Anda di halaman 1dari 12

Pendidikan Vokasi di

Korea Selatan

Rahma Darma Anggraini


200551864022
S2 Pendidikan Kejuruan, Universitas Negeri Malang
Sistem Pendidikan Formal

tertiary

tertiary tertiary (4 years)


post secondary (2-3 years)

upper secondary

lower secondary

primary
Vocational High School
jenisnya
jurusannya

MHS specialized industri pertanian

Meister High School industri manufaktur

vocational high schools bisnis teknologi informasi


terbaik

Meister (bahasa Jerman) kelautan/perikanan


yang berarti ahli, yang
memperoleh pengetahuan kesejahteraan keluarga
profesional serta
keterampilan tinggi.
Sistem Pendidikan Non formal &
Informal

On-the-job College Lifelong


Re-Employment
training Education Centre

• Untuk • Pelatihan di • Program


pengangguran tempat kerja pendidikan
• Program dari • Dana asuransi sepanjang hayat
Pusat Pelatihan ketenagakerjaan • Sertifikasi
Kejuruan nirlaba menurut
program
• Academic Credit
Bank System
Sistem Qualifikasi

NCS
Diagram Classification Of National Technical Qualifications (IQAS, 2016)
(National Competency
Standards)

NQF
(Natinal Qualification
Framework)

NTQ
(National Technical
Qualification)
Pertumbuhan Ekonomi

Faktor yg mempengaruhi:
 pemerintah pusat > pengembangan
& sumber alokasi modal dan tenaga
kerja;
 perhatian HRD untuk mengurangi
angka buta huruf & mempercepat
pertumbuhan angka partisipasi di
sekolah dasar & menengah;
 menyesuaikan TVET dengan
kebutuhan industri. (Park, 2016)
Ketenagaakerjaan

Permasalahan:
 angka kelahiran yang rendah
 angka harapan hidup yang lebih lama
 + 70-80% lulusan sekolah menengah
melanjutkan pendidikan ke jenjang
perguruan tinggi
 angka pengangguran muda 9,8%
(2017)
Kebijakan Pemerintah

1. Pembentukan KRIVET
2. “work first, college later”
=> meister high school (MHS)
adalah SMK yang berkualitas tinggi
3. Work-study dual system
Refleksi Pendidikan Vokasi Indonesia sebagai
Acuan Pengembangan Pendidikan Vokasi Abad 21
STRENGH WEAKNESS
- Bonus demografi, penduduk - Kurikulum SMK tidak jauh berbeda dengan SMA
usia produktif terbesar di Asia - Rendahnya tingkat pendidikan dan kompetensi keahlian
Tenggara (45%) - Ketidaksesuain jabatan dan pendidikan
- Motor ekonomi: agribisnis, - Kelebihan pasokan tenaga kerja di sektor tertentu
pariwisata, healthcare, e- - Rendahnya mutu pendidikan
commerce - Peralatan tidak sesuai dengan perkembangan teknologi dan
jaman
OPPORTUNITY THREAT
- Penyumbang devisa terbesar - Perkembangan teknologi seperti AI mengubah sistem produksi
dari sektor komoditas, global (era disrupsi)=>otomatisasi
dibutuhkan tenaga kerja yang - Indonesia mengandalakan tenaga kerja low-skilled, terdampak
banyak untuk sektor ini - 56% tenaga kerja di Indonesia beresiko kehilangan pekerjaan
- Kerjasama dengan Jerman, selama 1-2 dekade
Swiss, Australia - Sektor: keuangan, consumer staples, consumer discretionary,
infrastruktur & transportasi
Refleksi Pendidikan Vokasi Indonesia sebagai
Acuan Pengembangan Pendidikan Vokasi Abad 21

2013: inisiasi Kurikulum 2013 2014: implementasi Kurikulum 2013

2015-2019: relevansi lulusan Rencana Strategis SMK 2015-2019

2020: Merdeka Belajar Pengembangan pendidikan vokasi abad 21 Era disrupsi

kurikulum lebih fleksibel

penilaian : formatif, portofolio, kesiapan kerja

problem based learning

keterlibatan dunia industri

online platform pasar kerja


Best Practice Pendidikan Vokasi
di Korea Selatan

1. Pembentukan KRIVET lembaga riset khusus untuk VET

2. work-study dual system adaptasi dari Jerman & Swiss

pemagangan On-the-job-training

Off-the-job-training

3. Employment First, College Later MHS


kelas malam, daring,
kurikulum fleksibel
akhir pekan, kelas
jenjang perguruan tinggi
malam-akhir pekan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai