Anda di halaman 1dari 2

Kanker serviks

Upaya preventif untuk mencegah kanker servik dapat dilakukan dengan cara meminimalisasi atau
mengeliminasi faktor penyebab kanker dengan cara mempromosikan gaya hidup sehat sperti
hindari merokok, vaksinasi terhadap hepatitis B, rutin melakukan pemeriksaan pap smear,
pemeriksaan IVA, lakukan seks yang aman dan menjaga kebersihan vagina.

Tindakan yang dilakukan apabila ditemukan hasil pemeriksaan IVA (+) Setelah melakukan
pemeriksaan IVA, jika hasilnya positif, maka wanita itu harus melanjutkan pemeriksaannya dalam
bentuk diagnostik dini. Selain itu, juga harus ada tindakan lanjutan dari deteksi dini ke diagnostik
dini. skrining yang terorganisir dengan basis metoda konvensional tes Pap dan sitologi berbasis
cairan, serta diperhatikan kekerapan melakukan tes-tes tersebut. Hasilnya menunjukkan bahwa
dengan melakukan skrining yang terorganisir setiap 3-5 tahun secara efektif, akan terjadi
penurunan insiden kanker serviks, peningkatan usia harapan hidup, biaya yang lebih efektif
dibandingkan skrining yang oportunistik.

Kanker payudara

Kehamilan bersamaan dengan mengidap kanker payudara bisa terjadi meskipun hal ini cukup
jarang terjadi. Kanker payudara selama kehamilan disebabkan karena adanya hormon-hormon
kehamilan pemicu kanker, seperti estrogen dan progresteron. Banyak wanita hamil yang juga
menderita kanker payudara lebih memilih untuk menunda pengobatan penyakit mereka.
Alasannya, mereka dilanda ketakutan akan proses pengobatan yang bisa mengancam kesehatan
janin jika dilakukan selagi masih mengandung. Padahal, mitos ini tidak benar. Mengobati kanker
payudara yang dilakukan sedini mungkin tanpa menunggu waktu kelahiran justru akan menambah
kesempatan hidup ibu. Pengobatan kanker payudara, baik untuk wanita hamil maupun tidak,
memiliki tujuan yang sama, yaitu mengontrol kanker dan mencegah penyebarannya. Hanya saja,
tujuan pengobatan akan lebih kompleks karena keselamatan janin dalam kandungan juga harus
diperhatikan.

Operasi kanker payudara tergolong lebih aman dibandingkan dengan pengobatan lain seperti
kemoterapi, terapi hormon, dan radiasi, karena dapat membahayakan janin selama kehamilan. Bagi
wanita yang mengidap kanker payudara pada awal kehamilan dan harus segera menjalani
kemoterapi, dokter mungkin akan menganjurkan untuk mengakhiri kehamilan. Untuk beberapa
jenis kanker payudara, seperti inflammatory breast cancer, penanganan medis harus segera
dilakukan agar tidak membahayakan pasien.

Anda mungkin juga menyukai