Sliding Scale Insulin
Sliding Scale Insulin
GDS INSULIN
≥350 RI 20 unit
Gula darah
< 60 mg % = 0 unit
Intravena
a. Infus Intravena Dosis Rendah Berkelanjutan ( Continuous Infusion of Low Dose Insulin)
Insulin infus intravena dosis rendah berkelanjutan merupakan standar baku pemberian insulin
di sebagian besar pusat pelayanan medis. Pemberian insulin infuse intravena dosis rendah 4-8
( biasanya 6 ) unit/ jam menghasilkan kadar insulin sekitar 100 µU/ml dan dapat meneka
glukoneogenesis dan lipolisis sebanyak 100%.2, 3
Pemberian insulin ini dapat dilakukan dengan menggunakan syringe-driver infusion pump
atau pada pusat pelayanan yang tidak memiliki alat ini dapat menggunakan botol infuse.2, 3
Bila terdapat syringe pump, siapkan 50 unit insulin regular (RI) dalam spuit 50 cc, kemudian
encerkan dengan larutan NaCl 0,9% hingga mencapai 50 cc ( 1cc NaCl = 1 unit RI). Bila
diperlukan 6 unit insulin/jam, petugas tinggal mengatur kecepatan tetesan 6 cc/jam.2
Bila tidak tersedia syringe pump, dapat digunakan botol infuse 500 cc larutan NaCl 0,9%.
Sebaiknya gunakan infuse microdrip. Masukkan 50 unit RI (dapat juga 6 unit atau angka lain,
sebab nantinya akan diperhitungkan dalam tetesan) kedalam botol infuse 500 cc larutan NaCl
0,9%. 2
Terapi insulin diawali dengan pemberian dosis awal (loading dose) yang diberikan secara
bolus IV dengan dosis sebesar 0,15 U/kgBB yang diikuti dengan drips insulin 0,1
U/kgBB/jam.5, 6, 7, 8
Dalam buku “Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu” yang diterbitkan oleh balai
penerbit FKUI terapi insulin adalah sebagai berikut; pemberian insulin dalam bentuk bolus
(intravena) dosis 0,18 U/kgBB, dilanjutkan dengan dengan drip insulin 0,09 U/jam/kgBB
dalam NaCl 0,9%. 4
Contoh :
Pasien dengan BB 50 kg. Hitung kebutuhan insulinnya.
Dosis awal adalah 0,15 U/kgBB ~ 0,15 x 50 = 7,5 U yang diberikan secara bolus intravena.
Selanjutnya dosis insulin drip 0,1 U/kgBB/jam ~ 0,1 x 50 = 5 U/jam. Ambil 50 U insulin
regular dan campurkan ke dalam 500 cc larutan NaCl 0,9%, dimana artinya setiap 10 cc
larutan NaCl 0,9% mengandung 1 U insulin regular.
Dosis yang kita butuhkan adalah 5 U/jam, maka ? 50 cc/jam ? 50 gtt/i (mikro).
Cara pemberian infus insulin dosis rendah berkelanjutan dikaiatkan dengan komplikasi
metabolic seperti hipoglikemia, hipokalemia, hipofosfatemia, hipomagnesia,
hiperlaktemia,dan disequilibrium osmotikyang lebih jarang dibandingkan dengan cara terapai
insulin dosis besar secara intermiten atau berkala.
Intramuskular 1, 2
Insulin kerja pendek diberikan secara berkala setiap 1-2 jam. Penurunan kadar glukosa darah
yang dicapai secara IM lebih lambat dibandingkan dengan cara pemberian infus intravena
berkelanjutan. Cara ini biasanya dijalankan di pusat pelayanan medis yang sulit memantau
pemberian insulin infuse intravena berkelanjutan. Terapi insulin IM dimulai dengan
pemberian loading dose sebesar 10 – 20 U yang dilanjutkan dengan 5 unit setiap 1 – 2 jam.
Subkutan
Efektivitas pemberian subkutan tidak diketahui. Oleh sebab itu pemberian insulin subkutan
pada keadaan akut tidak dianjurkan. Namun bila kadar glukosa darah sudah stabil dan pasien
mulai mendapatkan makanan, pemberian insulin dapat dialihkan secara subkutan.
Evidence Based Medicine Guidelines. Ilkka Kunnamo. Duodecim Medical Publications Ltd.
2005.
Principles and Practice of Emergency Medicine 4th edition (January 15, 1999) by George R.
Schwartz (Editor), Paul B. Roth (Editor), James S. Cohen (Editor) By Lippincott, Williams &
Wilkins
Critical Care Medicine Just the Fact. Jesse B. Hall, MD, Gregory A. Schmidt, MD, D. Kyle
Hogarth, MD.Copyright © 2007 by The McGraw-Hill Companies, Conn’s Current Therapy
2008, 60th ed.
KRISIS HIPERGLIKEMIA PADA DIABETES MELITUS. Augusta L. Arifin Nanny Natalia
Sri Hartini KS Kariadi Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas
Padjadjaran RS Dr Hasan Sadikin Bandung.
Diabetic Ketoasidosis Anasthesia Tutorial of the Week 128 6TH April 2009 at
worldanaesthesia@mac.com