Anda di halaman 1dari 10

ANALISA SWOT

POSKESMAS PANIKI BAWAH

DI SUSUN OLEH
MIEKE ELEN PATO
19020050

RECOGNISI PEMBELAJARAN LAMPAU


AKPER RUMKIT TK III MANADO
2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan selama ini telah berhasil
meningkatkan derajat kesehatan secara cukup bermakna, walaupun masih
dijumpai berbagai masalah dan hambatan yang akan mempengaruhi pelaksanaan
pembangunan kesehatan. Banyak faktor yang menyebabkan timbulnya berbagai
masalah kesehatan dan kurang memuaskannya kinerja pembangunan kesehatan
Analisis Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats (SWOT)
dilakukan secara internal dan eksternal organisasi. Analisis internal dilakukan
untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan organisasi, sedangkan analisis
eksternal untuk mengetahui peluang yang dapat ditangkap, dan ancaman yang
dihadapi organisasi. Analisis SWOT ini penting sebagai bagian organisasi untuk
perumusan manajemen strategi yang akan dijalankan organisasi agar siap bersaing
dan tidak dipandang sebelah mata oleh organisasi lainnya
Analisis adalah suatu kegiatan untuk memahami seluruh informasi yang
terdapat pada suatu kasus, mengetahui isu apa yang sedang terjadi, dan
memutuskan tindakan apa yang harus segera dilakukan untuk memecahkan
masalah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa analisis SWOT adalah identifikasi
berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi sebuah perusahaan
dan organisasi internal maupun eksternal. Analisa ini didasarkan pada logika yang
dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun
secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman
(Threats).

B. Tujuan
1. Agar mahasiswa mengetahui pengertian SWOT
2. Agar mahasiswa mengerti penerapan SWOT di Puskesmas
3. Agar mahasiswa mengetahui bagaimana Strategi Pengenbangan Puskesmas
BAB I
TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Analisis SWOT


Analisa SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk
merumuskan strategi sebuah perusahaan dan organisasi internal maupun
eksternal. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan
kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat
meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats).
Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis situasi dengan
mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis terhadap kekuatan-kekuatan
(Strengths) dan kelemahan-kelemahan (Weaknesses) suatu organisasi dan
kesempatan-kesempatan (Opportunities) serta ancaman-ancaman (Threats) dari
lingkungan untuk merumuskan strategi organisasi.
Perencanaan strategis (strategic planner) suatu perusahaan harus
menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang,
dan ancaman) pada kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut dengan Analisis
Situasi atau popular disebut Analisis SWOT. Dalam menganalisis data
digunakan teknik deskriptif kualitatif guna menjawab perumusan permasalahan
mengenai apa saja yang menjadi kekuatan dan kelemahan yang ada pada objek
penelitian dan apa saja yang menjadi peluang dan ancaman dari luar yang harus
dihadapinya.

B. Penerapan Dalam Organisasi


Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis situasi dengan
mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis terhadap kekuatan-kekuatan
(Strengths) dan kelemahan-kelemahan (Weaknesses) suatu organisasi dan
kesempatan-kesempatan (Opportunities) serta ancaman-ancaman (Threats) dari
lingkungan untuk merumuskan strategi organisasi.
Strengths (kekuatan) adalah kegiatan-kegiatan organisasi yang berjalan
dengan baik atau sumber daya yang dapat dikendalikan. Weaknesses (kelemahan)
adalah kegiatan-kegiatan organisasi yang tidak berjalan dengan baik atau sumber
daya yang dibutuhkan oleh organisasi tetapi tidak dimiliki oleh organisasi.
Opportunities (peluang / kesempatan) adalah faktor-faktor lingkungan luar yang
positif. Threatss (ancaman) adalah faktor-faktor lingkungan luar yang negatif.\
Strategi SO adalah strategi yang ditetapkan berdasarkan jalan pikiran
organisasi yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan
memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. Strategi WO adalah strategi yang
ditetapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara
meminimalkan kelemahan yang ada. Strategi ST adalah strategi yang ditetapkan
berdasarkan kekuatan yang dimiliki organisasi untuk mengatasi ancaman. Strategi
WT adalah strategi yang ditetapkan berdasarkan kegiatan yang bersifat defensif
dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

C. Strategi Pengembangan Puskesmas


Strategi pengembangan Puskesmas yang dilaksanakan, dimaksudkan untuk
memberikan wadah bagi Puskesmas untuk mengembangkan diri sesuai potensi
masing-masing yang tujuannya adalah peningkatan mutu layanan secara
komprehensif (promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif) dengan tetap
berpegang pada prinsip-prinsip strategi pengembangan Puskesmas.
1. Mengembangakan dan Mengelola Puskesmas Sebagai Pelaksana Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya kesehatan Perorangan (UKP).
Sesuai fungsinya, Puskesmas merupakan lembaga yang
bertanggungjawab menyelenggarakan layanan kesehatan tingkat pertama
secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Layanan kesehatan
tersebut meliputi Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) sekaligus. Dalam UKP, tujuan utamanya adalah
menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan. Layanan
perorangan tersebut adalah rawat jalan dan rawat inap. Di UKP lebih
ditekankan pada upaya medis teknis.
Sementara untuk UKM, tujuan kegiatan yang utama adalah
memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit. Layanan
ini bersifat publik (public goods). Yang termasuk dalam layanan ini antara
lain promosi kesehatan, pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan,
perbaikan gizi, peningkatan kesehatan keluarga, keluarga berencana,
kesehatan jiwa masyarakat dan berbagai program kesehatan masyarakat
lainnya. Dua tujuan layanan ini apabila tidak dikelola dengan baik, akan
timbul permasalahan di belakang hari. Kenyataan di lapangan membuktikan,
bahwa semakin maju layanan UKP di dalam gedung Puskesmas, maka
layanan UKM banyak yang terbengkalai. Dari permasalahan ini muncul
konsep untuk memisahkan antara dua jenis layanan tersebut dalam dua
institusi yang berbeda.
2. Mengembangakan dan Mengelola Upaya Pemberdayaan Masyarakat Untuk
Kesehatan.
Dalam Keputusan menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
128/MENKES/SK/II/2004 tentang Kebijakan dasar Pusat Kesehatan
Masyarakat, disebutkan bahwa fungsi Puskesmas adalah sebagai pusat
penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pemberdayaan masyarakat
dan pemberian layanan kesehatan strata pertama (primer). Puskesmas
memiliki tanggungjawab agar perorangan, terutama pemuka masyarakat,
keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan
dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hdup sehat
dengan memperhatikan situasi dan kondisi, khususnya sosial budaya
masyarakat setempat.
3. Mengembangkan dan Mengelola Strategi Kompetisi Dengan Layanan
Kesehatan Primer Lainnya.
Puskesmas bukanlah satu-satunya pemberi layanan kesehatan primer
(strata pertama). Di tengah-tengah masyarakat ada banyak pemberi layanan
kesehatan primer lainnya yang langsung berhubungan dengan masyarakat,
terutama untuk layanan UKP. Di sana ada dokter praktek swasta, bidan
praktek swasta, Balai Pengobatan dan Klinik swasta serta rumah sakit baik
negeri atau swasta yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat layanan
rujukan, tapi sering juga memberikan layanan langsung kepada masyarakat
sesuai kebutuhan masyarakat (memberi layanan primer).
4. Mengembangkan dan Mengelola Kerjasama Dengan Layanan Kesehatan
Primer Lainnya
Puskesmas sebagai ujung tombak Pembangunan kesehatan di wilayah
kerjanya merupakan kepanjangan tangan pemerintah untuk menyampaikan
dan memberikan program-program layanan kesehatan baik pada perorangan
maupun masyarakat. Agar kegiatan-kegiatan tersebut dapat berjalan dan
memperoleh hasil seperti yang diinginkan, maka Puskesmas harus
membangun kerjasama dengan layanan kesehatan primer lainnya, baik swasta
maupun pemerintah.
Kerjasama ini penting supaya tidak terjadi perbedaan yang sangat
dramatis untuk penanggulangan masalah penyakit atau kesehatan yang
akhirnya akan berdampak buruk pada masyarakat. Contoh, Pengobatan
Tuberculosis (TBC) dengan strategi DOTs. Sudah terbukti bahwa pengobatan
TBC dengan strategi DOTs lebih efektif daripada strategi konvensional.
Kombinasi obat dan cara pemberiannya sudah sangat jelas. Angka
kesembuhan juga tinggi (lebih dari 90%). Tapi sayang, tidak semua penderita
TBC diobati dengan strategi DOTs, terutama mereka yang berobat ke layanan
swasta. Pengobatan yang diberikan msih sangat bervariasi, kadang malah sub-
standar. Salah satu penyebabnya adalah karena Puskesmas tidak melibatkan
layanan swasta dengan memberikan informasi dan fasilitasi sarana (obat)
untuk pengobatan penderita TBC dengan strategi DOTs. Aibatnya banyak
penderita TBC yang tidak mengalami kesembuhan karena drop out minum
obat, bahkan muncul resistensi kuman terhadap obat. Karena itu kerjasama
menjadi sangat penting supaya capaian program bisa berhasil.
5. Mengembangkan dan Mengelola Layanan Kesehatan Lokal Spesifik
Penting bagi puskesmas untuk mengembangkan kegiatan lokal spesifik
sebagai ciri khas layanan kesehatan Puskesmas tersebut. Layanan yang
dikembangkan menyesuaikan dengan situasi dan kondisi setempat, baik
lingkungan geografis, demografis maupun sosial budaya. Ini dimaksudkan
agar agar Puskesmas mampu memberikan pilihan kepada masyarakat
mengenai layanan kesehatan yang dibutuhkan. Ini juga dapat menjadi nilai
lebih untuk meningkatkan daya saing Puskesmas bersangkutan. Contoh
kegiatan lokal spesifik yang dapat dikembangkan oleh Puskesmas sangat
banyak, diantaranya pada Puskesmas yang kondisi geografisnya sangat rawan
terjadi bencana
BAB III
ANALISA SWOT PUSKESMAS PANIKI BAWAH
Strengths (S) ThreatS (T) Strategi ST
1. Memiliki sumber daya 1. Pengelolaan dana .       1. Optimalkan SDM dan
yang cukup banyak Adanya persepsi peralatan yang
2. Banyak peralatan baru berobat dengan memadai guna
yang diperoleh dari spesialis lebih baik meningkatkan kinerja
pemerintah kota puskesmas
3. Lokasi puskesmas 2. Optimalkan pelayanan
strategis guna masyarakat tidak
4. terdapat struktur dan berpaling ke balai
program yang jelas pengobatan swasta
5. Memiliki sumber dana 3. Optimalkan program
yang kontinyu kesehatan guna
membantu masyarakat
yang kurang mampu
untuk berobat
Opportunities (O) Weakneses (W) Strategi WO
1. Masyarakat bersedia 1. Distribusi tenaga tidak 1. Lakukan seleksi SDM
diberi pelayanan merata untuk memenuhi
kesehatan Sebagai 2. pola penempatan bidang-bidang yang
2. Dengan tenaga SDM tenaga belum sesuai sesuai dengan yang
yang ada Jenis peralatan tidak dibutuhkan
mengoptimalkan sesuai dengan 2. Lakukan perlengkapan
program kebutuhan peralatan untuk
3. Dengan dana Tidak terdapat memenuhi dan
operasional dapat pembagian tugas yang melengkapi peralatan
menambah jelas yang dibutuhkan
kesejahteraan personil
Strategi SO Strategi WT
1. Manfaatkan sumber 1. Perbaiki SDM dan
daya yang cukup Peralatan guna
banyak dan peralatan menjaga organisasi
yang baru untuk puskesmas tetap di
melayani masyarakat percayai masyarakat
2. Manfaatkan struktur dan menghindari
organisasi untuk pelanggan agar tidak
mengoptimalkan berobat ke balai swasta
program 2. Memperbaiki
prasarana guna
menghindari persepsi
mahalnya biaya
kesehatan
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Peranan Puskesmas sebagai unit fungsional kesehatan yang terdepan akan
sangat menentukan keberhasilan pencapaian visi dan misi. Secara operasional
peran Puskesmas tersebut harus lebih jelas dan terukur sehingga Puskesmas harus
lebih efekktif dan responsif terhadap masalah-masalah kesehatan di wilayah
kerjanya.
Pelayanan kesehatan dituntut untuk memberikan suatu jaminan dalam
bentuk layanan yang memiliki tingkat mutu yang dapat dipertanggungjawabkan.
Untuk meningkatkan pengelolaan pelayanan kesehatan diperlukan komitmen
yang penuh kesungguhan.
Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis situasi dengan
mengidentifikasikan berbagai faktor secara sistematis terhadap kekuatan-kekuatan
(Strenghts) dan kelemahan-kelemahan (Weaknesses). Suatu organisasi dan
kesempatan-kesempatan (Opportunities) serta ancaman-ancaman (Threats) dari
lingkungan untuk merumuskan strategi organisasi.

B. Saran
Keberhasilan sarana kesehatan dapat dilihat dari sudut dan tingkat
kepuasan pelanggannya. Ukuran keberhasilan layanan kesehatan dapat dilihat dari
layanan yang diberikan. Oleh karena itu maka semua layanan kesehatan harus
melaksanakan Gugus Kendali Mutu (GKM).
.
DAFTAR PUSTAKA

David, Fred R. 2010. Manajemen Strategis; Konsep. Jakarta: Gramedia


Rangkuti, Fredy (2004). Analisa SWOT Teknik Membedah Konsep Perencanaan
Strategi untuk Menghadapi Abad 21. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Anda mungkin juga menyukai