Anda di halaman 1dari 54

OPKR 40 - 012 B

PEMERIKSAAN SISTEM SUSPENSI

BIDANG KEAHLIHAN TEKNIK MESIN


PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK
OTOMOTIF

Penyusun
Drs. SLAMET HARIYANTO

DEREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DEPERTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
2005

Modul OPKR -40-012 B i


KATA PENGANTAR

Modul pemeriksaan sistem suspensi merupakan salah satu


kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa SMK dari program keahlian
teknik mekanik otomotif dengan harapan agar siswa memiliki
pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Modul ini bertujuan untuk membantu siswa dan guru dalam proses
belajar mengajar, sehingga diharapkan pada akhir kegiatan pemelajaran
siswa dapat menyerap semua materi yang berkaitan dengan pemeriksaan
sistem suspensi.
Pada modul ini dilengkapi dengan panduan evaluasi baik itu
mewancara, tes tulis, tes praktik maupun tugas-tugas yang lain.
Demikian penjelasan singkat mengenai modul pembelajaran
pemerksaan sistem suspensi dengan harapan dapat membantu siswa dan
guru dalam persiapan proses belajar mengajar, hingga dapat
menyelesaikan kompetensi ini secara untuh dan menyuluruh sesuai
dengan tuntutan kurikulum.

Sidoarjo, 06 Agustus 2005


Penyusun

Modul OPKR -40-012 B ii


DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ………………………………………………………….. i
KATA PENGANTAR …………………………………………………………. ii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………. iii
PETA KEDUDUKAN MODUL …………………………………………………. iv
PERISTILAHAN / GLOSARIUM ……………………………………………….. viii

BAB I PENDAHULUAN
A. Deskkripsi …………………………………………………………… 1
B. Prasarat ………………………………………………………………. 1
C. Petunjuk Penggunaan Modul ……………………………………. 1
1. Petunjuk Bagi Siswa ………………………………………….. 1
2. Petunjuk Bagi Guru …………………………………………… 2
D. Tujuan Akhir ………………………………………………………….. 2
E. Kompetesi ………………………………………………………….. 3
F. Cek Kemampuan ……………………………………………………. 6

BAB II PEMBELAJARAN
A. Rencana Belajar Peserta Diklat ………………………………… 7
B. Kegiatan Belajar ……………………………………………………. 7
C. Rangkuman ………………………………………………………. 33
D. Tugas ………………………………………………………………… 34
E. Tes Formatif …………………………………………………………. 34
F. Kunci Jawaban Test Formatif …………………………………… 34
G. Lembar Kerja …………………………………………………….. 34

BAB III EVALUASI …………………………………………………………… 23


A. Tes Tulis …………………………………………………………….. 36
B. Tes Praktek ………………………………………………………….. 36

BAB IV PENUTUP………………………………………………………………. 39
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………….. 48

Modul OPKR -40-012 B iii


PETA KEDUDUKAN MODUL
DIAGRAM PENCAPAIAN KOMPETENSI

Diagram ini menunjukan tahapan atau tata urutan kompetensi yang diajarkan dan dilatihkan kepada peserta didik dalam kurun waktu
yang dibutuhkan serta kemungkinan multi exit-multi entry yang dapat diterapkan.

OPKR 40-016 B

OPKR 30-007 B OPKR 40-014 B

OPKR 30-014 B OPKR 40-009 B OPKR 50-019 B

OPKR 20-001 B OPKR 30-010 B OPKR 40-004 B OPKR 50-011 B I

OPKR 20-012 B OPKR 30-003 B OPKR 40-003 B OPKR 50-008 B

OPKR 30-013 B

OPKR 30-004 B OPKR 50-009 B

OPKR 20-011 B OPKR 20-017 B OPKR 30-002 B OPKR 40-002 B OPKR 50-007 B

OPKR 20-010 B OPKR 20-014 B OPKR 30-001 B OPKR 40-001 B OPKR 40-008 B OPKR 40-012 B OPKR 50-002 B I

OPKR 10-018 B

OPKR 10-006 B OPKR 10-003 B

OPKR 10-017 B OPKR 10-005 B OPKR 10-001 B OPKR 10-002 B

OPKR 10-016 B OPKR 10-010 B OPKR 10-009 B OPKR 10-019 B OPKR 40-017 B OPKR 40-019 B
I

OPKR 50-001 B

Modul OPKR 40-012 B iv


Mekanisme Pembelajaran

Modul OPKR 40-012 B v


Keterangan Diagram Pencapaian Kompetens
Kode Kompetensi Judul Modul
OPKR 10-00 1 B Pelaksanaan pemeliharaan / servis Pelaksanaan pemeliharaan /
komponen servis komponen
OPKR 10-00 2 B Pemasangan sistem hidrolik Pemasangan/servis hidrolik
OPKR 10-00 3 B Pemeliharaan sistem hidrolik Pemasangan/servis sistem
hidrolik
OPKR 10-00 5 B Pemeliharaan/servis dan Pemeliharaan/servis dan
perbaikan kompresor udara dan perbaikan kompresor udara
komponen-komponennya dan komponen-komponennya
OPKR 10-00 6 B Melaksanakan prosedur Melaksanakan prosedur
pengelasan, pematrian, dan pengelasan, pematrian, dan
pemotongan dengan panas dan pemotongan dengan panas
pemansan dan pemansan
OPKR 10-00 9 B Pembacaan dan pemahaman Pembacaan dan pemahaman
gambar teknik gambar teknik
OPKR 10-010 B Penggunaan dan pemeliharaan Penggunaan dan
alat ukur pemeliharaan alat ukur
OPKR 10-016 B Mengikuti prosedur kesehatan dan Mengikuti prosedur
keselamatan kerja kesehatan dan keselamatan
kerja
OPKR 10-017 B Penggunaan dan pemeliharaan Penggunaan dan
peralatan dan pelengkapan tempat pemeliharaan peralatan dan
kerja pelengkapan tempat kerja
OPKR 10-018 B Kontribusi komunikasi di tempat Kontribusi komunikasi di
kerja tempat kerja
OPKR 10-019 B Pelaksanaan operasi penanganan Pelaksanaan operasi
secara manual penanganan secara manual
OPKR 20-001 B Pemeliharaan/servis engine dan Pemeliharaan/servis engine
komponen-komponennya dan komponen-komponennya
OPKR 20-010 B Pemeliharaan/servis sistem Pemeliharaan/servis sistem
pendingin dan komponen- pendingin dan komponen-
komponennya komponennya
OPKR 20-012 B Perbaikan sistem pendingin Perbaikan sistem pendingin
OPKR 20-014 B Pemeliharaan/servis sistem bahan Pemeliharaan/servis sistem
bakar bensin bahan bakar bensin
OPKR 30-001 B Pemeliharaan/servis sistem Pemeliharaan/servis sistem
kopling dan komponen- kopling dan komponen-
komponennya komponennya
OPKR 30-002 B Perbaikan kopling dan komponon- Perbaikan kopling dan
komponennya komponon-komponennya
OPKR 30-003 B Overhaul kopling dan komponen- Overhaul kopling dan
komponennya komponen-komponennya

v
Modul OPKR 40-012 B
OPKR 30-004 B Pemeliharaan/servis transmisi Pemeliharaan/servis transmisi
manual manual
OPKR 30-007 B Pemeliharaan/servis transmisi Pemeliharaan/servis transmisi
Otomatis Otomatis
OPKR 30-010 B Pemeliharaan/servis unit final Pemeliharaan/servis unit final
drive/gardan drive/gardan
OPKR 30-013 B Pemeliharaan/servis poros roda Pemeliharaan/servis poros
penggerak roda penggerak
OPKR 30-014 B Perbaikan poros penggerak roda Perbaikan poros penggerak
roda
OPKR 40-001 B Perakitan dan pemasangan sistem Perakitan dan pemasangan
rem dan komponen- sistem rem dan
komponennya komponen-komponennya
OPKR 40-002 B Pemeliharaan/servis sistem rem Pemeliharaan/servis sistem
rem
OPKR 40-003 B perbaikan sistem rem perbaikan sistem rem
OPKR 40-004 B Overhaul komponen sistem rem Overhaul komponen sistem
rem
OPKR 40-008 B Pemeriksaan sistem kemudi Pemeriksaan sistem kemudi
OPKR 40-009 B perbaikan sistem kemudi perbaikan sistem kemudi
OPKR 40-012 B Pemeriksaan sistem suspensi Pemeriksaan sistem
suspensi
OPKR 40-014B Pemeliharaan/servis sistem Pemeliharaan/servis sistem
suspensi suspensi
OPKR 40-016 B Balans roda/ban Balans roda/ban
OPKR 40-017 B Melepas, memasang dan menyetel Melepas, memasang dan
roda menyetel roda
OPKR 40-019 B Pembongkaran, perbaikan, dan Pembongkaran, perbaikan,
pemasangan ban luar dan ban dan pemasangan ban luar
dalam dan ban dalam
OPKR 50-001 B Pengujian, pemeliharaan/servis Pengujian, pemeliharaan/
dan penggantian baterai servis dan penggantian
baterai
OPKR 50-002 B Perbaikan ringan pada rangkaian/ Perbaikan ringan pada
sistem kelistrikan rangkaian/ sistem
kelistrikan
OPKR 50-007 B Pemasangan, pengujian, dan Pemasangan, pengujian, dan
perbaikan sistem penerangan perbaikan sistem
dan wiring penerangan dan wiring
OPKR 50-008 B Pemasangan, pengujianm dan Pemasangan, pengujianm
perbaikan sistem pengaman dan perbaikan sistem
kelistrikan dan komponennya pengaman kelistrikan dan
komponennya
OPKR 50-009 B Pemasangan kelengkapan Pemasangan kelengkapan

vi
Modul OPKR 40-012 B
kelistrikan tambahan kelistrikan tambahan
(assesoris) (assesoris)
OPKR 50-011 B Perbaikan sistem pengapian Perbaikan sistem pengapian
OPKR 50-019 B Memelihara/sistem AC (Air Memelihara/sistem AC (Air
Conditioner) Conditioner)

vii
Modul OPKR 40-012 B
PERISTILAHAN / GLOSSARY

Upper arm : yaitu lengan bagian atas atau yang menghubungkan streering
bawah yang menghubungkan streering knuckle dengan rangka.

Lower arm : yaitu lengan bagian bawah yang menghubungkan steering


knuckel dengan rangka

Steering knuckle : yaitu lengan kemudi bagian roda depan untuk pemasangan roda
depan.

Ball joint : yaitu sambungan bola memungkinkan steering knuckle belok


kekanan atau kekiri.

Bhusing : yaitu bagian yang memisahkan antara poros sambungan dengan


lubang bagian yang di sambungkan.

“V” block : yaitu bahan penyangga poros yang akan diperiksa


kebengkokanya.

Shock Absorber : Peredam kejut

viii
Modul OPKR 40-012 B
BAB I
PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Modul pemeriksaan sistem suspensi ini sebagai pemandu pelatihan
sekaligus merupakan bahan informasi dalam pembelajaran dan pelatihan
yang mengubah sikap / perilaku peserta diklat menjadi seorang yang
memiliki kompetensi sesuai standart. Pembelajaran dengan modul ini
dapat dilakukan secara klasikal dengan atau tanpa instruktur, bahkan
individual, karena menggunakan pendekatan pelatihan berbasis
kompetensi yang mengacu pada kurikulum 2004.
Modul ini hanya membahas tentang konstruksi dan cara kerja system
supensi dan memeriksa sistem / komponen suspensi dan menentukan
kondisinya. Setelah mempelajari modul ini peserta diklat diharapkan dapat
memahami konstruksi , cara melakukan pememeriksan sistem /
komponen suspensi dan menentukan kondisinya.

B. Prasyarat
Sebelum memulai modul ini, peserta diklat pada program-program
keahlian teknik mekanik otomotif harus sudah menyelesaikan modul-
modul prasarat seperti terlihat dalam diagram pencapaian kompetensi
maupun peta kedudukan modul. Prasarat mempelajari modul OPKR-40-
012 B adalah OPKR 10 – 018 B. dan OPKR10 – 016 B

C. Petunjuk Penggunaan Modul


1. Petunjuk bagi siswa
Untuk memperoleh hasil belajar secara maksimal, dalam
menggunakan modul ini maka langkah-langkah yang perlu
dilaksanakan adalah :
a. Membaca dan memahami secara seksama uraian materi yang ada
pada masing-masing kegiatan belajar. Bila ada materi yang kurang
jelas, siswa dapat bertanya pada guru atau instruktur yang
memandu kegiatan belajar.
b. Mengerjakan setiap tugas formatif (soal latihan) untuk mengetahui
seberapa besar pemahaman yang telah dimiliki pada materi yang
sudah di bahas disetiap kegiatan belajar.
c. Pada kegiatan belajar praktek perlu diperhatikan hal-hal sebagai
berikut :
1. Petunjuk keselamatan kerja.
2. Langkah kerja (prosedur praktek) dengan baik.
3. Alat dan bahan yang diperlukan.
1
Modul OPKR 40-012 B
4. Penggunaan alat sesuai prosedur pemakaian.
5. Kegiatan praktek yang belum jelas, harus minta ijin guru atau
instruktur terlebih dahulu.
6. Setelah selesai praktek, kembalikan alat dan bahan ke tempat
semula.
d. Jika belum menguasai level materi yang diharapkan, ulangi lagi
pada kegiatan belajar sebelumnya atau bertanya pada guru /
instruktur yang memandu kegiatan pembelajaran bersangkutan.

2. Petunjuk bagi guru


Dalam setiap kegiatan belajar guru atau instruktur berperan :
a. Membantu peserta diklat dalam merencanakan proses belajar.
b. Membimbing peserta diklat melalui tugas-tugas pelatihan yang
dijelaskan dalam tahap belajar.
c. Membantu peserta diklat dalam memahami konsep, praktek baru
dan menjawab pertanyaan peserta diklat mengenai proses belajar.
d. Membantu peserta diklat untuk menentukan dan mengakses
sumber tambahan lain yang diperlukan untuk belajar.
e. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.
f. Merencanakan pendamping guru dari tempat kerja untuk
membantu jika diperlukan.

D. Tujuan Akhir
Setelah mempelajari secara keseluruhan materi kegiatan belajar
dalam modul ini peserta diklat diharapkan :
1. Memahami konstruksi dan cara kerja sistem suspensi.
2. Memahami prosedur pemeriksaan, pengujian dan menentukan kondisi
sistem / komponen system suspensi.

2
Modul OPKR 40-012 B
E. KOMPETENSI : Pemeriksaan sistem suspensi
KODE : OPKR-40-012 B
DURASI PEMELAJARAN : 40 Jam @ 45 menit

A B C D E F G
LEVEL KOMPETENSI KUNCI
1 1 1 - - 2 2

1. Batasan konteks
 Standar kompetensi ini digunakan untuk jasa pelayanan pemeliharaan/sevis dan perbaikan di bidang perbengkelan
2. Sumber informasi/dokumen dapat termasuk :
 Spesifikasi pabrik kendaraan
 SOP (Standard Operation Procedures) perusahaan
 Spesifikasi produk/komponen pabrik
 Kebutuhan pelanggan
 Kode area tempat kerja
 Perundang-undangan pemerintah untuk kelaikan kendaraan
1. Pelaksanaan K3 harus memenuhi :
 Undang-unadang tentang K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
KONDISI KINERJA  Penghargaan di bidang industri
4. Sumber-sumber dapat termasuk:
 Peralatan tangan/hand tools, peralatan bertenaga/power tools
 Perlengkapan pengangkatan
 Perlengkapan penyanggah/jack stand
 Perlengkapan pengukuran dan peralatan khusus/special tools
 Perlengkapn penguji
5. Kegiatan
Kegiatan harus dilaksanakan di bawah kondisi kerja normal dan harus termasuk :
 Tes fungsi dan jalan, pengujian tekanan, pengukuran
 Penilaian, visual, pendengaran/aural dan fungsi (meliputi : kerusakan, korosi, kebocoran, keausan)

6. Variabel lainnya dapat termasuk :


 Lateral dan longitudinal arm
 Ball joints
 Peralatan suspensi otomotais, kondisi jalan/ride control, pengontrol ketinggian/height control

3
Modul OPKR 40-012 B
SUB MATERI POKOK PEMELAJARAN
KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR
KOMPETENSI SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN
1. Memeriksa sistem/  Pemeriksaan sistem  Konstruksi dan kerja  Menerapkan prosedur  Persyaratan keselamatan  Melaksanakan
komponen suspensi suspensi dilaksanakan sistem suspensi. pemeriksaan sistem/ diri pemeriksa-an sistem/
dan menentukan tanpa menye-babkan  Prosedur pemeriksaan, komponen suspensi  Persyaratan keamanan komponen suspensi
kondisinya. kerusakan terhadap pengujian dan dan menentukan komponen secara rutin
komponen/sistem lainnya. menentukan kondisi kondisinya sesuai  Prinsip kerja  Mengidentifikasi
 Informasi yang benar di- sistem/komponen dengan SOP memeriksa sistem kondisi sistem
akses dari spesifikasi suspensi.  Melaksanakan kegiat- suspensi suspensi dan
pabrik dan dipahami. an yang kompleks dan  Konstruksi dan kerja komponennya
 Pemeriksaan sistem tidak rutin; menjadi sistem suspensi yang  Melaksanakan tes
suspensi di pakai mandiri dan sesuai jalan/ road test
berdasarkan metode bertanggung jawab
 Prosedur pemeriksaan
dan perlengkapan yang untuk pekerjaan yang
sistem suspensi dan
sesuai terhadap lainnya.
pengu-jian (sesuai
spesifikasi pabrik. pada kegunaan)
 Kondisi sistem/  Prosedur menentukan
komponen ditentukan kondisi
dengan sistem/komponen
membandingkan suspensi.
kondisi komponen yang  Informasi teknik yang
sebenarnya (standar) sesuai
pada spesifikasi pabrik  Kebijakan perusahaan.
untuk batasan/toleransi
seseuai dengan
perundang-
perundangan kelaikan
kendaraan.
 Data yang tepat
dilengkapi sesuai hasil
pemeriksaan sistem
suspensi.

Modul OPKR 40-012 B 4


SUB MATERI POKOK PEMELAJARAN
KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR
KOMPETENSI SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN
 Seluruh kegiatan
pemeriksa-an sistem
suspensi dan
pengidentifikasian kondisi
dilaksanakan berdasarkan
SOP (Standard Operation
Procedures), undang-
undang K 3 (Keselamatan
dan Kese-hatan Kerja),
peraturan perundang-
undangan dan prosedur/
kebijakan perusa-haan.

Modul OPKR 40-012 B 5


F. Cek Kemampuan
Sebelum mempelajari OPKR 40-012 B, istilah cek list (  ) kemampuan yang telah dimiliki peserta diklat
dengan sikap jujur dan dapat dipertanggung jawabkan.

Sub Jawaban Bila jawaban ya


Pernyataan
Kompetensi Ya Tidak kerjakan
1. Memeriksa / 1. Saya mampu menyebutkan Soal tes formatif
komponen macam-macam konstruksi dan
suspensi dan sistem suspensi
menentukan 2. Saya mampu menjelaskan kerja
kondisinya. macam-macam sistem suspensi
3.Saya mampu melaksanakan
pemeriksaan , pengujian dan
penentuan kondisi komponen
sistem suspensi sesuai SOP

Apabila peserta diklat menjawab “tidak” pelajari modul ini.

Soal :
1. Sebutkan macam-macam konstruk sistem suspensi.?
2. Jelaskan cara kerja macam-macam sistem suspensi..?
3. Periksa system suspensi dan uji kondisi kroponenyx..?

Modul OPKR 40-012 B 6


BAB II
PEMELAJARAN
E. A. Rencana Belajar Peserta Diklat
Rencana setiap kegiatan belajar anda, dengan mengikuti tabel di
bawah ini dan mintalah bukti belajar kepada guru jika telah selesai
mempelajari setiap kegiatan belajar.

Jenis Kegiatan Tanggal Waktu Tempat Alasan Paraf


Belajar Perubahan Guru
1. Mempelajari
konstruksi dan
cara kerja
system suspensi

2. Memeriksa
sistem/komponen
suspensi dan
menentukan
kondisinya.

B. Kegiatan Belajar
1. Menjelaskan konstruksi dan cara kerja system suspensi
Tujuan kegiatan belajar :
1.1. Menjelaskan konstruksi system suspensi
1.2. Menjelaskan cara kerja system suspensi
2. Memeriksa system/ komponen system suspensi
Memeriksa sistem / komponen suspensi dan menentukan kondisinya.
1. Tujuan kegiatan belajar
a. Peserta diklat mampu melaksanakan pemeriksaan system suspensi
b. Peserta diklat mampu melaksanakan pemeriksaan system suspensi
sesuai dengan SOP
2. Uraian materi
Kenyamanan berkendaraan merupakan faktor utama yang harus
diperhatikan oleh pengendara maupun penumpang. Namun demikian,
kendaraan akan selalu mengalami getaran atau goncangan yang
disebabkan oleh mesin itu sendiri atau karena kondisi jalan yang tidak
rata. Untuk mengurangi getaran dan goncangan tersebut setiap
kendaraan perlu dilengkapi dengan sistem suspensi.

Apabila salah satu komponen system suspensi mengalami gangguan,


maka akan terjadi hal yang tidak diharapkan. Sehingga kenyamanan
pengendaraan tidak akan dapat dicapai.

Gambar 1 : Penggunaan sistem suspensi

Gambar 1. Penggunaan sistem suspensi

Pada umumnya system suspensi kendaraan dapat digolongkan


menjadi 2 jenis yaitu suspensi independent dan suspensi rigid
Konstruksi dan kerja jenis ini roda sebelah kanan dan roda sebelah
kiri dipasangkan secara terpisah, sehingga kedua roda dapat bekerja
sendiri bila menerima kejutan dari permukaan jalan
Ada dua macam konstruksi suspensi independent depan yaitu
suspensi wishbone dan suspensi mac pherson :
1). Suspensi wishbone pegas coil
Suspensi jenis ini menggunakan pegas koil yang dipasangkan
diantara lengan bawah (lower arm) dan lengan atas (upper
arm)
Bodi (frame)
Lengan atas

Peredam getaran
Sambungan peluru atas
Bantalan lengan atas
Knuckle kemudi
Pegas koil
Kerangka (frame)

Penahan benturan

Bantalan lengan bawah


Strut bar
Sambungan peluru bawah
Lengan bawah

Gambar 2 : Suspensi wishbone dengan pegas koil


Suspensi ini mempunyai sifat :
a) Dengan desain yang kompak dari pegas hasil , sangat
cocok digunakan untuk system suspensi roda depan.
b) Kedua ujung luar lengan atas dan lengan bawah yang
dipasangkan pada knuckle kemudi menggunakan
sambungan peluru, sehingga memungkinkan arm dapat
bergerak ke atas dank ke bawah mengikuti gerakan roda.
c) Knuckle kemudi dan spindle yang terpasang dibagian ujung
lengan atas dan bawah dipasang menggunakan
sambungan peluru, sehingga memungkinkan
knucklekemudi dapat diarahkan.
Kerjanya bila roda-roda depan menerima kejutan dari
permukaan jalan maka pegas koil menerima gaya dari
lower arm sehingga mengakibatkan pegas mengalami
pemendekan dan pemanjangan sesuai dengan kemampuan
pemegasan (konstanta pemegasan)
2). Suspensi wishbone pegas torsi
Suspensi wishbone menggunakan pegas batang torsi yang
dipasangkan diantara lengan bawah (lower arm ) dan kerangka
kendaraan.

Lengan atas

Pengikat bodi (frame)

Peredam getaran

Pegas torsi
stabiliser

Spindle roda

Lengan bawah

Gb. 3: Suspensi wishbone dengan pegas torsi

Suspensi ini mempunyai sifat :


a). Pegas batang torsi (torsion bar) digunakan pada kendaraan
yang tidak menggunakan pegas koil ataupun pegas atau
pegas daun pada suspensi depan
b) Pegas batang torsi (torsion bar) pada ujung belakangnya
dipasang pada kerangka kendaraan , sedangkan ujung
depannya dipasangkan pada lengan bawah (lower arm) dan
kedua tempat pemasangannya dibuat mati.
c). Pegas batang torsi (torsion bar) bekerja secara puntiran
karena batang torsi dibuat dari baja yang mempunyai
elastisitas tinggi
Kerjanya : bila roda-roda depan menerima kejutan dari
permukaan jalan dan diteruskan ke lower arm maupun upper
arm melalui knuckle kemudi. Gaya yang diterima lower arm
ditahan dengan kemampuan puntiran pegas torsi yang
dipasangkan antara lower arm dengan kerangka (frame). Untuk
memperhalus proses pemegasan (puntiran) pegas torsi maka
peredam getaran dipasangkan untuk memperhalus proses
pemegasan yang dipasangkan antara lower arm dengan frame
kendaraan

3). Suspensi Mac pherson


Suspensi ini pegas koil dipasangkan menjadi satu kesatuan
dengan shock absorber menggunakan lengan bawah ( lower
arm ) sebagai dudukan komponennya
Ada dua macam konstruksi suspensi mac pherson yaitu
dengan lengan “melintang” dan lengan “L”
a). Suspensi mac pherson lengan “melintang”
Suspensi jenis ini mempunyai lengan bawah (lower arm)
berbentuk lurus , salah satu ujung lengan bawah dipasang
knuckle kemudi dengan sambungan peluru sedangkan
ujung yang lain dipasangkan pada kerangka kendaraan.
Lengan melintang dan kelengkapannya berfungsi
meneruskan beban kendaraan keroda dan mengontrol
gerakan samping, lengan ini bersama-sama batang
penahan (strut bar ) berfungsi mencegah perubahan jejak
roda-roda depan

Bantalan atas
Penutup debu

Pegas koil
Bodi ( frame) Pengantar dan perapat batang
piston

Batang piston

Reservoir
Piston
Silinder tekanan

spindle
Katup kontrol

Sambungan peluru
bawah
Strut bar
Lengan bawah

Gambar 4 : Suspensi mac pherson dengan lengan melintang

Kerjanya : bila roda-roda depan menerima kejutan dari


permukaan jalan akan diteruskan ke lower arm melintang
sehingga mengakinatkan terjadinya pemendekan dan
pemanjangan pegas koil yang dipasangkan antara peredam
getaran dengan kerangka ( frame ). Untuk memperhalus
proses pemegasan agar tidak terjadi oksilasi yang
berlebihan maka peredam kejut dipasangkan bersama
pegas koil antara lower arm dengan rangka ( frame)

b) Suspensi mac pherson lengan “L”


Suspensi jenis ini mempunyai lengan bawah ( lower arm )
berbentuk “L” yang digunakan pada roda sebagai
penggerak ( front wheel drive) dengan engine di depan (
front engine)

Penahan benturan
Penopang atas Dudukan pegas
Pegas koil
Batang piston
Penutup debu
Dudukan pegas
Peredam getaran

Knuckle arm
Poros penggerak roda
Rem cakram
Hub roda
Pemasangan lengan
bawah

Lengan bawah
Gambar 5bawah
Lengan : Suspensi
“ Lmac pherson dengan
“ mempunyai dualengan “L” pemasangan
tempat
pada kerangka yang masing-masing dipasangkan
menggunakan bushing karet, dengan dua tempat
pemasangan terpisah yang berfungsi untuk mencegah
gerakan dari arah samping dan gerakan aksial roda. Oleh
karena itu suspensi jenis ini tidak memerlukan lagi batang
penahan (sturt bar)
Kerjanya : bila roda-roda belakang menerima kejutan dari
permukaan jalan maka akan diteruskan ke lower arm “L”
mengakibatkan terjadinya pemendekan dan pemanjangan
pada pegas koil yang dipasangkan antara peredam getaran
dengan rangka (frame) kendaraan.
Untuk memperhalus proses pemegasan agar tidak terjadi
oksilasi yang berlebihan peredam getaran dipasangkan
bersaman pegas koil antara lower arm “L” dengan rangka
(frame) kendaraan .

b. Konstruksi jenis suspensi independen belakang.


Suspensi jenis ini roda sebelah kanan dan roda sebelah kiri
dipasangkan secara terpisah, sehingga roda dapat bekerja sendiri
bila menerima kejutan dari permukaan jalan.
Ada dua macam konstruksi suspensi independent belakang yaitu :
Suspensi mac pherson penggerak roda depan dan suspensi mac
pherson penggerak roda belakang.

1) Suspensi mac pherson penggerak roda depan.


Suspensi jenis ini dilengkapi lengan bawah ( lower arm) dan
lengan penopang (strut bar)
Pembatas peredam

Penutup debu

Pegas koil
Penahan pegas bawah
Rangka (frame)
Peredam getaran

Pemasangan lengan bawah Knuckle arm

Lengan bawah

Stabilisator

Strut bar

Tromol rem

Gambar 6 : Suspensi mac pherson bagian belakang

Suspensi ini mempunyai sifat :


a) Pemasangan ujung lengan bawah (lower arm) dengan
rangka silang kendaraan menggunakan bhusing karet
sedangkan ujung yang lainnya dipasangkan pada knuckle
kemudi.
b) Batang penopang (strut bar) dipasangkan antara kerangka
dengan lengan control bawah yang berfungsi untuk
mengurangi terjadinya gaya lateral yang berlebihan.
Kerjanya : bila roda-roda belakang menerima kejutan dari
permukaan jalan akan diteruskan ke lower arm yang
mengakibatkan terjadinya pemendekan dan pemanjangan
pegas koil yang dipasang antara peredam getaran dengan
rangka (frame) kendaraan.
Untuk memperhalus proses pemegasan agar tidak terjadi
oksilasi yang berlebihan peredam getaran dipasangkan
bersama pegas antara lower arm dengan rangka (frame )
kendaraan.

2) Suspensi kombinasi mac pherson dan batang torsi


Suspensi jenis ini menggunakan poros kaku ( rigid)
berbentuk “ U “ yang didalamnya dipasangkan batang tiorsi
akan bekerja secara puntiran saat terjadi gerakan roda.

Pegas koil

Peredam getaran

Batang lateral

Penguat poros

Lengan suspensi

Batang torsi

Gambar 7: Suspensi mac pherson dengan batang torsi

Suspensi ini mempunyai sifat :


a) Poros semi rigid bersama batang pegas torsi bekerja secara
aktif sebagai suspensi
b) Pegas koil berfungsi menyempurnakan momen suspensi
agar dapat mengurangi roling body, hingga menghasilkan
pengemudian yang stabil
c) Gerakan puntiran dari ujung lengan-lengan suspensi
diteruskan kedalam gerakan puntiran aksel belakang.
Puntiran ini sangat menghasilkan gaya reaksi yang
berlawanan dengan lengan-lengan suspensi
Kerjanya : bila roda-roda belakang menerima kejutan dari
permukaan jalan akan diteruskan ke rumah poros, lengan
suspensi sehingga mengakibatkan bagian ini bersama pegas
koil berayun terhadap rangka (frame) kendaraan.
Untuk memperhalus proses pemegasan dan ayunan (oksilasi)
yang berlebihan pegas koil bersama dengan peredam getaran
dipasang antara rumah poros roda belakang dengan rangka
(frame) kendaraan

3) Suspensi mac pherson penggerak roda belakang.


Suspensi jenis ini dilengkapi dengan lengan control bawah (
lower arm) dan lengan control atas (upper arm) hingga dapat
berayun secara bebas bila roda menerima kejutan dari
permukaan jalan. Suspensi ini juga disebut aksel berayam

Penopang
Pegas atas
Deferensial
Peredam
Lengan
getaran
atas

Rangka silang
Stabilisatoror
Lengan
Strut bar Bawah

Gambar 8 : Poros berayun pada bagian belakang


Suspensi ini mempunyai sifat :
a) Poros ( aksel ) roda dibuat terpisah, hingga poros dapat
barayun bebas , pertemuan kedua bagian poros bekerja
sebagai tumpuan.
b) Differensial ditempatkan pada bagian rangka silang body
kendaraan. Berat body kendaraan dan komponen yang lain
ditopang oleh pegas suspensi
c) Ujung bawah mac pherson dipasang pada lengan kontrrol
atas dan bawah juga lengan jejak.
d) Ujung lengan jejak, lengan control atas dan control bawah
yang lain dipasangkan pada kerangka body kendaraan
Kerjanya : bila roda-roda belakang menerima kejutan dari
permukaan jalan akan diteruskan ke lower arm dan upper arm
sehinga pegas koil mac pherson mengalami memendekan dan
pemanjangan .
Untuk memperhalus proses pemegasan pegas koil dan ayunan
(oksilasi) yang berlebihan pegas koil bersama dengan kejut
dipasang antara lower arm dengan rangka (frame)

a. Konstruksi jenis suspensi rigid


1). Jenis suspensi rigit roda depan
Suspensi jenis ini biasanya dipasangkan pada poros rigit (
kaku) yang terbuat dari baja tempa pejal berbentuk I Roda
sebelah kanan dan kiri dipasangkan pada ujung poros tunggal.
Pada bagian tengah poros berfungsi menahan beban
kendaraan,sedangkan pada ujung poros berfungsi menahan
momen punter karena gaya pengereman
Pegas daun Poros depan

Gambar 9 :Poros rigit depan jenis I Beam

Bagian ujung poros ini juga dipasangkan knuckle kemudi


dengan menggunakan poros kingpin . Ada empat jenis knuckle
kemudi yang dipasangkan pada suspensi rigid roda depan
yaitu :

a) Jenis reverse eliot


Jenis ini ujung poros sangat sederhana konstruksinya
dan mudah untuk pemasangan komponen rem

Knuckle
kemudi
Poros King ping
Poros depan
Gambar 10 : Jenis Reverse Eliot

b). Jenis eliot


Jenis ini ujung porosnya dibuat sangat komplek ,
knuckle kemudi dipasangkan ditengah ujung poros dengan
menggunakan poros kingpin

Knuckle kemudi

Poros depan
Gambar 11: Jenis Eliot

c). Jenis Lemoine :


Jenis tidak memerlukan poros kingpin, karena knuckle
kemudi dipasangkan pada ujung poros bagian atas
sehingga poros menjadi tambah tinggi

Knuckle
kemudi
Poros depan

Gambar 12: Jenis Lemoine

e) Jenis marmon
Jenis ini juga tidak memerlukan poros kingpin kare
knuckle kemudi dipasangkan pada bagian bawah ujung
poros sehingga daya kekuatannya agak berkurang bila
dibandingkan dengan jenis yang lain.

Knuckle kemudi

Poros depan

Gambar 13: Jenis Marmon

Kerjanya : bila roda-roda depan menerima kejutan dari


permukaan jalan akan diteruskan keporos depan rigit yang
berbentuk “ I “ hingga mengakibatkan pegas daun terjadi
pemanjangan atau pegas berubah bentuk dari elip
mendekati lurus ( pemegasan pegas daun)
Untuk memperhalus proses pemegasan pegas daun /
ayunan pegas daun yang berlebihan maka dipasangkan
peredam getaran antara poros depan dengan rangka
(frame).

2). Jenis suspensi rigit roda belakang


Suspensi jenis ini biasanya roda-roda dipasangkan pada satu
poros. Ada dua jenis pegas yang digunakan pada jenis ini yaitu

Ayunan pegas
Baut ”U”
Kerangka
Peredam getaran

Pegas
daun
Gantungan
pegas
Gambar 14: Suspensi poros rigit belakang dengan pegas daun

a). Pegas daun


Pada umumnya pegas daun dipasangkan secara parallel
antara rangka dengan poros belakang, sehingga tenaga yang
dihasilkan oleh motor dipindahkan ke roda-roda melalui poros
yang berputar dalam rumah.
Sedangkan beban kendaraan yang didukung oleh rangka
mobil diteruskan ke rumah poros melalui pegas daun
Kerjanya : bila roda-roda belakang menerima kejutan dari
permukaan jalan maka diteruskan kerumah poros belakang yang
mengakibatkan pegas daun terjadi pemanjangan atau pegas
berubah bentuk dari elip mendekati lurus ( pemegasan pegas
daun) yang konstruksinya dilengkapi dengan ayunan pegas
Untuk memperhalus proses pemegasan pegas daun yang
berlebihan maka suspensi ini dilengkapi peredan getaran yang
dipasangkan antara penopang pegas daun dengan (frame)

b). Pegas koil


Poros kaku dengan pegas koil untuk mengadakan
pemegasan dan menahan beban tegak lurus, tetapi tidak
dapat menahan gaya samping atau tekanan samping. Ayunan
Apabila pegas koil digunakan pada suspensi belakang,
Pegas
harus dilengkapi komponen yang lain seperti : laterar rod
dan stabilisator.
Kerjanya : bila roda-roda belakang menerima kejutan dari
permukaan jalan akan diteruskan kerumah poros roda
belakang yang mengakibatkan pegas koil mengalami
pemendekan dan pemanjangan ( konstanta pegas) untuk
mengurangi ayunan pegas (oksilasi) yang berlebihan pada
suspensi ini dilangkapi
Gambar 15: Suspensiperedam getaran yang dipasangkan
pegas daun
antara rumah poros dengan kerangka (frame) kendaraan.
Pegas koil
Rumah poros
belakang Lengan kontrol atas
Batang
kontrol Peredam
getaran

Stabilisator
Lengan control
bawah

Gambar 16: Suspensi pegas koil

Ini uraian materi kegiatan belajar 2:


Fungsi dan prosedur pemeriksaan, pengujian dan menentuan
komponen system suspensi :

1. Upper arm dan lower arm


Komponen ini berfungsi untuk menyangga pegas coil,
pemasangan knuckle kemudi dan memelihara letak geometris
body dan roda-roda.
Pemeriksaan : Dalam keadaan terlepas lower arm dan upper arm,
dengan cara disemprot menggunakan penetrant warna untuk
menyakinkan bahwa komponen ini masih dalam keadaan baik
atau retak.
2. knuckle kemudi
Komponen ini berfungsi untuk pemasangan roda-roda depan /
sumbu roda, sehingga memungkinkan kendaraan membelok
kekanan dan kekiri.
Pemeriksaan : Dalam keadaan terlepas dan bersih knuckle
kemudi disemprotkan menggunakan penetrant warna untuk
meyakinkan bahwa komponen ini masih dalam keadaan baik atau
retak.

Upper arm

Knuckle kemudi
Lower arm .
Gb. 17 Pemeriksaan
Pengujian Lower,
lower arm dan Upper
upper armarm dan knuckle
: dalam keadaankemudi
lower

arm dan upper arm terpasang dalam kerangka (frame) kendaraan


komponen ini digerakkan kearah atas atau kearah bawah .
Bila tidak timbul suara yang aneh maka bias dipastikan lower arm
dan upper arm dalam keadan baik.
Pengujian knuckle kemudi : dalam keadaan terpasang pada lower
arm maupun upper arm komponen ini digerakkan kearah samping
kiri, kanan, atas dan bawah .
Bila tidak timbul suara aneh maka bias dipastikan knuckle kemudi
dalam kondisi baik

3. Ball Joint
Komponen ini berfungsi sebagai sumbu roda-roda saat
kendaraan membentuk, pemasangannya antara lower arm dengan
steering knuck dan upper arm dengan steering knuekle.

a) Pemeriksaan kekendoran ball joint bawah terhadap lower arm.


 Dongkrak bagian depan kendaraan dan di topang dengan
penyangga.
 Pastikan kendaraan sudah disangga dengan aman
 Pastikan bahwa roda depan telah lurus posisinya dan tekan
pedal rem.
 Gerakkan lengan suspensi bawah ke atas dan kebawah
dan pastikan tidak ada gerak bebas ball joint (berlebihan)
 Gerakkan roda samping kanan samping kiri dan pastikan
tidak ada gerakan yang berlebihan.

Ball joint atas

Ball joint bawah

Penyangga

Gambar 18 : Pemerikasan ball joint terhadap lower arm dan upper arm

Pengujian ball joint : dalam keadaan roda terpasang gerakkan


roda bagian atas kedalam dan bagian bawah keluar atau
sebaliknya bila terjadi kekocakan yang berlebihan maka ball joint
perlu diganti bila tidak terjadi kekocakan dapat dipastikan ball joint
dalam keadaan baik.

4. Pegas Koil (Coil Spring)


Komponen ini berfungsi untuk menyerap kejutan/gaya yang
diakibatkan dari permukaan jalan tidak rata, penempatannya
diantara lower arm dan upperr arm. Pemeriksaan pegas koil dalam
keadaan terlepas dan bersih pastikan tidak ada bagian yang retak
atau aus, ukur tinggi bebas pegas sesuai dengan buku manual
sesuai dengan jenis mobil yang diperiksa .batas limit = 273 mm.

Gambar 19: Pemeriksaan pegas koil

Pengujian pegas koil dalam keadaan pegas koil terlepas ukur


tinggi bebas pegas, kemudian tekan pegas dengan beban tertentu.
Ukur kembali tinggi bebas pegas , bila ukuran kurang dari batas
limit spesifikasi sesuai yang ditentukan maka pegas perlu diganti,
dan sebaliknya

Catatan :
a. Bila pegas lemah dapat dirasakan ada kejutan tidak normal
saat kendaraan melewati jalan yang rata.
b. Bila pegas lemah, maka keausan ban menjadi tidak normal

5. Shock absorber (peredam getaran )


Komponen ini berfungsi untuk mengurangi oksilasai yang
berlebihan pada pegas bila kendaraan berjalan dijalan tidak rata.
Pemeriksaan peredam getaran dalam keadaan terlepas dan
bersih, pastikan tidak ada kebocoran minyak dan gas.
Gb. 21a Pemeriksaan Shock absorber

Gb. 21b Pemeriksaan Shock absorber


Pengujian : Dalam keadaan terlepas dengan cara ditekan dan
ditarik bila dengan tahanan yang tetap pastikan kondisi peredam
gataran dalam keadaan baik . bila ada bushing peredam getaran
yang rusak perlu dilakukan penggantian
Dalam keadaan terpasang:

a. goyangkan mobil kearah samping, dan goyangan kesamping


harus cepat berhenti
b. Pada mobil sedan tekan pada bagian depan mobil kemudian
lepas maka getaran tambah setengah dari tekanan semula dan
kembali pada posisi sebelumnya.

6. Strut bar
Komponen ini berfungsi untuk menahan lower arm agar tidak
maju atau mundur pada saat menerima kejutan dari permukaan
jalan maupun dorongan akibat terjadinya pengereman, atau saat
pemindaan tenaga dari motor, strut bar berupa batangan baja
yang dipasang pada lower arm dan frame kendaraan.
Pemeriksaan strut bar dalam keadaan terlepas dan bersih
pastikan tidak ada bagian yang retak.
Pemeriksaan kebengkokan :

 Letakkan strut bar pada v blok.


 Ukur run out bagian tengah strut bar menggunakan dial
indikator magnetik.
 Kebengkokan tidak boleh melebihi batas limit yang sudah
ditentukan pada buku manual dari jenis kendaraan tersebut

Meja rata
Dial indicator magnet

V blok

Strut bar
Gb. 22 Pemeriksaan kebengkokan strut bar

Pengujian : Dalam keadaan terpasang dan mobil di jack stand


dengan aman :

 Dengan rem kendaraan diinjak dorong bagian roda yang diuji


kedepan atau kebelakang
 Pastikan tidak ada bagian bushing strutbar yang aus atau
rusak.
 Bila ada bagian bushing yang aus/rusak lakukan penggantian.

2. Stabilizer bar
Komponen ini berfungsi untuk mengurangi terjadinya
kemiringan kendaraan akibat gaya sentrifugal pada saat
membelok atau saat lurus mengurangi tenaga guling. Stabilizer ini
di pasangkan pada lower arm kiri dan kanan, bagian tengahnya
diikatkan pada frame / body kendaraan, sehingga beban yang
diterima komponen ini saat kendaraan membelok adalah beban
puntiran.

Stabilisator
Gb. 23 : Pemeriksaan stabilizer dan bushing karet

Pemeriksaan stabilizer bar :


1. dalam keadaan terlepas dan bersih pastikan komponen ini tidak
ada bagian yang retak, aus atau patah.
2. Karet-karet pengikat dalam keadaan terpasang pastikan karet-
karet pengikat pada frame tidak ada yang retak
Pengujian : Dalam keadaan stabilizer terpasang tekan bagian depan
mobil sebelah kanan atau tekan bagian mobil sebelah kiri secara
bergantian .bila tekanan dilepaskan maka kondisi mobil cepat kembali
seperti posisi semula pastikan stabilizer masih dalam kedaan normal
Bila pengujian diatas timbul suara yang aneh maka bushing pengikat
stabilizer dengan rangka perlu diganti.

b. Prosedur pemeriksaan komponen sistem suspensi rigid

Baut “U” Peredam getaran

Ayunan pegas
Bushing ayunan
pegas
Penopang atas pegas daun
Penopang atas pegas daun

Pegas daun
Bushing gantungan
pegas Bushing peredam kejut
Gantungan
Pegas Penopang bawah pegas daun

Gambar 24. Komponen sistem suspensi pegas daun

Fungsi dan prosedur pemeriksaan komponen


1. Pegas daun
Komponen ini berfungsi untuk menyerap kejutan yang ditimbulkan
permukaan jalan, pegas jenis ini mampu menerima beban yang lebih
besar bila dibanding dengan pegas koil maupun pegas torsi oleh
karena itu pegas daun banyak digunakan pada sistem suspensi
bagian belakang kendaraan.
Pemeriksaan pegas daun :

a). Dalam keadaan terlepas dan bersih lembaran pegas tidak retak
atau pada ujung – ujungnya tidak terjadi keausan yang berlebihan.
b). Ujung- ujung pegas daun tidak terjadi keausan yang berlebihan

Mata pegas

Pegas no.1

Pegas no.2
Pegas no. 3
Susunan pegas daun

Baut pengikat

Penjepit pegas

Gb. 25. Pemeriksaan pegas daun

Pengujian : Dalam keadaan terlepas :


 Ukur NIP pada masing-masing lembaran pegas daun
 Beri beban pada masing-masing lembara pegas daun sesuai
dengan spesifikasi jenis mobilnya.
 Ukur kembali NIP pada masing-masing lembaran pegas daun
 Bandingkan pengukuran NIP setelah pembebanan dengan
spesifikasi jenis mobilnya.
 Bila ukuran NIP setelah pembebanan kurang dari batas limit maka
perlu diganti lembaran pegas daunnya dan sebaliknya.

2. Baut “U”
Komponen ini berfungsi untuk mengikat tumpukan/ susunan
pegas daun dengan poros roda belakang dengan kuat agar tidak
terjadi pergeseran bila roda menerima kejutaan dari permukaan jalan.
Pemeriksaan baut “U”:

a) Dalam keadaan terlepas dan bersih pastikan tidak ada bagian ulir
yang aus, bengkok maupun kerusakan pada ulirnya.
b) Tidak terjadi kebengkokan pada bagian yang lain
c) Tidak terjadi keausan pada ulir mur pengikat

Baut “U”
Keretakan

Keausan
Ring

Keausan
Mur pengikat


Gb. 26. Pemeriksaan baut “U”

` Pengujian : Dalam keadaan terpasang kencangkan mur pengikat baut


“U” dengan momen yang sesuai spesifikasinya pada buku manual.
Cek/periksa kembali mur-mur pengikat baut “U” bila masih dalam
keadaan kendor maka baut U perlu diganti dan sebaliknya.

3. Ayunan Pegas
Komponen ini berfungsi untuk memungkinkan pegas memanjang
dan memendek bila roda menerima kejutan dari jalan.
Pemasangannya diantara pegas dan frame (kerangka) kendaraan.
Pemeriksaan ayunan pegas daun:
Dalam keadaan terlepas dan bersih pastikan tidak ada bagian ulir
baut dan mur pengikat yang aus.
Pengujian : Dalam keadaan ayunan pegas daun terpasang pada
rangka kendaraan keraskan mur-mur pengikat ayunan pegas sesuai
dengan spesifikasi buku manual
Cek / periksa kembali mur-mur pengikat ayunan pegas bila masih
dalam keadaan kendor maka ayunan pegas perlu diganti

4. Bhusing karet
Komponen ini berfungsi untuk meredan suara hubungan antara
ayunan pegas daun dengan frame bila roda menerima kejutan dari
permukaan jalan. Pemeriksaan bushing karet : dalam keadaan
terlepas pastikan bhusing karet tidak pecah atau berubah
konstruksinya.
Kerusakan dan
keausan

Kebengkokan
Keausan
Bushing karet

Ayunan pegas

Keausan
Keretakan
Keretakan

Gb. 27 Pemeriksaan ayunan pegas dan Bhusing karet.

.
Pengujian : Bushing dalam terpasang gerakan ayunan pegas keatas
dan kebawah bila pada bagian ini timbul suara yang aneh maka perlu
diganti. Sebab sudah terjadi pengerasan

5. Bumper karet
Komponen ini berfungsi untuk membatasi ayunan pegas yang
berlebihan dan tidak terjadi tumbukan antara poros roda dengan
frame/kerangka kendaraan. Pemeriksaan bumper karet :dalam
keadaan terpasang pastikan tidak ada bagian yang pecah atau
berubah bentuk
Bumper karet

Bumper karet

Gambar 28. Pemeriksaan bumper karet.

1. Pengujian : Dalam keadaan terpasang beri beban pada bagian


belakang kendaraan yang diuji bumper kemudian lepaskan bebannya
lakukan beberapa kali . bila pada bagian ini timbul suara aneh maka perlu
diganti bumper karet tersebut atau sebaliknya

2. C. Rangkuman
1. Sistem suspensi berfungsi
a. Bersama-sama dengan roda menyerap kejutan dan oksilasi dari
permukaan jalan.
b. Memindahkan gaya pengereman dan gaya gerak ke body melalui
gesekan antara jalan dengan roda-roda.
c. Menopang body / kerangka pada poros dan memelihara letak
geometri antara body dengan roda.

2. Sistem suspensi dapat digolongkan menjadi dua jenis


a. Suspensi Independen (suspensi bebas)
b. Suspensi Rigid ( Suspensi kaku )

3. Suspensi independen menggunakan dua macam pegas


Yaitu : Pegas koil dan pegas torsi
4. Suspensi rigid menggunakan dua macam pegas yaitu
a. Pegas daun
b. Pegas koil

5. Komponen utama suspensi independen


a. Pegas koil / torsi
b. Shock absorber (peredam kejut)
c. Stabilizer bar
d. Strut bar
e. Upper arm
f. Lower arm
g. Ball joint

6. Komponen utama suspensi rigid


a. Pegas daun
b. Pegas koil
c. Shock absorber ( peredam kejut )
d. Lateral rod
e. Bumper karet

7. Prosedur pemeriksaan komponen.

F. D. Tugas
1. Sebutkan dua macam konstruksi suspensi poros independent pada
kendaraan
2. Sebutkan dua macam konstruksi suspensi poros rigit
G.
H. E. Test Formatif
1. Jelaskan kerja suspensi wishbone pegas koil
2. Jelaskan kerja suspensi rigid pegas daun
I.
J. F. Kunci Jawaban Test Formatif
1. Bila roda-roda depan menerima kejutan dari permukaan jalan maka
pegas koil menerima gaya dari lower arm sehingga mengakibatkan
pegas koil mengalami pemendekan sesuai dengan kemampuan
pemegasan (konstanta pegas)
2. Bila roda-roda belakang menerima kejutan dari permukaan jalan dan
diteruskan ke rumah poros belakang sehingga mengakibatkan pegas
daun terjadi pemanjangan dari bentuk elip mendekati lurus

K. G. Lembar Kerja
1. Alat dan Bahan
a. Dongkrak
b. Jack stand
c. Pengungkit
d. Suspensi roda depan
e. Suspensi roda belakang
f. V blok
g. Dial indicator magnetic
h. Majun / kain lap
i. Penetran warna
j. Kuas
k. Minyak pembersih
l. Grease

2. Keselamatan Kerja
a. Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya.
b. Ikuti intruksi dari instruktur / guru maupun prosedur kerja
c. Jangan bekerja di bawah kendaraan yang tidak di jack stand dengan
kuat.

3. Langkah Kerja
a. Persiapan alat dan bahan praktek secara cermat, efektif dan
seefesien mungkin.
b. Perhatikan instruksi praktek yang disampaikan oleh instruktur.
c. Lakukan pemeriksaan sistem suspensi dan analisis kerusakan pada
komponennya.
d. Buatlah catatan penting kegiatan praktek secara ringkas.
e. Setelah selesai, kembalikan alat dan bahan yang telah digunakan
seperti keadaan semula.

4. Tugas
a. Buatlah laporan kegiatan praktek secara ringkas dan jelas.
b. Buatlah ringkasan pengetahuan yang diperoleh setelah belajar /
praktek.

a. BAB III
b. EVALUASI
A. TES TULIS
Jenis Pekerjaan :
Nama Peserta :
Nomor Induk :
Program Keahlian :

1. Apa yang membedakan konstruksi suspensi wishbone dengan suspensi mac


pherson ?
2. Apa yang membedakan konstruksi suspensi independen dan suspensi rigid
?
3. Jelaskan kerja suspensi independen wishbone roda depan dengan
menggunakan pegas koil ?
4. Jelaskan kerja suspensi poros rigid menggunakan pegas daun ?

B. TES PRAKTIK
Lakukan prosedur pemeriksaan, pengujian dan penentuan kondisi komponen
suspensi wishbone

A. Lembar penilaian Tes tulis


Skor Skor Keterangan
No Pertanyaan Kunci Jawaban Maks Perolehan
1 Apa yang membedakan Independen : 5
konstruksi suspensi Poros roda-rodanya
wishbone dengan bebas bergerak antara
suspensi mac pherson sebelah kiri dan
sebelah kanan
Wishbone : pegas
koil terpisah dengan
peredam kejutnya
Mac pherson : pegas
koil disatukan dengan
peredam kejutnya

5
2 Apa yang membedakan Independen : 5
konstruksi suspensi Poros roda-rodanya
independen dan rigid bebas bergerak antara
roda sebelah kiri dan
roda sebelah kanan
Rigid :
Poros roda sebelah
kanan dan kiri satu
5
rumah poros
3 Jelaskan kerja suspensi Bila roda berjalan 5
poros independen dijalan tidak rata
lower arm bebas
bergerak bersama
pegas koil

4. Jelaskan kerja suspensi Bila roda berjalan


poros rigid dijalan tidak rata roda
mendorong poros dan
diteruskan ke pegas,
maka pegas daun
5
akan mengalami
pemanjangan
Total Skor 30

B. Lembar penilaian Tes Praktiks


Keterangan
Skor Skor
N Job praktik Kunci Jawaban
Maks Perolehan
o
1 Lakukan prosedur 1 Persiapan : 10
pemeriksaan , a. Bahan
pengujian dan b. Alat
penentuan kondisi c. Tempat kerja
komponen sistem 2.Cara menggu
suspensi sesuai SOP nakan alat-alat
tangan/ special
tools dengan
10
tepat dan benar
3.Cara
menggunakan
alat-angkat tepat
dan benar
4.Penggunaan
10
buku servis
manual
Pemeriksaan
dan pengujian
5.Pelaksanaan 20
pemeriksaan,
pengujian dan
penentuan
kondisi
komponen
sistem suspensi 20
sesuai SOP

c. BAB IV
d. PENUTUP

Setelah menyelesaikan modul ini, maka Anda berhak untuk


mengikuti tes paktik untuk menguji kompetensi yang telah dipelajari. Dan
apabila Anda dinyatakan memenuhi syarat kelulusan dari hasil evalusi
dalam modul ini, maka Anda berhak untuk melanjutkan ke topik/modul
berikutnya. Mintalah pada pengajar/instruktur untuk melakukan uji
kompetensi dengan sistem penilaiannya dilakukan langsung dari pihak
dunia industri atau asosiasi profesi yang berkompeten apabila Anda telah
menyelesaikan suatu kompetensi tertentu. Atau apabila Anda telah
menyelesaikan seluruh evaluasi dari setiap modul, maka hasil yang
berupa nilai dari instruktur atau berupa porto folio dapat dijadikan sebagai
bahan verifikasi bagi pihak industri atau asosiasi profesi. Kemudian
selanjutnya hasil tersebut dapat dijadikan sebagai penentu standard
pemenuhan kompetensi tertentu dan bila memenuhi syarat Anda berhak
mendapatkan sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh dunia industri
atau asosiasi profesi.
e. DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (1987), Dasar-dasar Automotive, Jakarta : PT.Toyota–Astra – Motor.

Anonim. (1995), New Step 1 Training Manual, Jakarta : PT. Toyota – Astra-
Motor.

Anonim. (1995), Materi Pelajaran chasis group step 2, Jakarta : PT. Toyota
Astra-Motor.

Anonim, (1982), Mitsubishi L 300 Workshop Manual, Mitsubishi corporation.

Anonim, (1982), Mitsubishi Colt T120 Workshop Manual, Mitsubishi corporation.

Anonim, (1993), Servis Mobil, Pusat Pengembangan Guru Teknologi Malang

Anda mungkin juga menyukai