12. Tn.C 34 tahun masuk UGD dengan penurunan kesadaran. DWI SEKAR LARASATI
Pada pemeriksaan fisik terlihat keadaan pasien TD 80/60
mmHg, Nadi : 60x/menit, RR 26 x/menit dan pada
ekstremitas terlihat sianosis. Pasien beberapa jam sebelum
di bawa ke UGD mengeluh dadanya sakit, seperti tertindih
beban berat, nyeri dirasakan semakin menjalar ke bahu,
rahang dan punggung bagian belakang, dilakukan
perekaman EKG terdapat gelombang ST elevasi.
14. Tn. A (35 tahun) datang ke UGD dengan post KLL, dari hasil
pengkajian klien mengalami luka robek di daerah cruris,
terkena pecahan kaca, tidak ada tanda-tanda fraktur,
sepanjang 10 cm dengan kedalaman 3 cm, klien tampak
FANNY AMALIA AFIFA
kesakitan, akral teraba dingin, skala nyeri 7, nyeri seperti
disayat, perdarahan pada luka, klien tampak cemas,
berkeringat, tanda-tanda vital, TD : 130/80 mmHg, RR : 24
x/menit, N : 88 x/menit, S : 36,30 C.
15. Tn.B usia 30 tahun datang di UGD dengan luka gigitan ular.
KU lemah, keringat dingin, hipersalivasi, muntah, tekanan
darah 90/60 mmHg, Nadi 100 x/menit, bekas luka halus dan
FARAH FATIMATUZ Z
bentuk melengkung, sekitar luka melepuh, udema, nyeri,
luka tampak kehitaman. 90/50 mmHg, nadi : 66 x/menit,
respirasi 16 x/menit, suhu : 36,6 0 C,
16. Ny. umur 30 tahun dengan hipoglikemi, di rawat di UGD
dalam kondisi penurunan kesadaran. Klien membuka mata
dengan cubitan di kelopak mata, dan mampu menepis
cubitan tersebut dengan tangan kanannya dan saat diajak
FERRY YADI PRATAMA
bicara hanya erangan kesakitan yang keluar dari mulut klien.
Tekanan darah 90/40 mmHg, nadi : 60 x/menit, respirasi 16
x/menit, suhu : 36,20 C,
25. Seorang pasien laki-laki 50 tahun korban kecelakaan lalu AYU NURUL BAROKAH
lintas di antar ke unit gawat darurat dalam kondisi tidak
sadar. Dari hasil pemeriksaan fisik diperoleh data : terdapat
luka terbuka di dahi dan wajah disertai keluarnya darah dari
hidung dan telinga, tampak memar pada bagian abdomen,
distensi abdomen (+), fraktur terbuka ½ cruris dextra, akral
dingin, TD : 90/50 mmHg, pernapasan 25 x/menit, nadi 120
x/menit.
31. Seorang laki-laki usia 41 tahun masuk ke UGD dengan ASNA ALFIA NINGRUM
keluhan mengalami luka bakar, pasien tampak meringis
kesakitan, gelisah, skala nyeri 5, luka bakar di daerah perut
dad dada, derajat luka bakar II, tanda tanda vital TD 100/60
mmHg, suhu : 38,60 C, nadi 102 x/menit, pernapasan 28
x/menit.
34. Nn. R (20 tahun) datang ke IGD dengan diantar oleh warga,
menurut keterangan dia post kecelakaan lalu lintas. Saat
dilakukan pengkajian didapatkan klien tidak bernapas, nadi
radialis tak teraba, nadi karotis tak teraba, akral teraba AYU PUSPITASARI
dingin, tidak ada tanda-tanda fraktur pada daerah
ekstremitas, namun pada leher tampak jejas dengan jelas,
kemungkinan klien mengalami fraktur servikal.
35. Seorang wanita usia 29 th dg riwayat penyakit Addison
selama 9 th , Rutin minum dexamethason ( decadron ) dan
fludrocortison ( florinef ). Hari ini tak masuk kerja karena
mual, muntah, diare, demam & keringat dingin. Karena mual
& muntah dia tidak minum obat. Saat suaminya pulang kerja
klien sudah tidak sadar. Tekanan darah 90/40 mmHg, nadi :
60 x/menit, respirasi 16 x/menit, suhu : 36,2 0 C.
PEMBAGIAN KASUS ICU
4. Sdr. J (25 tahun) di rawat di ICU dengan diagnosa medis : ANDRI HIRAYANSYAH
Stroke hemoragik. Dari pengkajian didapatkan data : tanda-
tanda vital mengalami penurunan yaitu TD : 85/30 mmHg,
RR : 10 x/menit, S : 35,5 0 C, N : 68 x/menit, Saturasi : 75%,
GCS : 7. Klien terpasang O2 5 lt/menit, post apneu, Ph : 7,2,
PaCO2 meningkat, HCO3 menurun, klien mengalami asidosis
respiratorik tak terkompensasi, Kondisi klien menurun dari
pertama kali dirawat di ICU dan akan dilakukan pemasangan
ventilator.
8. Ny. I mengeluh sesak napas sejak 2 bulan yang lalu terutama AYU DINA RIZKI
saat tidur terlentang dan saat beraktifitas. Pasien tidur
dengan posisi ortopnoe dan sering terbangun pada malam
hari, BAK menurun drastis 300 cc/hari, oedem (+) napsu
makan menurun, pasien menderita penyakit DM sejak 5
tahun yang lalu dan terkontrol dengan minum glibenklamid
1x1 tablet dan hipertensi 7 tahun yang lalu terkontrol
dengan minum captopril 1x1 tablet TD : 110/70 mmHg, N :
78 x/menit, RR : 20 x/menit, S : 36,4 0 C.
9. Tn. H post kecelakaan, mengeluh nyeri perut terutama di
sebelah kiri, skala nyeri 6, nyeri dirasakan terus menerus,
nyeri seperti di pukul-pukul dan seperti terbakar. 1 hari
sebelum masuk rumah sakit pasien pingsan, mual dan
muntah, laborat : SGOT : 629 u/l, SGPT : 343 u/l, hemoglobin AYU PUSPITASARI
: 9,5 g/dl, hematokrit : 31%, leukosit : 16,5 rb/ul, trombosit
378 rb/ul, eritrosit : 3,64 jt/ul, albumin : 2,40 g/dl, ureum
darah : 116 mg/dl, kreatinin darah : 1,5 mg/dl.
10. Pasien tampak sakit berat, GCS : 15, luka post op (+), rembes
(-), drain (+), NGT (+), produksi (+), warna hitam. Produksi DC
warna kuning teh, ADL total care, Tn. M mengeluh nyeri,
skala 6, respirasi spontan, pasien post nefrektomy pada
ginjal kiri karena melekat erat pada tumor. Laborat : ureum AJI PRASETYO
darah : 47 mg/dl, kreatinin darah : 0,9 mg/dl, Hemoglobin :
11,8 g/dl, Hematokrit : 35%, leukosit : 17,8 rb/ul, trombosit :
165 rb/ul, eritrosit : 4,12 jt/ul, albumin : 3,90 gr/dl, gula
darah sewaktu 148 mg/dl.
13. Tn. T (35 tahun) dirawat di ruang ICU dengan keluhan sesak ARFAN IKMALUDIN
napas dan nyeri dada sebelah kiri menjalar ke lengan kiri dan
rahang. Dari pengkajian didapatkan data : TD : 150/80
mmHg, RR : 32 x/menit, S : 360 C, N : 90 x/menit. Akral teraba
dingin, tampak kesakitan, gelisah, dan cemas, inspeksi :
simetris, tampak ada penggunaan otot bantu pernapasan
dan pernapasan cuping hidung, perkusi : sonor, palpasi :
fokal fremitus kanan kiri sama, auskultasi : vesikuler.
14. Tn. Y (45 tahun) dirawat di ruang ICU dengan diagnosa medis
TB paru riwayat MDR. Saat dilakukan pengkajian didapatkan
data : klien mengatakan napas sesak, terlihat pernapasan
cuping hidung dan penggunaan otot-otot bantu pernapasan,
sekret kental dan susah dikeluarkan, terdengar bunyi napas
ronkhi di lobus sebelah kiri dan kanan, sering terbangun
malam hari, napsu makan menurun, dan badan tampak ASA PARENTINA R
kurus, Berat badan turun 5 kg semenjak sakit, makan sehari
2 kali dan hanya habis ½ porsi, klien merupakan penderita
TB paru yang putus obat, disebabkan klien tidak mengerti
pengobatan yang dijalani. Tanda-tanda vital : RR : 34
x/menit, N : 88 x/menit, S : 360 C, TD : 120/80 mmHg.
16. Sdr. K (24 tahun) dirawat di ICU dengan CKS (cidera kepala
sedang), setelah dilakukan pengkajian pada Sdr. K
didapatkan data sebagai berikut : Sdr. K mengalami
penurunan kesadaran (sopor), gelisah, mengerang kesakitan,
terpasang O2 binasal 3 liter/menit, dari auskultasi suara
napas ronkhi basah pada semua lobus, sekret mengental dan
tidak bisa dikeluarkan, kesan umum pasien tampak kotor AYU APRILYANI
dan kurang terawat, tampak keluarga pasien menunggui
dengan cemas, dan tidak tahu apa yang harus dilakukan.
Tanda-tanda vital : tekanan darah : 160/90 mmHg, nadi : 88
x/menit, respirasi : 28 x/menit, suhu : 37,8 0 C.
17. Tn. M (65 tahun) dengan diagnosa medis CKB, dari hasil AYU NURUL BAROKAH
pengkajian didapatkan data sebagai berikut : klien
mengalami kontraktur akibat bedrest lama, klien mengeluh
kaki dan tangan susah digerakkan, aktifitas sehari-hari
dibantu oleh keluarga dan perawat, hasil pemeriksaan gigi
kotor, napas bau, klien terlihat lemah, keluarga mengatakan
takut melakukan sesuatu terhadap pasien, tanda-tanda vital
tekanan darah : 140/90 mmHg, respirasi : 20 x/menit, nadi :
76 x/menit, suhu : 36,20C.
21. Tn. A (46 tahun) di rawat di ruang penyakit dalam dengan DWI SEKAR LARASATI
diagnosa medis : Ketoasidosis metabolik. Saat dilakukan
pengkajian jam 06.00 WIB didapatkan data : TD : 90/60
mmHg, S : 36,70 C, N : 80 x/menit, RR : 16 x/menit, Tn. A
mengeluh semalam susah tidur karena seringnya BAK,
mengantuk, tampak sering menguap, tidur sehari hanya 3-4
jam, BAK sampai 15 x/hari, sering merasa haus, turgor kulit
sedang, lemas, pusing, kesadaran pasien apatis, dengan nilai
GCS pasien 12. Nilai laboratorium : Terapi : infus RL : 18
tts/menit, program injeksi insulin 12 unit 3x1 sebelum
makan, dan obat oral, unit insulin : 100 unit.
26. Pasien tampak sakit berat, GCS : 15, luka post op (+), rembes
(-), drain (+), NGT (+), produksi (+), warna hitam. Produksi DC
warna kuning teh, ADL total care, Tn. M mengeluh nyeri,
skala 6, respirasi spontan, pasien post nefrektomy pada
ginjal kiri karena melekat erat pada tumor. Laborat : ureum
darah : 47 mg/dl, kreatinin darah : 0,9 mg/dl, Hemoglobin : HILWA DAFA ADZKIA T
11,8 g/dl, Hematokrit : 35%, leukosit : 17,8 rb/ul, trombosit :
165 rb/ul, eritrosit : 4,12 jt/ul, albumin : 3,90 gr/dl, gula
darah sewaktu 148 mg/dl.
29. Tn. J (65 tahun) klien di rawat di ruang Dahlia dengan DEWI TITANIA EKA H
diagnosa medis PPOK. Data pada saat pengkajian : Sesak
nafas pada waktu berbaring, duduk, berdiri maupun
berjalan. Sebelumnya batuk berdahak (+), warna putih
kekuningan. Nafas pendek (RR 36 x/mnt), khususnya pada
saat kerja, cuaca atau episode serangan asthma, rasa dada
tertekan/ketidakmampuan untuk bernafas. Batuk menetap
dengan produksi sputum setiap hari selama 3 bulan
berturut-turut selama 3 tahun sedikitnya 2 tahun. Sputum
putih kekuningan dengan jumlah banyak. Pengguanaan otot
bantu pernafasan, Dada barell chest, gerakan diafragma
minimal. Bunyi nafas, Ronki, wheezing, redup. Perkusi
hypersonor pada area paru. Sianosis bibir dan dasar kuku,
jari tabuh.
32. Seorang perempuan usia 47 tahun di ruang ICU menderita FATIHATUN RAHMAH
penyakit DM sejak 8 tahun yang lalu, terkontrol dengan
glibenclamid 1x1 tablet, nyeri pada ulu hati, sesak napas,
suara napas ronkhi, mual, muntah, GDS : 332 gr/dl, terdapat
acites, hasil analisa gas darah : CO 2 : 21,6, PO2 : 137,3, HCO3 :
11,9, pH : 7,35. Klien terdapat luka ganggren pada kaki kiri,
bagian tarsal, llebar luka 3-4 cm dengan warna kehitaman,
tampak terdapat nekrotik jaringan, rencana klien akan
dilakukan debridement.