Anda di halaman 1dari 1

Edukasi

Pada pasien kanker serviks beresiko mengalami malnutrisi dan kaheksia, sehingga pasien
dengan kanker serviks memerlukan dukungan nutrisi melalui terapi nutrisi yang adekuat.
Tatalaksana pada pasien yang beresiko malnutrisi mencakup penentuan jalur pemberian nutrisi
dan menjaga BB tetap ideal. Penentuan jalur pemberian penting dikarenakan pasien kanker
serviks dapat menggalami gangguan saluran cerna akibat tindakan pembedahan, kemo dan radio-
terapi. Pasien diminta untuk menerapkan pola makan yang sehat, tinggi buah, sayur dan biji-
bijian, daging merah, serta rendah lemak.

Pasien juga dianjurkan untuk melakukan rehabilitasi medik agar kemampuan fungsi dan
aktivitas sehari-hari dapat optimal serta meningkatkan kualitas hidup pasien. Rehabilitasi ini
dapat dilakukan sedini mungkin yaitu sebelum pengobatan definitif diberikan dan dapat
dilakukan pada berbagai tahapan & pengobatan penyakit yang disesuaikan dengan tujuan
penanganan rehabilitasi kanker (preventif, restorasi, suportif atau paliatif).

Pasien juga direkomendasikan untuk terus melakukan aktifitas fisik sesuai dengan
kemampuan secara teratur dan menghindari gaya hidup sedenter atau menetap. Namun perlu
diperhatikan adanya kemungkinan terjadinya fraktur patologis pada pasien ini sehingga perlu
berhati-hati saat beraktivitas. Mobilisasi dengan menggunakan alat fiksasi eksternal atau dengan
alat bantu jalan juga harus diberikan dengan pembebanan yang bertahap.

Pasien pasca pengobatan kanker serviks juga dianjurkan untuk kontrol skrining secara
rutin tiap satu tahun. berdasarkan AJCC tahun 2010, pasien dengan kanker Serviks memiliki
angka kesintasan 5 tahun pada stadium 0 sebanyak 93%, stadium I 93%, stadium IA 80%,
stadium IIA 63%, stadium II B 58%, stadium IIIA 35%, stadium IIIb 32%, stadium IVA 16%,
stadium IVB 15%.

KemenkesRI. (2017). Panduan Pelaksanaan Kanker Serviks.

Anda mungkin juga menyukai