OLEH:
NI LUH SRI UTAMI
NIM. C2119023
a. Pengertian Lansia
adalah seseorang yang telah mencapai usia lebih dari 60 tahun. Menua adalah
yang diderita
pada akhir masa dewasa yang memasuki usia lanjut akan mengalami perubahan-
kekurangan hormon seks. Menurunnya produksi hormon ini antara lain terlihat
pada wanita yang mendekati usia 50 tahun, yang ditandai mulainya menstruasi
merupakan proses ilmiah. Pada pria proses tersebut biasanya terjadi secara
lambat laun dan tidak disertai gejala-gejala psikologis yang luar biasa, kecuali
2017 ).
dipembuluh darah.
(stress).
2. Definisi
mengalihkan” (siphon). Mellitus berasal dari bahasa latin yang bermakna manis atau
insulin (Corwin, 2019). Diabetes Melitus (DM) adalah keadaan hiperglikemia kronik
yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya.
Diabetes Mellitus (DM) adalah kelainan defisiensi dari insulin dan kehilangan
gangguan metabolisme kronis yang ditandai oleh kelainan kadar glukosa dalam
darah atau hiperglikemia yang disebabkan defisiensi insulin atau akibat kerja insulin
a. DM Tipe 1
idiopatik).
b. DM Tipe 2
Berawal dari resistensi insulin yang predominan dengan defisiensi insulin relatif
4. Epidemiologi
dari seluruh kasus diabetes. Terjadi pergeseran pola epidemiologi dari Amerika dan
Eropa ke negara-negara Afrika dan Asia karena semakin tingginya gaya hidup tidak
diperkirakan sekitar 422 juta orang pada tahun 2018 dan diproyeksikan meningkat
ke angka 552 juta pengidap di tahun 2019. Ada 10 besar negara-negara yang
memiliki pengidap diabetes terbanyak di dunia, antara lain: India, China, USA,
21,3 juta orang sedangkan hasil Riset kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2019,
diperoleh bahwa proporsi penyebab kematian akibat DM pada kelompok usia 45-54
tahun di daerah perkotaan menduduki ranking ke-2 yaitu 14,7% dan daerah
Penyebab diabetes mellitus menurt Danang (2020) antara lain sebagai berikut:
a. Pola Makan
Pola makan secara berlebihan dan melebihi jumlah kadar kalori yang dibutuhkan
oleh tubuh dapat memacu timbulnya DM. Hal ini disebabkan jumlah atau kadar
b. Obesitas
tidak gemuk.
c. Faktor Genetik
Seorang anak dapat diwarisi gen penyebab DM dari orang tua. Biasanya,
karena sel-sel beta pankreas telah dihancurkan oleh proses autoimun. Hiperglikemi
puasa terjadi akibat produkasi glukosa yang tidak terukur oleh hati. Di samping itu
glukosa yang berasal dari makanan tidak dapat disimpan dalam hati meskipun tetap
Jika konsentrasi glukosa dalam darah cukup tinggi maka ginjal tidak dapat menyerap
kembali semua glukosa yang tersaring keluar, akibatnya glukosa tersebut muncul
urin, ekskresi ini akan disertai pengeluaran cairan dan elektrolit yang berlebihan.
Keadaan ini dinamakan diuresis osmotik. Sebagai akibat dari kehilangan cairan
berlebihan, pasien akan mengalami peningkatan dalam berkemih (poliuria) dan rasa
haus (polidipsia). Defisiensi insulin juga akan menggangu metabolisme protein dan
peningkatan selera makan (polifagia). Diet dan latihan disertai pemantauan kadar
Diabetes tipe II, pada diabetes tipe II terdapat dua masalah utama yang
berhubungan dengan insulin yaitu resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin.
Normalnya insulin akan terikat dengan reseptor khusus pada permukaan sel. Sebagai
akibat terikatnya insulin dengan resptor tersebut, terjadi suatu rangkaian reaksi
dalam metabolisme glukosa di dalam sel. Resistensi insulin pada diabetes tipe II
disertai dengan penurunan reaksi intrasel ini. Dengan demikian insulin menjadi tidak
resistensi insulin dan untuk mencegah terbentuknya glukosa dalam darah, harus
glukosa
terganggu, keadaan ini terjadi akibat sekresi insulin yang berlebihan dan kadar
glukosa akan dipertahankan pada tingkat yang normal atau sedikit meningkat.
kebutuhan akan insulin, maka kadar glukosa akan meningkat dan terjadi diabetes
tipe II. Meskipun terjadi gangguan sekresi insulin yang merupakan ciri khas DM tipe
II, namun masih terdapat insulin dengan jumlah yang adekuat untuk mencegah
pemecahan lemak dan produksi badan keton yang menyertainya. Karena itu
ketoasidosis diabetik tidak terjadi pada diabetes tipe II. Meskipun demikian, diabetes
tipe II yang tidak terkontrol dapat menimbulkan masalah akut lainnya yang
paling sering terjadi pada penderita diabetes yang berusia lebih dari 30 tahun dan
tahun) dan progresif, maka awitan diabetes tipe II dapat berjalan tanpa terdeteksi.
Jika gejalanya dialami pasien, gejala tersebut sering bersifat ringan dan dapat
mencakup kelelahan, iritabilitas, poliuria, polidipsi, luka pada kulit yang lama
sembuh-sembuh, infeksi vagina atau pandangan yang kabur (jika kadra glukosanya
Tingginya kadar glukosa atau gula dalam darah membuat tubuh menarik air dari
sel ke darah. Kelebihan cairan ini kemudian dikeluarkan dalam bentuk urine,
b. Cepat haus
Tubuh membutuhkan asupan cairan yang lebih banyak karena frekuensi buang air
kecil yang terlampau sering. Rasa haus ini adalah reaksi tubuh agar tetap
Kondisi ini terjadi karena tubuh tidak dapat menggunakan glukosa sebagai
sumber energi dengan baik, sehingga secara alami tubuh akan memberi respon
pada penderita untuk terus makan guna memperoleh lebih banyak energi.
Hal ini terjadi karena tubuh tidak bisa memakai glukosa secara efektif. Akibatnya
lemak akan pecah untuk dimanfaatkan sebagai sumber energi sehingga penderita
e. Kelelahan kronis
Ketika tubuh gagal mengolah glukosa menjadi energi, maka penderita akan teras
Kadar glukosa yang terlalu tinggi juga dapat berpengaruh terhadap kemampuan
8. Pemeriksaan Diagnostik/Penunjang
a. Cek gula darah (gula darah puasa, gula darah sewaktu, dan gula darah 2 jam
setelah makan)
b. Pemeriksaan HbA1c, (hemoglobin A1c) merupakan salah satu cara yang dapat
c. CGM (continuous glucose monitor) adalah alat berukuran kecil yang diselipkan
ke dalam jaringan kulit untuk memonitor kadar gula darah secara terus menerus
9. Terapi/Tindakan Penanganan
Tindakan atau penanganan yang dilakukan pada pasien dengan diabetes millitus
a. Patuhi aturan penggunaan obat-obatan diabetes dan insulin. Hal ini mencakup
c. Periksa kadar gula darah secara berkala. Selain dengan alat tes gula darah yang
biasa, bisa juga dengan monitor gula darah (continuous glucose monitor/CGM).
CGM adalah alat berukuran kecil yang diselipkan ke dalam jaringan kulit untuk
memonitor kadar gula darah secara terus menerus. Penelitian menunjukan bahwa
CGM dapat meningkatkan kualitas kontrol gula darah pada penderita diabetes.
d. Sediakan asupan gula, seperti permen atau minuman manis, yang siap dikonsumsi
10. Komplikasi
menjadi:
a. Komplikasi Akut
dengan insufisiensi renal, dan pasien dengan kelainan mikro maupun makro
angiopati berat. Hipoglikemi merupakan suatu keadaan dimana kadar gula
Merupakan defisiensi insulin berat dan akut dari suatu perjalanan penyakit
polidipsia, mual dan atau muntah, lemah, dehidrasi, hipotensi sampai syok.
b. Komplikasi Kronik
atau angiopati dan kelainan pada saraf atau neuropati. Angiopati pada pembuluh
darah besar disebut makroangiopati dan bila kena pembuluh darah kecil disebut
neuropati otonom.
B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
b. Keluhan utama
c. Genogram
2. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri biologis (penurunan perfusi jaringan
perifer)
menggunakan glukose
c. Defisit Volume Cairan b.d Kehilangan volume cairan secara aktif, Kegagalan
mekanisme pengaturan
verbal nyeri
berkurang (0-10) 4. Kurangi faktor 4. Untuk
Anis. (2019). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Bandung: Refika Aditama.
Anisa. (2019). Buku Keperawatan Konsep Dasar Penyakit. Salatiga: Universitas
Kristen
Satya Wacana.
Anita. (2019) Gambaran Penyakit Fraktur Femur di Ruang Bougenville RSUD Sleman.
Tahun 2018. E-journal keperawatan (e-Kp) volume 1.Nomor 1.
Aryono. (2019). Buku Keperawatan Prosedur Penyakit: Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta:RinekaCipta
Parkeni. (2019). Hubungan Komunikasi Efektif dengan Tingkat Kecemasan pada klien
dengan Diabetes Millitus di Wilayah Kerja Puskesmas Umbulsari, Kabupaten
Jember. Jurnal Ners Indonesia Edisi 5 No.2
Purwanti. (2020) .Hubungan Kepatuhan minum obat DM dengan Penurunan Kadar
Gula pada Klien dengan DM di BKPM Pati. Jurnal Keperawatan Indonesia Vol.5
No.2
Yunita. (2019). Penyakit Kronis dan Keperawatan Medikal Bedah. Gosyen Publishing:
Yogyakarta.
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK
PADA Tn.KM DENGAN DIABETES MILLITUS
TANGGAL 11/12/2020 s.d 13/12/2020 DI BANJAR
PEMBUNGAN DESA SESETAN
DENPASAR
OLEH:
NI LUH SRI UTAMI
NIM. C2119023
2. KELUHAN UTAMA
Kesemutan pada kedua kaki
3. GENOGRAM
Keterangan:
Laki-Laki Perempuan : Klien
Klien tinggal bersama istrinya, dua orang anak ,menantu serta tiga orang cucunya. Anak
pertama klien sudah menikah. Ibu klien sudah meninggal sejak 15 tahun yang lalu karena
penyakit DM yang dideritanya
4. RIWAYAT KESEHATAN
Kesemutan yang dialami Tn.N sudah sejak dua bulan yang lalu. Kesemutannya hilang
timbul. Kesemutan timbul dengan frekuensi 6-7 x/hari kurang lebih 5 menit. Tn.KM
menderita penyakit DM sejak tujuh tahun yang lalu namun Tn. KM tidak rutin kontrol
dan mengkonsumsi obat DM yang telah diberikan oleh Puskesmas. Bila dirasa
tubuhnya sehat, Tn.KM kadang tidak mengkonsumsi obat. Tn.N merasa kesemutannya
karena masuk angin biasa dan tidak perlu mengkonsumsi obat.
7. RIWAYAT REKREASI
Tn.KM mengatakan suka bepergian dengan teman-temannya di komunitas vespa jika
ada acara. Sehari-hari klien menghabiskan waktunya dirumah jika tidak pergi
berdagang. Klien mengisi waktu luangnya dengan mengobrol bersama tetangganya.
c. Spiritual
Klien mengatakan sembahyang satu kali sehari pada sore hari setelah mandi dan hari-hari
tertentu seperti odalan, dan hari raya seperti galungan dan kuningan.
13. PENGKAJIAN FUNGSIONAL
KLIEN Modifikasi Indeks Barthel
No Kriteria Dengan Bantuan Mandiri Keterangan
1 Makan Frekuensi: Makan dilakukan
secara mandiri 2x/hari
5 10 Jumlah: Satu porsi nasi beserta
lauk dan sayur
Jenis: Nasi
2 Minum Frekuensi: Minum dilakukan
secara mandiri, 4-5 x/hari
5 10 Jumlah: 1500cc
Jenis: Air putih dan kopi dua
gelas pada pagi dan sore hari
3 Berpindah dari kursi
roda ke tempat tidur/ 5-10 15 Berpindah dilakukan secara mandiri
sebaliknya
4 Personal toilet (cuci Frekuensi: Cuci muka, gosok gigi
muka, menyisir dilakukan secara mandiri sebanyak
0 5
rambut, menggosok 2x/hari
gigi)
5 Keluar masuk toilet Mencuci baju dilakukan secara
(mencuci pakaian, mandiri
5 10
menyeka tubuh,
menyiram)
6 Mandi Frekuensi: dilakukan secara mandiri
5 15
2x/hari
7 Jalan di permukaan
0 5
datar Berjalan secara mandiri
8 Naik turun tangga 5 10 Naik turun tangga mandiri
9 Menggunakan pakaian 5 10 Menggunakan pakaian mandiri
10 Kontrol bowel (BAB) Frekuensi: BAB secara mandiri
5 10 satu kali perhari
Konsistensi: Padat, warna kuning
11 Kontrol bladder (BAK) Frekuensi: 4-5x/hari dilakukan
5 10 secara mandiri
Warna: kuning khas urine
12 Olahraga/latihan Frekuensi: Klien tidak pernah
5 10 berolahraga rutin hanya
kadang jalan-jalan di sekitar
rumah saja
13. Rekreasi/pemanfaatan Frekuensi: Klien berekreasi
waktu luang setiap sore
5 10
Jenis: mengobrol dengan
tetangga
Keterangan :
130 : mandiri
65-125 : Ketergantungan sebagian
≤ 60 : Ketergantungan total
Kesimpulan:
Hasil 130 : Mandiri
Klien masih mampu melakukan semua kegiatannya secara mandiri
Nilai Total 27
Interpretasi hasil :
0-10 : fungsi kognitif global buruk
11-20 : fungsi kognitif global
sedang
21-30 : fungsi kognitif global masih relative baik
Kesimpulan:
Nilai total adalah 27 yang berarti fungsi kognitif global klien relative baik
a. Status Psikologis (skala depresi pada lansia)
Pilih jawaban yang sesuai sebagaimana yang anda rasakan dalam seminggu terakhir
No Pertanyaan Jawaban Skor
1 Pada dasarnya puaskah anda dengan hidup 0
YA TIDAK*
anda saat ini?
2 Apakah anda membatalkan banyak dari 0
YA* TIDAK
rencana kegiatan/minat anda?
3 Apakah anda merasa hidup anda ini hampa? YA* TIDAK 0
4 Seringkah anda merasa kebosanan? YA* TIDAK 1
5 Apakah anda memiliki suatu harapan dimasa 0
YA TIDAK*
depan?
6 Apakah anda terganggu dengan memikirkan 0
YA* TIDAK
kesulitan anda tanpa jalan keluar?
7 Apakah anda sering kali merasa bersemangat? YA TIDAK* 0
8 Apakah anda mengkhawatirkan sesuatu hal 0
YA* TIDAK
buruk bakal menimpa anda?
9 Apakah anda sering kali merasa gembira? YA TIDAK* 0
10 Apakah anda sering kali merasa tak 0
YA* TIDAK
terbantukan?
11 Apakah anda sering kali merasa gelisah dan 0
YA* TIDAK
resah?
12 Apakah anda lebih menyukai tinggal dirumah 0
daripada keluar rumah dan melakukan sesuatu YA* TIDAK
hal baru?
13 Apakah anda sering kali mengkhawatirkan 0
YA* TIDAK
masa depan anda?
14 Apakah anda merasa kesulitan dengan daya 0
YA* TIDAK
ingat anda?
15 Apakah anda berpikir/ bersyukur masih hidup 0
YA TIDAK*
saat ini?
16 Apakah anda sering kali merasa sedih dan 0
YA* TIDAK
putus asa?
17 Apakah anda merasa tidak berguna saat ini? YA* TIDAK 0
18 Apakah anda sering menyesalkan masa lalu 0
YA* TIDAK
anda?
19 Apakah menurut anda kehidupan ini penuh 0
YA TIDAK*
tantangan yang menyenangkan?
20 Apakah anda merasa kesulitan untuk 0
YA* TIDAK
mengawali suatu kegiatan tertentu
21 Apakah anda merasa diri anda penuh energi? YA TIDAK* 0
22 Apakah menurut anda keadaan yang dihadapi 0
YA* TIDAK
tanpa harapan?
23 Apakah menurut anda keadaan orang lain lebih 0
YA* TIDAK
baik dari anda?
24 Apakah anda seringkali merasa marah hanya 0
YA* TIDAK
karena alasan sepele?
25 Apakah anda sering merasakan bagaikan 0
YA* TIDAK
menangis?
26 Apakah anda kesulitan berkonsentrasi? YA* TIDAK 1
27 Apakah anda bangun pagi dengan perasaan 0
YA TIDAK*
menyenangkan?
28 Apakah anda lebih suka menghindari 0
YA* TIDAK
acara/sosialisasi?
29 Apakah mudah bagi anda dalam mengambil 0
YA TIDAK*
suatu keputusan?
30 Apakah anda berpikiran jernih sebagaimana 0
YA TIDAK*
biasanya?
TOTAL 2
*Tiap jawaban yang bertanda bintang dihitung 1 poin
Interpretasi hasil:
0-9 : normal
10-19 : depresi ringan
20-30 : depresi berat
Kesimpulan:
Total skor 2 yang berarti Tn.KM tidak mengalami depresi
Penyebab
No Tanggal /Jam Data Fokus Masalah
(pathway)
1 11 Desember DS: Tn. N mengalami kesemutan pada Ketidakefektifan Hiperglikemia (DM)
2020 (09.30) kedua kakinya sejak dua bulan jaringan perifer
yang lalu. Kesemutan timbul Komplikasi vaskuler
dengan frekuensi 6-7 x/hari
kurang lebih 5 menit Tn.KM Mikrovaskuler
menderita penyakit DM sudah
sejak tujuh tahun yang lalu Penurunan sirkulasi darah
ke perifer
DO:Klien tampak menghentakan
kedua kakinya bila timbul Kesemutan/ neuropati
kesemutan
Vital Sign: Suhu: 360C, Ketidakefektifan jaringan
Frekuensi nadi 84 x/mnt, perifer
Frekuensi nafas 18 x/mnt,
Tekanan darah 130/80 mmHg,
GDS: 318 mg/dL
2 11 Desember DS: Tn. KM tidak rutin kontrol dan Kurang Penyakit DM
2020 (09.30) mengkonsumsi obat DM yang pengetahuan
telah diberikan oleh Puskesmas. Kurangnya informasi/
Tn.KM merasa kesemutannya keingi-nan mencari
karena masuk angin biasa dan informasi
tidak perlu mengkonsumsi obat.
Perilaku yang tidak sesuai
DO:Tn.KM tampak kurang mengerti
dengan kondisinya, Tn.Km Kurangnya pengetahuan
tampak bingung jika diajak
mengobrol
tentang penyakit DM
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS
Nama : Tn.KM Banjar : Banjar Pembungan, Sesetan, Denpasar
Usia : 65 tahun Tanggal : 11 Desember 2020
Tanggal
No Tanggal/Jam Diagona Keperawatan Paraf
Teratasi
1 11 Desember Ketidakefektifan jaringan perifer 13 Desember
2020
2020 (09.30) berhubungan dengan proses penyakit
diabetes millitus ditandai dengan klien
mengalami kesemutan pada kedua kaki,
GDS:
2 11 Desember Kurang pengetahuan berhubungan dengan 13 Desember
2020
2020 (09.30) keterbatasan kognitif ditandai dengan Tn.KM
tampak kurang mengerti dengan kondisinya,
Tn.KM tampak bingung jika diajak
mengobrol tentang penyakit DM
C. RENCANA KEPERAWATAN
Nama : Tn.KM Banjar : Banjar Pembungan, Sesetan, Denpasar
Usia : 65 tahun Tanggal : 11 Desember 2020
3. Mendemonstrasikan
4. Kolaborasi pemberian obat
4. Untuk mengobati
kemampuan kognitif yang
keluhan yang dialami
ditandai dengan: berkomunikasi
klien
dengan jelas dan sesuai dengan
kemampuan
2 Kurang pengetahuan NOC: NIC:
berhubungan dengan Knowlewdge : disease process Teaching : disease process
keterbatasan kognitif Knowlewdge : health behavior 1. Berikan penilaian tentang 1. Untuk mengetahui
ditandai dengan Tn.KM Setelah diberikan tindakan tingkat pengetahuan klien pengetahuan klien
tampak kurang mengerti keperawatan selama 3x24 jam
dengan kondisinya, diharapkan pengetahuan klien 2. Diskusikan dengan klien 2. Untuk mengetahui
Tn.KM tampak bingung meningkat dengan kriteria hasil: tentang salah satu penyakit pemahaman klien
jika diajak mengobrol 1. Klien dan keluarga menyatakan tentang penyakit
tentang penyakit DM pemahamann tentang penyakit
3. Berikan informasi tentang
2. Klien dan keluarga mampu 3. Untuk menambah
proses penyakit (pengertian,
melaksanakan prosedur yang pengetahuan klien
tanda gejala, akibat, komplikasi,
dijelaskan secara benar
dan yang lainnya)
3. Klien dan keluarga mampu
menjelaskan kembali apa yang
4. Untuk mengetahui
4. Anjurkan klien mengulang
dijelaskan oleh perawat
apakah klien sudah
penjelasan yang telah diberikan
paham atau belum
tentang penjelasan
yang telah diberikan
12.30 2 Menganjurkan klien untuk mengulang S: Klien mengatakan akan rutin mengkonsumsi
kembali penjelasan yang telah diberikan obat DM
O: Klien tampak kooperatif dan mampu meng-
ulang penjelasan yang diberikan dengan
benar
13.00 1 Memberikan obat DM (Metformin 500mg)
S: -
O: Klien tampak minum obat yang di-berikan
oleh istrinya, alergi tidak ada
3 Minggu,
13 Desember 2020
09.00
1 Mengukur Vital Sign dan GDS serta S: Klien mengatakan kesemutannya berkurang,
mengkaji perubahan sensori yang dialami sehari 2-3x/hari kurang lebih 5 menit.
klien O: Klien tampak lebih jarang menghen-takkan
kakinya.
Vital Sign: Suhu: 360C, Frekuensi nadi
80x/mnt, Frekuensi nafas 18x/mnt, Tekanan
darah 120/80mmHg, GDS: 119
10.00
2 Menganjurkan klien untuk mengulang S: Klien mengatakan sudah mengerti dengan
tentang informasi yang telah diberikan penyakit DM dan akan rutin mengkonsumsi
obat DM agar tidak terjadi komplikasi
O: Klien tampak mengerti dan kooperatif. Klien
mampu mengulang penjelasan yang diberikan
secara benar dan mau mengkonsumsi obat
secara teratur
13.00
1 Memberikan obat DM (Metformin 500mg) S: -
O: Klien tampak minum obat yang telah
diberikan oleh istrinya, tidak ada alergi.
EVALUASI
Nama : Tn.KM Banjar : Banjar Pembungan, Sesetan, Denpasar
Usia : 65 tahun Tanggal : 13 Desember 2020
Tanggal/ Dx Nama/
No Evaluasi
Jam Kep Paraf
1 Minggu, 13 1 S: Tn.N mengatakan kesemutannya berkurang, sehari dua
Desember 2020 sampai tiga kali per hari kurang lebih 5 menit.
1300
O: Klien tampak lebih jarang menghen-takkan kakinya.
Vital Sign: Suhu: 360C, Frekuensi nadi 80x/mnt, Frekuensi
nafas 18x/mnt, Tekanan darah 120/80mmHg, GDS:
119mg/dL