Anda di halaman 1dari 4

Jika GDS > 100 mg/dl sebanyak 3 kali berturut-turut, dilakukan sliding scale setiap 6 jam

dengan regular insulin.

Sliding Scale pemakaian Insulin :

GDS INSULIN

≥350 RI 20 unit

300 – 350 RI 15 unit

250 – 300 RI 10 unit

200 – 250 RI 5 unit

< 200 RI stop.

Bila hipoglikemi belum teratasi, dipertimbangkan pemberian antagonis insulin seperti


adrenalin, kortison dosis tinggi, atau glukagon 0,5-1 mg iv/im. Jika pasien belum sadar
dengan GDS sekitar 200 mg/dl, diberikan hidrokortison 100 mg per 4 jam selama 12 jam atau
deksametason 10 mg iv bolus dilanjutkan 2 mg tiap 6 jam dan manitol 1,5-2 g/kgBB iv setiap
6-8 jam dan dicari penyebab lain penurunan kesadaran.

Dosis pemberian insulin tergantung pada kadar gula darah, yaitu :

Gula darah

   < 60 mg % =          0  unit

    < 200 mg % =    5 – 8  unit

  200 – 250 mg% = 10 – 12 unit

    250 - 300 mg% = 15 – 16 unit

     300 – 350 mg% =    20 unit

       > 350 mg% = 20 – 24 unit


Cara Pemberian Insulin pada Pasien Diabetes

Bagaimana cara pemberian insulin

Intravena

a. Infus Intravena Dosis Rendah Berkelanjutan ( Continuous Infusion of Low Dose Insulin)

Insulin infus intravena dosis rendah berkelanjutan merupakan standar baku pemberian insulin
di sebagian besar pusat pelayanan medis. Pemberian insulin infuse intravena dosis rendah 4-8
( biasanya 6 ) unit/ jam menghasilkan kadar insulin sekitar 100 µU/ml dan dapat meneka
glukoneogenesis dan lipolisis sebanyak 100%.2, 3

Pemberian insulin ini dapat dilakukan dengan menggunakan syringe-driver infusion pump
atau pada pusat pelayanan yang tidak memiliki alat ini dapat menggunakan botol infuse.2, 3

Bila terdapat syringe pump, siapkan 50 unit insulin regular (RI) dalam spuit 50 cc, kemudian
encerkan dengan larutan NaCl 0,9% hingga mencapai 50 cc ( 1cc NaCl = 1 unit RI). Bila
diperlukan 6 unit insulin/jam, petugas tinggal mengatur kecepatan tetesan 6 cc/jam.2

Bila tidak tersedia syringe pump, dapat digunakan botol infuse 500 cc larutan NaCl 0,9%.
Sebaiknya gunakan infuse microdrip. Masukkan 50 unit RI (dapat juga 6 unit atau angka lain,
sebab nantinya akan diperhitungkan dalam tetesan) kedalam botol infuse 500 cc larutan NaCl
0,9%. 2

Terapi insulin diawali dengan pemberian dosis awal (loading dose) yang diberikan secara
bolus IV dengan dosis sebesar 0,15 U/kgBB yang diikuti dengan drips insulin 0,1
U/kgBB/jam.5, 6, 7, 8

Dalam buku “Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu” yang diterbitkan oleh balai
penerbit FKUI terapi insulin adalah sebagai berikut; pemberian insulin dalam bentuk bolus
(intravena) dosis 0,18 U/kgBB, dilanjutkan dengan dengan drip insulin 0,09 U/jam/kgBB
dalam NaCl 0,9%. 4

Target Pencapaian atau Monitoring


Tingkatkan dosis insulin 1 U setiap 1-2 jam bila penurunan glukosa darah < 10% (target
penurunan 50 -70 mg/dL/jam).
Kurangi dosis 1-2 U/jam bila kadar glukosa darah < 250 mg/dl (0,05 – 0,1 U/kg/jam), atau
keadaan klinis membaik dengan cepat dan kadar glukosa turun > 75 mg/dL/jam.

Jangan menurunkan infuse insulin < 1 U/jam


Pertahankan glukosa darah 140 – 180 mg/dL.
Bila kadar glukosa darah selalu < 100 mg/dL, ganti infuse dengan Dekstrosse 10 % untuk
mempertahankan kadar glukosa darah 140 -180 mg/dL.
Bila pasien sudah dapat makan pertimbangkan pemberian insulin subkutan.
Insulin infuse intravena jangan dulu dihentikan pada saat insulin subkutan mulai diberikan,
tetapi lanjutkan insulin intravena selama 1-2 jam.

Contoh :
Pasien dengan BB 50 kg. Hitung kebutuhan insulinnya.
Dosis awal adalah 0,15 U/kgBB ~ 0,15 x 50 = 7,5 U yang diberikan secara bolus intravena.
Selanjutnya dosis insulin drip 0,1 U/kgBB/jam ~ 0,1 x 50 = 5 U/jam. Ambil 50 U insulin
regular dan campurkan ke dalam 500 cc larutan NaCl 0,9%, dimana artinya setiap 10 cc
larutan NaCl 0,9% mengandung 1 U insulin regular.
Dosis yang kita butuhkan adalah 5 U/jam, maka ? 50 cc/jam ? 50 gtt/i (mikro).

Cara pemberian infus insulin dosis rendah berkelanjutan dikaiatkan dengan komplikasi
metabolic seperti hipoglikemia, hipokalemia, hipofosfatemia, hipomagnesia,
hiperlaktemia,dan disequilibrium osmotikyang lebih jarang dibandingkan dengan cara terapai
insulin dosis besar secara intermiten atau berkala.

b. Insulin bolus intravena intermiten


Sampai sekarang banyak protocol sudah meninggalkan cara ini.

Intramuskular 1, 2
Insulin kerja pendek diberikan secara berkala setiap 1-2 jam. Penurunan kadar glukosa darah
yang dicapai secara IM lebih lambat dibandingkan dengan cara pemberian infus intravena
berkelanjutan. Cara ini biasanya dijalankan di pusat pelayanan medis yang sulit memantau
pemberian insulin infuse intravena berkelanjutan. Terapi insulin IM dimulai dengan
pemberian loading dose sebesar 10 – 20 U yang dilanjutkan dengan 5 unit setiap 1 – 2 jam.

Subkutan
Efektivitas pemberian subkutan tidak diketahui. Oleh sebab itu pemberian insulin subkutan
pada keadaan akut tidak dianjurkan. Namun bila kadar glukosa darah sudah stabil dan pasien
mulai mendapatkan makanan, pemberian insulin dapat dialihkan secara subkutan.

Evidence Based Medicine Guidelines. Ilkka Kunnamo. Duodecim Medical Publications Ltd.
2005.

Petunjuk Praktis Terapi Insulin pada Pasien Diabetes Melitus.

Emergency in Diabetes. Andrew J. Krentz. United Kingdom. 2004

Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu. Balai Penerbit FKUI. 2005.

Principles and Practice of Emergency Medicine 4th edition (January 15, 1999) by George R.
Schwartz (Editor), Paul B. Roth (Editor), James S. Cohen (Editor) By Lippincott, Williams &
Wilkins

Critical Care Medicine Just the Fact. Jesse B. Hall, MD, Gregory A. Schmidt, MD, D. Kyle
Hogarth, MD.Copyright © 2007 by The McGraw-Hill Companies, Conn’s Current Therapy
2008, 60th ed.
KRISIS HIPERGLIKEMIA PADA DIABETES MELITUS. Augusta L. Arifin Nanny Natalia
Sri Hartini KS Kariadi Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas
Padjadjaran RS Dr Hasan Sadikin Bandung.

Diabetic Ketoasidosis Anasthesia Tutorial of the Week 128 6TH April 2009 at
worldanaesthesia@mac.com

Anda mungkin juga menyukai