Identitas :
Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Pengasih
Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan
Alam) Kompetensi Keahlian : AKL, OTKP, BDP
Kelas/Semester : X / Genap
Tahun Pelajaran : 2018/2019
Alokasi Waktu : 4 JP
A. Kompetensi Inti
3. Pengetahuan
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif
sesuai dengan bidang dan lingkup Simulasi dan Komunikasi Digital, dan
Dasar Bidang Bisnis dan Manajemen pada tingkat teknis, spesifik, detil,
dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai
bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional,
regional, dan internasional.
4. Keterampilan
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif,
kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
B. Kompetensi Dasar
3. KD pada KI Pengetahuan
3.6. Menganalisis limbah di lingkungan sekitar
4. KD pada KI Keterampilan
4.6 Melakukan penanganan limbah di lingkungan sekitar
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan Pembelajaran dengan pendekatan Saintifik menggunakan
metode dan model pembelajaran Discovery learning, peserta didik dapat
menganalisis limbah di lingkungan sekitar dan melakukan penanganan limbah
di lingkungan sekitar dengan penuh rasa ingin tahu, tanggung jawab, disiplin
selama proses pembelajaran, bersikap jujur, percaya diri dan pantang
menyerah, serta memiliki sikap responsif (berpikir kritis) dan proaktif (kreatif),
serta mampu berkomunikasi dan bekerjasama dengan baik.
E. Materi Ajar
Pertemuan I
Fakta
Jenis Limbah Gambar
Limbah Organik
Limbah anorganik
Konsep
- Definisi limbah
- Definisi baku mutu lingkungan
- Jenis-jenis limbah
- Penanganan limbah cair
- Penangan limbah padat
- Penangan limbah gas
- Penanganan limbahB3
Prosedural
- Langkah kerja penanganan limbah dengan konsep 3R(Reduce, Reuse
dan Recycle)
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
1. Siswa merespon salam pembuka dan berdoa
bersama sebelum memulai pelajaran
2. Memeriksa kehadiran siswa sebagai sikap disiplin
3. Apersepsi dan Eksplorasi: Guru bertanya pada
siswa “Coba ingat-ingat kembali saat kalian pergi ke
Pendahuluan sekolah pagi ini, Apakah kalian menemukan limbah 10 menit
di beberapa tempat yang kalian lewati? Apa saja
jenis limbah yang kalian temukan?”
4. Siswa menerima informasi tentang kompetensi,
ruang lingkup materi, tujuan, manfaat, dan langkah
pembelajaran serta metode yang akan dilaksanakan
Inti Pemberian stimulus kepada siswa (Stimulation) 75 menit
Guru menampilkan tayangan slide/video tentang
limbah yang dihasilkan dari kegiatan manusia di
lingkungan kerja seperti pasar, kantor, sekolah,
rumah sakit dan industry
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
Siswa mencermati berbagai fakta yang ditemukan
dari tayangan yang disajikan
Siswa mencatat hasil pengamatan yang berkaitan
dengan Limbah
Identifikasi masalah (Problem Statement)
Guru mempersilahkan siswa untuk melakukan
identifikasi terhadap tayangan tentang limbah
Guru mengajukan pertanyaan tentang materi limbah.
Misalnya:
- Apa pengertian limbah?
- Sebutkan contoh limbah yang dihasilkan di
lingkungan sekolah?
Pengumpulan data (Data Collection)
Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok
dengan tiap kelompok terdiri dari 5-6 siswa
Guru menugaskan siswa untuk mencari informasi
tentang pengertian limbah, karakteristik limbah,
macam-macam limbah, klasifikasi limbah dan
penanganan limbah melalui berbagai sumber
Guru memberikan kesempatan siswa untuk berpikir,
menganalisis masalah, dan bertindak tanpa rasa
takut dalam mengungkapkan pendapatnya tentang
pengertian limbah, macamnya dan sumbernya serta
pengelolaannya.
Pembuktian (Verification)
Selama siswa bekerja dalam kelompok, guru
memerhatikan dan mendorong semua siswa untuk
terlibat diskusi, dan mengarahkan bila ada
kelompok yang melenceng jauh dari pekerjaannya.
Guru memfasilitasi siswa untuk mempresentasikan
hasil kerja kelompok berdasarkan distribusi
penugasan.
Mengolah, menyajikan, menginterpretasikan dan
menyimpulkan data hasil pengamatan
Menarik kesimpulan (generalization)
Membuat laporan hasil pengamatan
Diskusi hasil pengamatan
Siswa bersama guru menyimpulkan hasil
pembelajaran yang telah dilaksanakan
Penutup 1. Siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan yang 5 menit
sudah dilakukan
2. Siswa diberi tugas mengumpulkan laporan hasil
studi literatur
3. Siswa dan guru merencanakan tindak lanjut
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya dalam
bentuk pemberian tugas kelompok: siswa
menyiapkan bahan atau limbah yang dapat diolah
dengan konsep 3R
4. Guru menutup pelajaran salam penutup
Pertemuan 2
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
1. Siswa merespon salam pembuka dan berdoa bersama
sebelum memulai pelajaran
2. Memeriksa kehadiran siswa sebagai sikap disiplin
3. Tanya jawab materi sebelumnya mengenai macam
limbah, karakteristik dan pengelolaannya. Dan menagih
Pendahuluan 10 menit
tugas tentang pengelolaan limbah
4. Siswa merespon pertanyaan dari guru berhubungan
dengan kondisi dan pembelajaran sebelumnya
5. Siswa menerima informasi kompetensi yang akan
dilaksanakan
Kegiatan Inti Mengamati 75 menit
Mengamati tayangan atau gambar tentang cara-cara
penanganan limbah dari lingkungan kerja
Menanya
Mengajukan pertanyaan tentang materi penanganan
limbah. Misalnya:
“Bagaimanakah cara menangani limbah plastik di
lingkungan sekolah?”
“Bagaimanakan cara menangani sampah organik yang
dihasilkan dari pasar?”
Eksperimen/Eksplorasi
Guru menginstruksikan siswa untuk berkumpul sesuai
dengan kelompoknya masing-masing
Setiap kelompok menyiapkan bahan atau limbah yang
akan digunakan untuk diolah menggunakan konsep 3R
terutama recycle atau daur ulang
Selama siswa bekerja dalam kelompok, guru
memerhatikan dan mendorong semua siswa untuk
terlibat, dan mengarahkan bila ada kelompok yang
melenceng jauh dari pekerjaannya
Asosiasi
Mengolah, menyajikan, menginterpretasikan dan
menyimpulkan data mengenai penanganan limbah di
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
lingkungan kerja
Komunikasi
Siswa menyampaikan/melaporkan hasil pekerjaannya
Siswa menanggapi hasil pengamatan yang disampaikan
kelompok lain
Siswa memperoleh klarifikasi/penegasan dari guru
Guru menilai kemampuan siswa berkomunikasi lisan
1. Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran
2. Siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilakukan
3. Siswa diberi tugas mengumpulkan hasil/produk yang
Penutup 5 menit
telah dilakukan
4. Siswa dan guru merencanakan tindak lanjut
pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya
5. Guru menutup pelajaran salam penutup
SKOR
NO SIKAP INDIKATOR
1 2 3 4
Tidak menyontek dalam mengerjakan
1 Jujur
ujian/ulangan
Membuat laporan berdasarkan data atau informasi
apa adanya
Tidak menjadi plagiat dalam mengerjakan tugas
Mengikuti seluruh proses pembelajaran dengan
2 Tanggung
baik
jawab
Melaksanakan seluruh tugas individu
Berpartisipasi aktif dalam diskusi kelompok
3 Kerjasama
Mengemban tugas yang menjadi tanggung
jawabnya
Berkontribusi dalam menyelesaikan masalah
kelompok.
Sangat proaktif dalam mendorong aktivitas kerja
4 Aktif
kelompok
Sangat proaktif dalam menyampaikan ide atau
gagasan dalam kelompok
Peserta didik disiplin dengan waktu dalam
5 Displin
berdiskusi dengan kelompoknya
Peserta didik mengikuti setiap kegiatan yang
dikerjakan dalam kelompoknya dengan disiplin
Keterangan :
Skor 1, jika tidak pernah berperilaku dalam kegiatan
Skor 2, jika kadang-kadang berperilaku dalam kegiatan
Skor 3, jika sering berperilaku dalam kegiatan
Skor 4, jika selalu berperilaku dalam kegiatan
Penilaian sikap untuk setiap peserta didik dapat menggunakan rumus dan predikat
berikut:
Dengan predikat:
PREDIKAT NILAI
Sangat Baik (SB) 80 ≤ AB ≤ 100
Baik (B) 70 ≤ B ≤ 79
Cukup (C) 60 ≤ C ≤ 69
Kurang (K) <60
Lampiran 2.
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN KETERAMPILAN
Format Penilaian:
Nilai Akhir (NA) = Jumlah Skor Perolehan x 100
Skor Maksimal
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN KETERAMPILAN
Indikator Keterampilan:
4.6.2 Melakukan praktik pengolahan limbah dengan konsep 3R ( Reduce, Reuse dan
Recycle)
Nilai
Aspek Penilaian Bobot Jumlah
1 2 3 4 5
Kesesuaian tema 20%
Kreasi dan inovasi 40%
Pengemasan 10%
Kerapian 20%
Ketepatan waktu 10%
Jumlah
Lampiran 3
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN PENGETAHUAN
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : X / Genap
Tahun Pelajaran : 2018/2019
Waktu Pengamatan : 2 jam pelajaran
Materi : Limbah
Indikator :
3.6.1 Menjelaskan pengertian limbah.
3.6.2 Menjelaskan pengertian baku mutu lingkungan dan
hubungannya dengan keberadaan limbah di lingkungan.
3.6.3 Memberikan contoh limbah organik dan limbah anorganik.
3.6.4 Memberikan contoh limbah yang dapat didaur ulang dan tidak
dapat didaur ulang
Mendeskripsikan
jenis-jenis limbah
6,
bedasarkan PG 2
9
sumber yang ada
di lingkungan
Mengelompokkan
3.6
limbah
Menganalisis
berdasarkan jenis PG 7 4 2
limbah di
senyawa dan
lingkungan
wujudnya
sekitar
Mengidentifikasi
jenis limbah yang
dapat 5,
dimanfaatkan PG 10, 3
tanpa daur ulang 11
dan dengan daur
ulang
Menganalisa 8,
13,
dampak limbah 12, 17,
PG 14, 16 10
bagi lingkungan 20 18,
15
dan kesehatan 19
Jumlah 3 6 9 2 0 0 20
Keterangan:
C1 : Pengetahuan
C2 : Pemahaman
C3 : Aplikasi
C4 : Analisis
C5 : Sintesis
C6 : Evaluasi
2. Soal Benar/Salah
Ranah Kognitif
Kompetensi (Nomor Soal) Jm
Indikator Bentuk Soal
Dasar l
C1 C2 C3 C4 C5 C6
Menjelaskan
pengertian dan
karakteristik
limbah sebagai
Benar/Salah 1 1
buangan hasil
akibat aktivitas
manusia
Mendeskripsikan
jenis-jenis limbah
bedasarkan Benar/Salah 0
sumber yang ada
di lingkungan
Mengelompokkan
3.6 Menganalisis limbah
3,
limbah di berdasarkan jenis Benar/Salah 2
4
lingkungan senyawa dan
sekitar wujudnya
Mengidentifikasi
jenis limbah yang
dapat
dimanfaatkan Benar/Salah 2 1
tanpa daur ulang
dan dengan daur
ulang
Menganalisis
dampak limbah
Benar/Salah 5 1
bagi lingkungan
dan kesehatan
Jumlah 1 1 3 0 5
Keterangan:
C1 : Pengetahuan
C2 : Pemahaman
C3 : Aplikasi
C4 : Analisis
C5 : Sintesis
C6 : Evaluasi
3. Soal Uraian
Kompetensi
Indikator Sebaran Soal
Dasar
Menjelaskan pengertian dan
karakteristik limbah sebagai buangan
1
hasil akibat aktivitas manusia
D. SOAL BENAR/SALAH
Pilihlah jawaban B (Benar) untuk pernyataan yang benar, Pilihlah jawaban S (Salah)
untuk pernyataan yang salah.
1. Bila ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia Senyawa organik dan
Senyawa anorganik
2. Beberapa faktor yang memengaruhi kualitas limbah adalah volume limbah, kandungan
bahan pencemar, dan frekuensi pembuangan limbah. Untuk mengatasi limbah ini
diperlukan pengolahan dan penanganan limbah.
3. Limbah cair biasanya dikenal sebagai entitas pencemar air. Komponen pencemaran
air pada umumnya terdiri dari bahan buangan padat, bahan buangan organik, dan
bahan buangan rumah tangga.
4. Suatu limbah digolongkan sebagai limbah B3 bila mengandung bahan berbahaya atau
beracun yang masih dapt digunakan, namun sifat dan konsentrasinya, baik langsung
maupun tidak langsung, dapat merusak atau mencemarkan lingkungan hidup atau
membahayakan kesehatan manusia.
5. Limbah yang bersifat korosif adalah limbah yang menyebabkan kebakaran karena
melepaskan atau menerima oksigen atau limbah organik peroksida yang tidak stabil
dalam suhu tinggi
E. SOAL URAIAN
1. Kotoran yang dihasilkan karena pembuangan barang-barang yang sudah tidak
memiliki nilai ekonomis atau zat kimia dari pabrik-pabrik adalah pengertian dari….
2. Berdasarkan asalnya, limbah dikelompokkan menjadi limbah…dan limbah….
3. Air limbah industri dapat mengandung berbagai jenis bahan anorganik, salah satu zat
anorganik tersebut yaitu….
4. Jika berdasarkan sumbernya limbah dikelompokkan menjadi 3 yaitu….
5. Limbah berupa sisa-sisa sayuran seperti wortel, kol, bayam, slada dan lain-lain bisa
juga berupa kertas, kardus atau karton, merupakan jenis limbah….
6. Salah satu cara untuk menangani limbah adalah….
7. Salah satu contoh dampak limbah berbahaya bagi kesehatan adalah….
8. Adanya batasan kadar dan jumlah bahan beracun danberbahaya pada suatu ruang
dan waktu tertentu dikenal dengan istilah….
9. Sesuai dengan sifatnya, limbah digolongkan menjadi 3 bagian, yaitu….
10. 5 kriteria berbahaya dan beracun telah ditetapkan, antara lain….
F. KUNCI JAWABAN
a. Soal Pilihan Ganda
1. C 6. D 11. C 16. B
2. C 7. C 12. E 17. D
3. A 8. D 13. C 18. B
4. C 9. A 14. C 19. C
5. A 10. A 15. A 20. A
b. Soal Benar/Salah
1. B
2. B
3. S
4. S
5. S
c. Soal Uraian
1. Limbah
2. Organik dan Anorganik
3. Magnesium sulfat, asam sulfat, atau Magnesium klorid
4. Limbah pabrik, limbah rumah tangga, limbah industry
5. Rumah tangga
6. Didaur ulang, dibakar, atau ditimbun
7. Sesak nafas, diare, ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut), dll
8. Nilai Ambang Batas
9. Limbah cair, limbah padat, limbah gas
10. Mudah meledak, korosif, oksidator dan reduktor, mutagen, dan patogen.
C. PEDOMAN PENILAIAN/PENSKORAN
Bentuk Soal Nomor Soal Bobot Nilai
Pilihan Ganda 1-20 2 40
Benar/Salah 1-5 2 10
Uraian 1-10 5 50
Jumlah 100
Lampiran 4
MATERI PELAJARAN
A. Pengertian Limbah
Limbah atau sampah yaitu limbah atau kotoran yang dihasilkan karena pembuangan
sampah atau zat kimia dari pabrik-pabrik.
B. Jenis-jenis limbah
Jenis-Jenis limbah dapat dikelompokan berdasarkan karakteristiknya misalnya :
berdasarkan kandungan jenis zatnya, wujudnya, sumbernya dan tingkat bahayanya.
F/7.5.1/T/P/WKS 1/6/5/04;160718
1. Pengelompokan Limbah berdasarkan kandungan jenis zatnya.
Zat kimia ada 2 yaitu Zat kimia organic adalah zat kimia yang mengandung unsur
hidrokarbon (unsur hydrogen dan unsur karbon), dan zat kimia anorganik adalah zat kimia
yang tidak mengandung hidrokarbon. Maka Limbah juga ada:
a. Limbah Organik: Limbah yang mengandung unsur karbon). Misal: Sisa kotoran hewan,
sampah daun, sisa makanan,
Dari segi teknis Limbah organic: limbah yang mudah diuraikan oleh organisme.
Manfaat dari limbah organik: membuat kompos. Kompos : pupuk yang berasal dari hasil
pelapukan sampah organik oleh organisme.
b. Limbah Anorganik: limbah yang selain mengandung zat-zat kimia anorganik, juga
mengandung zat kimia organic yang sulit diuraikan oleh organisme. (besi, kaca, plastic,
kaleng, kemasan makanan, kertas, sisa proses pemupukan)
2. Pengelompokan limbah berdasarkan wujudnya.
a. Limbah berwujud padat (sampah): Struktur bentuk yang relative tetap dan kalau dipegang
terasa padat. Jenis dari limbah padat:
1). Limbah padat organic yang mudah busuk (sampah sisa makanan, sampah
sayuran, kulit buah-buahan, dedaunan) dapat dipakai untuk kompos.
2). Limbah padat organic yang tidak mudah busuk (kertas, kain, batang kayu) maka
perlu pendaurulangan dan limbah anorganik yang tidak mudah busuk (karena tersusun atas
unsur-unsur jenis logam, sulit untuk diolah secara biasa, memerlukan perlakuan dan
keahlian khusus : besi-besi tua, sampah kaleng, dll)
3). Limbah padat berupa debu (Meski ukurannya kecil tapi termasuk kedalam
sampah padat, karena memiliki partikel yang tetap): dari kebakaran hutan dan gunung
berapi yang meletus dan akan menggganggu jangkauan pandangan dan saluran
pernafasan.
b. Limbah berwujud Cair: bentuk sesuai tempatnya. Umumnya dibuang ke saluran air:
sungai, danau, kolam, laut. Jenis-jenisnya:
1). Limbah cair domestic: berasal dari kegiatan rumah tangga, restoran, penginapan.
Contoh: Air sabun, air cucian, tinja, sisa makanan yang berwujud cair. Air bekas mandi dan
cucian adl limbah yang paling berbahaya karena senyawa penyusunnya sukar teruraikan
oleh mikroorganisme.
2). Limbah cair idustri: berasal dari hasil kegiatan proses produksi barang disuatu
industry. Jika jumlahnya melebihi batas ambang sangat berbahaya karena mengandung zat
kimia yang sulit diuraikan. Contoh: cairan bekas pencelupan kain di pabrik tekstil, cairan sisa
pada industry zat kimia, seperti industry amonia, asam sulfat, sianida, cairan-cairan lain
yang berhaya sisa kegiatan industry. Sebelum limbah dibuang haus mengalami tahap
pengolahan limbah sehingga ketika dibuang sudah tidak berbahaya.
3). Air hujan yang tercemar,
Penggunaan bahan bakar fosil menimbulkan banyak dihasilkan zat pencemar udara
spt: CO2, gas ammonia, gas asam sulfat. Akibat pencemaran udara maka air hujan yg terjadi
mengandung zat-zat tersebut.
F/7.5.1/T/P/WKS 1/6/5/04;160718
c. Limbah berwujud gas: Limbah gas : limbah yang keberadaannya di udara/ lapisan
atmosfer bumi. Berasal dari pembakaran minyak bumi (bensin,solar, minyak tanah dll).
CO2 dari proses kehidupan : penyebab terbesar terjadinya pemanasan global (global
warming). Limbah gas: limpah paling cepat masuk ketubuh kita karena kita bernafas.
Menanganinya: mengurngi yang berakbat pada limbah gas, mendaur ulang CO 2 dengan
menanam pepohonan. Untuk limbah yang lain:
1). Oksida karbon: dari proses pembakaran senyawa yang mengandung atom
karbon (pembkaran bahan bakar, kayu, lilin). CO2 jika kadar konsentrasinya tinggi (10-20) %
menyebabkan pusing-pusing, pingsan karena darang kekurangan O2 dan kelebihan CO2.
Gas CO: gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan beracun, kadar di udara 0.1 bpj (bgn
per juta). Jika mencapai 100bpj menyebabkan pusing, lelah, sesak nafas dan pingsan. Jika
melebihi waktu 4 jam menyebabkan kematian. Hal ini karena hemoglobin lebih mudah
mengikat CO disbanding O2.
2). Oksidda Belerang: dari pembakaran bahan bakar kendaraan motor, asap
industry, pembakaran batu bara. Contoh gas belerang dioksida (SO2). Dan belerang
trioksida (SO3). Batas maksimal di udara 0.0002 bpj. Sifat nya tidak berwarna, bau tajam.
3). Oksida Nitrogen:Nitrogen monoksida (NO:tidak berwarna &tidak bau), Nitrogen
Dioksida (NO2: gas tidak berwarna dan tidak bau), Amonia (NH3: gas tidak berwarna dan
bau). Batas kadar diudara 0,001 bpj.
4). Gas Hidrokarbon (CxHy): proses pembakaran yang tidak sempurna dari bahan
bakar minyak bumi dan dari proses penguapan minyak bumi.
d). Limbah Suara: Limbah yang berupa gelombang bunyi yang merambat diudara,
yang dapat dihasilkan dari mesin kendraan,mesin pabrik, perlatan elektronik (TV, Radio), dll.
Kadar limbah suara yang dapat ditoleransi adalah 80 dB
d. Limbah Bahan Berbahaya dan beracun (B3). Berdasarkan PP RI No. 18 th 1999 ttg
pengolahan limbah bahan berbahaya dan beracun yang dimaksud Limbah B3 adalah
sisa suatu usaha dan/ atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan/atau
beracun yang karena sifat dan/ atau konsentrasinya dan/ atau jumlahnya, baik secara
langsung maupun tidak langsung, dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan,
kelangsungan hidup manusia, serta makhluk hidup lainnya.
Limbah B3 dapat diidentifikasi sebagai berikut:
a). Sumbernya : dibagi 3 jenis yi limbah B3 dengan sumber spesifik, Limbah B3
dengan sumber tidak spesifik, dan limbah B3 dengan sumber bahan kimia tumpuhan,
kadaluarsa, bekas kemasan, dan buangan produk yang tidak memenuhi spesifik
b). Uji Karakteristik: PP RI No.85 Thn 1999 ttg pengelolaan limbah B3 bahwa suatu
uji dilakukan di laboratoium, jika limbah mengandung dalah satu/ lebih sifat dan/atau salah
satu atau lebih pencmar yang melebihi ambang batasnya dapat dikategorikan sebagai
limbah B3. Sifat-sifat nya adalah:
1). Mudah meledak pada suhu dan tekanan standar ( 25o C, 760 mmHg)
2). Mudah terbakar, bersifat reaktif, bersifat korosi
F/7.5.1/T/P/WKS 1/6/5/04;160718
3). Menyebabkan infeksi
4). Beracun berdasarkan TCLP (Toxicity Characteristic Leaching Procedure)
c). Uji Toksikologi
1). Sifat akut: Uji hayati untuk mengukur hubungan dosis respons antara limbah
dengan kematian hewan uji, untuk menetapkan nilai LD50.
2). Sifat Kronik: Uji toksik, mutagenic, karsinogenik, teratogenik, dll dengan cara
mencocokan zat pencemar yang ada dalam limbah berdasarkan pertimbangan factor-faktor
tertentu.
d). Bentuk fisiknya: dapat diidentifikasi berdasarkan sifat racunnya (toksin).
Sifat racun dari limbah B3 dapat digolongkan sbb: Bentuk padat, cair dan gas. Untuk
mengurangi LImbah B3 dengan Reduce ( pengurangan jumlah limbah B3), Rause
( Penggunaan ulang limbah B3 yang dihasilkan), recycle ( Pendaur ulangan limbah B3).
Standar baku pengolahan lahan terkontaminasi yang dimiliki Kementerian Negara
Lingkungan HIdup adalah : KepMen LH N0. 128 Th 2003 ttg tata cara dan persyaratan
tekhnis pengolahan limbah minyak bumi dan tanah terkontaminasi oleh minyak bumi secara
biologis, namun belum ada baku mutu untuk pengelolaan tanah terkontaminasi limbah B3
dari kontaminan senyawa lainnya.
Baku Mutu pengelolaan Limbah B3 yang sudah ada yaitu baku mutu total kadar
maksimum limbah B3 dan TCLP di LepDal No.04/09/1995tentang tata cara persyaratan
penimbunan hasil pengolahan, persyaratan lokasi bekas pengolahan dan lokasi bekas
penimbunan limbah B3 dapat secara otomatis atau langsung dijadikan acuan sebagai
pengganti baku mutu untuk tanah terkontaminasi limbah B3. Baku mutu total Kadar
Maksimum Limbah B3 dan TCLP dalam keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak
Lingkungan No. 04/09/1995 tidak bias mewakili nilai batas terkontaminasi LImbah B3.
Total Kadar Maksimum limbah B3 : Baku mutu untuk menentukan apakah suatu
limbah B3 termasuk kategori landfill kelas I,II, atau III, Sedangkan uji TCLP : Uji untuk
mengukur kadar/ Konsentrasi parameter dalam lindi dari limbah B3 dan menunjukan angka
layak tidaknya limbah untuk di landfill.
Penanganan lahan terkontaminasi limbah B3 dari industry, baku mutu dalam Kep dal
N0. 04/09/1995 hanya digunakan untuk menangani kasus tertentu, spt pengangkatan (clean
up) bunker limbah B3 dari bekas painting sludge dari kegiatan industry otomotif
C. Cara menangani limbah
1. Dengan cara didaur ulang
Dijual kepasar loak atau tukang rongsokan yang biasa lewat di depan rumah-rumah.
Barang-barang yang dapat dijual antara lain kertas-kertas bekas, koran bekas, majalah
bekas, botol bekas, ban bekas, radio tua, TV tua dan sepeda yang usang.
Untuk penanggulan sampah secara edukatif melalui kegiatan reduce, reuse, recycle,
dan replace. Berikut akan dijelaskan contoh-contoh tindakan yang mendukung pelaksanaan
kegiatan tersebut.
a. Reduce (kurangi sampah/meminimalisasi barang yang digunakan)
Contoh tindakan reduce antara lain :
F/7.5.1/T/P/WKS 1/6/5/04;160718
1) Membawa tas belanja sendiri untuk mengurangi sampah kantong plastik.
2) Membeli kemasan isi ulang untuk sampo dan sabun cair daripada membeli botol baru
setiap kali habis.
3) Membeli susu, makanan kering, deterjen, dan lain-lain dalam paket yang besar daripada
membeli beberapa paket kecil untuk volume yang sama.
4) Meminum minuman langsung dari gelas tanpa sedotan plastik.
b. Re-use (pemanfaatan kembali barang-barang bekas yang masih dapat digunakan)
Contoh tindakan re-use antara lain :
1) Memanfaatkan botol-botol bekas untuk wadah
2) Memanfaatkan botol kemasan air mineral untuk tempat pembibitan.
3) Memanfaatkan kantong plastik bekas kemasan belanja untuk pembungkus atau menjadi
hiasan
4) Kertas-kertas bekas (majalah, koran, ulangan) dimanfaatkan untuk pembungkus
gorengan, kacang atau untuk membersihkan kaca dan lain-lain
5) Memanfaatkan pakaian atau kain-kain bekas untuk kerajinan tangan, pembersih/lap,
maupun berbagai keperluan lainnya.
c. Replace (mengganti barang-barang yang lebih tahan lama dan ramah lingkungan)
Contoh tindakan replace antara lain :
1) Memilih lampu ke jenis CFL (neon), meski harganya lebih mahal tapi lampu ini
hemat listrik dan awet.
2) Memilih alat-alat elektronik yang hemat energi
3) Menggunakan deterjen atau sabun yang ramah lingkungan
4) Bila bepergian untuk jarak dekat tidak menggunakan kendaraan bermotor, gunakan alat
transportasi ramah lingkungan seperti sepeda.
d. Recycle (daur ulang)
Mendaur ulang sendiri sampah memang tidak mudah, karena kadang dibutuhkan teknologi
dan penanganan khusus. Pada tahap ini barang bekas dilebur kembali menjadi baru. Upaya
yang perlu dilakukan dalam proses daur ulang antara lain : mengumpulkan kertas, majalah
dan surat kabar, botol kemasan air mineral, sedotan bekas, bekas stik es krim, dan kain-kain
sisa, untuk di daur ulang. Bila sudah memilah sampah yang dapat didaur ulang dan yang
tidak dapat didaur ulang, maka kita dapat melakukan beberapa kegiatan daur ulang. Namun
bila kita tidak ingin mendaur ulang, maka kita dapat memberikan atau menjual hasil
pemilahan sampah tersebut kepada para pengumpul daur ulang (pemulung).
Contoh proses daur ulang antara lain :
1) pembuatan kertas daur ulang
2) pengomposan, teknik pengomposan ada dua macam yaitu secara aerobik dan secara
anaerobik. Metode pengomposan yang mudah dilakukan di sekolah antara lain :1) metode
karung plastik, 2)komposter, 3) vermikompos, 4) keranjang takakura, 5) trash fashion.
2. Dengan cara pembakaran
Cara ini adalah cara yang paling mudah untuk dilakukan karena tidak membutuhkan
usaha keras.
F/7.5.1/T/P/WKS 1/6/5/04;160718
D. Dampak Limbah
a. Dampak terhadap kesehatan
Dampaknya yaitu dapat menebabkan atau menimbulkan panyakit.
Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut:
1. Penyakit diare dan tikus, penyakit ini terjadi karena virus yang berasal dari sampah
dengan pengelolaan yang tidak tepat
2. Penyakit kulit misalnya kudis dan kurap
b. Dampak terhadap lingkungan
Cairan dari limbah – limbah yang masuk ke sungai akan mencemarkan airnya
sehingga mengandung virus-virus penyakit. Berbagai ikan dapat mati sehingga mungkin
lama kelamaan akan punah.
F/7.5.1/T/P/WKS 1/6/5/04;160718