122 211 1 SM PDF
122 211 1 SM PDF
1, Januari 2017:1-4
ABSTRAK
Remaja merupakan masa yang penting dan rumit dalam sejarah hidup manusia karena pada masa ini terjadi
peralihan dari masa kanak-kanak menjadi dewasa. Masalah yang dihadapi remaja saat ini adalah masalah gizi
kurang dan lebih. Masalah yang dialami remaja terjadi karena ketidak seimbangan antara pola makan dan
aktivitas fisik. Berdasarkan data Riskesdas tahun 2013, secara umum prevalensi kurus pada remaja umur 13-15
tahun adalah 11,1% dan prevalensi gemuk sebesar 10,8%. Data propinsi Lampung prevalensi gemuk
menunjukkan 14,1% dan Bandar Lampung 14,8% lebih tinggi dibandingkan dengan angka nasional yaitu 10,8%.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan asupan energi, pengetahuan gizi dan aktivitas fisik siswa
SMA Global Madani Bandar Lampung Tahun 2016.
Penelitian ini di laksanakan pada siswa di SMA Global Madani Bandar Lampung pada bulan Juni-September
Tahun 2016. Jenis penelitian menggunakan rancangan Cross sectional dan metode analisis Chi Square, dengan
variabel terikat yaitu status gizi dan variabel bebas yaitu asupan energi, pengetahuan gizi dan aktivitas fisik.
Pengumpulan data dengan wawancara menggunakan kuesioner dan subyek penelitian berjumlah 135
responden.
Berdasarkan analisis chi square ada hubungan antara asupan energi dengan p-value 0.000 (< 0.005) dan
pengetahuan dengan p-value 0.021 (< 0.005) serta aktivitas fisik dengan p-value 0.001 (< 0.005).
Disarankan kepada sekolah SMA Global Madani bekerjasama dengan petugas gizi Puskesmas untuk
menggiatkan kembali monitoring status gizi siswa, memberikan sosialisasi berkala tentang pola aktivitas fisik dan
gizi seimbang dan pola makan yang baik.Selain itu health promotion pada siswa juga lebih menekankan tentang
obesitas.
Kata Kunci : Status Gizi, Asupan Energi, Pengetahuan gizi dan Aktivitas fisik)
Daftar Bacaan : 35 (1982 – 2014)
23
Jurnal Kesehatan Holistik (The Journal of Holistic Healthcare), Volume 11, No.1, Januari 2017:1-4
24
Jurnal Kesehatan Holistik (The Journal of Holistic Healthcare), Volume 11, No.1, Januari 2017:1-4
25
Jurnal Kesehatan Holistik (The Journal of Holistic Healthcare), Volume 11, No.1, Januari 2017:1-4
26
Jurnal Kesehatan Holistik (The Journal of Holistic Healthcare), Volume 11, No.1, Januari 2017:1-4
melebihi kecukupan dapat mengakibatkan kenaikan yang berasal dari orang lain sehingga pengetahuan
berat badan dan apabila terus berlanjut maka akan tentang gizi bertambah (Pudjiadi, 2005).
menyebabkan kegemukan danresiko penyakit Pengetahuan pemilihan pangan yang aman
degeneratif (Soekirman, 2006). dan bergizi dalam kehidupannya sehari-hari anak
akan senantiasa menjaga kesehatan dan juga
3. Pengetahuan Gizi status gizinya, memiliki kebiasaan pangan yang
Pengetahuan merupakan hal penting untuk baik, bersikap positif terhadap pangan-pangan
terbentuknya perilaku seseorang. Pengetahuan bergizi, mempunyai keterampilan gizi serta mampu
adalah kesan dalam pikiran manusia sebagai hasil berperan sebagai agen perubahan perilaku
dari panca indera. Pengetahuan dapat diperoleh gizi/kesehatan bagi dirinya sendiri dan keluarganya
melalui pengalaman sendiri maupun dari orang lain (Mudanijah, 2010).
(Notoatmodjo, 2003). Dari hasil penelitian didapat Penerimaan perilaku baru atau adopsi
tingkat pengetahuan gizi siswa dapat dilihat pada perilaku melalui proses seperti ini yang didasari
tabel. oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap yang positif
maka perilaku tersebut akan bersifat lama.
Tabel 3 Sebaliknya apabila perilaku itu tidak didasari oleh
Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan pengetahuan dan kesadaran akan tidak
GiziSiswa SMA Global Madani Bandar Lampung berlangsung lama (Notoadmojo, 2007).
Tahun 2016
Tabel 4
Tingkat Pengetahuan
n % Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Pertanyaan
Gizi
Pengetahuan GiziSiswa SMA Global Madani
Kurang (<60%) 19 14,1 Bandar Lampung
Cukup (60-80%) 56 41,5 Tahun 2016
Baik (>80%) 60 44,4
Jumlah 135 100
No. Pertanyaan n %
Berdasarkan penelitian tingkat pengetahuan
tentang gizi siswa SMA Global Madani diperoleh Apakah yang dimaksud dengan
1 111 82,2
tingkat pengetahuan kurang baik sebanyak 19 makanan sehat?
responden (14,1%), tingkat pengetahuan cukup Apakah manfaat makanan bagi
2 90 66,6
sebanyak 56 responden (41,5%) dan tingkat tubuh kita?
pengetahuan baik sebanyak 60 responden (44,4%). Zat gizi yang berfungsi sebagai
Dari data diatas dapat diketahui rata-rata tingkat 3 pertumbuhan dan pemeliharaan 90 66,6
pengetahuan tentang gizi siswa SMA Global jaringan?
Madani dengan kategori cukup dan baik. Makanan yang merupakan
Tingkat pengetahuan yang menentukan 4 sumber karbohidrat berasal 82 60,7
perilaku konsumsi pangan didapat salah satunya dari?
melalui pendidikan gizi. Pendidikan gizi berusaha Makanan yang merupakan
5 109 80,7
menambah pengetahuan dan memperbaiki sumber serat berasal dari?
kebiasaan konsumsi pangan yang pada umumnya Apa manfaat lemak bagi
dipandang lebih baik diberikan sedini mungkin 6 92 68,1
tubuh?
(Sediaoetama, 2010). Pengetahuan gizi diyakini Penyebab seseorang menjadi
sebagai salah satu variabel yang dapat 7 gemuk yaitu karena 81 60,0
berhubungan dengan konsumsi dan kebiasaan kelebihan?
makan. Atas dasar inilah deskripsi mengenai Menurut anda, pada
pengetahuan gizi pada remaja diperlukan. umumnya makanan fast food
Pengetahuan tentang gizi dapat menentukan 8 68 50,3
(pizza, fried chicken, burger,
perilaku individu dalam mengkonsumsi makanan. dll) mengandung zat gizi?
Pengetahuan dapat diperoleh baik secara internal Manfaat melakukan kegiatan
maupun eksternal. Untuk pengetahuan secara 9 fisik dan olahraga secara 91 67,4
internal yaitu pengetahuan yang berasal dari dirinya teratur ?
sendiri berdasarkan pengalaman hidup, sedangkan
pengetahuan secara eksternal yaitu pengetahuan
27
Jurnal Kesehatan Holistik (The Journal of Holistic Healthcare), Volume 11, No.1, Januari 2017:1-4
28
Jurnal Kesehatan Holistik (The Journal of Holistic Healthcare), Volume 11, No.1, Januari 2017:1-4
a. Analisa Bivariat
1. Hubungan Asupan Energi Dengan Status Gizi Berdasarkan IMT/U
Tabel 6
Hubungan Asupan Energi dan Status Gizi
Siswa SMA Global Madani Bandar Lampung
Tahun 2016
Gizi
Kurus Gizi Lebih Total P-
Asupan Energi Normal
value
n % n % n % n %
Tidak Sesuai AKG 11 12,9 36 42,4 38 44,7 85 100
Sesuai AKG 0 0,0 39 78,0 11 22,0 50 100 0,000
Total 11 8,1 75 55,6 49 36,3 135 100
Dari tabel tersebut diketahui bahwa siswa mencegah siswa mengkonsumsi makanan jajanan.
yang memiliki asupan energi tidak sesuai AKG Kebiasaan makan anak usia sekolah dasar yang
cenderung memiliki status gizi sangat kurus/kurus sering dijumpai pada umumnya mengkonsumsi
sebanyak 11 orang (12,9%) dan gizi lebih sebanyak makanan jajanan disekolah sehingga anak menjadi
38 orang (44,7%) dibandingkan dengan siswa yeng tidak sarapan pagi. Hal ini akan mempengaruhi
memiliki asupan energi sesuai AKG memiliki status nafsu makan anak di rumah dan dapat
gizi normal 39 orang (78,0%) dan berstatus gizi
lebih sebesar 11 orang (22,0%). Berdasarkan
pengujian dengan chi-square diperoleh hasil bahwa Pengetahuan Sangat Gizi Gizi Total P-
Gizi Kurus/Kurus Normal Lebih Value
ada hubungan bermakna antara asupan energi n % n % n % n %
dengan status gizi dengan P-value = 0,000 (P < Kurang 5 8.8 24 4219 28 49,1 57 100 0,021
0,005). Baik 6 7,7 51 65,4 21 26,9 78 100
Analisi bivariat menunjukkan asupan Total 11 8,1 75 55,6 49 36,3 135 100
energi berhubungan dengan status gizi, artinya menyebabkan anak kekurangan asupan zat gizi.
semakin baik tingkat asupan energi , maka status
gizinya semakin baik. Hasil penelitian ini sama 2. Hubungan Pengetahuan Gizi Dengan
dengan penelitian Novitasari tahun 2003 bahwa ada Status
hubungan antara asupan energi dengan status gizi. Gizi Berdasarkan IMT/U
Apabila asupan energi kurang dari jumlah yang
diperlukan tubuh, maka akan mengakibatkan Tabel 7
penurunan berat badan, tetapi bila asupan energi Hubungan Pengetahuan GiziDengan Status Gizi
melebihi kebutuhan, maka energi akan diubah Siswa SMA Global Madani Bandar Lampung Tahun
menjadi cadangan lemak tubuh yang akan 2016
menyebabkan peningkatan berat badan. Asupan
makanan yang tidak memadai kebutuhan , baik Dari tabel tersebut diketahui bahwa siswa
kualitas maupun kuantitas akan menimbulkan yang memiliki pengetahuan gizi kurang cenderung
masalah gizi. memiliki status gizi lebih sebanyak 28 orang
Siswa yang memiliki asupan energi tidak (49,1%), dibandingkan dengan siswa yang memiliki
sesuai dengan angka kecukupan gizi cenderung pengetahuan baik berstatus gizi lebih sebanyak 21
berstatus gizi kurang dan lebih, ini menunjukkan orang (26,9%). Berdasarkan pengujian dengan chi-
bahwa asupan energi sangat berpengaruh terhadap square diperoleh hasil bahwa ada hubungan
status gizi siswa. Keseimbangan energi dicapai bila bermakna antara pengetahuan gizi siswa dengan
energi yang masuk kedalam tubuh melalui makanan status gizi dengan P-value = 0,021 (P > 0,005).
sama dengan energi yang dikeluarkan oleh tubuh Serupa dengan penelitian yang dilakukan
(Almatsier 2009). Kekurangan energi terjadi bila oleh Muktiharti (2010) yang menemukan adanya
konsumsi energi melalui makanan lebih kecil dari hubungan antara pengetahuan gizi dan kesehatan
energi yang dikeluarkan. dengan status gizi pada siswa SMAN 3 di Kota
Kebiasaan sarapan pagi merupakan faktor Pekalongan. Selain itu hasil penelitian Mardatillah
yang berpengaruh terhadap status gizi. (2008) menemukan adanya hubungan pengetahuan
Mengkonsumsi karbohidrat di pagi hari akan dapat gizi dengan status gizi pada remaja SMA Islam PB.
29
Jurnal Kesehatan Holistik (The Journal of Holistic Healthcare), Volume 11, No.1, Januari 2017:1-4
Tabel 8
Hubungan Aktifitas Fisik Dengan Status Gizi
Siswa SMA Global Madani Bandar Lampung
Tahun 2016
Aktivitas Fisik Sangat Gizi Gizi Lebih Total P-
Kurus/Kurus Normal Value
n % n % n n %
Berat 4 28,6 10 71,4 0 0 14 100
Tidak Berat 7 5,8 65 53,7 49 40,5 121 100 0,001
Total 11 8,1 75 55,6 49 36,3 135 100
30
Jurnal Kesehatan Holistik (The Journal of Holistic Healthcare), Volume 11, No.1, Januari 2017:1-4
mengalami kelebihan berat badan. Hasil penelitian Program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
diatas diperkuat juga oleh penelitian Subardja dkk yang telah ada.
dalam Simatupang, R (2008) yang menjelaskan 2. Sekolah bekerja sama dengan Petugas gizi
bahwa bila dibandingkan besarnya hubungan Puskesmas dapat memberikan sosialisasi
antara pola makan dan aktivitas fisik, ternyata berkala tentang pola aktivitas fisik dan gizi
aktivitas fisik lebih berhubungan dengan terjadinya seimbang dan pola makan yang baik untuk
obesitas. Sebalikanya sesorang yang aktivitas menunjang tumbuh kembang remaja. Selain
fisiknya berat akan cenderung membutuhkan energi itu health promotion pada siswa juga lebih
yang lebih tinggi sehingga penggunaan energi menekankan tentang obesitas. Sosialisasi
meningkat yang akhirnya berimbas dengan tentang pengontrolan berat badan yang sehat
penurunan berat badan jika tidak diimbangi dengan juga perlu diberikan kepada remaja
asupan energi yang adekuat. khususnya remaja putri
3. Mengadakan kantin sehat dengan menjual
Kesimpulan makanan yang sesuai dengan pola gizi
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa : seimbang, yaitu menjual setiap jenis bahan
1. Status gizi siswa SMA Global Madani makanan seperti makanan pokok, lauk
diperoleh hasil status gizi normal sebanyak hewani, lauk nabati, sayuran, dan buah-
75 orang (55,6%), sedangkan secara buahan.
berturut-turut untuk status gizi gemuk 26
orang (19,3%), obesitas 23 orang (17,0%), Daftar Pustaka
sangat kurus 1 orang (7,0%) dan kurus 10 Almatsier, Sunita. (2003). Prinsip Dasar Ilmu Gizi,
orang (7,4%) PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 2009.
2. Asupan energi diperoleh hasil bahwa asupan Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia
energi kurang sebanyak 42 orang (31,1%), Pustaka Utama Amelia,.
baik 50 orang (37,0%) dan 43 orang (31,9%)
3. Tingkat pengetahuan gizi siswa diperoleh Asti, Asmini., 2009. Hubungan Tingkat
hasil sebanyak 19 orang (14,1%) siswa Pengetahuan Tentang Gizi Seimbang dengan
tingkatpengetahuan gizi kurang, 56 orang Status Gizi Remaja Pada Siswa-siswi
(41,5%) siswa dengan dengan tingkat Madrasah Tsanawiyah Negeri Langgudu
pengetahuan gizi cukup dan 60 orang Kabupaten Bima Propinsi Nusa Tenggara
(44,4%) siswa dengan tingkat pengetahuan Barat.
gizi baik.
4. Tingkat aktifitas fisik siswa diperoleh hasil Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan,
sebanyak 50 orang (37,0%) siswa memiliki 2014. Laporan Studi Diet Total 2014.
aktivitas fisik ringan, 71 orang (52,6%) siswa Kemenkes RI, Jakarta 2013. Riset Kesehatan
memiliki aktivitas fisik sedang dan 14 orang Dasar 2013. Jakarta : Kementerian Kesehatan
(10,4%) siswa memiliki aktivitas fisik berat. RI
5. Ada hubungan yang bermakna asupan
energi dengan status gizi berdasarkan IMT/U Baecke et al. 1982. A Short Questionnaire For The
ditandai dengan p-value 0,000 (< 0.005). Measurement OF Habitual Physical Activity In
6. Ada hubungan yang bermakna pengetahuan Epidemiological Studies. USA: Am J Clin Nutr
gizi dengan status gizi berdasarkan IMT/U 36: November 1982, pp 936-942. Dari :
ditandai dengan p-value 0,021 (> 0.005). http//www.ajcn.org. (diakses tanggal 21
7. Ada hubungan yang bermakna aktivitas fisik Januari 2013).
dengan status gizi berdasarkan IMT/U
ditandai dengan p-value 0,001 (< 0.005). Gibney, M. 2007. Gizi Kesehatan Masyarakat.
Jakarta: Penerbit Buku KedokteranEGC.
Saran
Untuk mencegah dan menanggulangi masalah gizi Gibson, R.S. 2005. Principle of Nutritional
yang ada, maka diajukan saran sebagai berikut : Evaluation. 2nd ed. New York :Oxford.
1. Sekolah bekerja sama dengan petugas gizi
Puskesmas menggiatkan kembali monitoring
status gizi siswa untuk memantau
pertumbuhan dan perkembangan status
gizinya. Hal ini dapat dilakukan melalui
31
Jurnal Kesehatan Holistik (The Journal of Holistic Healthcare), Volume 11, No.1, Januari 2017:1-4
Hadi, Hamam. 2005. Beban Ganda Masalah Gizi Novitasari. Hubungan Antara Asupan Energi dan
dan Implikasinya terhadap Kebijakan Aktivitas Fisik dengan Status Gizi pada
Pembangunan Kesehatan Masyarakat.Pidato Mahasiswa Akademi Maritim Nasional
Pengukuran Jabatan Guru Besar pada Indonesia. Semarang. Politeknik Kesehatan
Fakultas Kesehatan Masyarakat UGM. Semarang; 2003.
Hudha, 2006. Hubungan antara Pola Makan dan Permaesih, 2003.Statu Gizi Remaja dan Faktor-
Aktivitas Fisik dengan Obesitas pada Remaja Faktor yang Mempengaruhinya.http:
kelas II SMP Theresiana I Yayasan Bernadus digliblitbang Depkes.co.id./diakses pada
Semarang : FT UNNES tanggal 12Desember 2015.
Irianto, K. 2014. Gizi Seimbang Dalam Kesehatan Pudjiadi, S. 2005. Ilmu Gizi Klinis Pada Anak.
Reproduksi. 1st ed. Bandung : Alfabeta. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia.
Kartosapoetra, M. 2005. Ilmu Gizi: Korelasi Gizi,
Kesehatan, Dan Produktivitas Kerja. Jakarta: Pranadji, 2004. Transformasi Sosio Budaya Dalam
Rineka Cipta. Pembangunan
Pedesaan.Litbang.deptan.go.id, diakses 01
Mardatillah, 2008. Hubungan kebiasaan makan siap April 2016
saji modern (fast food), aktivitas fisik dan
faktor lainnya dengan kejadian gizi lebih pada Rembulan, Febricaulia. 2007. Obesitas Dan
remaja SMA Islam PB Soedirman Tahun 2008. Golongan Darah, Asupan Energi, Karbohidrat,
Skripsi. FKM UI Serta Lemak Di Kota Pekan Baru, Provinsi
Riau Tahun 2007. Skripsi. FKM UI.
Moehji, Sjahmien. 2003. Ilmu Gizi. Penerbit
Britama. Jakarta. Ryde. 2011. “Disordered Eating and Unhealthy
Weight Reduction Practices among
Moreno, L. 2007. “Assessing, Understanding Adolescent Females.” North, Health Sciences,
AndModifying Nutritional Status,Eating Habits and Kings Cross. 756(1996):748–56.
And Physical Activity InEuropean Adolescents:
The Helena (Healthy Lifestyle In Europe By Sayogo, S. 2011. Gizi Remaja Putri. Jakarta: Balai
Nutrition In Adolescence)Study.” PublicHealth Penerbit Fakultas KedokteranUniversitas
Nutrition 11(3):288–99. Indonesia.
Mudanijah, 2010. Pengetahuan Gizi dan Keamanan Simatupang, MR,. 2008. Pengaruh Pola Konsumsi,
Pangan.Tersediadi<http://repositori.usu.ac.id/b Aktivitas Fisik dan Keturunan terhadap
itstream/12/123456789/16935/...../Chapter%20 Kejadian Obesitas pada Siswa Sekolah Dasar
11.pdf>(24 Desember 2013) Swasta di Kecamatan Medan Baru Kota
Medan Tahun 2007. Tesis.SPs USU Medan.
Muktiharti, dkk.2010. Faktor Risiko Kejadian
Obesitas pada Remaja SMA Negeri 2 dan Soediaoetama, Achmad Djaeni. (2010). Ilmu Gizi
SMA Negeri 3 di Kota Pekalongan Tahun Untuk Mahasiswa dan Profesi Jilid 1. PT. Dian
2010. Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas Rakyat, Jakarta
Pekalongan.
Soekirman. 2006. Hidup Sehat Gizi Seimbang
Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pengetahuan. Dalam Siklus Kehidupan Manusia.Jakarta: PT.
Tersedia di Gramedia Pustaka Utama.
[http://repository.usu.ac.id/bitstream/12345678
9/21533/.../Chapter%20II.pdf].diakses tanggal Soelaryo, dkk.2002. Tumbuh Kembang Anak dan
21 Januari 2013. 2007. Promosi Kesehatan Remaja. CV. Sagung Seto. Jakarta.
dan Ilmu Perilaku. Rineka Cipta: Jakarta.
2010. Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Suharjo, 2003.Perencanaan Pangan dan Gizi. Bumi
Jakarta: Rineka Cipta. Aksara : Jakarta
32
Jurnal Kesehatan Holistik (The Journal of Holistic Healthcare), Volume 11, No.1, Januari 2017:1-4
33