Peserta Rapat :
2. Ketua ITAGI
5. WHO Indonesia
6. UNICEF Indonesia
Hasil Rapat :
c) Dirjen P2P : Mohon tanggapan dan input dari peserta rapat terkait:
- Secara epidemiologi dengan cakupan yang ada saat ini, yaitu baru 144 kab/kota
mencapai >95%, dengan mobilitas penduduk yang tinggi, apa yang perlu dilakukan
oleh kako yang sudah mencapai >95% untuk mendapat perlindungan optimal?
Mengingat meskipun kab/kota tersebut sudah mencapai target cakupan namun
mungkin saja berbatasan dengan kab/kota yang cakupannya masih rendah.
Contohnya, untuk daerah bencana, perlu dipikirkan juga pengungsian, dimana Kota
Palu sudah mencapai >95%, tetapi Sigi baru 88%.
- Dengan tantangan yang ada Lampung bisa mencapai >95%, walaupun ada kako
yang belum mendapai 95%. Apa yang perlu dilakukan untuk mendorong komitmen
pemerintah daerah?
- KIPI
- Penggunaan vaksin Campak pasca Kampanye MR untuk pelaksanaan BIAS, perlu
dipikirkan juga penggunaan sisa vaksin MR setelah masa kampanye.
i) Dirjen P2P
- Perlu data yang lebih konkrit dan publikasi. Mohon kepada para ahli untuk dapat
berkenan menulis terkait pelaksanaan kampanye MR ini dari segi keilmuan masing-
masing.
- Pelaksanaan kampanye ini bukan merupakan suatu rangkaian yang terpisah antara
pelaksanaan fase I dan fase II sehingga harus dilihat capaian keseluruhan.
- Ibu Menkes sudah setuju terkait regionalisasi eliminasi campak dan rubella ini, sudah
disoundingkan ke Kami.
- Di level mana kita akan melakukan regionalisasi, Regionalisasi eliminasi ini
berdasarkan wilayah atau berdasarkan coverage?
n) Direktur Surkarkes
- Untuk pelaporan MR nanti akan kami diskusikan kembali, kemungkinan akan
diberikan waktu, akan kami informasikan selanjutnya.
- Pemetaan yang dibuat WHO bagus, namun cukup complicated jika skoring tersebut
digunakan untuk menentukan status eliminasi di suatu daerah. Perlu dilakukan
adjustment kembali.
o) Pak Syamsu
- Kita perlu revisi regulasi, apakah ini waktu yang tepat untuk mendorong peraturan-
peraturan imunisasi tidak hanya Permenkes, tapi didorong ke Perpres atau PP.
Dirjen P2P: Perpers, PP atau peraturan yang lebih tinggi bisa kita skenario kan
untuk hal-hal yang strategis. Untuk 2019, jadwal prolegnas sudah lewat, bisa kita
masukan saja ke dalam undang-undang wabah.