Pembahasan:
1. Hukum Termodinamika I
Hukum Termodinamika I, juga dikenal sebagai Hukum Kekekalan Energi, menyatakan bahwa
energi tidak dapat diciptakan atau dihancurkan. Energi hanya dapat ditransfer atau diubah dari
satu bentuk ke bentuk lainnya.
Misalnya, menyalakan lampu listrik tampaknya adalah proses menghasilkan energi. Namun,
sebenarnya hanya mengubah energi listrik menjadi energi cahaya.
2. Hukum Termodinamika II
Menyatakan entropi suatu sistem tidak dapat berkurang, namun akan cenderung bertambah.
Entropi merupakan tingkat “keacakan” atau “ketidakteraturan” dalam suatu sistem. Penerapan
hukum ini terjadi pada perpindahan panas (kalor) secara spontan dari benda panas ke benda
dingin. Perpindahan panas tejadi karena entropi akan bertambah akibat pergerakan partikel yang
meningkat seiring perpindahan kalor.
Volume spesifik (v) adalah besaran yang menunjukkan volume setiap satu satuan
massa. Besaran ini merupakan kebalikan dari rapat jenis (ρ).
Uap air memiliki volume spesifik yang jauh lebih besar dibandingkan dengan air dalam
fasa cair karena uap berfasa gas yang memiliki jarak antar molekul jauh lebih besar
dibandingkan dengan fasa cair. Akibatnya fasa gas memiliki kerapatan yang sangat
rendah yang berarti memiliki volume spesifik yang tinggi.
1. Sistem Terbuka Termodinamika
Sistem terbuka adalah sistem yang mengakibatkan terjadinya pertukaran energi (panas dan
kerja) dan benda (materi) dengan lingkungannya. Sistem terbuka ini meliputi peralatan yang
melibatkan adanya aliran massa ke dalam atau ke luar sistem. Sistem terbuka juga disebut
control volume karena pada sistem terbuka volume sistem tetap.
Pada sistem terbuka berlaku perjanjian sebagai berikut :
a. Panas (Q) bernilai negatif jika keluar sistem dan bernilai posiif jika masuk sistem
b. Usaha (W) bernilai negatif jika keluar sistem dan bernilai positif jika masuk sistem.
Contoh Sistem Terbuka Termodinamika:
- Sistem mesin motor bakar
- Turbin gas
- Turbin uap
- Pesawat jet
2. sistem Tertutup Termodinamika
Sistem tertutup adalah sistem yang mengakibatkan terjadinya pertukaran energi (panas
dan kerja) tetapi tidak terjadi pertukaran zat dengan lingkungan. Sistem tertutup terdiri
atas suatu jumlah massa yang tertentu dimana massa ini tidak dapat melintasi lapis batas
sistem. Tetapi, energi baik dalam bentuk panas (heat) maupun usaha (work) dapat
melintasi lapis batas sistem tersebut. Dalam sistem tertutup, meskipun massa tidak dapat
berubah selama proses berlangsung, namun volume dapat saja berubah disebabkan
adanya lapis batas yang dapat bergerak (moving boundary) pada salah satu bagian dari
lapis batas sistem tersebut.
Suatu sistem dapat mengalami pertukaran panas atau kerja atau keduanya, biasanya
dipertimbangkan sebagai sifat pembatasnya:
Pembatas adiabatik : tidak memperbolehkan pertukaran panas.
Pembatas rigid : tidak memperbolehkan pertukaran kerja.
Sistem tertutup juga memiliki dinding, yang dibedakan menjadi dinding adiabatik dan
dinding diatermik:
a. Dinding adiabatik merupakan dinding yang menyebabkan kedua zat akan mencapai
suhu yang sama dalam waktu yang lama. Pada dinding adiabatik sempurna tidak ada
pertukaran energi kalor antara kedua zat
b. Dinding diatermik merupakan dinding yang menyebabkan kedua zat akan mencapai
suhu yang sama dalam waktu yang cepat.
Contoh Sistem Tertutup Termodinamika:
- Green House yang didalamnya terjadi pertukaran kalor tetapi tidak terjadi pertukaran
kerja dengan lingkungan.
- Suatu balon udara yang dipanaskan, dimana masa udara didalam balon tetap, tetapi
volumenya
berubah, dan energi panas masuk kedalam masa udara didalam balon.
Kesetimbangan termal tercapai bila dua benda atau sistem mencapai suhu yang sama dan
berhenti untuk bertukar energi melalui panas. Ketika dua benda ditempatkan bersama-sama,
objek dengan energi panas- lebih akan kehilangan energi ke objek dengan energi panas yang
lebih sedikit. Akhirnya, suhu mereka akan sama dan mereka akan berhenti pertukaran energi
panas sebagai objek tidak lebih hangat atau lebih dingin dari yang lain. Pada ti-tik ini, mereka
berada dalam keadaan kesetimbangan termal.
Kesetimbangan termal terdiri dari mengatur suhu dua benda yang berada pada suhu yang
berbeda di mana tubuh yang memiliki lebih banyak suhu, memberikan sebagian energinya ke
tubuh yang memiliki suhu lebih sedikit hingga mereka sama. Ini adalah keadaan di mana suhu
tubuh cocok, yang pada awalnya memiliki suhu berbeda. Ketika ini terjadi, aliran panas antara
tubuh ditangguhkan, sehingga mencapai keseimbangan yang benar.
Kontak termal merupakan konsep penting yang berkaitan dengan kesetimbangan termal.
Beberapa sistem yang dianggap berada dalam kontak termal jika mereka mampu mempengaruhi
suhu yang lain ‘. Jika botol soda akan dihapus dari kulkas dan ditempatkan di meja dapur, yang
pada suhu kamar, meja dan botol soda berada dalam kontak termal. Energi panas dari meja
mengalir ke dingin botol soda. Akhirnya, suhu mereka akan sama dan mereka akan berada dalam
keadaan kesetimbangan termal.
Dalam sistem termal yang melibatkan objek dalam kontak termal, panas mengalir dari benda
yang lebih hangat, yang berisi lebih banyak energi termal, ke benda dingin, yang berisi lebih
sedikit energi termal. Oleh karena itu, benda-benda dan sistem dapat baik mendapatkan atau
kehilangan panas. Mereka secara teknis tidak bisa mendapatkan atau kehilangan dingin,
meskipun, karena tidak ada yang terpisah “energi dingin.” Dalam sistem termal, benda hangat
kehilangan energi panas ke benda dingin sampai kesetimbangan tercapai.
1. Termos
Pada alat rumah tangga tersebut terdapat aplikasi hukum I termodinamika dengan
sistem terisolasi. Dimana tabung bagian dalam termos yang digunakan sebagai wadah
air, terisolasi dari lingkungan luar karena adanya ruang hampa udara di antara tabung
bagian dalam dan luar. Maka dari itu, pada termos tidak terjadi perpindahan kalor
terbuka. Dimana ruang didalam silinder mesin merupakan sistem, kemudian campuran
bahan bakar dan udara masuk kedalam silinder, dan gas buang keluar sistem melalui
knalpot.