Anda di halaman 1dari 2

Nama / Npm : Maha Sarkowi Siran / 19121051

Kelas : 3-B Akuntansi Pagi


Mata kuliah : Ekonomi Koperasi
Dosen : H.M. Hamid Ibrahim, Drs., M.M.

Tugas Rangkuman Materi Pertemuan ke-8


Koperasi Dalam Pasar Persaingan Monopolistik
A. Pengertian Pasar Persaingan Monopolistik
Pasar persaingan monopolistik (monopolistic competition) dapat diartikan
sebagai pasar monopoli yang bersaing. Dari pengertian ini dapat disimpulkan bahwa,
pasar suatu produk dikatakan berada keadaan persaingan monopolistik apabila dalam
pasar tersebut terdapat ciri-ciri persaingan dan ciri monopoli. Hal ini disebabkan
produk-produk yang dijual dipasar tidaklah homogen, tetapi masing-masing
mempunyai daya subsitusinya satu sama lain. Pengusaha dan konsumen produk
tertentu sama-sama bersaing, tetapi persaingan tersebut tidak sempurna karna produk
yang dihasilkan tidak sama dalam banyak hal.
Chamberlin (Hendar dan Kusnadi, 1999) mengatakan bahwa kurva permintaan
tidak hanya ditentukan oleh kebijakan penentuan harga oleh produsen, tetapi juga oleh
produsen, tetapi juga oleh penampilan (style) dari barang itu sendiri, pelayanan
(service) produsen dan juga kegiatan iklan (advertensi). Dengan demikian permintaan
menggambarkan jumlah barang yang diminta konsumen untuk sifat produk tertentu,
jenis pelayanan tertentu yang ditawarkan dengan kebijakan yang tertentu pula. Jadi
posisi kurva permintaan akan bergeser bila :
a. Ada perubahan dalam penampilan (style) produk, pelayanan penjualan dan
strategi pemasaran ;
b. Produsen pesaing mengubah tingkat harga jual, jumlah output, pelayanan
penjualan dan kebijakan pemasarannya ; dan
c. Selera, penghasilan, harga atau kebijakan penjualan produsen lain berubah.
B. Analisis Jangka Pendek
Karena dalam persaingan monopolistik setiap penjual adalah monopolis kecil,
maka kurva permintaannya tidak elastis sempurna, seperti pada pasar persaingan
sempurna. Perusahaan (penjual) mempunyai kekuasaan menetapkan harga, tetapi
tidak sebanyak seperti perilaku penjual monopolis yang mempunyai kurva permintaan
yang ber-slope ke bawah lebih curam. Semakin banyak jumlah penjual dan semakin
kecil diferensinya produk semakin lebih elastis kurva permintaan individual yang
dihadapi oleh masing-masing penjual.
a. Kasus Koperasi Dengan Kemampuan Sama
Jika koperasi dengan kemampuan sama memasuki pasar persaingan
monopolistik maka kurva biayanya di anggap sama dengan kurva biaya
pesaingnya.
b. Kasus Koperasi dengan Kemampuan Lebih Rendah
Jika kemampuan koperasi lebih rendah daripada pesaingnya, koperasi masih
mampu memberikan pelayanan yang lebih baik kepada anggotanya, sepanjang
biaya rata-rata (AC) memotong kurva permintaaan individual pada titik yang
lebih rendah daripada harga-harga yang diinginkannya.
C. Analisis Jangka Panjang
a. Kasus Koperasi Dengan Kemampuan Sama
Dalam jangka panjang koperasi dengan kemampuan sama yang bergerak di
pasar persaingan monopolistik tidak akan mempunyai keunggulan bersaing
dengan perusahaan pesaingnya.
b. Kasus Koperasi Dengan Kemampuan rendah
Kasus koperasi dengan kemampuan rendah dalam pasar persaingan
monopolistik sangat sulit diperiksa (sulit dijelaskan).
D. Kesimpulan
Dibanding dengan pasar persaingan sempurna, koperasi dalam persaingan
monopolistik punya paling sedikit keunggulan penampilan jangka pendek, jika
kesenjangan kemampuan tidak terlampau besar.

Daftar Pustaka
Hendar dan Kusnadi, Ekonomi Koperasi, Jakarta: Lembaga Penerbit FE-UI,1999.

Anda mungkin juga menyukai