Anda di halaman 1dari 5

Nama : Rani

NIM : 1711130377
Prodi : Tadris Fisika
M.K : Ulumul Qur’an
UAS

1. Apa yang dimaksud dengan ilmu muhkam dan mutasyabihat, dan tuliskan dalil yang
menunjukkan bahwa dalam Al-Qur’an terdapat ayat muhkam dan mutasyabihat
tersebut?
Jawab :
Muhkam adalah ayat-ayat yang makananya jelas tidak tersembunyi. Sedangkan
mutasyabihat adalah ayat yang makannya tidak jelas, hanya orang-orang yang kuat
keilmuannya yang memahaminya dengan pemahaman yang benar.
Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata :

Artinya :
“Allah Tabaroka wata’ala membagi Al Qur’an menjadi dua macam: muhkam dan
mutasyabih”. Yang dimaksud muhkam adalah yang jelas maknanya dan tidak
tersembunyi. Contohnya kata: langit, bumi, bintang, gunung, pohon, dan sebagainya.

2. Apa yang dimaksud dengan ilmu Fawatihus Shuwar dan khawatimus shuwar dan
tuliskan masing-masing 1 contoh ayat fawatihus shuwar yang bernada pujian,
pertanyaan, perintah dan sumpah?
Jawab :
Fawatihus Shuwar berarti pembukaan-pembukaan surat, karena posisinya berada
di awalsurat-surat dalam Al Qur’an. Apabila dimulai dengan huruf-huruf hijaiyah,
huruf tersebut sering dinamakan dengan Ahruf Muqatta’ah (huruf-huruf yang terpisah)
karena posisi dari huruf tersebut yang cenderung menyendiri dan tidak bergabung
membentuk suatu kalimat secara kebahasaan. Dari segi pembacaannya pun, tidaklah
berbeda dari lafazh yang diucapkan pada huruf hijaiyah. Manna Khalil Al Qhatthan
dalam kitabnya Mabahits fi ulumil Qur’an mengidentikan fawatihus suwardengan
huruf-huruf yang terpisah (Al ahruful muqotho’ah). Menurut Ibnu Abi Al Asba’, seperti
dikutip Ahmad bin Musthafa, bahwa pembuka-pembuka surat itu untuk
menyempurnakan dan memperindah bentuk-bentuk penyampaian, dengan sarana pujian
atau melalui huruf-huruf.
Khawatimus Shuwar jamak dari kata khatimah, yang berarti penutup atau
penghabisan. Secara bahasa, khawatim al-suwar berarti penutup surat-surat Al Qur’an.
Menurut istilah khawatim al-suwar adalah ungkapan yang menjadi penutup dari surat-
surat al Qur’an yang memberi isyarat berakhirnya pembicaraan sehingga merangsang
untuk mengetahui hal-hal yang dibicarakan sesudahnya.
contoh ayat fawatihus shuwar yang bernada pujian, pertanyaan, perintah dan
sumpah, yaitu :
a. Pembukaan dengan pujian kepada Allah (al-Istiftāh bi as-Sanā);a)Menetapkan
sifat-sifat terpuji dengan menggunakan lafadz: Pertama, menggunakan lafadz
“Alhamdulillāh”yang terdapat dalam 5 surat yaitu al-Fātihah, al-‘An’ām, al-Kahfi,
Saba danFāthir.
Contoh:
ُّ O=‫“ ُملُّظالَلَ َع َج َوضْ َْراْل َ َوتاَواَمهسالَقَلَخيَذهالَهَلِلُّ ْد َمحْ الَهَبَ َربا ُو َرفَ َكنيَذهاله ُم َۖۖث‬Segala puji bagi
َ‫رونالَ َوتاْ َمن ُولَ ْدعَي‬
Allah Yang telah menciptakan langit dan bumi dan mengadakan gelap dan terang,
namun orang-orang yang kafir mempersekutukan (sesuatu) dengan Tuhan mereka.”
(QS. Al-An’am: 1)
b. Pembukaan dengan kata pertanyaan (al-Istiftah bi al-Istifhaām)ada 2 bentuk
pertanyaan:
 Pertanyaan positif, yaitu pertanyaan dengan kalimat positif, yang digunakan
pada 4 surat yaitu: surat ad-Dahr, an-Naba’, al-Ghasyiyah, dan al-Ma’un.
 Pertanyaan negatif, yaitu pertanyaan dengan kalimatmnegatif yangdigunakan
pada 2 surat yaitu surat al-Insyirah dan al-Fil.
c. Pembukaan dengan panggilan (al-istiftā’ bi an-nidā’)Allah membuka sejumlah
surat dengan mengedepankan panggilan (an-nida), yang terbagi menjadi tiga
macam:
 Nidā’ (panggilan) untuk Nabi:Dengan term: yāayyuha an-nabiyyu, Yā ayyuha
al-Muzammil, dan yā ayyuha al-Mudatstsir.
 Nidā’ untuk orang yang berimanDengan term: yāayyuha alladzīna āmanū.
 Nidā’ untuk manusia secara umumDengan term: yāayyuha an-nāsu
d. Pembukaan dengan sumpah (al-Istiftāh bi al-Qasam) Sumpah yang digunakan
dalam pembukaan surat-surat Al-Qur’an terdapat dalam 15 surat. Allah
mengedepankan al-qasam (sumpah-Nya) dalam beberapa surah. Di satu sisi Allah
bersumpah denganAtas nama sebagian makhluk-Nya sebagai Muqsam bih. Dan
pada sisi yang lain, Allah, Swt., bersumpah dengan atas nama dzatnya sendiri.

3. Apa yang dimaksud dengan ilmu nasikh dan mansukh, kemukakan macam-macam
nasikh dan mansukh serta 1 contoh dalam Al-Qur’an?
Jawab :
Nasikh artinya yang menghapuskan, yaitu dalil Al-Kitab atau As-Sunnah yang
menghapuskan hukum dalil syar’i atau lafazhnya. Pada hakikatnya nasikh (yang
menghapuskan)adalah Alla Azza wa Jalla. Mansukh artinya yang dihapuskan, yaitu
hukum dalil syar’i atau lafazhnya yang dihapuskan.
Macam-macam nasikh dan mansukh :
 Naskh sunnah dengan sunnah. Suatu hukum yang dasarnya sunnah kemudian di-
Naskh dengan dalil syara’ dari sunnah juga. Contohnya: larangan ziarah kubur
yang di-Naskh menjadi boleh, seperti pada hadis di atas.
 Naskh sunnah dengan al-Qur`an. Suatu hukum yang telah ditetapkan dengan dalil
sunnah kemudian di-Naskh atau dihapus dengan dalil al-Qur`an, seperti ayat
tentang ṣalat yang semula menghadap Baitul Maqdis diganti dengan menghadap ke
Kiblat setelah turun QS. al-Baqarah ayat 144:
ْ ‫ك َش‬
‫ط َر ْال َمس ِْج ِد ْال َح َر ِام‬ َ َ‫ضاهَا ۚ فَ َولِّ َوجْ ه‬ َ َّ‫ك فِي ال َّس َما ِء ۖ فَلَنُ َولِّيَن‬
َ ْ‫ك قِ ْبلَةً تَر‬ َ ُّ‫قَ ْد نَ َر ٰى تَقَل‬
َ ‫ب َوجْ ِه‬
Artinya: "Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, Maka
sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah
mukamu ke arah Masjidil Haram.
 Naskh al-Qur`an dengan al-Qur`an. Ada beberapa pendapat ulama tentang Naskh
al-Qur`an dengan al-Qur`an ada yang mengatakan tidak ada Nāsikh dan Mansūkh
dalam ayat-ayat al-Qur`an karena tidak ada yang batil dari al-Qur`an, diantaranya
adalah Abu Muslim al-Isfahani, berdasarkan firman Allah Swt:
‫اَل يَأْتِي ِه ْالبَا ِط ُل ِم ْن بَ ْي ِن يَ َد ْي ِه َواَل ِم ْن خَ ْلفِ ِه ۖ تَ ْن ِزي ٌل ِم ْن َح ِك ٍيم َح ِمي ٍد‬
Artinya: "yang tidak datang kepadanya (al-Qur`an) kebatilan baik dari depan
maupun dari belakangnya, yang diturunkan dari Rabb yang Maha Bijaksana lagi
Maha Terpuji." (QS. Fuṣṣilat : 42 ).
4. Apa yang dimaksud dengan ilmu qasham Al-Qur’an, tuliskan 1 contoh ayat yang
didalamnya mengandung fiil qasham dan apa hikmahnya Allah bersumpah dengan
menggunakan makhluk ciptaannya.
Jawab :
Menurut bahasa, aqsam merupakan bentuk jamak dari kata qasam yang berarti
sumpah. Sedangkan istilah aqsam dapat diartikan sebagai ungkapan yang dipakai guna
memberikan penegasan atau pengukuhan suatu pesan dengan menggunakan kata-kata
qasam.
Qasam Zhahir, yaitu qasam yang di dalamnya disebutkan fi’il dan muqsam
bihnya. Seperti dalam firman Allah Surat An nahl ayat 38:ِArtinya;Mereka bersumpah
dengan nama Allah secara sungguh-sungguh, Allah tidak akan membangkitkan orang
yang mati.Dalam ayat ini fi‟ilQasamnya kata aqsam bidan muqsam bih-nya kata Allah.
Hikmah Allah bersumpah dengan menggununakan mahkluk ciptaannya yaitu
sumpah yang diucapkan Allah di dalam Al-Qur’an merupakan keutamaan dan
mempunyai kemanfaatan kepada manusia untuk diambil dari segi positifnya, untuk
mengambil efek positifnya dalam mempertebal kenyakinan dan keimananya terhadap
Agama Islam, sekaligus memahami pesan-pesan yang terkandung dalam Al-Qur’an.
Sehingga intelektual,fisik seseorang akan lebih ter-arah. Allah Bersumpah tidak dengan
nama-Nya saja, akan tetapi juga dengan Nama makhluknya, dan sedangkan manusia
tidak diperbolehkan bersumpah dengan nama Selain Allah Swt. Sebab manusia Adalah
Makhluk ciptaan-Nya.

5. Apa yang dimaksud dengan ilmu qiraat dan mengapa terjadi perbedaan qiraat dalam
membaca Al-Qur’an serta bagaimana pengaruh perbedaan qiraat dalam penentuan suatu
hukum?
Jawab :
Ilmu Qira’at adalah Suatu ilmu untuk mengetahui kesepakatan serta perbedaan
para ahli qira’at tentang cara pengucapan lafaz-lafaz dari Al-Qur’an, baik yang
menyangkut aspek kebahasan, I’rab, hafz, isbat, fashl, washl, ibdal, yang diperoleh
dengan cara periwayatan.
Qira’at secara behasa berarti bacaan. Maksud dari istilah ini adalah setiap bacaan
yang disandarkan kepada salah seorang Qari’ (Ulama ahli bacaan Al-Qur’an) tertentu.
Maka, kita akan mendengan istilah Qira’at Ashim, Qira’at Nafi’, Qira’at Ibnu Katsir,
dan lainnya. Mereka adalah para imam yang menjadi sumber qira’at tertentu.
6. Apa yang dimaksud dengan ilmu amtsalil qur’an, dan kemukakan macamnya serta
tuliskan 1 contoh ayat Al-Qur’an yang mengandung amstal?
Jawab :
Amtsal dalam al Qur’an merupakan visualisasi yang abstrak yangdituangkan dalam
berbagai ragam kalimat dengan caramenganalogikan sesuatu dengan hal yang serupa dan
sebanding,maka untuk dapat memahaminya secara baik dan benar memerlukanpemikiran yang
cermat dan mendalam serta harus ditopang denganpenguasaan stilitik (ilmu Balaghah).
Macam-macam amtsalil qur’an
 Amtsal al Musharrahahataual Qiyasiyah
 Amtsal al Kaminah
 Amtsal al Mursalah

7. Apa yang dimaksud dengan tafsir, takwil dan terjemah Al-Qur’an dan kemukakan
macam-macam tafsir dimaksud?
Jawab :
Tafsir bermakna menjelaskan maksud dan tujuan ayat-ayat Alquran, baik dari sisi
makna, kisah, hukum, maupun hikmah, sehingga mudah dipahami oleh umat. Terjemah
adalah memindahkan pembicaraan dari satu bahasa ke dalam bahasa yang lain dengan
mengungkapkan makna dari bahasa itu. Dan Takwil adalah memindahkan lafaz dari
makna yang lahir kepada makna lain yang juga dipunyai lafaz tersebut dan jika makna
tersebut sesuai dengan Alquran dan sunah.
Macam-macam tafsir :
 Tafsir Bil Ma’tsur
 Tafsir Bi Rayi’
 Tafsir Al Mazbmum
 Tafsir Bil Isyarah
 Tafsir Fuqaha
 Tafsir Kontemporer
 Tafsir Maudhu’i

Anda mungkin juga menyukai