Anda di halaman 1dari 15

PEMBAGIAN KASUS UGD

Pembimbing : Arifin Dwi Atmaja, S.Kep., Ns., M.Kep. (Klpk 1)

No. Kasus Nama Mahasiswa


1. Seorang laki-laki umur 37 tahun, masuk di UGD dengan
riwayat kecelakaan lalu lintas. Terdapat bekas darah di
mulut dan hidung klien, terdengar suara ronchi saat
bernafas, terdapat periorbital echimosis dan battle sign. CHANDRA WIKA S
Tanda tanda vital, TD 90/60 mmHg Nadi 115 kali permenit
(regular dan lemah) RR 32 kali permenit (irregular)

2. Seorang laki-laki umur 30 tahun, dirawat di UGD dengan


riwayat jatuh dari sepeda motor tanpa mengenakan helm.
Keluar darah dari hidung dan telinga, lebam-lebam disekitar
kelopak mata, kebiruan dibelakang telinga, suhu tubuh 38,8
DELA ANGGITA RATNA
° C, pola pernafasan cheyne-stokes, terjadi penurunan
kesadaran. Kemungkinan pasien mengalami fraktur basis
cranii

3. Seorang laki-laki umur 37 tahun dibawa ke UGD dengan


riwayat kurang lebih 20 menit yang lalu digigit ular. Terlihat
bekas taring di luka gigitan, luka terlihat bengkak dan warna
kulit berubah menjadi kebiruan.Klien tampak panik, dan DEWI TITANIA EKA H
gelisah. Tanda-tanda vital respirasi : 26 x/menit, Nadi : 104
x/menit, tekanan darah : 130/90 mmHg, suhu : 37,5 0 C.

4. Seorang perempuan umur 60 tahun dirawat di Rumah sakit


dengan keluhan sesak nafas, batuk disertai batuk produktif
bercampur darah merah muda. Klien mengeluh sering
merasa berdebar-debar dan sulit tidur serta kencing sedikit.
ELOK FALASIFAH
Hasil pemeriksaan fisik, tidak terjadi pitting edema, TD
180/100 mmHg, HR 120 kali permenit, Nadi 32 kali permenit,
BJ I meningkat, BJ II normal dan irama gallop positif.

5. Seorang perempuan umur 56 tahun, masuk melalui UGD


dengan keluhan batuk-batuk berdahak sudah 3 minggu ini.
Batuk klien disertai sesak nafas. Batuk berdahak disertai
darah disangkal. Hasil observasi terdapat tarikan dinding
FAISAL HAMDANI
dada. Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan TD
120/80 mmHg, suhu 38,5 ° C, nadi 88 x/menit, nafas 34
x/menit. 

6. Pasien perempuan umur 45 tahun dengan riwayat chronic FATIKHATUN


obstruktive pulmonary disease (COPD) dijadwalkan pagi ini
untuk histrectomy dengan general anestesi. Keluhan sesak
dirasakan 6 bulan yang lalu, pasien merupakan perokok
pasif, batuk disertai dahak berwarna putih dan kental, klien
mengalami penurunan berat badan dr sebelum sakit 63 Kg,
setelah sakit BB 57 Kg.

7. Ny A, 37 tahun datang ke IGD dengan penurunan kesadaran,


riwayat terjebak dalam ruangan tertutup, sputum tercampur
arang, terdapat luka bakar di sekitar hidung, bibir dan mulut.
Napas 26 kali permenit. E3 M4 V2, Pasien terjebak di ruangan
GHULAM WAHYU H
tertutup selama kurang lebih 1 jam, tanda-tanda vital
Respirasi : 38 x/menit, nadi : 96 x/menit, suhu : 38,9 0 C,
tekanan darah 150/90 mmHg.

8. Seorang laki-laki membawa istrinya mengatakan istrinya


mengalami menstruasi banyak sudah 22 hari. Perawat yang
bertugas melakukan pengkajian. Didapatkan kesadaran
Apatis, TD = 90/70, N=110 x/menit, RR=19 kali/menit, IDA MAULIDATUS S
T=35,4oC, nadi teraba lemah, lidah lunak, turgor kulit lebih
dari detik, urin sedikit dan pekat.

9. Tn. M.  dengan umur 42 tahun mengalami tabrakan dengan


mobil lainnya saat mengendarai mobilnya di jalan tol. Pada
saat kejadian Tn. Munir dalam keadaan sadar, saat
dikeluarkan dari mobil Tn. Munir menjerit kesakitan ternyata INAYAH ALFATEHA A
ditemukan tungkai sinistra tibia fibula tampak bengkok,
bengkak, dan terdapat luka robek yang mengeluarkan darah.

10. Di suatu ruang IGD, terdapat pasien Tn.B umur 34 tahun


mengalami penurunan kesadaran. Tn.B membuka mata
setelah diberi perintah membuka mata. Saat ditanyakan
tempat Tn.B sekarang berada Tn.B tampak bingung. Saat
BERNIKA EUNIKA I
diberi cubitan pada lengan tangan dekstra, Tn.B menarik
tangannya menjauhi cubitan. Perawat menilai GCS Tn.B
E3V4M4 (somnolent).

11. Ny. umur 30 tahun dengan hipoglikemi, di rawat di UGD


dalam kondisi penurunan kesadaran. Klien membuka mata
dengan cubitan di kelopak mata, dan mampu menepis
cubitan tersebut dengan tangan kanannya dan saat diajak
DENNY ADI PRATAMA
bicara hanya erangan kesakitan yang keluar dari mulut klien.
Tanda tanda vital tekanan darah 90/50 mmHg, nadi : 66
x/menit, respirasi 16 x/menit, suhu : 36,2 0 C, GDS : 40 mg/dl

12. Tn.C 34 tahun masuk UGD dengan penurunan kesadaran. DWI SEKAR LARASATI
Pada pemeriksaan fisik terlihat keadaan pasien TD 80/60
mmHg, Nadi : 60x/menit, RR 26 x/menit dan pada
ekstremitas terlihat sianosis. Pasien beberapa jam sebelum
di bawa ke UGD mengeluh dadanya sakit, seperti tertindih
beban berat, nyeri dirasakan semakin menjalar ke bahu,
rahang dan punggung bagian belakang, dilakukan
perekaman EKG terdapat gelombang ST elevasi.

13. An.A 18 tahun masuk ke UGD dengan perdarahan di kepala


dan perut akibat tawuran. An.A mengalami penurunan
kesadaran, tekanan nadi lemah, TD 90/80. An.A hanya
mengeluarkan suara menggumam ketika di panggil tanpa EVI MURTINI
membuka mata. akral dingin, TD : 90/50 mmHg, pernapasan
25 x/menit, nadi 120 x/menit.

14. Tn. A (35 tahun) datang ke UGD dengan post KLL, dari hasil
pengkajian klien mengalami luka robek di daerah cruris,
terkena pecahan kaca, tidak ada tanda-tanda fraktur,
sepanjang 10 cm dengan kedalaman 3 cm, klien tampak
FANNY AMALIA AFIFA
kesakitan, akral teraba dingin, skala nyeri 7, nyeri seperti
disayat, perdarahan pada luka, klien tampak cemas,
berkeringat, tanda-tanda vital, TD : 130/80 mmHg, RR : 24
x/menit, N : 88 x/menit, S : 36,30 C.
15. Tn.B usia 30 tahun datang di UGD dengan luka gigitan ular.
KU lemah, keringat dingin, hipersalivasi, muntah, tekanan
darah 90/60 mmHg, Nadi 100 x/menit, bekas luka halus dan
FARAH FATIMATUZ Z
bentuk melengkung, sekitar luka melepuh, udema, nyeri,
luka tampak kehitaman. 90/50 mmHg, nadi : 66 x/menit,
respirasi 16 x/menit, suhu : 36,6 0 C,
16. Ny. umur 30 tahun dengan hipoglikemi, di rawat di UGD
dalam kondisi penurunan kesadaran. Klien membuka mata
dengan cubitan di kelopak mata, dan mampu menepis
cubitan tersebut dengan tangan kanannya dan saat diajak
FERRY YADI PRATAMA
bicara hanya erangan kesakitan yang keluar dari mulut klien.
Tekanan darah 90/40 mmHg, nadi : 60 x/menit, respirasi 16
x/menit, suhu : 36,20 C,

17. Nn. R (20 tahun) datang ke IGD dengan diantar oleh


keluarga, menurut keterangan dia tiba-tiba jatuh pingsan di
teras rumah. Klien mempunyai riwayat penyakit asma. Saat
dilakukan pengkajian didapatkan klien tidak bernapas, nadi HILWA DAFA ADZKIA T
radialis tak teraba, nadi karotis tak teraba, akral teraba
dingin. Ibu klien tampak cemas dengan keadaan klien dan
terus menangis.
18. Tn. T (35 tahun) dengan keluhan sesak napas dan nyeri dada AJI PRASETYO
sebelah kiri menjalar ke lengan kiri dan rahang. Dari
pengkajian didapatkan data : TD : 150/80 mmHg, RR : 32
x/menit, S : 360 C, N : 90 x/menit. Akral teraba dingin,
tampak kesakitan, gelisah, dan cemas, inspeksi : simetris,
tampak ada penggunaan otot bantu pernapasan dan
pernapasan cuping hidung, perkusi : sonor, palpasi : fokal
fremitus kanan kiri sama, auskultasi : vesikuler.
19. Telah ditemukan seorang korban berusia 45 tahun akibat
kecelakaan laka lantas di jalan raya, hasil pengkajian primer
klien tidak sadarkan diri dan tampak luka laserasi serta
terdapat perdarahan pada area hidung dan mulut. Klien
AMINUDIN ZUHDI
ketika dirangsang nyeri hasilnya tidak berespon terhadap
nyeri yang diberikan, tidak bernapas serta nadi karotis tidak
teraba.

20. Seorang perempuan berusia 39 tahun di antar ke UGD


dengan keluhan nyeri hebat di dada tembus ke punggung
belakang, pada saat pengkajian pasien tiba-tiba tidak sadar,
tampak apneu dan nadi tidak teraba. RJP langsung oleh tim
ANNISA YUNI L
resusitasi dan gambaran EKG asystole. Tekanan darah 90/40
mmHg, nadi : 60 x/menit, respirasi 16 x/menit, suhu : 36,2 0
C,

21. Seorang anak usia 7 tahun di antar keluarganya ke UGD


setelah mengalami tenggelam di kolam renang dan henti
napas. Orang tua anak mengatakan bahwa anaknya masih
terlihat bernapas dan masih teraba nadi sesaat sebelum
ARFAN IKHMALUDIN
sampai ke rumah sakit, kemudian perawat melakukan RJP 5
siklus dan masih belum teraba nadi karotis, selanjutnya
dipasang airway definitif dengan ETT.

22. Seorang remaja berusia 17 tahun diantar ke UGD RS setelah


mengalami cidera kepala serius akibat kecelakaan bermotor
karena begal di malam hari, keadaan umum tampak sadar tp
mudra tertidur, membuka mata bila dipanggil, bicara tidak ASA PARENTINA
koheren dan merancau sendiri namun dapat melokalisasi
adanya nyeri.

23. Seorang laki-laki berusia 24 tahun diantar keluarganya


dengan menggunakan ambulan ke UGD RS, setelah
mengalami cidera kapitis akibat kecelakaan laka lantas,
setelah dilakukan pemeriksaan CT –Scan pasien mengalami ATI RIZQUNA
edema serebral dan segera di rencanakan untuk osmoterapi
IV dengan manitol 20% 0,5 gr/kg BB/6 jam.

24. Seorang wanita berusia 32 tahun diantar ke UGD dengan


mobil setelah mengalami kebakaran rumah dan mengalami
luka bakar serius derajat IIB di daerah dada sampai perut
AYU APRILYANI
dan kedua tangan. 45 menit yang lalu di ketahun berat
badan 50 Kg dan Tinggi badan 163 cm.

25. Seorang pasien laki-laki 50 tahun korban kecelakaan lalu AYU NURUL BAROKAH
lintas di antar ke unit gawat darurat dalam kondisi tidak
sadar. Dari hasil pemeriksaan fisik diperoleh data : terdapat
luka terbuka di dahi dan wajah disertai keluarnya darah dari
hidung dan telinga, tampak memar pada bagian abdomen,
distensi abdomen (+), fraktur terbuka ½ cruris dextra, akral
dingin, TD : 90/50 mmHg, pernapasan 25 x/menit, nadi 120
x/menit.

26. Pasien laki-laki usia 35 tahun masuk di UGD dengan keluhan


sesak napas dan nyeri dada. Hasil anamnesis pasien riwayat
benturan dada akibat kecelakaan lalu lintas . pemeriksaan
fisik di dapatkan tekanan vena jugularis meningkat, perkusi
AYUNDA ISNUFUSIAH
torak hipersonor, tampak sesak semakin bertambah. TD
90/50 mmHg, nadi 130 x/menit, pernapasan 28 x/menit
suhu : 37,80 C.

27. Pasien perempuan usia 55 tahun di antar oleh keluarganya


di ruang UGD dengan kondisi penurunan kesadaran dialami
sejak 15 menit yang lalu, keluarga mengatakan pasien
mempunyai riwayat stroke. Hasil anamnesa terdapat suara AINAYYA RESTI O
napas snoring dan gelisah. Pemeriksaan TD 150/100 mmHg,
Nadi 120 x/menit, pernapasan 28x/menit, suhu : 38 0 C.

28. Perempuan usia 22 tahun diantar ke UGD oleh keluarganya


dengan kondisi mengalami penurunan kesadaran akibat
kecelakaan lalu lintas 40 menit yang lalu. Tampak cidera
pada kepala, terdengar bunyi gurgling, perdarahan pada ALDIYAH FITRIYANI
telapak tangan. TD 110/60 mmHg, nadi 100 x/menit, suhu :
36,40 C, pernapasan 14 x/menit.

29. Perempuan usia 40 tahun diantar masuk ke UGD dengan


kondisi luka bakar. Pada saat dilakukan anamnesa di
dapatkan luka bakar 40 %, derajat II, Tekanan darah 100/60
ANDRI HIRAYANSYAH
mmHg, pernapasan 24 x/menit, nadi 110 x/menit, suhu :
38,2 0 C, pasien dilakukan resusitasi cairan.

30. Perempuan usia 50 tahun masuk ke UGD dengan keluhan


nyeri kepala dan pusing hebat, ketika dilakukan anamnesa
pasien mempunyai riwayat DM dan sedang menjalani terapi
insulin, pasien tampak kebingunan, diaferosesi. Tanda tanda ARIANI FITRIANA NISA
vital tekanan darah : 100/70 mmHg, nadi 120 x/menit,
pernapasan 24 x/menit, suhu 360 C, GDS : 40 mg/dl.

31. Seorang laki-laki usia 41 tahun masuk ke UGD dengan ASNA ALFIA NINGRUM
keluhan mengalami luka bakar, pasien tampak meringis
kesakitan, gelisah, skala nyeri 5, luka bakar di daerah perut
dad dada, derajat luka bakar II, tanda tanda vital TD 100/60
mmHg, suhu : 38,60 C, nadi 102 x/menit, pernapasan 28
x/menit.

32. Seorang perempuan umur 60 tahun dating ke UGD dengan


keluhan sesak napas, batuk produktif disertai darah merah
muda, klien mengeluh sering merasa berdebar-debar, tidak
bisa tidur dan mengalami oliguria, hasil pemeriksaan fisik
AULIA NISA
tidak mengalami pitting edema, TD 180/110 mmHg, nadi 120
x.menit, pernapasan 30 x.menit, BJ I meningkat, BJ II normal
dan irama gallop positif.

33. Seorang laki-laki berumur 45 tahun datang ke IGD dengan


riwayat 3 hari mual dan muntah. Klien mengalami
hipoventilasi dan memiliki laju pernapasan 10 x/menit.
Monitor Elektrokardiogram (EKG) menunjukkan takikardia,
AYU DINA RIZKI
dengan detak jantung 120 x/menit, klien tampak lemah,
akral dingin. Tanda tanda vital tekanan darah 90/50 mmHg,
nadi : 66 x/menit, respirasi 16 x/menit, suhu : 36,2 0 C,

34. Nn. R (20 tahun) datang ke IGD dengan diantar oleh warga,
menurut keterangan dia post kecelakaan lalu lintas. Saat
dilakukan pengkajian didapatkan klien tidak bernapas, nadi
radialis tak teraba, nadi karotis tak teraba, akral teraba AYU PUSPITASARI
dingin, tidak ada tanda-tanda fraktur pada daerah
ekstremitas, namun pada leher tampak jejas dengan jelas,
kemungkinan klien mengalami fraktur servikal.
35. Seorang wanita usia 29 th dg riwayat penyakit Addison
selama 9 th , Rutin minum dexamethason ( decadron ) dan
fludrocortison ( florinef ). Hari ini tak masuk kerja karena
mual, muntah, diare, demam & keringat dingin. Karena mual
& muntah dia tidak minum obat. Saat suaminya pulang kerja
klien sudah tidak sadar. Tekanan darah 90/40 mmHg, nadi :
60 x/menit, respirasi 16 x/menit, suhu : 36,2 0 C.
PEMBAGIAN KASUS ICU

Pembimbing : Arifin Dwi Atmaja, S.Kep., Ns., M.Kep. (klpk 1)

No. Kasus Nama Mahasiswa


1. Tn. S mengeluh sesak napas 1 minggu sebelum masuk rumah
sakit, sesak dirasakan terutama saat beraktifitas dan
berkurang dengan istirahat, sering terbangun karena sesak,
oedema pada kedua tungkai kaki, BAK berkurang 100-200
cc/hari. TD : 180/100 mmHg, N : 90 x/menit, RR : 22
X/menit, konjungtiva anemis, hasil rontgen jantung : CTR >
50%, kardiomegali dengan elongasi dan kalsifikasi aorta, AYUNDA ISNUFUSIAH
albumin : 3,3 gr/dl, ureum darah : 150 mg/dl, kreatinin darah
: 10,1 mg/dl, pitting edema +3, pasien menjalani HD rutin
sejak 6 bulan yang lalu, 2x seminggu, tiap senin-kamis,
pasien mempunyai riwayat hipertensi tidak terkontrol
selama 10 tahun.

2. Tn. A (45 tahun) dirawat di ICU hari ke lima dengan diagnosa


medis : Regurgitasi Mitral. Dari pengkajian didapatkan data :
TD : 130/80 mmHg, N : 76 x/menit, S : 37 0 C, RR : 20 x/menit.
Dari observasi tampak vena jugularis klien meningkat,
terlihat edema pada ekstremitas, asites, sianosis, dan
terdapat nyeri tekan pada daerah hepar, setelah di palpasi di AINAYYA RESTI O
abdomen bagian kanan terdapat pembesaran hati
(hepatomegali). Klien dan keluarga mengatakan tidak tahu
penyakit yang diderita klien, meskipun kejadian seperti ini
sudah berlangsung lama.

3. Sdr. J (25 tahun) di rawat di ICU dengan diagnosa medis :


CKB post KLL hari kedua. Dari pengkajian didapatkan data :
tanda-tanda vital mengalami penurunan yaitu TD : 90/25
mmHg, RR : 10 x/menit, S : 35,5 0 C, N : 68 x/menit, Saturasi :
75%, GCS : 8. Klien terpasang O 2 5 lt/menit, post apneu, Ph :
7,2, PaCO2 meningkat, HCO3 menurun, klien mengalami ALDIYAH FITRIYANI
asidosis respiratorik tak terkompensasi, Kondisi klien
menurun dari pertama kali dirawat di ICU dan akan
dilakukan pemasangan ventilator. Tampak keluarga pasien
menunggu di luar ruangan dengan cemas.

4. Sdr. J (25 tahun) di rawat di ICU dengan diagnosa medis : ANDRI HIRAYANSYAH
Stroke hemoragik. Dari pengkajian didapatkan data : tanda-
tanda vital mengalami penurunan yaitu TD : 85/30 mmHg,
RR : 10 x/menit, S : 35,5 0 C, N : 68 x/menit, Saturasi : 75%,
GCS : 7. Klien terpasang O2 5 lt/menit, post apneu, Ph : 7,2,
PaCO2 meningkat, HCO3 menurun, klien mengalami asidosis
respiratorik tak terkompensasi, Kondisi klien menurun dari
pertama kali dirawat di ICU dan akan dilakukan pemasangan
ventilator.

5. Ny. K (45 tahun) dirawat diruang ICU dari pengkajian


didapatkan data : TD : 90/50 mmHg, RR : 36 x/menit, S : 36 0
C, N : 56 x/menit, klien mengatakan sesak napasnya belum
hilang, cemas, dan gelisah, akral teraba dingin. inspeksi :
simetris, tampak ada penggunaan otot bantu pernapasan
dan pernapasan cuping hidung, perkusi : sonor, palpasi :
fokal fremitus kanan kiri sama, auskultasi : vesikuler, CRT 4 ARIANI FITRIANA NISA
detik, terdapat sianosis pada jaringan perifer, klien merasa
takut dengan apa yang dirasakan sekarang karena tidak tahu
apa yang terjadi, Klien mempunyai riwayat aritmia dan
pernah dirawat di rumah sakit 2 tahun lalu.

6. Tn. A (45 tahun) dirawat di ICU dengan diagnosa medis :


CKB. Dari hasil pengkajian didapatkan data sebagai berikut :
klien tampak gelisah, mengerang kesakitan, GCS : 6,
kesadaran : soporocoma, saturasi O 2 menurun dari 85%
menjadi 75%, Klien terpasang O 2 5 lt/menit, terpasang ETT, ASNA ALFIA NINGRUM
Tanda-tanda vital : TD : 170/90 mmHg, RR : 30 x/menit, N :
88 x/menit, S : 390 C, perlu dilakukan tindakan AGD
secepatnya untuk mengetahui status O2 .

7. Tn. M mengalami penurunan kesadaran 2 hari setelah


menjalani operasi sitostomy, terpasang sitostomy produksi
pekat (pus), NGT dialirkan, produksi hijau 200 cc, ADL total
care, dilakukan spoeling 2-3 jam sekali, produksi kuning
kehijauan, TD : 90/50 mmHg, Nadi : 70 x/menit, RR 12 AULIA NISA
x/menit, napas ceyne stoke, ureum darah : 88 mg/dl,
kreatinin darah : 0,9 mg/dl.

8. Ny. I mengeluh sesak napas sejak 2 bulan yang lalu terutama AYU DINA RIZKI
saat tidur terlentang dan saat beraktifitas. Pasien tidur
dengan posisi ortopnoe dan sering terbangun pada malam
hari, BAK menurun drastis 300 cc/hari, oedem (+) napsu
makan menurun, pasien menderita penyakit DM sejak 5
tahun yang lalu dan terkontrol dengan minum glibenklamid
1x1 tablet dan hipertensi 7 tahun yang lalu terkontrol
dengan minum captopril 1x1 tablet TD : 110/70 mmHg, N :
78 x/menit, RR : 20 x/menit, S : 36,4 0 C.
9. Tn. H post kecelakaan, mengeluh nyeri perut terutama di
sebelah kiri, skala nyeri 6, nyeri dirasakan terus menerus,
nyeri seperti di pukul-pukul dan seperti terbakar. 1 hari
sebelum masuk rumah sakit pasien pingsan, mual dan
muntah, laborat : SGOT : 629 u/l, SGPT : 343 u/l, hemoglobin AYU PUSPITASARI
: 9,5 g/dl, hematokrit : 31%, leukosit : 16,5 rb/ul, trombosit
378 rb/ul, eritrosit : 3,64 jt/ul, albumin : 2,40 g/dl, ureum
darah : 116 mg/dl, kreatinin darah : 1,5 mg/dl.

10. Pasien tampak sakit berat, GCS : 15, luka post op (+), rembes
(-), drain (+), NGT (+), produksi (+), warna hitam. Produksi DC
warna kuning teh, ADL total care, Tn. M mengeluh nyeri,
skala 6, respirasi spontan, pasien post nefrektomy pada
ginjal kiri karena melekat erat pada tumor. Laborat : ureum AJI PRASETYO
darah : 47 mg/dl, kreatinin darah : 0,9 mg/dl, Hemoglobin :
11,8 g/dl, Hematokrit : 35%, leukosit : 17,8 rb/ul, trombosit :
165 rb/ul, eritrosit : 4,12 jt/ul, albumin : 3,90 gr/dl, gula
darah sewaktu 148 mg/dl.

11. Pasien post operasi penektomy dan sistektomy, mengeluh


nyeri pada luka laparatomy, luka tampak basah, pus (+),
darah (+), ileal conduit (+), TD : 110/70 mmHg, N : 76
x/menit, RR : 16 x/menit, S : 36,2 0 C, hasil histopatologi :
karsinoma sel transisional grade 3 buli dan uretra, laborat :
9,9 gr/dl, hematokrit : 30%, leukosit : 13,3 rb/ul, trombosit :
315 rb/ul, eritrosit : 3,50 jt/ul, albumin : 3,00 gr/dl, tampak AMINUDIN ZUHDI
operasi penektomy dan ileal conduit dengan produksi
minimal, warna kuning keruh, kondisi luka terdapat pus dan
basah disekitar luka, terdapaat rembesan urin serta jahitan
lepas dengan sendirinya karena jaringan yang rusak.

12. Ny. S (45 tahun) dirawat di ruang ICU dengan diagnosa


medis : combustio derajat 2, luas luka bakar 50 % mengenai
seluruh lengan kanan dan kiri serta di bagian dada depan,
klien tampak kesakitan menahan nyeri, skala 6, kulit tampak
melepuh disertai bullae, klien sudah 2 hari dirawat di rumah
sakit, badan teraba hangat, dari pengkajian jam 07.00 WIB ANNISA YUNI L
tanda vital didapatkan data : tekanan darah : 120/80 mmHg,
respirasi : 24 x/menit, nadi : 80 x/menit, suhu : 39,5 0 C, klien
mendapatkan terapi ganti balut tiap pagi dan sore hari.

13. Tn. T (35 tahun) dirawat di ruang ICU dengan keluhan sesak ARFAN IKMALUDIN
napas dan nyeri dada sebelah kiri menjalar ke lengan kiri dan
rahang. Dari pengkajian didapatkan data : TD : 150/80
mmHg, RR : 32 x/menit, S : 360 C, N : 90 x/menit. Akral teraba
dingin, tampak kesakitan, gelisah, dan cemas, inspeksi :
simetris, tampak ada penggunaan otot bantu pernapasan
dan pernapasan cuping hidung, perkusi : sonor, palpasi :
fokal fremitus kanan kiri sama, auskultasi : vesikuler.

14. Tn. Y (45 tahun) dirawat di ruang ICU dengan diagnosa medis
TB paru riwayat MDR. Saat dilakukan pengkajian didapatkan
data : klien mengatakan napas sesak, terlihat pernapasan
cuping hidung dan penggunaan otot-otot bantu pernapasan,
sekret kental dan susah dikeluarkan, terdengar bunyi napas
ronkhi di lobus sebelah kiri dan kanan, sering terbangun
malam hari, napsu makan menurun, dan badan tampak ASA PARENTINA R
kurus, Berat badan turun 5 kg semenjak sakit, makan sehari
2 kali dan hanya habis ½ porsi, klien merupakan penderita
TB paru yang putus obat, disebabkan klien tidak mengerti
pengobatan yang dijalani. Tanda-tanda vital : RR : 34
x/menit, N : 88 x/menit, S : 360 C, TD : 120/80 mmHg.

15. Tn. M (65 tahun) di rawat di ruang ICU dengan diagnosa


medis stroke non hemoragik, dari hasil pengkajian
didapatkan data sebagai berikut : klien mengalami
hemiparesis parsial bagian sinistra, klien mengeluh kaki dan
tangan susah digerakkan, aktifitas sehari-hari dibantu oleh
keluarga dan perawat, klien tampak lemah, hasil
pemeriksaan gigi kotor, napas bau, rambut dan badan kotor, ATI RIZQUNA
klien terlihat lemah, keluarga mengatakan tidak tahu
terhadap prosedur perawatan, tanda-tanda vital tekanan
darah : 140/90 mmHg, respirasi : 20 x/menit, nadi : 76
x/menit, suhu : 36,20C.

16. Sdr. K (24 tahun) dirawat di ICU dengan CKS (cidera kepala
sedang), setelah dilakukan pengkajian pada Sdr. K
didapatkan data sebagai berikut : Sdr. K mengalami
penurunan kesadaran (sopor), gelisah, mengerang kesakitan,
terpasang O2 binasal 3 liter/menit, dari auskultasi suara
napas ronkhi basah pada semua lobus, sekret mengental dan
tidak bisa dikeluarkan, kesan umum pasien tampak kotor AYU APRILYANI
dan kurang terawat, tampak keluarga pasien menunggui
dengan cemas, dan tidak tahu apa yang harus dilakukan.
Tanda-tanda vital : tekanan darah : 160/90 mmHg, nadi : 88
x/menit, respirasi : 28 x/menit, suhu : 37,8 0 C.

17. Tn. M (65 tahun) dengan diagnosa medis CKB, dari hasil AYU NURUL BAROKAH
pengkajian didapatkan data sebagai berikut : klien
mengalami kontraktur akibat bedrest lama, klien mengeluh
kaki dan tangan susah digerakkan, aktifitas sehari-hari
dibantu oleh keluarga dan perawat, hasil pemeriksaan gigi
kotor, napas bau, klien terlihat lemah, keluarga mengatakan
takut melakukan sesuatu terhadap pasien, tanda-tanda vital
tekanan darah : 140/90 mmHg, respirasi : 20 x/menit, nadi :
76 x/menit, suhu : 36,20C.

18. Seorang perempuan berusia 40 tahun dirawat diruang ICU


dengan diagnosis NHS. Dari hasil pengkajian didapatkan
pasien mengalami  hemiparese dextra, pasien tiba-tiba sesak
napas dan terdengar suara napas gurgling. palpasi akral
teraba dingin, kesadaran menurun, pasien mengalami INAYAHALFATEHA A
riwayat hipertensi sejak 5 tahun yang lalu, jarang control.
Tanda tanda vital tekanan darah 190/110 mmHg, nadi : 66
x/menit, respirasi 16 x/menit, suhu : 36,2 0 C, GDS : 40 mg/dl.

19. Klien berusia 67 tahun di rawat di ruang ICU dengan keluhan


kelemahan anggota gerak sebelah kanan, dari pengkajian
pemeriksaan fisik di dapatkan keadaaan umum klien
somnolen, E3 M6 V (aphasia). Tekanan darah 160/100 mmHg,
nadi 76 x/menit, respirasi 24 x/menit, suhu : 36,4 0 C,
pemeriksaan neurologis : meningeal sign (-), gula darah BERNIKA EUNIKA I
puasa 140 mg/dl, LDL : 170 mg/dl, trigliserida 140 mg/dl,
asam uratnya 5,2 mg/dl, pemeriksaan penunjang lain, hasil
CT-Scan : terdapat gambaran infark serebri dengan diagnose
klinis SNH dengan hemiparese kanan.

20. An. T (3 tahun) di rawat di ruang anak dengan diagnosa


medis : gastro enteritis berat hari ke tiga, dari hasil
pengkajian di dapatkan data sebagai berikut : anak tampak
lemas, tidak napsu makan, tidak mau makan, minum 1 gelas
perhari, tampak kurus, penurunan berat badan 2 Kg, anus
tampak kemerahan, BAB dan BAK sehari sampai 20x,
konsistensi feses cair dan terdapat ampas, turgor kulit DENNY ADI PRATAMA
buruk, dari pemeriksaan fisik didapatkan perut bunyi hiper
tympani, kembung, klien akan segera mendapatkan terapi
pemasangan skorstin. Tanda-tanda vital : TD : 100/60
mmHg, RR : 20 x/menit, N : 80 x/menit, S : 38 0 C.

21. Tn. A (46 tahun) di rawat di ruang penyakit dalam dengan DWI SEKAR LARASATI
diagnosa medis : Ketoasidosis metabolik. Saat dilakukan
pengkajian jam 06.00 WIB didapatkan data : TD : 90/60
mmHg, S : 36,70 C, N : 80 x/menit, RR : 16 x/menit, Tn. A
mengeluh semalam susah tidur karena seringnya BAK,
mengantuk, tampak sering menguap, tidur sehari hanya 3-4
jam, BAK sampai 15 x/hari, sering merasa haus, turgor kulit
sedang, lemas, pusing, kesadaran pasien apatis, dengan nilai
GCS pasien 12. Nilai laboratorium : Terapi : infus RL : 18
tts/menit, program injeksi insulin 12 unit 3x1 sebelum
makan, dan obat oral, unit insulin : 100 unit.

22. Tn. Y (45 tahun) dirawat di ruang isolasi dengan diagnosa


PPOK. Saat dilakukan pengkajian didapatkan data : klien
mengatakan napas sesak, terlihat pernapasan cuping hidung
dan penggunaan otot-otot bantu pernapasan, sekret kental
dan susah dikeluarkan, terdengar bunyi napas ronkhi di
lobus sebelah kiri dan kanan, sering terbangun malam hari,
napsu makan menurun, dan badan tampak kurus, Berat EVI MURTINI
badan turun 5 kg semenjak sakit, makan sehari 2 kali dan
hanya habis ½ porsi, klien merupakan penderita TB paru
yang putus obat, disebabkan klien tidak mengerti
pengobatan yang dijalani. Tanda-tanda vital : RR : 34
x/menit, N : 88 x/menit, S : 360 C, TD : 120/80 mmHg.

23. Ny. H (35 tahun) di rawat di ruang ICU dengan diagnosa


medis : kolostomy + ca rekti, dari hasil pengkajian
didapatkan data sebagai berikut : klien mengatakan napsu
makan menurun semenjak dirawat di rumah sakit, badan
tampak kurus, penurunan BB : 2 Kg, makan hanya habis 1/3
porsi, minum 4-5 gelas perhari, klien mengatakan tidak
nyaman terpasang kantong kolostomy yang sudah kotor, FANNY AMALIA AFIFA
susah tidur karena sulit untuk miring ke kanan, maupun ke
kiri, tidur hanya 3-4 jam sehari, kusut, tampak sering
menguap, dan mengantuk. Tanda-tanda vital : Tekanan
darah : 90/60 mmHg, RR : 14 x/menit, Nadi : 76 x/menit,
suhu : 360 C.

24. Ny. S (45 tahun) dirawat di ruang ICU dengan diagnosa


medis : combustio derajat 3, luas luka bakar lebih dari 50 %
mengenai seluruh kaki kanan dan kiri serta di bagian dada
depan dan punggung, klien tampak kesakitan menahan
nyeri, skala 7, kulit tampak melepuh disertai bullae, klien
sudah 2 hari dirawat di rumah sakit, badan teraba hangat,
dari pengkajian jam 07.00 WIB tanda vital didapatkan data : FARAH FATIMATUZ Z
tekanan darah : 120/80 mmHg, respirasi : 24 x/menit, nadi :
80 x/menit, suhu : 39,50 C, klien mendapatkan terapi ganti
balut tiap pagi dan sore hari. Lakukan intervensi sesuai
dengan kebutuhan pasien
25. Tn. T (35 tahun) ICU hari ke 3 dengan diagnose AMI +
kardiomegali, keluhan sesak napas dan nyeri dada sebelah
kiri menjalar ke lengan kiri dan rahang. Dari pengkajian
didapatkan data : TD : 150/80 mmHg, RR : 32 x/menit, S : 36 0
C, N : 90 x/menit. Akral teraba dingin, tampak kesakitan,
gelisah, dan cemas, inspeksi : simetris, tampak ada FERRY YADI PRATAMA
penggunaan otot bantu pernapasan dan pernapasan cuping
hidung, perkusi : sonor, palpasi : fokal fremitus kanan kiri
sama, auskultasi : vesikuler. Klien mengatakan belum pernah
sakit seperti sekarang ini.

26. Pasien tampak sakit berat, GCS : 15, luka post op (+), rembes
(-), drain (+), NGT (+), produksi (+), warna hitam. Produksi DC
warna kuning teh, ADL total care, Tn. M mengeluh nyeri,
skala 6, respirasi spontan, pasien post nefrektomy pada
ginjal kiri karena melekat erat pada tumor. Laborat : ureum
darah : 47 mg/dl, kreatinin darah : 0,9 mg/dl, Hemoglobin : HILWA DAFA ADZKIA T
11,8 g/dl, Hematokrit : 35%, leukosit : 17,8 rb/ul, trombosit :
165 rb/ul, eritrosit : 4,12 jt/ul, albumin : 3,90 gr/dl, gula
darah sewaktu 148 mg/dl.

27. Pasien post operasi penektomy dan sistektomy, mengeluh


nyeri pada luka laparatomy, luka tampak basah, pus (+),
darah (+), ileal conduit (+), TD : 110/70 mmHg, N : 76
x/menit, RR : 16 x/menit, S : 36,2 0 C, hasil histopatologi :
karsinoma sel transisional grade 3 buli dan uretra, laborat :
9,9 gr/dl, hematokrit : 30%, leukosit : 13,3 rb/ul, trombosit :
315 rb/ul, eritrosit : 3,50 jt/ul, albumin : 3,00 gr/dl, tampak CHANDRA WIKA S
operasi penektomy dan ileal conduit dengan produksi
minimal, warna kuning keruh, kondisi luka terdapat pus dan
basah disekitar luka, terdapaat rembesan urin serta jahitan
lepas dengan sendirinya karena jaringan yang rusak.

28. Tn. H post kecelakaan, di rawat di ICU mengeluh nyeri perut


terutama di sebelah kiri, skala nyeri 6, nyeri dirasakan terus
menerus, nyeri seperti di pukul-pukul dan seperti terbakar. 1
hari sebelum masuk rumah sakit pasien pingsan, mual dan
muntah, laborat : SGOT : 629 u/l, SGPT : 343 u/l, hemoglobin DELA ANGGITA RATNA
: 9,5 g/dl, hematokrit : 31%, leukosit : 16,5 rb/ul, trombosit
378 rb/ul, eritrosit : 3,64 jt/ul, albumin : 2,40 g/dl, ureum
darah : 116 mg/dl, kreatinin darah : 1,5 mg/dl.

29. Tn. J (65 tahun) klien di rawat di ruang Dahlia dengan DEWI TITANIA EKA H
diagnosa medis PPOK. Data pada saat pengkajian : Sesak
nafas pada waktu berbaring, duduk, berdiri maupun
berjalan. Sebelumnya batuk berdahak (+), warna putih
kekuningan. Nafas pendek (RR 36 x/mnt), khususnya pada
saat kerja, cuaca atau episode serangan asthma, rasa dada
tertekan/ketidakmampuan untuk bernafas. Batuk menetap
dengan produksi sputum setiap hari selama 3 bulan
berturut-turut selama 3 tahun sedikitnya 2 tahun. Sputum
putih kekuningan dengan jumlah banyak. Pengguanaan otot
bantu pernafasan, Dada barell chest, gerakan diafragma
minimal. Bunyi nafas, Ronki, wheezing, redup. Perkusi
hypersonor pada area paru. Sianosis bibir dan dasar kuku,
jari tabuh.

30. Seseorang laki-laki berusia 45 tahun di rawat di ruang


penyakit dalam dengan diagnosa medis post CKB, dari hasil
pengkajian didapatkan data sebagai berikut : E 4 M5 VAfasia.
Klien susah di ajak komunikasi, disorientasi waktu, tempat
dan orang, bicara merancu, klien mengalami kontraktur
akibat bedrest lama, klien mengeluh kaki dan tangan kiri
susah digerakkan, aktifitas sehari-hari dibantu oleh keluarga
dan perawat, klien hanya berbaring di tempat tidur, ELOK FALASIFAH
Terpasang NGT, klien terlihat lemah, keluarga mengatakan
takut melakukan sesuatu terhadap pasien, keluarga jarang
memandikan, dan tidak pernah menggosok gigi klien. tanda-
tanda vital tekanan darah : 140/90 mmHg, respirasi : 20
x/menit, nadi : 76 x/menit, suhu : 36,2 0C.

31. Seseorang laki-laki berumur 35 tahun dengan keluhan sesak


napas dan nyeri dada sebelah kiri, menjalar ke leher dan
lengan bawah, rasa seperti terbakar, skala 7, klien
mempunyai riwayat penyakit hipertensi kronis, hasil dari
pemeriksaan fisik didapatkan bunyi jantung murmur, dan
terdapat kardiomegali (CTR > 50). Klien mengaku sering FAIZAL HAMDANI
menderita nyeri dada sejak 3 bulan terakhir, namun kali ini
nyeri dirasakan cukup hebat. Dari pengkajian vital sign
didapatkan data : TD : 150/80 mmHg, RR : 32 x/menit, S : 36 0
C, N : 90 x/menit. Akral teraba dingin, gelisah, dan cemas.

32. Seorang perempuan usia 47 tahun di ruang ICU menderita FATIHATUN RAHMAH
penyakit DM sejak 8 tahun yang lalu, terkontrol dengan
glibenclamid 1x1 tablet, nyeri pada ulu hati, sesak napas,
suara napas ronkhi, mual, muntah, GDS : 332 gr/dl, terdapat
acites, hasil analisa gas darah : CO 2 : 21,6, PO2 : 137,3, HCO3 :
11,9, pH : 7,35. Klien terdapat luka ganggren pada kaki kiri,
bagian tarsal, llebar luka 3-4 cm dengan warna kehitaman,
tampak terdapat nekrotik jaringan, rencana klien akan
dilakukan debridement.

33. Seseorang laki-laki umur 42 tahun dirawat di ruang ICU.


Pasien mengatakan napas sesak, terlihat pernapasan cuping
hidung, penggunaan otot-otot bantu pernapasan, sekret
kental dan susah dikeluarkan, terdengar bunyi napas ronkhi
di lobus sebelah kiri dan kanan, pasien merupakan penderita GHULAM WAHYU H
TB paru yang putus obat. Tampak klien dengan posisi duduk
orthopneu, dengan pemberian oksigen 3 liter/menit.
Respirasi Rate : 36 x/menit, Nadi : 88 x/menit, Suhu : 36 0 C,
Tekanan Darah : 120/80 mmHg.

34. Seorang laki-laki usia 20 tahun dirawat di ruang ICU karena


kecelakaan lalu lintas tampak luka dilengan sebelah kiri,
dahi, saat direspon mata membuka dengan perintah, respon
verbal kata-kata yang disampaikan tidak tepat, respon
motorik menarik tangan ketika dirangsang nyeri hasil IDA MAULIDATUS S
pengkajian didapatkan TD : 120/80 mmHg, S : 37 0 C, R : 20
X/M, HR : 80 X/M, GCS : 9, tampak klien di tunggui oleh
orang tuannya yang selalu menanyakan kondisi anaknya
kepada perawat atau dokter yang memeriksanya.

Anda mungkin juga menyukai