Anda di halaman 1dari 4

BAB I

I.1 Latar Belakang

Masyarakat Banjar merupakan masyarakat yang banyak memiliki tradisi dan kegiatan.

Di antaranya adalah baayun mulud, balamburan/batarbang, basunat, badudus dan

bahandil. Kata bahandil adalah istilah bahasa orang Banjar yang berarti bekerja sama.

Seperti hal nya, di Kelurahan Kuin Utara memiliki sebuah tradisi bahandil (bahan

yasinan, bahandil kurban, dan bahandil kematian). Dalam Tradisi bahandil memiliki

keunikan tersendiri bagi masyarakat di Keluruhan Kuin Utara Banjarmasin Kalimantan

Selatan. Keunikan tersebut terdapat pada acara bahandil yasinan, khususnya yasinan

laki-laki.

Kegiatan masyarakat tersebut berbagai macam, seperti gotong royong atau disebut

dengan tolong menolong. Gotong royong atau tolong menolong terdapat pada berbagai

kelompok etnik, yang dimanifestikan dalam kehidupan sehari-hari. Prinsip dasarnya sama,

yaitu saling menolong secara bergantian, atau berbalas-balasan.

Masyatakat pedesaan di daerah Kalimantan Selatan ini umumnya petani, baik petani

ladang maupun petani sawah, disamping itu juga berkebun. Oleh karena itu, gotong

royong tolong menolong ini banyak terdapat dalam kegiatan masyarakat di bidang

pertanian. Biasanya kegiatan tolong menolong ini terjadi dari mengolah tanah, menanam

dan merawat padi yang sedang tumbuh, menuai atau mengetam padi, sampai pada

mengolah gabah yang telah dituai.


Seperti hal nya masyarakat Kelurahan Kuin Utara yang memiliki nilai sosial keagamaan

dan nilai sosial. Nilai sosial merupakan nilai yang berpengaruh dari nilai keagamaan yang

berarti konsep atau di sebut dengan saling tolong menolong dalam kebaikan. Beberapa

nilai tersebut tampak pada sistem sosial masyarakat Kelurahan Kuin Utara Banjarmasin

Kalimantan Selatan. Aktivitas sosial budaya, contohnya seperti bahandil (bahandil

yasinan, bahandil qurban, dan bahandil kematian). Aktivitas tersebut sangat erat dengan

nilai sosial, gotong royong/solidaritas yang didasari nilai keagamaan (Syaharudin, 2015:

414).

Dinamika yang terjadi dalam masyarakat dapat dijadikan sebagai sumber belajar

dalam pembelajaran di SMP khususnya yang terkait dengan ilmu-ilmu sosial pada

umumnya dan khusnya pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) (Tejokusumo, 2014:

41). Tujuan tersebut sejalan pula bagaimana pandangan Dufti (Maryani, 2011: 10) bahwa

social studie sebagai “the proces of learning with other people”, yakni merupakan sebuah

proses pembelajaran yang menekankan bagaimana masyarakat hidup saling gotong royong

khususnya di daerah Banjarmasin Kalimantan Selatan.

I.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana Tradisi Bahandil Yasinan, Bahandil Qurban, dan Bahandil Kematian dalam

masyarakat Banjar Kelurahan Kuin Utara di Banjarmasin?

2. Bagaimana Nilai-nilai dalam Tradisi Bahandil masyarakat Banjar Kelurahan Kuin

Utara di Banjarmasin?

3. Bagaimana Nilai-nilai Tradisi Bahandil sebagai Sumber Belajar IPS?

I.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui Tradisi Bahandil Yasinan, Bahandil Qurban, dan Bahandil Kematian

dalam masyarakat Banjar Kelurahan Alalak Utara di Banjarmasin


2. Untuk mengetahui Nilai-nilai dalam Tradisi Bahandil masyarakat Banjar Kelurahan

Alalak Utara di Banjarmasin

3. Untuk mengetahui Nilai-nilai Tradisi Bahandil sebagai Sumber Belajar IPS

I.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini di harapkan dapat memberikan sumbangan untuk mengembang teori

penelitian Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial pada umumnya, serta teori dan konsep

nilai sosial yang baik di dalam suatu masyarakat.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa temuan ini menjadikan siswa yang tadi lupa akan nilai sosial di dalam

masyarakat, disini bisa belajar dan mengetahui pentingnya saling bersosialisasi dan

dapat menanamkan nilai gotong royong di masyarakat.

b. Bagi guru temuan ini menjadikan seorang guru dapat mengembangkan strategi

khususnya dalam meningkatkan nilai-nilai. Baik nilai sosial, maupun nilai religi.

Dengan menanamkan nilai-nilai guru dapat mengembangkan sebuah materi dengan

mengangkat kebudayaan atau tradisi yang ada di Banjarmasin Kalimantan Selatan.

c. Bagi sekolah pendidikan khususnya lembaga sekolah-sekolah, temuan ini akan

bermanfaat sebagai masukan upaya pengembangan berbagai kegiatan pendidikan yang

ada di sekolah maupun diluar sekolah.

d. Bagi Dinas Pendidikan temuan ini akan bermanfaat sebagai acuan untuk menambah

wawasan bagi para peneliti lain yang terkait dalam penelitian ini.

e. Bagi masyarakat, temuan ini dapat menjadikan bahan informasi, khususnya

memperkaya pengetahuan tentang tradisi Bahandil (bahandil yasinan, bahandil


qurban, dan bahandil kematian). dalam menanamkan nilai, tradisi, dan kebudayaan

Banjar di Kalimantan Selatan.

Anda mungkin juga menyukai