Anda di halaman 1dari 3

Nama : Kartika Milaningrum

Kelas : 5A
NIM : 1130018100

RESUME CIRI PAKAIAN PERAWAT YANG ISLAMI


Pakaian atau albisah adalah bentuk jamak dari libas yaitu apa yang dikenakan
oleh manusia untuk menutup anggota tuuhnya, keseluruhan atau sebagiannya,
untuk melindungi dirinya dari panas atau bahaya, seperti gamis, pakaian dan
selendang dan inti dari berpakaian adalah menutupi. Menurut bahasa, dalam
bahasa Arab pakaian disebut dengan kata “Libaasun-tsiyaabun”dan dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia, pakaian diartikan sebagai“ barang apa yang biasa dipakai
oleh seorang baik berupa jaket, celana,sarung, selendang, kerudung baju, jubah,
serban dan lain sebagainya”.

Bentuk akhlak berpakaian dalam pandangan Islam, pakaian terbagi menjadi


duabentuk:
1. Pakaian untuk menutupi aurat
2. Pakaian merupakan perhiasan

Aurat Laki-Laki dan Perempuan dalam islam


Menurut pandangan islam aurat adalah sesuatu yang haram ditampakkan, aurat
bisa memancing nafsu birahi.
Batas aurat perempuan
1. Aurat perempuan berhadapan dengan Allah
Aurat perempuan ketika berhadapan dengan Allah (dalam sholat) yaitu
seluruh tubuhnya harus ditutup kecuali muka dan telapak tangan.
Karena menutup aurat merupakan syarat bagi keabsahan shalat
2. Aurat perempuan berhadapan dengan Mahram
Dalam hal ini ulama berbeda pendapat :
a) Ulama Syafi’iyah berpendapat bahwa aurat perempuan ketika
berhadapan dengan mahram nya antara pusat dan lutut, sama
dengan aurat laki-laki atau aurat perempuan berhadapan
dengan perempuan.
b) al-Malikiah dan al-Hanabila berpendapat bahwa aurat
perempuan ketika berhadapan dengan mahramnya yang laki-
laki adalah seluruh badannya, kecuali muka, leher, dan kedua
kaki nya
3.Aurat perempuan berhadapan dengan bukan Mahram
Ulama telah bersepakat bahwa menutup seluruh tubuh perempuan
adalah wajib , tidak halal dibuka apabila berhadapan dengan laki-laki
asing (ajnabi).
4. Aurat Perempuan Berhadapan dengan Perempuan Muslimah dan Non
Muslimah.
- Adapun aurat perempuan terhadap sesama perempuan adalah sama
dengan antara laki-laki terhadap sesama laki-laki, dan sama dengan
aurat perempuan terhadap muhrim lainnya, yakni dari lutut sampai
pusat. Jadi telinga, leher, rambut, dada, tangan dan betis bukan
merupakan aurat dihaapan mereka

Batas aurat laki-laki


Jauh berbeda batasan aurat laki-laki dan wanita. Batasan aurat laki-
laki adalah dari pusar perut hingga sampai lutut kaki. Atau dibalik,
yaitu dari lutut kaki hingga sampai pada pusar perut. Batasan ini adalah
batas minimal dalam aturan agama Islam.

Hukum Berpakaian
Pakaian itu memiliki hukum taklif terdiri dari lima bagian:
1. Pakaian yang wajib yaitu yag berfungsi menutup aurat,menjaga
diri dari panas serta bahaya yang lain.
2. Pakaian yang disukai
3. Diharamkan
4. Dibenci (makruh)
5. Diperbolehkan (mubah)
Ciri pakaian perawat yang islami baik laki-laki maupun perempuan
Berikut adalah ciri ciri pakaian untuk perawat yang islami laki-laki maupun
perempuan :
1. Menutup aurat dan menutupi seluruh tubuh selain yang dikecualikan
Syariat.
2. Tidak tembus pandang dan tidak ketat
3. Tidak menumbuh sifatriya
4. Wanita tidak menyerupai laki-laki dan laki-laki tidak menyerupai
perempuan
5. Menutup tubuh bagian atas dengan tudung kepala
6. Memilih warna sesuai.
7. Dahulukan sebelah kanan.
8. Berdo’a.
9. Laki-laki dilarang memakai emas dan sutera.
10. Tidak menyerupai pakaian khasorang kafir atau orang fasik.

Aplikasi pakaian perawat secara Islami


Pakaian merupakan salah satu nikmat terbesar yang di anugerahkan kepada
para hamba, diantara sekian banyak nikmat Allah Shuhanahu wa ta’alla yang
ada. Yang berfungsi sebagai alat untuk menutup aurat, menahan tubuh dari
panas dan dingin serta penangkal kerusakan lainnya. Berikut adalah kaidah
umum tentang cara berpakaian yang sesuai dengan ajaran Islam yang mulia :

1. Pakaian harus menutup aurat, longgar tidak membentuk lekuk tubuh


dan tebal tidak memperlihatkan apa yang ada dibaliknya.Allah Ta‘ala
berfirman dalam al-Qur‘an surat Al-A‘raf ayat 26:
2. “Wahai anak cucu Adam!Sesungguhnya Kami telah menyediakan
pakaian untuk menutup aurat.”
3. Pakaian laki-laki tidak boleh menyerupai pakaian perempuan atau
sebaliknya.
4. Pakaian tidak merupakan pakaian syuhroh (untuk ketenaran).

Anda mungkin juga menyukai