Pemeriksaan Sistem Suspensi PDF
Pemeriksaan Sistem Suspensi PDF
Penyusun
Drs. SLAMET HARIYANTO
BAB I PENDAHULUAN
A. Deskkripsi …………………………………………………………… 1
B. Prasarat ………………………………………………………………. 1
C. Petunjuk Penggunaan Modul ……………………………………. 1
1. Petunjuk Bagi Siswa ………………………………………….. 1
2. Petunjuk Bagi Guru …………………………………………… 2
D. Tujuan Akhir ………………………………………………………….. 2
E. Kompetesi ………………………………………………………….. 3
F. Cek Kemampuan ……………………………………………………. 6
BAB II PEMBELAJARAN
A. Rencana Belajar Peserta Diklat ………………………………… 7
B. Kegiatan Belajar ……………………………………………………. 7
C. Rangkuman ………………………………………………………. 33
D. Tugas ………………………………………………………………… 34
E. Tes Formatif …………………………………………………………. 34
F. Kunci Jawaban Test Formatif …………………………………… 34
G. Lembar Kerja …………………………………………………….. 34
BAB IV PENUTUP………………………………………………………………. 39
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………….. 48
Diagram ini menunjukan tahapan atau tata urutan kompetensi yang diajarkan dan dilatihkan kepada peserta didik dalam kurun waktu
yang dibutuhkan serta kemungkinan multi exit-multi entry yang dapat diterapkan.
OPKR 40-016 B
OPKR 30-013 B
OPKR 20-011 B OPKR 20-017 B OPKR 30-002 B OPKR 40-002 B OPKR 50-007 B
OPKR 20-010 B OPKR 20-014 B OPKR 30-001 B OPKR 40-001 B OPKR 40-008 B OPKR 40-012 B OPKR 50-002 B I
OPKR 10-018 B
OPKR 10-016 B OPKR 10-010 B OPKR 10-009 B OPKR 10-019 B OPKR 40-017 B OPKR 40-019 B
I
OPKR 50-001 B
v
Modul OPKR 40-012 B
OPKR 30-004 B Pemeliharaan/servis transmisi Pemeliharaan/servis transmisi
manual manual
OPKR 30-007 B Pemeliharaan/servis transmisi Pemeliharaan/servis transmisi
Otomatis Otomatis
OPKR 30-010 B Pemeliharaan/servis unit final Pemeliharaan/servis unit final
drive/gardan drive/gardan
OPKR 30-013 B Pemeliharaan/servis poros roda Pemeliharaan/servis poros
penggerak roda penggerak
OPKR 30-014 B Perbaikan poros penggerak roda Perbaikan poros penggerak
roda
OPKR 40-001 B Perakitan dan pemasangan sistem Perakitan dan pemasangan
rem dan komponen- sistem rem dan
komponennya komponen-komponennya
OPKR 40-002 B Pemeliharaan/servis sistem rem Pemeliharaan/servis sistem
rem
OPKR 40-003 B perbaikan sistem rem perbaikan sistem rem
OPKR 40-004 B Overhaul komponen sistem rem Overhaul komponen sistem
rem
OPKR 40-008 B Pemeriksaan sistem kemudi Pemeriksaan sistem kemudi
OPKR 40-009 B perbaikan sistem kemudi perbaikan sistem kemudi
OPKR 40-012 B Pemeriksaan sistem suspensi Pemeriksaan sistem
suspensi
OPKR 40-014B Pemeliharaan/servis sistem Pemeliharaan/servis sistem
suspensi suspensi
OPKR 40-016 B Balans roda/ban Balans roda/ban
OPKR 40-017 B Melepas, memasang dan menyetel Melepas, memasang dan
roda menyetel roda
OPKR 40-019 B Pembongkaran, perbaikan, dan Pembongkaran, perbaikan,
pemasangan ban luar dan ban dan pemasangan ban luar
dalam dan ban dalam
OPKR 50-001 B Pengujian, pemeliharaan/servis Pengujian, pemeliharaan/
dan penggantian baterai servis dan penggantian
baterai
OPKR 50-002 B Perbaikan ringan pada rangkaian/ Perbaikan ringan pada
sistem kelistrikan rangkaian/ sistem
kelistrikan
OPKR 50-007 B Pemasangan, pengujian, dan Pemasangan, pengujian, dan
perbaikan sistem penerangan perbaikan sistem
dan wiring penerangan dan wiring
OPKR 50-008 B Pemasangan, pengujianm dan Pemasangan, pengujianm
perbaikan sistem pengaman dan perbaikan sistem
kelistrikan dan komponennya pengaman kelistrikan dan
komponennya
OPKR 50-009 B Pemasangan kelengkapan Pemasangan kelengkapan
vi
Modul OPKR 40-012 B
kelistrikan tambahan kelistrikan tambahan
(assesoris) (assesoris)
OPKR 50-011 B Perbaikan sistem pengapian Perbaikan sistem pengapian
OPKR 50-019 B Memelihara/sistem AC (Air Memelihara/sistem AC (Air
Conditioner) Conditioner)
vii
Modul OPKR 40-012 B
PERISTILAHAN / GLOSSARY
Upper arm : yaitu lengan bagian atas atau yang menghubungkan streering
bawah yang menghubungkan streering knuckle dengan rangka.
Steering knuckle : yaitu lengan kemudi bagian roda depan untuk pemasangan roda
depan.
viii
Modul OPKR 40-012 B
BAB I
PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Modul pemeriksaan sistem suspensi ini sebagai pemandu pelatihan
sekaligus merupakan bahan informasi dalam pembelajaran dan pelatihan
yang mengubah sikap / perilaku peserta diklat menjadi seorang yang
memiliki kompetensi sesuai standart. Pembelajaran dengan modul ini
dapat dilakukan secara klasikal dengan atau tanpa instruktur, bahkan
individual, karena menggunakan pendekatan pelatihan berbasis
kompetensi yang mengacu pada kurikulum 2004.
Modul ini hanya membahas tentang konstruksi dan cara kerja system
supensi dan memeriksa sistem / komponen suspensi dan menentukan
kondisinya. Setelah mempelajari modul ini peserta diklat diharapkan dapat
memahami konstruksi , cara melakukan pememeriksan sistem /
komponen suspensi dan menentukan kondisinya.
B. Prasyarat
Sebelum memulai modul ini, peserta diklat pada program-program
keahlian teknik mekanik otomotif harus sudah menyelesaikan modul-
modul prasarat seperti terlihat dalam diagram pencapaian kompetensi
maupun peta kedudukan modul. Prasarat mempelajari modul OPKR-40-
012 B adalah OPKR 10 – 018 B. dan OPKR10 – 016 B
D. Tujuan Akhir
Setelah mempelajari secara keseluruhan materi kegiatan belajar
dalam modul ini peserta diklat diharapkan :
1. Memahami konstruksi dan cara kerja sistem suspensi.
2. Memahami prosedur pemeriksaan, pengujian dan menentukan kondisi
sistem / komponen system suspensi.
2
Modul OPKR 40-012 B
E. KOMPETENSI : Pemeriksaan sistem suspensi
KODE : OPKR-40-012 B
DURASI PEMELAJARAN : 40 Jam @ 45 menit
A B C D E F G
LEVEL KOMPETENSI KUNCI
1 1 1 - - 2 2
1. Batasan konteks
Standar kompetensi ini digunakan untuk jasa pelayanan pemeliharaan/sevis dan perbaikan di bidang perbengkelan
2. Sumber informasi/dokumen dapat termasuk :
Spesifikasi pabrik kendaraan
SOP (Standard Operation Procedures) perusahaan
Spesifikasi produk/komponen pabrik
Kebutuhan pelanggan
Kode area tempat kerja
Perundang-undangan pemerintah untuk kelaikan kendaraan
1. Pelaksanaan K3 harus memenuhi :
Undang-unadang tentang K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
KONDISI KINERJA Penghargaan di bidang industri
4. Sumber-sumber dapat termasuk:
Peralatan tangan/hand tools, peralatan bertenaga/power tools
Perlengkapan pengangkatan
Perlengkapan penyanggah/jack stand
Perlengkapan pengukuran dan peralatan khusus/special tools
Perlengkapn penguji
5. Kegiatan
Kegiatan harus dilaksanakan di bawah kondisi kerja normal dan harus termasuk :
Tes fungsi dan jalan, pengujian tekanan, pengukuran
Penilaian, visual, pendengaran/aural dan fungsi (meliputi : kerusakan, korosi, kebocoran, keausan)
3
Modul OPKR 40-012 B
SUB MATERI POKOK PEMELAJARAN
KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR
KOMPETENSI SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN
1. Memeriksa sistem/ Pemeriksaan sistem Konstruksi dan kerja Menerapkan prosedur Persyaratan keselamatan Melaksanakan
komponen suspensi suspensi dilaksanakan sistem suspensi. pemeriksaan sistem/ diri pemeriksa-an sistem/
dan menentukan tanpa menye-babkan Prosedur pemeriksaan, komponen suspensi Persyaratan keamanan komponen suspensi
kondisinya. kerusakan terhadap pengujian dan dan menentukan komponen secara rutin
komponen/sistem lainnya. menentukan kondisi kondisinya sesuai Prinsip kerja Mengidentifikasi
Informasi yang benar di- sistem/komponen dengan SOP memeriksa sistem kondisi sistem
akses dari spesifikasi suspensi. Melaksanakan kegiat- suspensi suspensi dan
pabrik dan dipahami. an yang kompleks dan Konstruksi dan kerja komponennya
Pemeriksaan sistem tidak rutin; menjadi sistem suspensi yang Melaksanakan tes
suspensi di pakai mandiri dan sesuai jalan/ road test
berdasarkan metode bertanggung jawab
Prosedur pemeriksaan
dan perlengkapan yang untuk pekerjaan yang
sistem suspensi dan
sesuai terhadap lainnya.
pengu-jian (sesuai
spesifikasi pabrik. pada kegunaan)
Kondisi sistem/ Prosedur menentukan
komponen ditentukan kondisi
dengan sistem/komponen
membandingkan suspensi.
kondisi komponen yang Informasi teknik yang
sebenarnya (standar) sesuai
pada spesifikasi pabrik Kebijakan perusahaan.
untuk batasan/toleransi
seseuai dengan
perundang-
perundangan kelaikan
kendaraan.
Data yang tepat
dilengkapi sesuai hasil
pemeriksaan sistem
suspensi.
Soal :
1. Sebutkan macam-macam konstruk sistem suspensi.?
2. Jelaskan cara kerja macam-macam sistem suspensi..?
3. Periksa system suspensi dan uji kondisi kroponenyx..?
2. Memeriksa
sistem/komponen
suspensi dan
menentukan
kondisinya.
B. Kegiatan Belajar
1. Menjelaskan konstruksi dan cara kerja system suspensi
Tujuan kegiatan belajar :
1.1. Menjelaskan konstruksi system suspensi
1.2. Menjelaskan cara kerja system suspensi
2. Memeriksa system/ komponen system suspensi
Memeriksa sistem / komponen suspensi dan menentukan kondisinya.
1. Tujuan kegiatan belajar
a. Peserta diklat mampu melaksanakan pemeriksaan system suspensi
b. Peserta diklat mampu melaksanakan pemeriksaan system suspensi
sesuai dengan SOP
2. Uraian materi
Kenyamanan berkendaraan merupakan faktor utama yang harus
diperhatikan oleh pengendara maupun penumpang. Namun demikian,
kendaraan akan selalu mengalami getaran atau goncangan yang
disebabkan oleh mesin itu sendiri atau karena kondisi jalan yang tidak
rata. Untuk mengurangi getaran dan goncangan tersebut setiap
kendaraan perlu dilengkapi dengan sistem suspensi.
Peredam getaran
Sambungan peluru atas
Bantalan lengan atas
Knuckle kemudi
Pegas koil
Kerangka (frame)
Penahan benturan
Lengan atas
Peredam getaran
Pegas torsi
stabiliser
Spindle roda
Lengan bawah
Bantalan atas
Penutup debu
Pegas koil
Bodi ( frame) Pengantar dan perapat batang
piston
Batang piston
Reservoir
Piston
Silinder tekanan
spindle
Katup kontrol
Sambungan peluru
bawah
Strut bar
Lengan bawah
Penahan benturan
Penopang atas Dudukan pegas
Pegas koil
Batang piston
Penutup debu
Dudukan pegas
Peredam getaran
Knuckle arm
Poros penggerak roda
Rem cakram
Hub roda
Pemasangan lengan
bawah
Lengan bawah
Gambar 5bawah
Lengan : Suspensi
“ Lmac pherson dengan
“ mempunyai dualengan “L” pemasangan
tempat
pada kerangka yang masing-masing dipasangkan
menggunakan bushing karet, dengan dua tempat
pemasangan terpisah yang berfungsi untuk mencegah
gerakan dari arah samping dan gerakan aksial roda. Oleh
karena itu suspensi jenis ini tidak memerlukan lagi batang
penahan (sturt bar)
Kerjanya : bila roda-roda belakang menerima kejutan dari
permukaan jalan maka akan diteruskan ke lower arm “L”
mengakibatkan terjadinya pemendekan dan pemanjangan
pada pegas koil yang dipasangkan antara peredam getaran
dengan rangka (frame) kendaraan.
Untuk memperhalus proses pemegasan agar tidak terjadi
oksilasi yang berlebihan peredam getaran dipasangkan
bersaman pegas koil antara lower arm “L” dengan rangka
(frame) kendaraan .
Penutup debu
Pegas koil
Penahan pegas bawah
Rangka (frame)
Peredam getaran
Lengan bawah
Stabilisator
Strut bar
Tromol rem
Pegas koil
Peredam getaran
Batang lateral
Penguat poros
Lengan suspensi
Batang torsi
Penopang
Pegas atas
Deferensial
Peredam
Lengan
getaran
atas
Rangka silang
Stabilisatoror
Lengan
Strut bar Bawah
Knuckle
kemudi
Poros King ping
Poros depan
Gambar 10 : Jenis Reverse Eliot
Knuckle kemudi
Poros depan
Gambar 11: Jenis Eliot
Knuckle
kemudi
Poros depan
e) Jenis marmon
Jenis ini juga tidak memerlukan poros kingpin kare
knuckle kemudi dipasangkan pada bagian bawah ujung
poros sehingga daya kekuatannya agak berkurang bila
dibandingkan dengan jenis yang lain.
Knuckle kemudi
Poros depan
Ayunan pegas
Baut ”U”
Kerangka
Peredam getaran
Pegas
daun
Gantungan
pegas
Gambar 14: Suspensi poros rigit belakang dengan pegas daun
Stabilisator
Lengan control
bawah
Upper arm
Knuckle kemudi
Lower arm .
Gb. 17 Pemeriksaan
Pengujian Lower,
lower arm dan Upper
upper armarm dan knuckle
: dalam keadaankemudi
lower
3. Ball Joint
Komponen ini berfungsi sebagai sumbu roda-roda saat
kendaraan membentuk, pemasangannya antara lower arm dengan
steering knuck dan upper arm dengan steering knuekle.
Penyangga
Gambar 18 : Pemerikasan ball joint terhadap lower arm dan upper arm
Catatan :
a. Bila pegas lemah dapat dirasakan ada kejutan tidak normal
saat kendaraan melewati jalan yang rata.
b. Bila pegas lemah, maka keausan ban menjadi tidak normal
6. Strut bar
Komponen ini berfungsi untuk menahan lower arm agar tidak
maju atau mundur pada saat menerima kejutan dari permukaan
jalan maupun dorongan akibat terjadinya pengereman, atau saat
pemindaan tenaga dari motor, strut bar berupa batangan baja
yang dipasang pada lower arm dan frame kendaraan.
Pemeriksaan strut bar dalam keadaan terlepas dan bersih
pastikan tidak ada bagian yang retak.
Pemeriksaan kebengkokan :
Meja rata
Dial indicator magnet
V blok
Strut bar
Gb. 22 Pemeriksaan kebengkokan strut bar
2. Stabilizer bar
Komponen ini berfungsi untuk mengurangi terjadinya
kemiringan kendaraan akibat gaya sentrifugal pada saat
membelok atau saat lurus mengurangi tenaga guling. Stabilizer ini
di pasangkan pada lower arm kiri dan kanan, bagian tengahnya
diikatkan pada frame / body kendaraan, sehingga beban yang
diterima komponen ini saat kendaraan membelok adalah beban
puntiran.
Stabilisator
Gb. 23 : Pemeriksaan stabilizer dan bushing karet
Ayunan pegas
Bushing ayunan
pegas
Penopang atas pegas daun
Penopang atas pegas daun
Pegas daun
Bushing gantungan
pegas Bushing peredam kejut
Gantungan
Pegas Penopang bawah pegas daun
a). Dalam keadaan terlepas dan bersih lembaran pegas tidak retak
atau pada ujung – ujungnya tidak terjadi keausan yang berlebihan.
b). Ujung- ujung pegas daun tidak terjadi keausan yang berlebihan
Mata pegas
Pegas no.1
Pegas no.2
Pegas no. 3
Susunan pegas daun
Baut pengikat
Penjepit pegas
2. Baut “U”
Komponen ini berfungsi untuk mengikat tumpukan/ susunan
pegas daun dengan poros roda belakang dengan kuat agar tidak
terjadi pergeseran bila roda menerima kejutaan dari permukaan jalan.
Pemeriksaan baut “U”:
a) Dalam keadaan terlepas dan bersih pastikan tidak ada bagian ulir
yang aus, bengkok maupun kerusakan pada ulirnya.
b) Tidak terjadi kebengkokan pada bagian yang lain
c) Tidak terjadi keausan pada ulir mur pengikat
Baut “U”
Keretakan
Keausan
Ring
Keausan
Mur pengikat
”
Gb. 26. Pemeriksaan baut “U”
3. Ayunan Pegas
Komponen ini berfungsi untuk memungkinkan pegas memanjang
dan memendek bila roda menerima kejutan dari jalan.
Pemasangannya diantara pegas dan frame (kerangka) kendaraan.
Pemeriksaan ayunan pegas daun:
Dalam keadaan terlepas dan bersih pastikan tidak ada bagian ulir
baut dan mur pengikat yang aus.
Pengujian : Dalam keadaan ayunan pegas daun terpasang pada
rangka kendaraan keraskan mur-mur pengikat ayunan pegas sesuai
dengan spesifikasi buku manual
Cek / periksa kembali mur-mur pengikat ayunan pegas bila masih
dalam keadaan kendor maka ayunan pegas perlu diganti
4. Bhusing karet
Komponen ini berfungsi untuk meredan suara hubungan antara
ayunan pegas daun dengan frame bila roda menerima kejutan dari
permukaan jalan. Pemeriksaan bushing karet : dalam keadaan
terlepas pastikan bhusing karet tidak pecah atau berubah
konstruksinya.
Kerusakan dan
keausan
Kebengkokan
Keausan
Bushing karet
Ayunan pegas
Keausan
Keretakan
Keretakan
.
Pengujian : Bushing dalam terpasang gerakan ayunan pegas keatas
dan kebawah bila pada bagian ini timbul suara yang aneh maka perlu
diganti. Sebab sudah terjadi pengerasan
5. Bumper karet
Komponen ini berfungsi untuk membatasi ayunan pegas yang
berlebihan dan tidak terjadi tumbukan antara poros roda dengan
frame/kerangka kendaraan. Pemeriksaan bumper karet :dalam
keadaan terpasang pastikan tidak ada bagian yang pecah atau
berubah bentuk
Bumper karet
Bumper karet
2. C. Rangkuman
1. Sistem suspensi berfungsi
a. Bersama-sama dengan roda menyerap kejutan dan oksilasi dari
permukaan jalan.
b. Memindahkan gaya pengereman dan gaya gerak ke body melalui
gesekan antara jalan dengan roda-roda.
c. Menopang body / kerangka pada poros dan memelihara letak
geometri antara body dengan roda.
F. D. Tugas
1. Sebutkan dua macam konstruksi suspensi poros independent pada
kendaraan
2. Sebutkan dua macam konstruksi suspensi poros rigit
G.
H. E. Test Formatif
1. Jelaskan kerja suspensi wishbone pegas koil
2. Jelaskan kerja suspensi rigid pegas daun
I.
J. F. Kunci Jawaban Test Formatif
1. Bila roda-roda depan menerima kejutan dari permukaan jalan maka
pegas koil menerima gaya dari lower arm sehingga mengakibatkan
pegas koil mengalami pemendekan sesuai dengan kemampuan
pemegasan (konstanta pegas)
2. Bila roda-roda belakang menerima kejutan dari permukaan jalan dan
diteruskan ke rumah poros belakang sehingga mengakibatkan pegas
daun terjadi pemanjangan dari bentuk elip mendekati lurus
K. G. Lembar Kerja
1. Alat dan Bahan
a. Dongkrak
b. Jack stand
c. Pengungkit
d. Suspensi roda depan
e. Suspensi roda belakang
f. V blok
g. Dial indicator magnetic
h. Majun / kain lap
i. Penetran warna
j. Kuas
k. Minyak pembersih
l. Grease
2. Keselamatan Kerja
a. Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya.
b. Ikuti intruksi dari instruktur / guru maupun prosedur kerja
c. Jangan bekerja di bawah kendaraan yang tidak di jack stand dengan
kuat.
3. Langkah Kerja
a. Persiapan alat dan bahan praktek secara cermat, efektif dan
seefesien mungkin.
b. Perhatikan instruksi praktek yang disampaikan oleh instruktur.
c. Lakukan pemeriksaan sistem suspensi dan analisis kerusakan pada
komponennya.
d. Buatlah catatan penting kegiatan praktek secara ringkas.
e. Setelah selesai, kembalikan alat dan bahan yang telah digunakan
seperti keadaan semula.
4. Tugas
a. Buatlah laporan kegiatan praktek secara ringkas dan jelas.
b. Buatlah ringkasan pengetahuan yang diperoleh setelah belajar /
praktek.
a. BAB III
b. EVALUASI
A. TES TULIS
Jenis Pekerjaan :
Nama Peserta :
Nomor Induk :
Program Keahlian :
B. TES PRAKTIK
Lakukan prosedur pemeriksaan, pengujian dan penentuan kondisi komponen
suspensi wishbone
5
2 Apa yang membedakan Independen : 5
konstruksi suspensi Poros roda-rodanya
independen dan rigid bebas bergerak antara
roda sebelah kiri dan
roda sebelah kanan
Rigid :
Poros roda sebelah
kanan dan kiri satu
5
rumah poros
3 Jelaskan kerja suspensi Bila roda berjalan 5
poros independen dijalan tidak rata
lower arm bebas
bergerak bersama
pegas koil
c. BAB IV
d. PENUTUP
Anonim. (1995), New Step 1 Training Manual, Jakarta : PT. Toyota – Astra-
Motor.
Anonim. (1995), Materi Pelajaran chasis group step 2, Jakarta : PT. Toyota
Astra-Motor.