Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MANAJEMEN ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN

Dosen : Samino, SH., M.Kes

Nama : Septiana Damayanti


NPM : 19420038

1. Deskripsikan Manajemen Penanganan COVID-19 dengan pendekatan POAC.


A. Perencanaan/ Planning
Akibat terjadinya pandemic COVID-19, Indonesia mulai terjangkit COVID-19
sejak 2 Maret 2020 dan jumlah kasus terus meningkat. Kepala BNPB kemudian
memutuskan perpanjangan status keadaan tertentu darurat bencana wabah penyakit
akibat virus corona di Indonesia hingga 29 Mei 2020. Seluruh daerah di Indonesia
siap siaga, beberapa telah berkoordinasi dengan Gugus Tugas Nasional Percepatan
Penanganan COVID-19 dan menetapkan status tanggap darurat, Dalam hal
penanganan pandemi korona, masing-masing negara melakukan kebijakan
penanganan yang berbeda-beda, ada yang memilih lockdown, adapula yang memilih
membatasi aktivitas masyarakat (social distancing). Seperti halnya di indonesia,
pemerintah saat ini memilih kebijakan yang berbeda dengan sejumlah negara lain.
Pemerintah memutuskan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
kebijakan ini dipilih pemerintah setelah sebelumnya himbauan yang diserukan
yaitu social distancing dan physycal distancing kurang efektif berjalan dimasyarakat.
Kebijakan PSBB diharapkan memberi efek yang signifikan dalam upaya memutus
rantai penyebaran pandemi korona.

B. Organizing/ Pengorganisasian
Perencanaan pengorganisasian penanganan pandemi korona bertujuan untuk
mengidentifikasi lebih awal potensi masalah urgen yang akan timbul, semisal maping
wilayah yang terdampak, ketersediaan APD untuk tenaga medis, kapasitas rumah
sakit rujukan, dan ketersediaan kebutuhan dasar masyarakat. Dengan melakukan
identifikasi diawal, pemerintah diharapkan dapat memanage resiko dan mampu
mempersiapkan langkah-langkah antisipatif apabila terjadi outbreak atau lonjakan 
kasus pandemi yang terjangkit di masyarakat. Dari segi manajemen pengorganisasian
dan pengarahan, pemerintah dalam menjalankan kebijakan PSBB diharapkan
membentuk gugus tugas sampai ke tingkat kelurahan/desa bahkan ketingkat RT/RW
untuk melibatkan tokoh pemuda, tokoh agama, dan tokoh masyarakat. Kemudian
mempersiapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) penanganan pandemi korona
yang mengatur segala ketentuan terkait pencegahan, pengendalian, dan
pemberantasan.
C. Actuating/ Pelaksanaan
Dibutuhkan kesadaran yang tinggi dari seluruh lapisan masyarakat untuk saling
membahu dan bergotong royong memutus mata rantai pandemi korona. Kebijakan
PSBB yang dikeluarkan pemerintah tidak akan mampu memutus mata rantai
penyebaran pandemi korona jika masyarakat tidak memiliki kesadaran untuk
berpartisipatif menjalankan kebijakan tersebut. Presiden Joko Widodo meminta
masyarakat Indonesia untuk bisa berdamai dan hidup berdampingan dengan virus
corona (new normal), Aktivitas dilakukan harus tetap berpegang pada protokol
kesehatan seperti menjaga jarak, memakai masker, menghindari kerumunan, dan
kerap mencuci tangan. Protokol yang sejak awal sudah sama-sama kita lakukan
selama ini. Sebab Prinsip new normal adalah bisa menyesuaikan dengan pola hidup.
"Transformasi ini adalah untuk menata kehidupan dan perilaku baru, ketika pandemi,
yang kemudian akan dibawa terus ke depannya sampai ditemukannya vaksin untuk
Covid-19
D. Controlling/ Pengawasan
Pengawasan dilakukan untuk membiasakan masyarakat agar tetap patuh
melakukan protocol kesehatan dimanapun berada. Tim Gugus Tugas telah siap
meracik gerakan bertajuk empat sehat lima sempurna. Gerakan ini tidak sama
dengan pola konsumsi makanan yang sudah ada sebelumnya.  Ini lebih ditujukan
pada pencegahan penularan virus corona. Empat sehat yang dimaksud adalah
memakai masker, menjaga jarak fisik, mencuci tangan, serta istirahat yang cukup
dan tidak panik.
2. Deskripsikan manajemen yang berlaku di tempat kerja masing-masing.
A. Perencanaan/ Planning
Sebagai dokter muda di RS Pertamina Bintang Amin, manajemen yang dilakukan
di RS Pertamina Bintang Amin yaitu dengan membuat jadwal jaga untuk setiap
ruangan baik itu untuk dokter spesialis, dokter umum, dokter muda serta perawat dan
bahkan cleaning service. Pada stase mata yang sedang saya jalani kami melakukan
pembagian kelompok menjadi 2 bagian, yaitu poli, dan ruang operasi.
Pada masa pandemi saat ini peraturan yang wajin dipatuhi koas yaitu sebelum
masuk kerumah sakit harus memakai APD yang lengkap.
B. Organizing/ Pengorganisasian
Sebelum dimulainya stase baru yang kami jalani , kami melakukan pengocokan untuk
pemilihan sebagai ketua stase hal ini berguna untuk melakukan pembagian dalam
berjaga serta pembagian dokter pembimbing agar nantinya saat stase sudah berjalan
protocol kesehatan tetap dipatuhi dengan baik.
C. Actuating/ Pelaksanaan
Saat minggu pertama dimulai stase seluruh koas masuk keruangan sesuai dengan
tugasnya masing-masing yang telah dibagikan oleh ketua. Untuk yang di ruang
operasi, membantu kakak perawat menyapkan pasien yang akan dioperasi, menjadi
asisten dokter spesialis melakukan operasi pada pasien. Untuk di poli, tugasnya yaitu
menjadi asisten dokter saat melakukan pemeriksaan pada pasien agar dapat belajar
cara menganamnesa pasien, visus, dan lain sebagainya. Pergantian ship jaga
dilakukan sesuai dengan waktu yang telah disepakati bersama dengan kelompok.
Serta tidak lupa koas saat datang di rumah sakit harus menggunakan APD yang
lengkap.
D. Controlling/ Pengawasan
Setiap minggu pada stase mata melakukan evaluasi dengan preceptor. Serta
melakukan diskusi menggunakan zoom untuk membahas tentang kasus yang telah
didapatkan selama berjaga di ruan poli mauapun ruang operasi.

Anda mungkin juga menyukai