PENDAHULUAN
A . Latar Belakang
Munculnya persaingan dalam industry merupakan hal yang tidak
dapat dihindari. Dengan adanya persaingan, maka sebuah perusahaan
dihadapkan pada berbagai peluang dan ancaman baik berasal dari luar
maupun dari dalam perusahaan yang akan memberikan pengaruh cukup
besar terhadap kelangsungan hidup usaha. Untuk itu pelaku usaha dituntut
untuk selalu mengerti dan memahami yang terjadi di pasar serta berbagai
perubahan yang terjadi di lingkungan bisnis sehingga mampu bersaing
dalam dunia bisnis yang dijalankannya.
Dalam upaya meminimalisasi kelemahan dan memaksimalkan
kekuatan pelaku usaha dituntut untuk menetapan strategi yang sesuai yang
dapat digunakan untuk menghadapi persaingan. Strategi tersebut juga
diperlukan untuk pengembangan usaha. Untuk membentuk sebuah strategi
dibutuhkan sebuah analisis. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan
dibahas mengenai beberapa jenis analisis, yakni Analisis Lingkungan
Industri dan Analisis Portofolio.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah makalah ini
adalah:
1.Apa yang dimaksud Analisis Lingkungan Industri?
2) Apa saja factor Analisis Lingkungan Industri?
3) Apa yang dimaksud Analisis Portofolio?
4) Apa saja model pendekatan Portofolio?.
C.TUJUAN
1Mengetahui maksud Analisis Lingkungan Industri
2) Mengetahui factor analisis Lingkungan Industri
3) Memahami Analisis Portofolio
4) Mengetahui model pendekatan Analisis Portofolio
BAB II
PEMBAHASAN
2. Konsentrasi Pasar
Tolok ukur kedua yang biasanya digunakan untuk menentukan jenis
struktur pasar pasar adalah konsentrasi pasar. Disbanding tolok ukur
pertama, tolok ukur kedua ini lebih penting. Bahkan dapat dikatakan,
disbanding semua tolok ukur yang lain termasuk tolok ukur memasuki
pasar, tolok ukur ini tetap memiliki keunggulan. Kadangkala, hanya dengan
menggunakan tolok ukur konsentrasi pasar saja, orang sudah dapat memiliki
gambaran mengenai jenis struktur pasar. Dengan kata lain, sekiranya semua
data yang tersedia amat terbatas, maka inilah tolok ukur yang dapat
mewakili yang lain. Tolok ukur ini tak dapat ditinggalkan begitu saja,
sekalipun alat ukur ini memiliki kelemahan dalam berbagai teknik
penghitungannya.
Konsentrasi pasar diartikan sebagai jumlah atau kombinasi pangsa
pasar dari beberapa perusahaan yang mendominasi pasar. Biasanya berkisar
antara dua sampai dengan delapan perusahaan. Banyak alat ukur yang dapat
digunakan untuk mengetahui konsentrasi pasar, namun yang paling mudah
digunakan adalah dengan menggunakan rasio dengan mendasarkan diri pada
besarnya volume penjualan, harta, laba, dan atau jumlah tenaga kerja.
3. Halangan memasuki pasar
Ukuran terpenting ketiga adalalh halangan memasuki pasar. Halangan
memasuki pasar dikelompokkan menjadi dua kategori besar yakni, halangan
endogen dan halangan eksogen.
a. Halangan endogen adalah halangan yang secara langsung disebabkan oleh
besarnya kekuatan pengendalian pasar oleh perusahaan yang sudah ada
(mapan) terlebih dahulu di pasar. Halangan ini lahir sebagai akibat perilaku
perusahaan di pasar melalui keputusan strategis yang diambil. Oleh karena
itu juga disebut halangan stategis (strategic barriers) atau halangan perilaku
(behavioural barriers). Dengan strategi bisnis yang sengaj dirumuskan
untuk keperluan itu, mereka dapat menghalangi calon pesaing untuk
memasuki pasar. Halangan ini antara lain berupa rencana serangan balik
terhadap pesaing, kelebihan kapasitas produksi, boikot, potongan harga
bersama, perjanjian eksklusif (exclusive dealing), harga
mematikan (predatory pricing) , tingginya biaya penjualan termasuk biaya
promosi, hak paten, dan penguasaan sumber daya strategis.
b. halangan eksogen adalah halangan memasuki pasar yang tidak secara
langsung disebabkan dan dikendalikan oleh pihak perusahaan yang sudah
ada terlebih dahulu di pasar. Munculnya halangan ini tidak sepenuhnya
berada dalam kendali perusahaan yang mendominasi pasar. Secara structural
halangan ini mewujud dengan sendirinya dalam satu jenis industry tertentu.
Oleh karena itu juga disebut halangan structural. Factor-faktor yang menjadi
halangan structural ini antara lain:
1. Keunggulan Biaya Absolut
perusahaan yang sudah mapan amat mungkin memiliki keunggulan
biaya dalam memproduksi barang yang tidak dapat begitu saja ditiru dan
dimiliki oleh perusahaan yang baru berdiri. Keunggulan ini dapat diperoleh
karena perusahaan mempunyai hak pemilikan teknologi pembuatan produk
yang dilindungi oleh hokum, kemudahan akses terhadap bahan mentah,
lokasi yang strategis, dan subsidi pemerintah.
2. Skala Ekonomi
Skala ekonomi adalah keunggulan memproduksi dengan biaya rendah
karena semakin besarnya volume barang yang dihasilkan pada satu periode
tertentu. Keunggulan ini dapat diperoleh karena adanya spesialisasi tenaga
kerja dan mesin. Skala ekonomi dapat muncul pada sebagian atau seluruh
manajemen fungisonal yang ada di dalam perusahaan, sejak dari produksi
dan operasi, pemasaran, sumber daya manusia, maupun keuangan. Jika
perusahaan memiliki keunggulan ini, perusahaan dapat memaksa pesaing
untuk berada pada posisi yang tidak menguntungkan.
3. Persyaratan Modal
Bersaing dalam sebuauh industry baru memerlukan sumber daya
untuk investasi. Selain fasilitas fisik, modal diperlukan untuk persediaan,
aktivitas pemasaran, dan fungsi-fungsi bisnis kritikal lainnya. Bahkan ketika
persaingan yang terjadi dallam industry itu menarik, kebutuhan modal yang
diperlukan agar berhasil memasuki pasar bisa saja tidak tersedia untuk
mengejar peluang pasar yang ada.
4. Diferensiasi Produk
Diferensiasi produk diartikakn bahwa perusahaan yang sudah mapan
di pasar memiliki identitas merek yang sudah amat lekat di mata konsumen.
Oleh karena itu, perusahaan telah memperoleh loyalitas konsumen yang
tinggi. Konsumen yang menghargai keunikan suatu produk cenderung
bersikap loyal terhadap produk maupun perusahaan yang memproduksinya.
Biasanya, peserta baru dalam suatu industry harus mengalokasikan banyak
sumber daya dalam beberapa waktu untuk mengatasi loyalitas pelanggan.
Untuk menghadapi persepsi keunikan, peserta baru tersebut secara berkala
menawarkan produk dengan harga rendah. Akan tetapi, dengan melakukan
hal ini, dapat menurunkan laba atau bahkan merugi.
5. Biaya Perpindahan Penggunaan Barang
Keputusan konsumen untuk berpindah mengganti barang yang telah
biasa digunakan dengan barang baru yang belum dikenal bukan tanpa biaya.
Jika biaya penggantian ini besar (switching cost), biasanya konsumen
enggan untuk berganti barang. Jika biaya ini besar, maka pesaing harus
mampu menawarkan efisiensi yang cukup besar kepada calon konsumen
atau menunjukkan kemungkinan adanya perbaikan kinerja secara jelas.
6. Akses pada Saluran Distribusi
Halangan memasuki pasar juga dapat berasal dari telah dikuasainya
jaringan saluran distribusi yang ada oleh perusahaan yang sudah mapan.
Perusahaan baru hanya memiliki kesempatan yang lebih kecil untuk
mendapatkannya. Perusahaan baru dengan terpaksa harus memberikan
potongan harga yang lebih besar.
7. Peraturan Pemerintah
Pemerintah dapat membatasi bahkan dapat menutup pintu pasar dari
satu jenis teretentu melalui kekuatan hokum. Di banyak Negara
berkembang, jenis halangan ini biasanya dijadikan alasan untuk melindungi
kepentingan rakyat banyak, sekalipun di balik itu sesungguhnya tidak
sedikit dari produk hokum tersebut yang lebih ditujukan untuk kepentingan
pengusaha dalam upayanya untuk mempertahankan besarnya laba yang
selama ini telah diperoleh. Di Negara maju, halangan ini lebih banyak
dijumpai misalnya untuk melindungi konsumen dari akibat negative
meningkatnya polusi udara. Biasanya juga digunakan untuk meningkatkan
derajat keamanan produk-produk tertentu, khususnya makanan dan obat-
obatan.