke ovarium dan sel-sel kanker dorman (tidak aktif) yang mungkin
tertinggalkemungkinan akan terangsang oleh estrogen yang
dihasilkan oleh ovarium.
3) Kemoterapi
31
2) penderita yang kankernya telah menyebar ke paru-paru atau
organ tubuh lainnya
3) penderita yang kanker rahimnya kembali kambuh.
32
b. Wanita yang memiliki faktor resiko kanker rahim sebaiknya lebih
sering menjalani pemeriksaan panggul, Pap smear dan tes
penyaringan (termasuk biopsiendometrium).
33
Epitelialcampuran, G. Karsinoma tak terdiferensiasi, H. Tumor
tak terklasifikasi.
b. Sex-cord stromal tumours : A. Tumor Granulosa-theca cell : a.
Benigna,b. Maligna,B.Androblastoma (sertoli-leydig), C.
Gynandroblastoma, D. Tidak terklasifikasi
c. Tumor-tumor lipid cell.
d. Tumor-tumor Germ-cell : A. Disgerminoma, B. Tumor Sinus
Endodermal, C. KarsinomaEmbrional, D. Poli-Embrioma, E.
Khoriokarsinoma, F. Teratoma : 1. Immatur,2.Matur(solidatau
kistik), 3.monodermal (stroma ovarii dan/ atau karsinoid, atau
lainnya).
1) Tumor-Tumor Epitelial Ovarium
34
maskulinisasi, 2)TUmor Sertoli cell,adalah bentuk feminisasi dari
Androblastoma. Sel-sel sertoli merupakan sumber dari estrogen
pada gonadlelaki, 3)Tmor Sel Granulosa, 4)TUmor Sel Theca.
a) Disgerminoma
b) Teratoma
35
ditemukan tumor di samping uterus, kadang kala disertai
perdarahan dari uterus dan ascites. Terapinya pembedahan
dengan khemoterapi sebelum atau sesudahnya.
d) Khoriokarsinoma
e) Gonado Blastoma
36
4) Tumor-Tumor yang berasal dari Stroma Ovariuma.
a) Sarkoma OvariumTumor ganas ini dapat diklasifikasikan
sebagai berikut :
(1) Sarkoma teratoid: sering terdiri dari elemen-elemen
tanpa diferensi, akan tetapiunsur-unsur teratoid masih
dapat dikenal. Tumor tumbuh cepat dengan prognosis
jelek.
(2) Stromal Sarkoma : berasal dari jaringan mesenkhim dan
dapat ditemukan dalam 2 jenis : 1) Stroma-cell sarcoma
dan 2) Leiomiosarkoma. Prognosis umumnya baik,
apabila tumor belum meluas pada waktu operasi
dilakukan.
(3) Sarkoma paramesonefrik : merupakan mixed
mesodermal tumor, terdiri atas sel-sel epitel yang
tersusun tidak rata dan stroma yang berproliferasi cepat.
Tumor biasanya ditemukan pada wanita usia lanjut,
tumbuh cepat dan dapatmenimbulkan rasa nyeri di perut
bagian bawah. Penyebaran sel-sel tumor jugacepat
secara hematogen.
b) Karsinoma Ovarium Metastatik Karsinoma ini biasanya
bilateral dan solid. Tumor primernya berasal dari
korpusuterus, usus-usus, mamma atau kelejar tiroid.
Termasuk dalam golongan ini adalah Tumor Krukenberg
yang mempunyai gambaran mikroskopik khas, berupa sel-
sel yang menyerupai cincinsignet di tengah-tengah stroma.
Sebagian besar dari Tumor Krukenberg adalahmetastatis
darikarsinoma ventrikuli (gaster).
37
2. Penyebaran
38
k. Jaringan panggul lainnya, tanpa ascites
1) IIb
2) T2c
l. Jaringan panggul lainnya, dengan ascites
1) IIc
2) T3
m. Perluasan ke usus halus/ omentum dalam panggul, atau
penyebaran intraperitoneal / kelenjar retraperitoneal
1) III
2) M1
n. Penyebaran ke alat-alat jauh
1) IV
4. Diagnosis
39
informasi yang berhargamengenai ukuran tumor dan perluasannya
sebelum pembedahan. Laparotomi eksploratif disertai biopsi
potong beku (Frozen section) masih tetap merupakan prosedur
diagnostik paling berguna untuk mendapat gambaran
sebenarnhya mengenai tumor dan perluasannya seta menentukan
strategi penanganan selanjutnya.
a. Radioterapi
40
b. Khemoterapi
c. Komplikasi
d. Second-look laparotomi
41
Tumor yang mensekresi endokrin adalah penting karena
mereka dapat menampakkandiri dengan kelainan-kelainan endokrin,
dan pengobatannya mungkin akan sangat efektif dengan
mengendalikan gejala-gejalanya.
Keluhan utama :
a. Tanpa keluhan
b. Kista cepat besar
c. Stadium lanjut :
1) Kahesia
2) Tumor pada abdomen
3) Asites
4) Metastase-kaki edema
42
Pemeriksaan kanker ovarium :
a. Inspeksi :
1) Terlihat tumor pada abdomen
2) Pembuluh darah prominen
3) Badan atas kurus,edema tungkai
b. Pemeriksaan palpasi :
1) Teraba tumor
2) Nerbenjol-benjol
3) Gerak terbatas
4) Terdapat asites
5) Konsitensi: padat kenyal- Pemeriksaan dalam :Terasa teraba
tumor abdomen, . Padat kenyal gerak terbatas3. Ovarium
masih teraba setelah menopause
43
PEMBAHASAN
Dari makalah diatas dapat kita simpulkan bahwa tumor alat genital
baik yang bersifat neoplasma jinak maupun yang bukan neoplasma. Menurut
letak dankonsistensinya, maka berturut-turut akan dibicarakan sebagai
berikut.Tumor jinak pada alat genital meliputi:
1. Vulva
a. Tumor kistik vulvA
b. Tumor solid vulva
2. Vagina
a. Tumor kistik vagina
b. Tumor solid vagina
3. Uterus
a. Tumor ektoserviks
b. Tumor endoserviks-endometrium
4. Tuba uterina fallopi dan jaringan sekitarnya
a. Tumor tuba uterina (adenoma, leiomioma, fibroma, kista dermoid)
b. Tumor neoplasma jinak jaringan sekitarnya
c. Tumor nonneoplasma
5. Ovarium
a. Tumor non-neoplasma
b. Tumor neoplasmaTumor ganas pada alat genital meliputi:
1) Tumor ganas pada vulva
2) Tumor ganas pada vagina
3) Tumor ganas pada serviks uteri (leher rahim)
4) Tumor ganas pada korpus uteri (badan rahim)
5) Umor ganas pada adneksa (tuba fallopi = saluran telur)
6) Ovarium (indung telur)
44
Dari makalah ini diharapkan kita sebagai tenaga kesehatan mengerti
danmemahami tentang masa macam macam tumor ganas dan jinak
sehingga nantinya mampumemberikan asuhan kebidanan pada pasien
penderita tumor ganas maupun jinak.
TES
45
3. Seorang bidan melakukan pengkajian pada desa binaannya. Data yang
diperoleh banyak perempuan yang menjadi PSK sekitar 40% dari usia
reproduktif, sehingga banyak terjadi infeksi menular seksual (IMS),
bahkan kasus blenore. Masyarakat berfikir kondisi yang terjadi adalah hal
biasa dan pelaku merupakan pahlawan keluargaTindakan awal apakah
yang paling tepat dilakukan pada kasus tersebut?
a. Penyuluhan
b. Pendekatan tokoh masyarakat
c. Pemberdayaan ekonomi keluarga
d. Mengembangkan kegiatan rohani
e. Kerjasama dengan pihak kepolisian
Jawaban B
4. Berdasarkan hasil survey pada sebuah Desa, didapatkan data bahwa
65% WUS di Desa tersebut memiliki faktor risiko kanker ser-viks, namun
dari data cakupan pemeriksaan IVA tes hanya 5% saja yang
berpartisipasi pada program tersebut di Puskesmas. Seba-gian besar
WUS lainnya tidak berpartisipasi karena tidak mengetahui tentang IVA
test dan tidak punya biaya ke Puskesmas untuk me-meriksakan diri.
Tindakan apakah yang paling tepat sesuai kasus tersebut?
a. Edukasi
b. Konseling
c. Sosialisasi BPJS
d. Melaporkan pada Dinas Sosial
e. Pendekatan kepada tokoh masyarakat
Jawaban A
5. Seorang perempuan, umur 25 tahun, P2A0, melahirkan 2 bulan yang
lalu, datang ke BPM dengan keluhan keputihan. Hasil anam-nesis: gatal-
gatal di sekitar area genetalia, belum haid, menyusu ekslusif. Sudah
sanggama sejak nifas 40 hari. Hasil pemeriksaan: TD 120/70 mmHg, N
78 x/menit, P 22 x/menit, keputihan berwarna kuning kehijauan.
Penyebabnya apakah yang paling mungkin pada kasus tersebut?
a. Trikomoniasis
b. Kandidiasis
c. Klamedia
d. Gonore
e. Sifilis
Jawaban A
46
6. Ny, T ,seorang ibu rumah tangga, datang ke poli kandungan dengan
keluhan ada bengkak di daerah kemaluan bagian bawah, ada leukore,
panas dan nyeri waktu kencing. Dati hasil anamnesa, suami bekerja
sebagai driver bus antar propinsi dan pulangnya 1 minggu sekali.
Tindakan yang sesuai dengan kewenangan bidan dalam menangani
kasus yang di alami ny.T adalah.
a. Bilas vagina
b. Memberikan antibiotic
c. Kompres betadine
d. Memberikan AgNO3 10%
e. Memberikan albothyl
Jawabannya : B
7. Ny, T ,seorang ibu rumah tangga, datang ke poli kandungan dengan
keluhan ada bengkak di daerah kemaluan bagian bawah, ada leukore,
panas dan nyeri waktu kencing. Dati hasil anamnesa, suami bekerja
sebagai driver bus antar propinsi dan pulangnya 1 minggu sekali.
Penyakit yang di derita oleh ny.T tergolong.
1. PMS
2. Akut
3. Kronis
4. Herediter
5. PID
Jwabnnya : A
8. Ny, T ,seorang ibu rumah tangga, datang ke poli kandungan dengan
keluhan ada bengkak di daerah kemaluan bagian bawah, ada leukore,
panas dan nyeri waktu kencing. Dati hasil anamnesa, suami bekerja
sebagai driver bus antar propinsi dan pulangnya 1 minggu sekali
Komplikasi yang muncuk pada penyakit ny. T adalah
a. Bartholinitis
b. Vaginitis
c. Cervixitis
d. Endometriosis
e. Miometritis
Jawabannya : A
47