Anda di halaman 1dari 7

PENDEKATAN BUDAYA DALAM MENGENALI PERILAKU MAHASISWA

Fadilla Saputri
Mahasiswa Prodi Pendidikan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Padang
fdllasptr27@gmail.com

Abstrak

Budaya memiliki kaitan yang erat dengan bagaimana cerminan pola perilaku masyarakat
dalam keseharian. Salah satu sasaran budaya yang dibahas dalam karya ilmiah ini terkait
pengaruh budaya terhadap pola perilaku mahasiswa. Perbedaan dalam pola perilaku mahasiswa
akan terlihat berbeda sesuai dengan bawaan budaya daerah mereka masing-masing. Tidak hanya
sebatas budaya daerah namun juga budaya yang secara tidak langsung selalu mereka terapkan di
daerah atau kampung halaman asal mereka sendiri. Aspek budaya yang lain juga dilihat dari segi
pendekatan tempat tinggal mahasiswa di daerah rantau sekitaran universitas. Beberapa
pendekatan yang dilakukan berkaitan dengan pengaruh budaya terhadap perilaku mahasiswa
terkait dengan faktor daerah asal, faktor bawaan lahir, serta faktor tempat tinggal atau kos.

Kata Kunci : budaya, faktor, mahasiswa

Abstract

Culture is closely related to how people's behavior patterns are reflected in daily life. One of the
cultural targets discussed in this scientific work is related to the influence of culture on student
behavior patterns. Differences in patterns of student behavior will look different according to the
culture of their respective regions. Not only limited to the local culture but also the culture that
indirectly they always apply in the area or their own home village. Other cultural aspects are
also seen in terms of the approach to residence of students in overseas areas around the
university. Some of the approaches taken are related to cultural influences on student behavior
related to factors of origin, birth innate factors, as well as residential or boarding factors.

Keywords : culture, collage student, factor


METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian dalam penulisan karya ilmiah ini menggunakan metode studi kepustakaan. Penulis
mendapatkan literatur bacaan dalam berbagai buku dan jurnal-jurnal yang berkaitan dengan
pengaruh budaya terhadap perilaku mahasiswa. Penelitian perpustakaan ini dilakukan bertujuan
untuk memecahkan masalah yang sejatinya membutuhkan pemahaman kritis dari sumber di
perpusatakaan yang relevan. Pengumpulan data dilakukan dengan merujuk pada perpusatakaan.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penulisan ini adalah dengan teknik
pengumpulan data literer, artinya penulis berusaha mengumpulkan data dari berbagai sumber di
perpustakaan yang berhubungan dengan permasalahan budaya dalam pengaruhnya terhadap pola
perilaku individu terutama mahasiswa.
PENDAHULUAN

Kehidupan manusia secara umum tidak terlepas dari konsep budaya, terutama dalam
kehidupan dalam ruang lingkup perguruan tinggi atau universitas. Budaya memiliki arti sebagai
gagasan yang konseptual yang berkaitan dengan keseharian individu atau masyarakat. Dalam
keseharian budaya juga disebut dengan kebudayaan. Kebudayaan adalah seluruh system gagasan
dan rasa, tindakan, serta karya yang dihasilkan manusia dalam kehidupan bermasyarakat, yang
dijadikan miliknya dengan belajar (Koentjaraningrat,1996 :72). Kebudayaan didapatkan melalui
proses belajar yang dapat dilakukan melalui transfer biologis ataupun transfer sosial yang bisa
disebut sebagai sosialisasi. Sedangkan pola perilaku berkaitan dengan sistem tindakan dan hal-
hal yang dilakukan oleh individu dalam kesehariannya. Bentuk dan struktur perilaku tersebut
secara umum ditentukan oleh lingkungan budaya, baik disadari ataupun tidak, baik secara
langsung atau tidak langsung.

Keragaman budaya yang ada di Indonesia menyebabkan lahir atau terciptanya perilaku-
perilaku yang khas pada setiap diri individu. Secara umum dalam konteks ruang lingkup
perkuliahan budaya menjadi factor pendeskripsian terhadap seorang individu. Pendeskripsian
tersebut berkaitan dengan tingkah laku atau bisa disebut secara lebih kompleks sebagai pola
perilaku. Dikalangan mahasiswa dijumpai berbagai bentuk pola perilaku dan interaksi dalam
keseharian, hal itu tidak lepas dari bagaimana ikatan budaya yang tidak dapat dipungkiri dari
setiap individu. Dalam data yang tercantum dalam harian kompas.com disebutkan bahwa
Indonesia memiliki 714 suku dan 1001 bahasa. Data ini menjadi rujukan terkait pola perilaku
beragam yang ada di perguruan tinggi. Dua hal tersebut menjadi realitas nyata keberagaman
budaya yang ada di Indonesia. Hal tersebut menimbulkan pertanyaan besar terkait faktor yang
menjadi pendekatan budaya dalam mengenali pola perilaku mahasiswa.
PEMBAHASAN

Berdasarkan bahan bacaan yang didapatkan dari berbagai sumber baik dari buku ataupun
jurnal, penulis menemukan berbagai informasi terkait pengaruh budaya terhadap pola perilaku
mahasiswa. Dilakukan melalui tiga pendekatan :

1. Faktor Daerah Asal

Faktor daerah asal merupakan salah satu bentuk pendekatan dalam karya ilmiah ini yang
diangkat berkaitan dengan budaya dalam konsep daerah asal. Ruang lingkup perguruan tinggi
atau universitas disebut sebagai instansi pendidikan yang memiliki cakupan luas. Pihak-pihak
dan elemen terkait yang tergabung didalamnya merupakan individu yang berasal dari berbagai
daerah yang berbeda. Perbedaan tersebut sudah tidak dapat lagi dipungkiri. Perbedaan terkait
pendekatan faktor daerah asal akan berpengaruh terhadap bagaimana individu terkhusus
mahasiswa dalam menafsirkan berbagai fenomena yang terjadi, sehingga pola perilaku mereka
pun akan berbeda dalam penafsiran tersebut. Pola perilaku yang terbentuk dari pendekatan
daerah asal ini cukup beragam, seperti mahasiswa yang berasal dari derah minangkabau akan
berbeda pola tindakan dan perilaku nya dengan mahasiswa yang berasal dari medan atau batak,
salah satunya dari segi cara berkomunikasi.

2. Faktor Bawaan Lahir dan Warisan Biologis

Faktor bawaan lahir terkait dengan pewarisan nilai-nilai budaya secara turun temurun.
Dalam konteks dimana pola perilaku individu dibentuk dalam ruang lingkup lembaga kecil
melalui faktor dan proses biologis yaitu keluarga, artinya perilaku masing-masing mahasiswa
berbeda tergantung bagaimana transfer nilai dari lingkungan biologis serta keadaan dan kondisi
yang sudah terbawa sejak lahir. Budaya atau kebudayaan yang terbentuk melalui pendekatan
biologis ini sangat mempengaruhi pola perilaku individu terutama dalam karya ilmiah ini
terfokus pada pola perilaku mahahsiswa. Warisan biologis memiliki peran yang cukup besar
dalam membentuk kepribadian individu. Hal ini dikarenakan faktor biologi merupakan faktor
terdekat dari setiap indivdu. Beberapa individu yang terlahir dalam keadaan yang sehat maka
pola perilaku yang terbentuk akan berbeda dengan individu yang terlahir dalam keadaan yang
memiliki kekurangan dari segi fisik atau pun mental, yang mungkin bisa disebut sebagai anak-
anak disabilitas. Begitu juga dari sudut pandang keluarga, peran keluarga dalam membentuk pola
perilaku berkaitan dengan bagaimana keadaan lingkungan orang tua atau lingkurangan rumah.
Seorang individu yang tumbuh dan berada ditengah-tengah keluarga yang berkecukupan dari
segi financial akan berbeda dengan pola perilaku individu yang tumbuh atau berada ditengah-
tengah keluarga yang berkekurangan dari segi financial. Faktor perbedaan ini juga menjadi
pembeda dalam tindakan dan pola perilaku mahasiswa.
3. Faktor Tempat Tinggal atau Kos

Faktor tempat tinggal atau kos menjadi faktor pembentuk pola perilaku yang paling dekat
dengan kehidupan mahasiswa. Saat mereka memasuki fase perkuliahan maka unsur-unsur
budaya akan ditransfer melalui lingkungan tempat tinggal atau kos. Keseharian mereka yang
secara umum tergambar melalui peran sebagai bagian dari kelompok sosial di lingkungan
tersebut. Selain itu juga disebutkan oleh (Hidayat, M 2018 :112) bahwa kos sebagai lingkungan
yang amat menentukan dalam prestasi akademik mahasiswa, karena melalui lingkungan koslah
pematangan secara berfikir dan berprilaku tercermin pada kecerdasan mereka baik secara
akademis maupun secara sosial. Faktor tempat tinggal atau kos akan menjadi salah satu faktor
yang dapat menentukan cerrminan budaya seperti apa yang mereka terima diluar lingkup daerahh
atau lingkungan keseharian mereka sebelumnya diluar sebelum menginjakkan kaki di perguruan
tinggi, baik itu dilihat dari sudut pandang daerah asal atau dari sudut pandang faktor biologis
atau bawaan lahir. Pola perilaku yang tercermin dari pendekatan tempat tinggal atau kos ini
berkaitan dengan pergaulan dan lingkkungan kos yang mendoktrin pola-pola tersebut terhadap
mahasiswa itu sendiri. Doktrin tersebut dapat bersumber dari teman sesama mahasiswa ataupun
bersumber dari bapak atau ibu kos di kawasan tempat tinggal mahasiswa itu sendiri.
PENUTUP

Pola perilaku mahasiswa secara umum terbentuk akibat adanya transfer unsur-unsur budaya.
Unsur-unsur budaya tersebut dapat dikelompokkan melalui tiga pendekatan yaitu, faktor daerah
asal, faktor bawaan lahir, dan faktor tempat tinggal atau kos. Perilaku mahasiswa akan tercermin
berdasarkan dari tiga pendekatan tersebut. Faktor daerah asal berkaitan dengan budaya yang ada
pada suatu masyarakat tertentu tempat dimana individu atau mahahsiswa itu berasal, yang secara
umum dapat dikatakan sebagai suatu kearifan lokal daerah. Faktor bawaan lahir dan warisan
biologis secara garis besar berhubungan dengan keadaan atau kondisi mahahsiswa yang sudah
menjadi bawaan sejak ia lahir, sedangkan warisan biologis berkaitan dengan pembentukan pola
perilaku mahahasiwa dari lingkungan ruang lingkup tempat terjadinya sosialisai utama atau
disebut sebagai sosialisasi primer, yaitu keluarga. Faktor pendekatan budaya dalam pembentuka
pola tindakan dan tingkah laku mahasiswa adalah faktor tempat tinggal atau kos. Faktor ini
menjadi faktor esensial yang konteksnya paling dekat dengan kehidupan mahasiswa didaerah
rantau. Kos menjadi penentu dari pencerminan pola tingkah laku mahasiswa sekaligus
menentukan tingkat prestasi akademis yang akan didapatkan.
DAFTAR PUSTAKA

Koentjaraningrat. (1996). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta : Rineka Cipta.

Azanella,dkk. (2019). Cek Fakta : Jokowi Sebut Ada 714 Suku dan 1001 Bahasa di Indonesia.
Tersedia pada : https://nasional.kompas.com/read/2019/03/30/21441421/cek-fakta-jokowi-sebut-
ada-714-suku-dan-1001-bahasa-di-indonesia. Diakses tanggal 27 November 2019.

HIDAYAT, Muhammad. STUDI PENGARUH KEMANDIRIAN MAHASISWA


YOGYAKARTA TERHADAP PERSTASI AKADEMIK: RESPON 60 MAHASISWA/WI DI
YOGYAKARTA. SOCIUS, [S.l.], v. 4, n. 2, p. 108-118, mar. 2018. ISSN 2442-8663.

Anda mungkin juga menyukai