Anda di halaman 1dari 4

PERAWATAN LUKA POST OPERASI

No. Dokumen: No. Revisi: Halaman:


768/SPO/PPI/RS JJ/I/2017 00 1 dari 3

SPO Tanggal Terbit: Ditetapkan oleh:


11 Juli 2018 Direktur Utama

Dr. Murdjiah Dinarto MS, Sp.GK

PENGERTIAN Perwatan Luka Post Operasi adalah prosedur perawatan luka yang dilakukan
terhadap luka insisi pada kulit yang dilakukan oleh dokter bedah pada saat
tindakan operasi yang bertujuan untuk mempercepat proses penyembuhan
luka dan mencegah kontaminasi mikroorganisme yang menimbulkan
terjadinya infeksi.
TUJUAN Sebagai acuan pelaksanaan perawatan luka post operasi.
KEBIJAKAN SK Direktur Utama Rumah Sakit Jantung Jakarta Nomor
044/KBJ/MUTU/RSJJ/XII/2016 Tentang Kebijakan Pengendalian Dan
Pencegahan Infeksi.
PROSEDUR
1. Persiapan Instrumen
a. 2 pasang sarung tangan (1 pasang sarung tangan non steril dan 1
pasang sarung tangan steril)
b. Set ganti balutan steril 1-2 pouch
Terdiri dari:
 1buah pinset anatomis
 1 buah pinset sirugis
 1 buah gunting jaringan
 2 buah bak instrument besar
 Kasa steril kecil 2 – 4 pouch

c. Set alat non steril


 1 buah gunting verban
 Plester
 1 buah nierbeken (bengkok)
 Alkohol swab
 Kantong plastic kuning (infeksius)
 Pengalas

d. Cairan Normal Salin (NaCl 0.9%)/ Bethaine surfactan+


polihexadine/prontosan solution.
e. Antibiotik untuk luka (contoh: soefratulle, sesuai dengan terapi untuk
kondisi luka yang mengalami infeksi)
PERAWATAN LUKA POST OPERASI

No. Dokumen: No. Revisi: Halaman:


768/SPO/PPI/RS JJ/I/2017 00 2 dari 3

2. Asesmen pada kondisi luka:


a. Balutan pada luka operasi dapat dibuka setelah hari ketiga operasi.
b. Kaji keadaan dressing luka (apakah ada kotor, cairan yang merembes)
c. Kaji adanya tanda-tanda infeksi pada luka (kemerahan, teraba hangat
pada area sekitar luka).
d. Bila terdapat tanda-tanda infeksi pada luka segera melapor kepada
DPJP yang menangani.
e. Bila sebelum hari ke-3 operasi balutan luka terdapat rembesan atau
kotor, dapat dibuka dan diganti dengan yang baru.
f. Balutan yang Dibuka sebelum hari ke-3, kaji adanya rembesan
(hemoragic, serosa) pada area luka operasi, bila terdapat rembessan
dan luka harus segera melapor DPJP.

3. Langkah Tindakan Perawatan Luka:


a. Kontrak waktu kepada klien (tujuan, waktu dan tempat pelaksanaan)
b. Dekatkan alat-alat ke pasien.
c. Pasang sampiran
d. Lakukan hand hygine (6 langkah)
e. Pasang masker dan sarung tangan non steril
f. Atur posisi klien senyaman dan sesuai kebutuhan
g. Pasang pengalas bawah area luka
h. Letakkan nierbeken dekat dengan klien
i. Buka balutan lama (perhatikan jangan sampai menyentuh area luka)
buang balutan lama ke dalam nierbeken. Jika menggunakan plester,
lepaskan plester dengan cara melepaskan ujungnya dan menahan kulit
dibawahnya, setelah itu tarik secara perlahan sejajar dengan kulit dan
ke arah balutan. (bila plester sulit dibuka dapat menggunakan alcohol
swab untuk melunakkan plester, jika masih terdapat sisa perekat di
kulit, bersihkan dengan alcohol swab).
j. Jika balutan menempel pada luka jangan dibasahi, tetapi diangkat
perlahan.
k. Letakkan balutan kotor ke nierbeken kemudian langsung dibuang ke
plastic kuning, hindari kontaminasi dengan permukaan luar wadah.
l. Kaji lokasi, tipe, jumlah jahitan atau bau dari luka
m. Perhatikan tanda-tanda infeksi pada luka
n. Lepaskan sarung tangan kotor.
o. Membuka set Steril dan menyiapkan larutan pencuci luka,kasa steril
dan antiseptic dengan memperhatikan teknik aseptic
p. Lakukan Hand Hygine (6 langkah)
q. Kenakan sarung tangan steril
r. Bersihkan luka dengan NaCl 0.9%/Bethaine surfactant
polihexadine/prontosan solution.
 Bersihkan area luka dari kotor ke bersih dengan satu kali usapan,
bersihkan dengan NaCl 0.9% (untuk luka yang sudah kering)
PERAWATAN LUKA POST OPERASI

No. Dokumen: No. Revisi: Halaman:


768/SPO/PPI/RS JJ/I/2017 00 3 dari 3

 Bila terdapat darah atau pus dapat dibersihkan dengan


iodine/prontosan solution.
 Iodine hanya digunakan untuk disinfeksi, jangan gunakan pada luka
yang dalam masa penyembuhan, atau luka yang sudah kering.
 Setelah dibersihkan dengan iodine, bersihkan kembali dengan NaCl
0,9%
 Perhatikan teknik steril saat melakukan perawatan luka

- Dressing Pada Luka


 Dapat dilakukan dengan cara:
- Balutan kering
 Kasa kering steril untuk menutupi area insisi dan bagian
sekeliling kulit.
 Fiksasi dengan menggunakan plester (microphone) sesuai
dengan kondisi luka, fiksasi tidak tertutup rapat,
disarankan untuk membuat sirkulasi pada dressing untuk
luka yang sudah mulai dalam masa penyembuhan.
 Disarankan untuk luka yang sudah mulai mongering dan
tidak terdapat rembesan atau tanda infeksi dapat juga
dengan membiarkan luka terbuka, atau tidak ditutup
dengan kasa, dengan syarat memperhatikan personal
hygine klien yang baik
- Balutan Basah Kering
 Balutan basah kering digunakan untuk luka yang masih
mengeluarkan drainage atau cairan bisa berupa darah,
serosa maupun pus.
 Lapisan pertama pada luka adalah kasa yang telah
direndam atau diberikan cairan NaCl 0.9%/bethaine
surfactant + polihexadine/ prontosan solution
 Lapisan kedua kasa steril yang kering untuk menutupi
lapisan kasa pertama.
 Difiksasi dengan menggunakan plester/microphore
 Buka sarung tangan steril
 Lepaskan masker
 Atur dan rapikan posisi klien
 Buka sampiran
 Evaluasi keadaan umum klien
 Rapikan alat
 Perawat cuci tangan 6 langkah
 Dokumentasi tindakan dalam catatan keperawatan/CPPT
UNIT TERKAIT 1. Intensive Care Unit
2. Intermediate Care
3. Ruang Rawat
4. Poliklinik
5. IGD

Anda mungkin juga menyukai