Anda di halaman 1dari 16

PENAFSIRAN LAFADZ ISTABAQA (‫ )سبق‬DAN WASA<RI’U< (‫)سرع‬

(Studi Ma’ani al-Qur’an)

RISALAH

MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi
Tugas Mata Kuliah Ma’ani al-Qur’an
Ulangan Tengah Semester
(UTS)

Oleh :
Ilham Abdul Ganie
NIM. 17080391

Dosen Pengampu :
Drs. H. Muhammad Yusuf, M. Ag.

PENDIDIKAN ULAMA TARJIH MUHAMMADIYAH (PUTM)


PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA
2019
A. Pendahuluan
Al-Qur’an merupakan kalam Allah yang tidak ada tandingannya,
yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw , dengan perantaraan ar-
Ru>h{al-Ami>n (Jibri>l ‘Alaihi as-Sala>m), ditulis dalam mus}haf-
mus}haf yang disampaikan kepada seluruh manusia secara mutawatir,
serta mempelajari dan membacanya merupakan suatu ibadah, yang dimulai
dengan surat Al-Fatihah dan ditutup dengan surat An-na>s.1 . Al-Qur’an
diturunkan Allah swt ke bumi ini untuk menjadikan undang-undang bagi
ummat manusia dan petunjuk serta sebagai tanda atas kebenaran rasul dan
penjelasan atas kenabian dan kerasulannya, juga sebagai hujjah yang kuat
di hari kemudian dimana akan dinyatakan bahwa al-Qur’an itu benar-benar
diturunkan dari Dzat Yang Maha Bijaksana lagi Terpuji.2
Ia diturunkan dimaksudkan menjadi pedoman hidup bagi segenap
umat manusia yang berfungsi sebagai hudan (petunjuk) dan bayyinah
(penjelas) atas petunjuk yang telah diberikan, serta furqa>n (pembeda)
antara yang haqq (benar) dan yang ba>t}il (salah).3
Seseorang jika hendak berinteraksi dengan al-Qur’an harus
memahami kosakata yang terkandung pada setiap deretan ayat-ayat di
dalam al-Qur’an, karena di dalam al-Qur’an ada lafadz yang musytarak
yaitu satu kata yang memiliki makna ganda. Di sini penulis akan mengulas
beberapa kata yang sering dijumpai dalam al-Qur’an yaitu lafadz: istabaqa

(‫ )سبق‬dan wasa>ri’u> (‫)سرع‬.

Untuk mengetahui makna pada setiap lafadz-lafadz di atas, penulis


akan mengidentifikasi melalui beberapa langkah berikut:
1. Pencarian Lafadh Sesuai Maratibnya
Apabila hendak mengetahui historis (sejarah) suatu peristiwa
yang tercatat di dalam al-Qur’an harus diruntut mulai dari ayat yang

1
Lihat Mohammad Aly Ash Shabuny, Pengantar Study Alqur’an At-Tibyan (Beirut:
Darul Irsyad, 1970), I hlm. 18
2
Ibid, hlm.19
3
Lihat QS. Al-Baqarah (2): 185

1
pertama kali turun, supaya apabila ada pergantian maupun penegasan
hukum dapat diketahui hukumnya secara jelas, dan dapat digunakan
hukumnya di setiap waktu dan tempat tanpa salah sasaran.
Untuk mengetahui di mana saja letak-letak lafadh tersebut,
maka dimulai dengan penelusuran, kemudian mengumpulkan ayat-
ayat yang mengandung lafadh tersebut agar lebih mudah untuk
dipahami. Adapun letak dan tempat ayat-ayatnya antara lain:

a. Lafaz\ ‫ سبق‬dalam al-Qur’an disebutkan empat kali di dalam 4 surat, yaitu:

No Surat No Turun Ayat Artinya


1 T{a>ha> [20] 45 99 Telah lalu
2 Hu>d [11] 52 40 terdahulu
3 Al-Mu’minu>n [23] 74 27 dahulu
4 Al-Anfa>l [8] 88 68 terdahulu

Lafaz\ ‫ س بقكم‬adalah bentuk fi’il ma>d{i> dengan d{ami>r ‫كم‬


ada 2 tempat di dalam al-Qur’an yang terabadikan di dalam 2 surat yaitu:

No Surat No Turun Ayat Artinya


1 al-A’ra>f [7] 39 80 Pernah dilakukan
2 al-Ankabu>t [29] 85 28 Pernah dilakukan

Lafaz\ ‫ سبقوا‬adalah bentuk fi’il ma>d{i> dengan d}ami>r ‫ هم‬ada


1 tempat di dalam al-Qur’an yang terabadikan di dalam 1 surat yaitu:

No Surat No Turun Ayat Artinya


1 al-Anfa>l [8] 88 59 Mereka akan dapat
lolos

Lafaz\ ‫ت‬
ْ ‫ سَب َق‬adalah bentuk fi’il ma>d{i> dengan d}ami>r ‫ هي‬ada
َ
7 tempat di dalam al-Qur’an yang terabadikan di dalam 7 surat yaitu :
No Surat No Turun Ayat Artinya
1 T{a>ha> [20] 45 129 Terdahulu
2 Yunus [10] 51 19 Yang telah ada

2
3 Hu>d [11] 52 110 Yang terdahulu
4 As}-S{affa>t 56 171 Telah tetap
[37]
5 Fus}s}ilat [41] 61 45 Yang terdahulu
6 Asy-syu>ra 62 14 Yang telah terdahulu
[42]
7 al-Anbiya>’ 73 101 Sejak dahulu
[21]

Lafaz\ ‫ تَ ْس بِ ُق‬adalah bentuk fi’il mud}a>ri’ dengan d}ami>r ‫انت‬


َ
ada 2 tempat di dalam al-Qur’an yang terabadikan di dalam 2 surat yaitu :
No Surat No Turun Ayat Artinya
1 al-Hijr [15] 54 5 Mendahului
2 al-Mu’minu>n 74 43 Menyegerakan
[23]

Lafaz\ ‫ يَ ْس بِ ُق ْونَا‬/ ُ‫ يَ ْس بِ ُق ْونَه‬adalah bentuk fi’il mud}a>ri’ dengan

d}ami>r ‫ هم‬ada 2 tempat di dalam al-Qur’an yang terabadikan di dalam 2

surat yaitu :
No Surat No Turun Ayat Artinya
1 al-Anbiya>’ [21] 73 27 Mendahuluinya
2 al-Ankabu>t 85 4 Akan luput dari (azab) kami
[29]

Lafaz\ ‫ َس َب ُق ْونَا‬adalah bentuk fi’il ma>d}i> dengan d}ami>r ‫ هم‬ada 2

tempat di dalam al-Qur’an yang terabadikan di dalam 2 surat yaitu :


No Surat No Turun Ayat Artinya
1 al-Ahqa>f [46] 66 11 Mendahului kami
2 al-Hasyr [59] 101 10 Lebih dahulu dari pada
kami

3
Lafaz\ ‫ َسْب ًقا‬adalah bentuk mas}dar ada 1 tempat di dalam al-Qur’an yang
terabadikan di dalam 1 surat yaitu :
No Surat No Turun Ayat Artinya
1 an-Na>zi’a>t [79] 81 4 (dengan) kencang

Lafaz\ ‫ اِ ْس تَبَ َق‬adalah bentuk fi’il ma>d{i> ada 4 tempat di dalam al-

Qur’an yang terabadikan di dalam 4 surat yaitu :


No Surat No Turun Ayat Artinya
1 Ya>si>n [36] 41 66 Mereka belomba-lomba
2 Yusuf [12] 53 25 Keduanya berlomba
3 al-Baqarah [2] 87 148 Maka berlomba-lomba
4 al-Ma’idah [5] 112 48 Berlomba-lombalah

b. Lafaz\ ُ‫ أسرع‬adalah bentuk fi’il ma>d{i> majhu>l ada 2 tempat di dalam


al-Qur’an yang terabadikan di dalam 2 surat yaitu :
c.
No Surat No Turun Ayat Artinya
1 Yunus [10] 51 21 Lebih cepat
2 al-an’a>m [6] 55 62 Paling cepat

Lafaz\ ‫يُ َس ا ِرعُ ْو َن‬adalah bentuk fi’il mud}a>ri’ dengan d}ami>r ‫ هم‬ada 7
tempat di dalam al-Qur’an yang terabadikan di dalam 4 surat yaitu :
No Surat No Turun Ayat Artinya
1 al-Anbiya>’ [21] 73 90 Selalu bersegera
2 al-Mu’minu>n 74 61 Bersegera
[23]
3 ali-Imra>n [3] 89 114 & 176 Dan bersegera
4 al-Ma’idah [5] 112 41, 52 & 62 Berlomba-lomba

Lafaz\ ُ‫نُ َس ارِع‬adalah bentuk fi’il mud}a>ri’ ada 1 tempat di dalam al-
Qur’an yang terabadikan di dalam 1 surat yaitu :

4
No Surat No Turun Ayat Artinya
1 al-Mu’minu>n 74 56 Kami segera
[23]

Lafaz\ ‫ َو َس ا ِرعُ ْوا‬adalah bentuk fi’il ma>di>} ada 1 tempat di dalam al-
Qur’an yang terabadikan di dalam 1 surat yaitu :
No Surat No Turun Ayat Artinya
1 ali-Imra>n [3] 89 133 Dan bersegeralah kamu

Setelah mengetahui letak dan tempat lafaz}-lafaz} yang akan ditafsirkan di


dalam al-Qur’an, selanjutnya adalah melakukan pendekatan kebahasaan.
Pendekatan yang perlu dilakukan adalah memaknai kata-kata (lafaz}) tersebut
sesuai dengan kamus-kamus bahasa arab, seperti kamus Lisa>n al-‘Arab karya
Ibnu Mandhur, Mu’jam Muqa>yi>su al-Lugatu karya Abi Husain Ahmad bin
Faris bin Zakariya , al-Mufrada>t Fi> Gari>bi al-Qur’an karya Abi Qasim
Husain bin Muhammad dan al-Munawir karya Ahmad Warson Munawwir.
B. Pemaknaan Lafaz}

1. ‫ اِ ْس تَبَ َق‬: memiliki arti berlomba dan bergegas. ‫( اِ ْس تَبَ َق‬istabaqa)

merupakan fi’il ma>d{i> dari ‫ سبقا‬-‫ يسبق‬-‫سبق‬ (mendahului) yang

di tambahkan huruf alif dan Ta.4 Di dalam kamus al-Mufrada>t Fi>

Gari>bi al-Qur’an kata : ‫ أصل السبق التقدم ىف السري‬: ‫ سبق‬: yaitu

mendahului dalam perjalanan, kalau di dalam kitab Mu’jam

Muqa>yi>su al-Lugatu ‫ س بق‬memiliki arti menunjukan kepada yang

terdahulu. Di dalam kamus Lisa>n al-‘Arab ‫ سبق‬artinya mendahului


dalam berlari dan mendahului di setiap sesuatu.

4
Ahmad Warson Munawwir, al-Munawwir Kamus Arab Indonesia, (Surabaya: Pustaka
Progressif, 1997), hlm. 606

5
2. ‫ َس ا ِرعُ ْوا‬: memiliki arti (pergi) terburu-buru, cepat-cepat dan

bersungguh-sungguh. ‫( َس ا ِرعُ ْوا‬sa>riu> ) merupakan fi’il ma>d{i>

dari ‫سرعة‬ - ‫( سرع – يسرع‬cepat) yang di tambahkan huruf alif. 5


Di

dalam kamus al-Mufrada>t Fi> Gari>bi al-Qur’an ‫س رع‬: antonim

atau kebalikan dari kelambanan (lambat/kemunduran) dan digunakan


pada kinerja jasmani, kalau di dalam kitab Mu’jam Muqa>yi>su al-

Lugatu ‫س رع‬ memiliki arti yang menunjukan atas lawan kata dari

lambat. Di dalam kamus Lisa>n al-‘Arab ‫ سرع‬artinya kebalikan dari


lambat (kelambanan).
C. Penafsiran Lafaz{
Dalam menafsirkan lafadh-lafadh di atas penulis mengambil
rujukan utama dari kitab tafsir al-Qur’an al-‘Adzim atau biasa dikenal
dengan sebutan Tafsir Ibnu Katsir, yaitu sebuah kitab karangan Imaduddin
Abu Fida Isma’il Ibn Katsir al-Qurasyi ad-Dimasyqi, kitab tafsir al-
Mishbah karangan M. Quraish Shihab, kitab tafsir Taisirul Karimirrahman
fi Tafsiri Kalamil Mannan dan lebih dikenal sebagai Tafsir As-Sa'di karya
Abdurrahman bin Nashir As-Sa'di lainnya yang relevan dengan zaman.
Tafsir As-Sa'di dikenal dalam kemudahannya untuk dipelajari dan
dipahami langsung oleh masyarakat awam dan berguna bagi para penuntut
ilmu lanjutan karena gaya bahasanya yang mudah, struktur yang
sederhana, dan makna yang jelas, jauh dari keruwetan, cerita-cerita
riwayat Israiliyat juga dari permasalahan-permasalahan i’rab (tata bahasa
Arab). Menggunakan gaya bahasa lugas, menghindari kalimat-kalimat
sisipan dan bertele-tele yang melebar, yang akan memakan banyak waktu

5
Ahmad Warson Munawwir, al-Munawwir Kamus Arab Indonesia, (Surabaya: Pustaka
Progressif, 1997), hlm. 627

6
bagi pembaca sehingga dapat menyebabkan kebosanan dan
membingungkan. Tafsir ini juga menghindari menyebutkan perbedaan
pendapat kecuali sedikit perbedaan dasar yang memang harus disebutkan,
hingga pembaca pemula dapat lebih fokus. Tafsir ini meninggalkan
penyimpangan pada ayat-ayat sifat dan tidak ada takwil yang bertentangan
dengan maksud Allah dalam firmanNya, karena inilah patokan dalam
pengukuhan akidah. serta mengungkapkan faedah-faedah yang diambil
dari setiap ayat yang dilewatinya pada posisinya masing-masing tanpa
memalingkan pada posisi yang lainnya.6
Tafsir Ibnu Katsir adalah kitab tafsir yang populer dan dikenal luas
sebagai tafsir terbaik. Model tafsirnya adalah bil ma'tsur, yakni
menafsirkan al-Qur'an dengan Al-Qur'an, dengan hadits-hadits Nabi saw,
dan dengan atsar-atsar para sahabat, tabi'in, dan tabi'ut tabi'in yang lurus.
Sehingga apa yang disampaikan oleh Al-Qur'an betul-betul terpahami
secara benar, tanpa terkontaminasi oleh pendapat-pendapat orang yang
hanya berdasar logika pikiran sendiri.
Imam asy-Syaukani mengatakan: "Tafsir Ibnu Katsir merupakan
kitab tafsir terbaik di antara kitab-kitab tafsir yang ada."
Imam as-Suyuthi berkata: "Tafsir Ibnu Katsir begitu menakjubkan.
Belum ada satupun ulama yang dapat menandinginya."
Tafsir  al-Misbah adalah sebuah tafsir al-Quran lengkap 30 Juz
pertama dalam kurun waktu 30 tahun terakhir. Warna keindonesiaan
penulis memberi warna yang menarik dan khas serta sangat relevan untuk
memperkaya khazanah pemahaman dan penghayatan umat Islam terhadap
rahasia makna ayat Allah SWT.
M. Quraish Shihab memulai dengan menjelaskan tentang maksud-
maksud firman Allah swt sesuai kemampuan manusia dalam menafsirkan
sesuai dengan keberadaan seseorang pada lingkungan budaya dan
kondisisosial dan perkambangan ilmu dalam menangkap pesan-pesan al-

6
https://id.wikipedia.org/wiki/Tafsir_As-Sa%27di, diunduh pada tanggal 09 Oktober
2019, pukul 09.09.

7
Quran. Keagungan firman Allah dapat menampung segala kemampuan,
tingkat, kecederungan, dan kondisi yang berbeda-beda itu. Seorang
mufassir di tuntut untuk menjelaskan nilai-nilai itu sejalan dengan
perkembangan masyarakatnya, sehingga al-Quran dapat benar-benar
berfungsi sebagai petunjuk, pemisah antara yang haq dan bathil serta jalan
keluar bagi setiap probelam kehidupan yang dihadapi, Mufassir dituntut
pula untuk menghapus kesalah pahaman terhadap al-Qur’an atau
kandungan ayat-ayat.7

1. ‫ اِ ْس تَبَ َق‬dalam menafsirkan lafadh ini penulis mengambil 1 ayat dari al-

Qur’an, yaitu :
ِ ِ ِ
ُ‫ أَيْ َن َما تَ ُكونُوا يَأْت بِ ُك ُم اللَّه‬ ۚ ‫َاستَبِ ُقوا اخْلَْيَرات‬
ْ ‫ ف‬ ۖ ‫َول ُك ٍّل ِو ْج َهةٌ ُه َو ُم َولِّ َيها‬
]٢:١٤٨[ ‫ إِ َّن اللَّهَ َعلَ ٰى ُك ِّل َش ْي ٍء قَ ِد ٌير‬ ۚ ‫مَجِ ًيعا‬
Artinya: Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia
menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat)
kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan
mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya
Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. Al-Baqarah [2]: 148)
Surat al-Baqarah menurut tertib turunnya, adalah surat yang turun
ke 87 setelah surat al-Muthaffifin, dan surat yang pertama turun setelah
hijrah dari Makkah ke Madinah sehingga masuk dalam golongan surat
Madaniyah, sedangkan nomor urut surat ini adalah nomor 2 setelah surat
al-Fatihah. Dalam al-Qur’an surat ini adalah surat yang terpanjang dengan
jumlah ayat 286 ayat, dan di dalamnya juga terdapat ayat terpanjang dalam
al-Qur’an yaitu pada ayat 282.
Dalam Tafsir al-Mishbah ayat ini bermakna, Bagi setiap umat ada
kiblatnya sendiri yang ia menghadap kepadanya, sesuai dengan
kecenderungan atau keyakinan masing-masing. Kalaulah mereka dengan

https://id.wikipedia.org/wiki/Tafsir_Al-Mishbah, diunduh pada tanggal 09 Oktober


7

2019, pukul 09.14.

8
mengarah ke kiblat masing-masing bertujuan untuk mencapai ridha Allah
dan melakukan kebajikan, maka wahai kaum muslimin berlomba-lombalah
kamu dengan mereka dalam berbuat aneka kebaikan.8
Menurut Imam Ibnu Katsir Rahimahullah menafsirkan "fastabiqul khairat"
dengan berkata:

‫ الذي جعله ناسخا ملا‬، ‫ واتباع شرعه‬ ‫وهي طاعة اهلل‬ ) ‫)فاستبقوا اخلريات‬

. ‫ والتصديق بكتابه القرآن الذي هو آخر كتاب أنزله‬، ‫قبله‬


Berlomba-lombalah dalam kebaikan, kebaikan di sini adalah
ketaatan kepada Allah dan mengikuti undang-undang-Nya, yang
merupakan amandemen terhadap apa-apa yang diturunkan sebelumnya.
Juga benarkanlah kitab-Nya Al-Quran, yang ia merupakan kitab terakhir
yang Allah turunkan.9
Menurut Syekh Abdurrahman Nashir As-Sa'diy Rahimahullah, di
dalam kitabnya Taisiril Karimir Rahman, menafsirkan "Fastabiqul
Khairat" dengan:

‫ وعلى أنه‬،‫ على املبادرة ألداء الصالة وغريها يف أول وقتها‬،‫يستدل هبذه اآلية‬

‫ينبغي أن ال يقتص ر العب د على جمرد م ا جيزئ يف الص الة وغريه ا من العب ادات‬

‫ ال يت يق در عليه ا لتتم‬،‫ ب ل ينبغي أن ي أيت باملس تحبات‬،‫من األم ور الواجب ة‬

‫ وحيصل هبا السبق‬،‫وتكمل‬


Ayat ini menunjukkan agar seseorang bersegera melaksanakan
ketaatan dan tidak menundanya, seperti melaksanakan salat di awal waktu,
dan agar seseorang tidak membatasi diri melakukan kewajiban saja,
8
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah, (Jakarta: Lentera Hati, 2011), hlm 424.
9
https://www.mukminun.com/2018/09/arti-dan-tafsir-qs-al-maidah-ayat-48.html,
diunduh pada tanggal 09 Oktober 2019, pukul 09.38.

9
bahkan sepatutnya dia mengerjakan yang sunah, yang mampu dia
kerjakan, agar amalan menjadi sempurna dan dapat membalap orang lain
dalam mengerjakan kebaikan.10

2. ‫ َو َس ا ِرعُ ْوا‬dalam menafsirkan lafadh ini penulis mengambil sebuah ayat,


sebagai berikut:
ِ ‫الس ماوات واأْل َر‬ ٍ ِ
‫َّت‬
ْ ‫ض أُع د‬ ُ ‫َو َس ا ِرعُوا إِىَل ٰ َم ْغف َر ٍة ِّمن َّربِّ ُك ْم َو َجنَّة َع ْر‬
ُ ْ َ ُ َ َ َّ ‫ض َها‬
]٣:١٣٣[ ‫ني‬ ِ ِ
َ ‫ل ْل ُمتَّق‬
Artinya: “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari
Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi
yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa”
Surat ali-Imran menurut tertib urutan dalam al-Qur’an adalah surat,
yang ke-3 setelah surat al-Baqarah. Surat ali-Imran termasuk golongan
surat Madaniyah dan di dalamnya ada 200 ayat.
Dalam Tafsir Ibnu Katsir mengatakan bahwa Allah menganjurkan
agar mereka segera berbuat baik dan mendekatkan diri kepada-Nya. Allah
berfirman:
ِ ِ ‫السماوات واأْل َرض أ ُِعد‬ ٍ ِ
‫ني‬
َ ‫َّت ل ْل ُمتَّق‬
ْ ُ ‫َو َسا ِرعُوا إِىَل ٰ َم ْغفَر ٍة ِّمن َّربِّ ُك ْم َو َجنَّة َع ْر‬
ُ ْ َ ُ َ َ َّ ‫ض َها‬
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabb-mu dan
kepada Surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk
orang-orang yang bertakwa.” Maksudnya, sebagaimana telah disediakan
Neraka bagi orang-orang kafir.
Ada yang mengatakan bahwa firman Allah:

‫ض‬
ُ ‫ات َواأْل َْر‬
ُ ‫الس َم َاو‬
َّ ‫ض َها‬
ُ ‫َع ْر‬
“Surga yang luasnya seluas langit dan bumi.”

https://www.mukminun.com/2018/09/arti-dan-tafsir-qs-al-maidah-ayat-48.html,
10

diunduh pada tanggal 09 Oktober 2019, pukul 09.41.

10
Dimaksudkan sebagai kabar akan keluasan Surga tersebut.
Sebagaimana firman-Nya yang mensifati perlengkapan Surga, “Yang
sebelah dalamnya terbuat dari sutera.” (QS. Ar-Rahmaan: 54) Lalu
bagaimana dugaan anda mengenai bagian luarnya?
Ada juga yang mengatakan bahwa lebarnya lama dengan
panjangnya, karena ia berbentuk kubah yang berada di bawah `Arsy. Dan
sesuatu yang berbentuk seperti kubah dan bundar itu mempunyai lebar
yang sama dengan panjangnya.
Hal seperti itu telah ditegaskan dalam hadits shahih: “Jika kalian
memohon Surga kepada Allah, maka mintalah Surga Firdaus, karena ia
adalah Surga yang paling tinggi dan paling tengah. Darinya mengalir
sungai-sungai Surga, sedang atapnya adalah ‘Arsy ar-Rahmaan.”
Ayat ini seperti firman-Nya pada surat al-Hadiid:

ِ ‫الس َم ِاء َواأْل َْر‬


‫ض‬ َّ ‫ض‬ ٍ ِ
ُ ‫َسابِ ُقوا إِىَل ٰ َم ْغفَر ٍة ِّمن َّربِّ ُك ْم َو َجنَّة َع ْر‬
ِ ‫ض َها َك َع ْر‬
“Berlomba-lombalah kamu untuk (mendapatkan) ampunan dari
Rabb-mu dan Surga yang luasnya seluas langit dan bumi.” (QS. Al-
Hadiid: 21).
Dalam Musnad Imam Ahmad telah diriwayatkan bahwa Heraclius
pernah mengirimkan surat kepada Nabi, yang isinya: “Engkau telah
mengajakku ke Surga yang luasnya seluas langit dan bumi, lalu di mana
letak Neraka?” Maka Nabi saw. pun menjawab: “Mahasuci Allah, lalu di
mana malam jika siang telah tiba?” Maksudnya ialah, bahwa waktu siang
itu jika telah menutupi permukaan bumi dari satu sisinya, maka malam
berada di sisi yang lain. Demikian juga dengan Surga, yang berada di
tempat yang paling tinggi, di atas langit dan di bawah ‘Arsy, dan luasnya
seperti yang difirmankan-Nya,”Seluas langit dan bumi.” Sedangkan
Neraka berada ditempat yang paling bawah. Dengan demikian, tidak ada

11
pertentangan antara keluasan Surga yang luasnya seluas langit dan bumi
dengan keberadaan Neraka. Wallahu a’lam.11
Menurut tafsir al-Mishbah mengatakan bergegaslah untuk
melaksanakan amal saleh, agar kalian mendapatkan ampunan yang besar
dari Allah atas dosa-dosa kalian! Juga, agar kalian mendapatkan surga yang
amat luas, seluas langit dan bumi, yang hanya disediakan untuk orang-
orang yang takut kepada Allah dan siksa-Nya.12
D. Munasabah Ayat
1. Lafaz{ Istabaqa
Makna istabaqa pada hakikatnya adalah berlomba-lomba dari
segala perbuatan, yang dimaksud perbuatan disini yakni berlomba-
lomba dalam kebaikan yaitu mendahulukan hal yang wajib dari pada
yang sunnah dan juga berlomba dalam ketaatan kepada Allah swt.
Diantaranya apa yang dikatakan oleh Umar bin Khattab
sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud,
Tirmidzi dan yang lainnya. Dimana beliau berkata bahwa Rasulullah
saw telah memerintahkan kita semua untuk bersedekah dan Umar bin
Khattab ingin mengalahkan Abu Bakar Ash Shiddiq.

ِ ِ ِ ُ ‫أَمرنَا رس‬
‫ك َم ااًل‬
َ ‫ َف َوافَ َق ذَل‬، ‫َّق‬
َ ‫صد‬َ َ‫صلَّى اللَّهُ َعلَْيه َو َس لَّ َم َي ْو ًم ا أَ ْن نَت‬
َ ‫ول اللَّه‬ ُ َ ََ
ِ ‫ص‬ ِ ‫ فَ ِجْئ‬، ‫ إِ ْن س ب ْقتُه يوم ا‬، ‫ الْي وم أَس بِق أَب ا ب ْك ٍر‬: ‫ َف ُق ْلت‬، ‫ِعْن ِدي‬
‫ف‬ ْ ‫ت بِن‬
ُ ً َْ ُ َ َ َ َ ُ ْ َْ َ ُ
ِ ِ ِ ُ ‫ال يِل رس‬
”‫ك؟‬ َ ‫ت أل َْهل‬ َ ‫ ” َما أ َْب َقْي‬: ‫صلَّى اللَّهُ َعلَْيه َو َسلَّ َم‬
َ ‫ول اللَّه‬ ُ َ َ ‫ َف َق‬، ‫َمايِل‬
‫ َم ا‬، ‫ ” يَا أَبَا بَ ْك ٍر‬: ُ‫ال لَه‬ َ ‫ َف َق‬، ُ‫ َوأَتَى أَبُو بَ ْك ٍر بِ ُك ِّل َما ِعْن َده‬، ُ‫ ِم ْثلَه‬: ‫ت‬
ُ ‫ ُق ْل‬،

11
https://alquranmulia.wordpress.com/2015/03/16/tafsir-ibnu-katsir-surah-ali-imraan-
ayat-130-136/, diunduh pada tanggal 09 Oktober 2019, pukul 09.41.
12
https://tafsirq.com/3-ali-imran/ayat-133#tafsir-quraish-shihab, diunduh pada tanggal 09
Oktober 2019, pukul 12.48.

12
ِ
َ ‫ُس ابِ ُق‬
‫ك‬ ُ ‫ َف ُق ْل‬، ُ‫ت هَلُ ُم اللَّهَ َو َر ُس ولَه‬
َ ‫ ال أ‬: ‫ت‬ ُ ‫ أ َْب َقْي‬: ‫ال‬
َ َ‫ك ؟ ” ق‬َ ‫ت أل َْهل‬ َ ‫أ َْب َقْي‬
. ‫َعلَى َش ْي ٍء أَبَ ًدا‬
“Rasulullah Shallallahu ’Alaihi wa Sallam memerintahkan kami
untuk bersedekah, maka kami pun melaksanakannya. Umar berkata:
‘Semoga hari ini aku bisa mengalahkan Abu Bakar’. Aku pun
membawa setengah dari seluruh hartaku. Sampai Rasulullah
Shallallahu ’Alaihi wa Sallam bertanya: ‘Wahai Umar, apa yang kau
sisakan untuk keluargamu?’. Kujawab: ‘Semisal dengan ini’. Lalu Abu
Bakar datang membawa seluruh hartanya. Rasulullah Shallallahu
’Alaihi wa Sallam lalu bertanya: ‘Wahai Abu Bakar, apa yang kau
sisakan untuk keluargamu?’. Abu Bakar menjawab: ‘Ku tinggalkan
bagi mereka, Allah dan Rasul-Nya’. Umar berkata: ‘Demi Allah, aku
tidak akan bisa mengalahkan Abu Bakar selamanya” (HR. Abu Dawud,
Tirmidzi)

Lihatlah, beliau berkata:

‫َسبِ ُق أَبَا بَ ْك ٍر‬


ْ ‫الَْي ْو َم أ‬

“Hari ini aku akan kalahkan Abu Bakar As Shiddiq Radhiyallahu


‘Anhu.”

Umar berkata demikian karena dia tahu bahwa Abu Bakar As Shiddiq
tidak pernah dikalahkan dalam hal kebaikan. Ini adalah perlombaan
yang baik.

Ini adalah pelajaran yang luar biasa. Perlombaan para Sahabat


Rasul kita saw dalam hal kebaikan. Dari sini kita bisa ambil pelajaran
bagaimana darmawannya Abu Bakar As Shiddiq . Dan Abu Bakar As

13
Shiddiq tidak hanya itu saja. Abu Bakar As Shiddiq terdepan dalam
semua amalan.

E. Kesimpulan

Lafaz}-lafaz} di atas apabila dimaknai menggunakan Bahasa

Indonesia ada saling keterkaitan antara istabaqa dan sa>ri’u>. Dari

semuanya itu berlomba atau bergegas yang paling dominan, karena dengan

arti berlomba atau bergegas lebih sesuai jika disandingkan dengan

melakukan kebaikan dan ketaatan di jalan Allah swt. Dan orang-orang yang

mendahulukan atau belomba-lomba dalam kebaikan Allah sudah menjamin

akan dibeikan pahala padanya. Dan bagi orang-orang bersegara kepada

ampunan Allah dan kepada surga yang seluas langit dan bumi itu semua

disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.

Wallahu a’lam.

14
DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an al-Karim
Adurrahman bin Nāṣir as-Sa’dī, Taisir al-Karīm al-Rahman fī Tafsir Kalam al-
Manān (Riyad: Mamlakah al-Arabiya, 1990).
Ahmad Warson Munawwir, al-Munawwir Kamus Arab-Indonesia, (Surabaya:
Pustaka Progressif, 1997).
Ash Shabuny Mohammad Aly, Pengantar Study Alqur’an At-Tibyan (Beirut: Darul
Irsyad, 1970)
https://alquranmulia.wordpress.com
https://www.mukminun.com
https://tafsirq.com
https://id.wikipedia.org
Shihab M. Quraish, Tafsir Al-Mishbah, (Jakarta: Lentera Hati, 2011)

15

Anda mungkin juga menyukai