Anda di halaman 1dari 3

Mengganti Perban Luka Tertutup dan

Terbuka
Nomor :
Terbit Ke :
SOP No. Revisi :
Tgl Diberlakukan :
Halaman :
Poltekkes Kemenkes Alfia Rahma Ibrahim
Manado Nim : 711240222005

Pengertian  Pembalutan merupakan suatu tindakan penutupan suatu bagian tubuh yang cedera
dengan bahan tertentu untuk menghindarkan luka dari infeksi ataupun memperburuk
keadaan luka.
 Pembidaian (Splinting) merupakan prosedur yang sering dilakukan pada berbagai
cedera muskuloskeletal akut maupun kronis, seperti fraktur dan dislokasi, untuk
membantu mengurangi nyeri serta membantu imobilisasi dan penyembuhan
pascaoperasi.
Tujuan  Tujuan Pembalutan:
1. Mencegah masuknya kuman dan kototran kedalam luka
2. Mencegah terjadinya infeksi silang
3. Memberikan rasa aman dan nyaman kepada pasien
 Tujuan Pembidaian:
1. Mencegah pergerakan atau pergeseran fragmen atau bagian tulang yang patah.
2. Mengurangi nyeri
3. Mencegah terjadinya pembengkakan
4. Mengistirahatkan anggota badan yang patah
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit
Prosedur Cara Kerja Pembalutan Luka Terbuka
 Persiapan
1. Alat & Bahan
 Perban dengan ukuran sesuai yang akan digunakan. Lebar dan nomor perban
disesuaikan dengan kebutuhan.
 Kain mitela, bisa juga menggunakan dasi, pita plaster, pembalut yang spesifik,
 Kasa steril.
 Plester
 Gunting Plester
2. Pasien
 Memberi tahu dan menjelaskan kepada pasien mengenai Tindakan yang akan
dilakukan
 Posisi pasien di atur sesuai kebutuhan

 Pelaksanaan
1. Cuci tangan dan pakai APD sesuai kebutuhan b. Dekatkan alat pada pasien
2. Letakkan bengkok di dekat luka pasien
3. Pasang perlak dan pengalas di bawah lokasi
4. Pasang handscoen bersih dan buka balutan luka dengan pinset anatomi bersih, jika
balutan kering basahi dengan Nacl 0,9% dan kaji kondisi luka
5. Masukkan bekas balutan luka ke dalam bengkok dengan melipat ke arah dalam
6. Masukkan pinset yang telah digunakan ke dalam bengkok berisi desinfectan
7. Lepaskan handscoen kotor
8. Buka set perawatan luka, masukkan kassa steril dan cairan yang akan digunakan
9. Pasang handscoen steril
 Luka bersih :
1. Bersihkan luka dengan Nacl 0,9% dengan satu arah atau secara sirkuler
(dari dalam keluar)
2. Oleskan luka dengan kassa yang telah diberi antiseptic (sesuai
rekomendasi)
3. Tutup luka dengan kassa kering sesuai ukuran luka dan lakukan fiksasi
 Luka kotor :
1. Bersihkan luka dengan Nacl 0,9% dengan satu arah atau secara sirkuler
(dari dalam keluar)
2. Angkat/gunting jaringan yang sudah nekrotik sampai batas jaringan yang
sehat sehingga darah sedikit merembes dari tepi luka)
3. Lakukan penekanan, bila perlu daerah pinggir/sekitar luka untuk
mengeluarkan eksudat/pus 4)
4. Oleskan luka dengan kassa yang telah diberi antiseptic (sesuai
rekomendasi)
5. Untuk merangsang pertumbuhan jaringan, sebelum luka ditutup dapat
ditambahkan growth factor (amnion, oxoferin, dll)
6. Tutup luka dengan kassa tambah Nacl 0,9% (kassa lembab, tidak basah)
sesuai dengan ukuran luka, kassa lembab hanya untuk daerah luka,
tambahkan kassa kering satu lapis di atas kassa lembab, balut luka dengan
verban dan tambahkan balutan elastc jika diperlukan
7. Komunikasikan dengan klien bahwa perawatan luka telah selesai dilakukan
dan jelaskan kondisi luka
8. Anjurkan menjaga kebersihan sekitar luka o. Bereskan alat-alat, lepaskan
APD dan cuci tangan

Cara Kerja Pembidaian Luka Tertutup


 Persiapan
1. Alat & Bahan
 Perban dengan ukuran sesuai yang akan digunakan. Lebar dan nomor perban
disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk bahan elastic biasanya tersedia dalam
ukuran 20cm serta 135 dan 270cm, ukuran 7,5cm dan 10cm yang paling sering
digunakan.
 Kain mitela, bisa juga menggunakan dasi, pita plaster,pembalut yang spesifik, dan
kasa steril.
 Spalk atau Bidai (sesuai kebutuhan).
 Peniti pengaman (sesuai kebutuhan).
 Plester
 Gunting Plester.
2. Pasien
1. Memberi tahu dan menjelaskan kepada pasien mengenai Tindakan yang akan
dilakukan
2. Posisi pasien di atur sesuai kebutuhan

 Syarat-Syarat Pembidaian
1. Siapakan alat-alat selengkapnya
2. Bidai harus meliputi dua sendi dari tulang yang patah. Sebelum dipasang diukur
lebih dulu pada anggota badan yang tidak sakit
3. Ikatan jangan terlalu keras dan terlalu kendor
4. Bidai dibalut dengan pembalut sebelum digunakan
5. Ikatan harus cukup jumlahnya, dimulai dari sebelah atas dan bawah tempat
yang patah.
6. Kalau memungkinkan anggota gerak tersebut ditinggikan setelah dibidai sepatu,
gelang, jam tangan dann alat pengilat perlu dilepas.

 Pelaksanaan
1. Memberikan kesempatan pada pasien untuk bertanya
2. Tanyakan keluhan utama pasien
3. Pilih dan siapkan bidai yang sudah dibalut dengan pembalut
4. Lakukan pembidaian melalui dua sendi
5. Hasil pembidaian :
 Harus cukup jumlahnya, dimulai dari sebelah atas dan bagian bawah tempat
yang patah
 Tidak kendor dan tidak keras
Referensi Drg. Emoviana M.Kes_mengganti_balutan_luka_dan_perawatan_luka_
(luka_bersih_dan_luka_kotor)_0001.pdf_2020
Diana_Sop-Mengganti-Balutan-Luka_Aug 2017
M. Alhadi Sujifaizal_S-O-P-PEMBALUTAN-PEMBIDAIAN_2021

Anda mungkin juga menyukai