Anda di halaman 1dari 11

Memahami Psikologi Remaja

RIRYN FATMAWATY
Universitas Islam Lamongan
fatmawatyriryn@gmail.com

Abstract:

Dunia remaja adalah dunia yang penuh warna dan unik. Dari sekian untaian
pertumbuhan dan perkembangan remaja, masa yang paling sering menjadi
perhatian tentu saja adalah ketika masa pubertas itu datang.. Jenjang
pertumbuhan secara jasmani tersebut dapat dipakai sebagai ciri pertumbuhan
remaja di tingkat awal yang selanjutnya akan dilanjutkan dengan masa ketika
remaja mengalami fase penyesuaian diri antar-pribadi dan lingkungan sosial
yang lebih luas. Sejak itulah muncul berbagai kelompok remaja yang disebut
dalam berbagai istilah. Di dalam artikel ini, terdapat uraian seputar
perkembangan psikologi remaja, mulai dari masa perkembangan sampai dengan
aspek-aspek perkembangan remaja yang memaparkan tentang perubahan fisik,
kognisi dan social serta harapan-harapan terhadap remaja. Kesimpulannya anak
dan remaja adalah generasi penerus, mereka menjadi bakal atau calon yang
penting. yang akan menggantikan tugas-tugas para seniornya, yakni meneruskan
membangun bangsa dan negara. Tanpa mereka maka negara bukan apa-apa, maka
seyogyanya kita bisa memahami pesikologi, sikap dan kemauan-kemauan mereka
sehingga akan tercipta hubungan yang harmonis yang bisa menjadikan remaja
menjadi generasi yang aktif dan produktif.

Kata kunci: psikologi, remaja

Pendahuluan golongan anak, tetapi ia tidak pula


termasuk golongan orang dewasa.
Dalam perkembangan kepribadi- Seorang anak masih belum selesai
an seseorang, masa remaja memiliki perkembangannya, orang dewasa
arti yang khusus, namun begitu masa dapat dianggap sudah berkembang
remaja mempunyai tempat yang tidak penuh. Sedangkan Remaja walaupun
jelas dalam rangkaian proses sudah mulai berkembang namun
perkembangan seseorang. Hal itu belum mampu untuk menguasai
dikarenakan remaja tidak termasuk fungsi fisik psikisnya dengan baik.

Jurnal Reforma Vol. VI No. 02, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UNISLA | 55
Riryn Fatmawaty- Memahami Psikologi Remaja

Remaja berada dalam status beberapa kelenjar endoktrin. Kelenjar


interim sebagai akibat daripada posisi endoktrin adalah kelenjar yang
yang diberikan oleh orang tua dan bermuara secara langsung di dalam
sebagian diperoleh dari usaha mereka saluran darah. Zat-zat yang
sendiri yang selanjutnya memberikan dikeluarkan disebut hormon. Hormon-
prestise tertentu padanya. Status ini hormon tadi memberikan stimulasi
berhubungan dengan masa peralihan pada badan anak sedemikian rupa,
yang timbul sesudah pemasakan hingga anak merasakan rangsang-
seksual (pubertas). Masa peralihan rangsang tertentu, suatu rangsang
ersebut diperlukan untuk mempelajari hormonal yang menyebabkan suatu
remaja mampu memikul tanggung rasa tidak tenang dalam diri anak
jawabnya nanti dalam masa dewasa. suatu rasa yang belum pernah dialami
Oleh sebab itu suatu pendidikan yang sebelumnya, yang tidak dimengertinya
emansipatoris akan membantu remaja dan yang mengakhiri tahun-tahun
untuk melepaskan status interimnya anak yang menyenangkan.
supaya ia dapat menjadi dewasa yang Masa pubertas atau masa
bertanggung jawab. pemasakan seksual umumnya terjadi
ntara usia 12-16 tahun pada remaja
Fase-fase Masa Remaja laki-laki dan 11-15 tahun pada remaja
wanita. Pubertas awal pada remaja
Suatu analisa yang cermat wanita ditandai dengan menstruasi,
mengenai semua aspek perkembangan sedangkan remaja laki-laki ditandai
dalam remaja, secara global masa dengan masa mimpi pertama yang
remaja berlangsung antara umur 12-21 tanpa disadarinya mengeluarkan
tahun, dengan pembagian 12-15 tahun sperma. Biasanya perkembangan
:masa remaja awal, 15-18 tahun masa biologis gadis lebih cepat satu tahun
remaja pertengahan, 18-21 tahun : dibandingkan perkembangan biologis
masa remaja akhir. seorang pemuda.
Dalam buku-buku Jerman masih Masa adolesen sebagai masa
ada pembagian yang lain lagi yaitu remaja akhir atau batas dewasa awal
pembagian dalam prapubertas (masa umumnya antara usia 18-21 tahun.
peralihan dari masa anak-anak ke Walaupun masih banyak ditemukan
masa remaja), pubertas (masa seorang anak yang berusia lebih dari
pemasakan seksual), dan adolesensi 21 tahun tetapi masih dalam
(masa remaja akhir sebelum memasuki pengawasan orang tuanya dan belum
masa dewasa). bisa hidup mandiri secara ekonomi.
Pra pubertas adalah periode Dalam kasus di atas paling tidak
sekitar 2 tahun sebelum terjadinya remaja yang sudah diambang masa
pemasakan seksual yang dewasa sudah mengerti norma-norma
sesungguhnya tetapi sudah terjadi masyarakat tanpa harus didikte, sudah
perkembangan fisiologis yang memikirkan rencana kehidupan
berhubungan dengan pemasakan

Jurnal Reforma Vol. VI No. 02, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UNISLA | 56
Riryn Fatmawaty- Memahami Psikologi Remaja

selanjutnya dan sudah berfikir secara remaja yang tidak jelas ini memberi
bijaksana. waktu kepadanya untuk mencoba
gaya hidup yang berbeda dan
Ciri-Ciri Masa Remaja menentukan pola perilaku, nilai dan
sifat yang paling sesuai bagi dirinya.
Seperti halnya dengan semua
periode yang peting selama rentang 3. Masa Remaja sebagai Periode
kehidupan, masa remaja mempunyai Perubahan
ciri-ciri tertentu yang membedakan Ada lima perubahan yang sama
dengan periode sebelum dan dan hampir bersifat universal pada
sesudahnya. Ciri-ciri tersebut adalah : setiap remaja. Pertama, meningginya
emosi yang intensitasnya bergantung
1. Masa Remaja sebagai Periode yang pada tingkat perubahan fisik dan
Penting psikis yang terjadi. Kedua perubahan
Ada beberapa periode yang lebih tubuh – yang akan lebih dijelaskan
penting daripada beberapa periode pada aspek perkembangan. Ketiga
lainnya, karena akibatnya yang perubahan minat dan peran yang
langsung terhadap sikap dan perilaku, diharapkan oleh kelompok sosial
dan ada lagi yang penting karena untuk diperankan. Keempat dengan
akibat-akibat jangka panjangnya. Pada berubahnya minat dan pola perilaku,
periode remaja, baik akibat langsung mka nilai-nilai juga berubah. Apa yang
maupun akibat jangka panjang tetap pada masa kanak-kanak dianggap
penting. Ada periode yang penting penting, sekarang sudah tidak penting
karena akibat fisik dan ada lagi karena lagi, contohnya dalam memiliki teman
akibat psikologis. Pada periode remaja sudah tidak penting lagi aspek
kedua-duanya sama-sama penting. kuantitas tapi lebih pada aspek
kualitas.
2. Masa Remaja sebagai Periode
Peralihan 4. Masa Remaja sebagai Usia
Peralihan dari satu tahap Bermasalah
perkembangan ke tahap berikutnya Masalah masa remaja sering
bukan berarti terputus dengan periode menjadi nasalah yang sulit diatasi baik
sebelumnya, tetapi apa yang telah oleh anak laki-laki maupun anak
terjadi sebelumya akan meninggalkan perempuan Terdapat dua alasan bagi
bekasnya pada apa yang terjadi kesulitan itu. Pertama, sepanjang masa
sekarang dan yang akan datang. kanak-kanak, sebagain masalah
Masa remaja sebagai periode seringkali diselesaikan oleh orang tua
peralihaan memiliki status yang tidak dan guru-guru sehingga kebanyakan
jelas dan terdapat keraguan akan remaja tidak berpengalaman dalam
peran yang dilakukan. Pada masa ini, mengatasi masalah. Kedua, para
remaja bukan lagi seorang anak dan remaja merasa diri mandiri, menolak
juga bukan pula orang dewasa. Status bantuan orang tua dan guru-guru.

Jurnal Reforma Vol. VI No. 02, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UNISLA | 57
Riryn Fatmawaty- Memahami Psikologi Remaja

tetapi minimnya pengalaman merah jambu. Ia melihat dirinya


menjadikan penyelesaian seringkali sendiri dan orang lain sebagaimana
tidak sesuai harapan. yang ia inginkan dan bukan
sebagaimana adanya, terlebih dalam
5. Masa Remaja sebagai Masa hal cita-cita. Cita-cita yang tidak
Mencari Identitas realistik ini, tidak hanya bagi dirinya
Pada tahun-tahun awal masa sendiri tetapi juga bagi keluarga dan
remaja, penyesuaian diri dengan teman-temannya. Hal ini
kelompok masih penting bagi laki-laki menyebabkan meningginya emosi
maupun perempuan. Lambat laun yang merupakan ciri dari awal masa
mereka mulai mendambakan identitas remaja.semakin tidak realistic cita-
diri dan tidak puas lagi dengan citanya semakin ia menjadi marah.
menjadi sama dengan teman-teman Remaja akan sakit hari dan kecewa
dlam segala hal, seperti sebelumnya. apabila orang lain mengecewakannya
Identitas diri yang dicari remaja atau kalau ia tidak berhasil menacpai
berupa usaha untuk menjelaskan siapa tujuan yang ditetapkannya sendiri.
dirinya, apa peranannya dalam
masyarakat, apakah ia seorang anak 8. Masa Remaja sebagai Ambang
ataukah orang dewasa, apakah Masa Dewasa
nantinya ia dapat menjadi seorang Dengan semakin mendekatnya
ayah atau ibu, apakah ia mampu usia kematangan yang sah, para
percaya diri dan secara keseluruhan remaja menjadi gelisah untuk
apakah ia akan berhasil ataukah meninggalkan stereotip belasan tahun
gagal?. dan untuk memberikan kesan bahwa
mereka sudah hampir dewasa.
6. Masa Remaja sebagai Usia yang Berpakaian dan bertindak seperti
Menimbulkan Ketakutan orang dewasa ternyata belumlah
Anggapan stereotip budaya cukup. Oleh karena itu, remaja mulai
bahwa remaja adalah anak-anak yang memusatkan diri pada perilaku yang
tidak rapi, yang tidak dapat dipercaya dihubungkan dengan status dewasa,
dan cenderung merusak, yaitu merokok, minum minuman
menyebabkan orang dewasa yang keras, menggunakan narkoba, dan
harus membimbing dan mengawasi terlibat dalam perbuatan seks. Di
kehidupan remaja muda takut sinilah diperlukan peran orang tua
bertanggung jawab dan bersikap tidak dalam mendidik remaja agar tidak
simpatik terhadap perilaku remaja salah dalam mengaktualisasikan
yang normal. kedewasaannya.

7. Masa Remaja sebagai Masa yang Aspek-Aspek Perkembangan


Tidak Realistis Remaja
Remaja cenderung memandang
kehidupan melalui kaca berwarna

Jurnal Reforma Vol. VI No. 02, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UNISLA | 58
Riryn Fatmawaty- Memahami Psikologi Remaja

Pada masa perkembangan remaja proporsi tubuh : berbagai bagian


ini ada beberapa aspek yang sangat tubuh lambat laun akan menunjukkan
menonjol perkembangannya. Antara perbandingan yang baik, misalnya
lain adalah sebagai berikut : badan melebar dan memanjang yang
mengakibatkan tubuh tak kelihatan
1. Perkembangan Fisik terlalu panjang.
Secara umum, pertumbuhan dan
perkembangan fisik sangat pesat pada 3. Perubahan Internal
usia 12/13-17/18 tahun. Pada masa ini, a) Sistem Pencernaan
remaja merasakan ketidaknyamanan 1. Perut menjadi lebih panjang
dan ketidakharmonisan pada diri sehingga tidak terlalu
mereka karena anggota badan dan menyerupai bentuk pipa.
otot-otonya tumbuh secara tidak 2. Hati bertambah berat dan
seimbang. kerongkongan bertambah
Pertumbuhan otak secara cepat panjang.
terjadi pada usia 10-12/13 dan 14- 3. Otot-otot di perut dan dinding-
16/17 tahun. Pertumbuhan otak dinding usus menjadi lebih
wanita meningkat 1 tahun lebih cepat tebal dan kuat.
daripada laki-laki yaitu pada usia 11 4. Usus bertambah panjang dan
tahun, sedangkan pertumbuhan otak bertambah besar.
laki-laki meningkat 2x lebih cepat dari b) Sistem Peredaran Darah : Jantung
pada wanita dalam usia 15 tahun. tumbuh pesat pada masa remaja
pada usia 17/18 tahun, beratnya
2. Perubahan Eksternal 12 kali berat pad awaktu lahir.
Untuk tinggi rata-rata anak Panjang dan tebal dinding
perempuan mencapai tinggi yang pembuluh darah meningkat dan
matang pada usia anatar 17-18 tahun. mencapai tingkat kematangan
Sedangkan laki-laki 1 tahun lebih bilamana jantung sudah matang.
lambat dari pada perempuan. Untuk c) Jaringan Tubuh : perkembangan
berat perubahan berat badan kerangka berhenti rata-rata pada
mengikuti jadwal yang sama dengan usia 18 tahun, sedangkan jaringan
perubahan tinggi, tetapi berat badan selain tulang terus berkembang
sekarang tersebar ke bagian-bagian sampai tulang mencapai ukuran
tubuh yang tadinya hanya matang.
mengandung sedikit lemak atau tidak d) Sistem Pernafasan : kapasitas
mengandung lemak sama sekali. paru-paru anak perempuan
Sedang untuk organ seks, organ seks hamper matang pad ausia 17
laki-laki maupun perempuan akan taahun, anak laki-laki mencapai
mencapai ukuran yang matang pada tingkat kematangan beberapa
akhir masa remaja. Pada seks, anak tahun kemudian.
perempuan memulai pestanya lebih
cepat daripada anak laki-laki. Untuk 4. Perkembangan Emosi

Jurnal Reforma Vol. VI No. 02, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UNISLA | 59
Riryn Fatmawaty- Memahami Psikologi Remaja

Perkembangan emosi pada masa kemampuan meruimuskan perencana-


remaja ini cenderung lebih tinggi dari an strategis atau mengambil
masa anak-anak. Hal ini dikarenakan keputusan. Lobe frontal ini terus
mereka berada di bawah tekanan berkembang sampai usia 20 tahun atau
social dan menghadapi kondisi yang lebih. Perkembangan lobe frontal ini
baru. Sedangkan selama mereka pada sangat berpengaruh pada kemampuan
masa kanak-kanak kurang intelektual remaja.
mempersiapkan diri untuk
menghadapi kehidupan 6. Perkembangan Sosial
bermasyarakat. Meskipun ketika pada Social cognition berkembang pada
masa remaja emosianya sama dengan masa remaja. Social Cognition yaitu
masa kanak-kanak Cuma berbeda kemampuan untuk memahami orang
pada rangsangan yang lain. Remaja dapat memhami orang
membangkitkan emosi dan derajat lain sebagai individu yang unik, baik
Abu ahmadi dan Munawar menyangkut sifat-sifat pribadi, minat
Sholeh (1991:212) berpendapat bahwa nilai-nilai maupun perasaanya.
kematangan emosi anak laki-laki dan Pemahaman ini mendorong remaja
perempuan pada akhir remajanya untuk menjalin hubungan sosial yang
akan terlihat ketika ia dapat menahan lebih akrab dengan mereka, terutama
emosinya di hadapan orang lain teman sebaya.
melainkan menunggu saat dan tempat
yang paling tepat untuk meluapkan Sifat Dan Sikap Remaja
amarahnya dengan cara-cara yang
lebih dapat diterima. Kematangan Abu ahmadi dan Munawar
emosi juga ditampakkan dengan Sholeh (1991:87) menambahkan
menilai masalah secara kritis terlebih bahwa, pada masa prapubertas selain
dahulu daripada yang emosional, ditandai oleh kematangan jasmani
bukan sebaliknya. Dengan demikian secara primer dan sekunder juga
remaja dapat mengabaikan banyak ditandai dengan kematangan tertier
rangsangan yang dapat menimbulkan diantaranya timbulnya perasaan-
ledakan emosi, sehingga dapat perasaan negative, ingin lepas dari
menstabilkan emosi. kekuasaan orang tua, menentang
lingkungan, gelisah dan pesimistis.
5. Perkembangan Kognisi Hal ini dimaksudkan anak sebagai
Mulai dari usia 12 tahun, proses bentuk aktualnya dalam menyamakan
pertumbuhan otak telah mencapai statusnya dengan orang dewasa.
kesempurnaan. Pada masa ini, sistem Sedang pada masa pubertas anak
syaraf yang memproses informasi mulai aktif mencari keakuannya-
berkembang secara cepat dan telah pedoman hidup dengan penuh
terjadi reorganisasi lingkaran syaraf semangant tetapi kadang masih belum
lobe frontal yang berfungsi sebagai memahami hakekat dari sesuatu yang
kegiatan kognitif tingkat tinggi, yaitu dicarinya (masa strumund drang). Abu

Jurnal Reforma Vol. VI No. 02, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UNISLA | 60
Riryn Fatmawaty- Memahami Psikologi Remaja

ahmadi dan Munawar Sholeh (1991:88) d) Mulai menyadari bahwa menge-


mengatakan bahwa, pada masa ini cam itu memang mudah, tetapi
ditemui tiga tanda diantaranya sebagai ternyata melaksanakan itu sukar.
berikut : (Zulkifli,1995:72)
1. Dalam penemuan akunya
biasanya anak cenderung Peran Remaja & Lingkungannya
bersikap introvert atau tetutup,
penuh keanggungan dan senang Yusuf Syamsu, dalam (Psikologi
termenung Pekembangan Anak dan Remaja, 2002:06)
2. Dalam kegiatan mencari mengklasifikasikan sebagai berikut:
pedoman hidup cenderung 1. Di lingkungan keluarga
bersikap menerima norma-norma  Menjalin hubungan yang baik
susila dan agama, serta timbul dengan para anggota (orang tua
perasaan “Merindu Puja” dan keluarga)
3. Pada kegiatan memasukkan diri  Menerima otoritas orang tua
pada masyarakat bersikap mulai (mengetahui peraturan yang
mengenal macam corak ditetapkan orang tua)
kehidupan meski belum sempur-  Menerima tanggung jawab dan
na membedakan dan menyeleksi- batasan-batasan (norma) keluarga
nya.  Berusaha untuk membantu
Pada masa Adolesen seseorang anggota keluarga sbagi individu
sudah dapat mengetahui kondisi maupun kelompok dalam
dirinya dan tenang kejiwaannya serta mencapai tujuannya.
mempunyai sifat tenang dan seimbang 2. Di lingkungan Sekolah
kejiwaannya, menerima system tata  Bersikap respek dan mau
nilai secara positif dan mulai menerima peraturan sekolah
bertangung jawab, marah dan  Berpartisipasi dalam kegiatan-
konstraktif terhadap masyarakat. Sifat kegiatan sekolah
dan sikap remaja adolesen:  Menjalin persahabatabndenga
a) Menemukan pribadinya, menen- teman-teman di selolah
tukan cita-citanya, menggariskan  Bersikap hormat terhadap guru,
jalan hidupnya bertanggung pemimpin sekolah dan staf
jawab, memnghimpun norma- lainnya
norma sendiri  Membantu sekolah dalam
b) Mulai tampak garis-garis per- merealisasikan tujuan-tujuannya
kembangan yang diikutinya di
kemudian hari Pada umumnya masa remaja
c) Erotik da seksualitas yang pada adalah masa belajar di sekolah
masa pubernya dulu terpisah, menengah pertama atau setingkat (A.
kini dilebur menjadi satu M. P Knoers Dkk,1982:301). Yusuf
Syamsu (2002:06) menambahkan

Jurnal Reforma Vol. VI No. 02, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UNISLA | 61
Riryn Fatmawaty- Memahami Psikologi Remaja

bahwa, remaja adalah calon-calon bermain daripada kepentingan ornag


pemimpin bangsa yang harus menjalin atua atau keluarganya. Hal ini
masa pendidikan di sekolah, tetapi dikarenakan kurangnya komunikasi
kalau kita jumpai di pelosok-pelosok dari hati ke hatiantara remaja dengan
desa banyak remaja yang sudah putus orang tuanya.
sekolah dengan alasan-alasan sebagai Abu ahmadi dan Munawar
berikut : Sholeh (1991:98-990) mengatakan
 Alasan ekonomi: anak-anak bahwa, sebagai orang tua hendaknya
diharapkan dapat membantu kita berusaha, agar apa yang
mencari nafkah orang tuanya merupakan kewajiban anak-anak dan
atau orang tua tidak sanggup tuntutan kita sebagai orang tua mereka
membiayai ongkos pendidikan kenal dan laksanakan, sesuai dengan
anak-anaknya kemampuan mereka dan kemampuan
 Alasan Psikologis: para remaja kita sebagai orang tua. Jika hal ini
ingin mewujudkan dirinay dapat kita kerjakan, maka konflik dan
sendiri, mereka ingin mencari frustasi pada kedua belah pihak dapat
nafkah sendiri, ingin merdeka dihindarkan atau paling sedikit
dan menentukan kehidupannya diselesaikan.
sendiri Peranan orang tua dapat
 Alasan Sosiologis: berhubungan diterapkan pada hal-hal berikut ini:
dengan watak sosial, dan watak
ini menyebabkan tingkah laku a. Children learn what they live
seseorang sangant terikat dengan Hendaknya orang tua berusaha
lingkungan menjadi contoh kepribadian yang
3. Di lingkungan Masyarakat hidup atas nilai-nilai yang tinggi, dan
 Mengakui dan respek terhadap hendaknya kehidupan keluarga
terhadap hak-hak orang lain “condusive” yang membantu
 Memelihara jalinan persahabatan pembentukan kepribadian-
dengan orang lain kepribadian yang kita inginkan
 Bersikap simpati altruis terhadap sebagai otang tua.
kesejahteraan orang lain.
b. Prestasi belajar
Peranan Orang Tua Terhadap Kita menghendaki dan menuntut
bahwa anak-anak kita belajar denan
Remaja
tekun, serta berprestasi sebaik
Orang tua adalah orang yang mungkin. Kebiasaan belajar yang baik,
paling dekat hubungan kekerabatan disiplin diri harus sedini mungkin kita
dengan remaja. Tetapi banyak tanamkan karena kedua hal ini secara
ditemukan fakta dilapangan bahwa mutlak harus dimiliki anak-anak kita
antara orang tua dan remaja sering kali kebutuahan untuk berprestasi tinggi
berbeda pandanagan, seringkali (‘n-achievement) harus selekas
mereka lebih memenitingkan teman mungkin kita tanamkan pada diri anak

Jurnal Reforma Vol. VI No. 02, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UNISLA | 62
Riryn Fatmawaty- Memahami Psikologi Remaja

dengan jalan meng-expose mereka tua hendaknya mau belajar mendengar


pada “standar of excellen” karena segala curahan hati anaknya.
hanya dengan n-achievement yang
tinggi kita kembangkan jiwa dan sikap e. Hoby
“entrepreneur”, kepribadian yang mau Jika kita menghendaki bahwa
bekerja keras serta berani menghadapi anak-anak kita mempunyai hobi,
kesulitan dan jika perlu kesalahan, hendaknya kita membantu meraka
demi keberhasilan proyek-proyek dalam melaksanakan hobi tersebut,
yang besar. sehingga hobi itu benar-benar
Yang dibutuhkan anak, dalam berkembang. Hendaknya orang tua
keadaan ini adalah pengertian dan memberikan kebebasan kepada anak
waktu dari pihak kita serta pujian, bila untuk berada bersama-sama dengan
anak menunjukkan usaha yang teman-teman. Jika hubungan orang tua
sungguh-sungguh ia tetap tidak dan anak bersifata terbuka, d nada
berhasil. Pujian dalam keadaan anak banyak pengertian dan inteese pada
seperti ini merupakan vitamin yang pihak orang tua, tidak perlu para
harus kita berikan tanpa takut “over orang tua merasa terlalu khawatir
dose”. Janganlah kita menambah akan terjadi hal-hal yang tidak
frustasi anak, ini hanya akan dan diinginkan.
memberatkan persoalnnya.
f. Mereka bukan lagi anak-anak
c. Kegemaran membaca Orang tua hendaknya mengakui
Untuk membina kegemaran hal ini. Kepada remaja hendaknya
membaca, hendaknya kita sendiri sudah dapat diberikan kebebasan
menunjukkan kegemaran itu, untuk, dalam hal-hal tertentu,
misalnya: dengan membaca surat mengambil keputusan atas tanggung
kabar setiap pagi, buku majalah yang jawab sendiri.
bermutu kemudian
mendiskusikannya. g. Pendidikan seks
Dalam periode ini anak-anak
d. Makan bersama dan remaja kita sudah memerlukan
Makan bersam hendaknya pendidikan seks, pendidikan tersebut
dijadikan suatu peristiwa atau adalah pendidikan yang berhubungan
kebiasaan yang menyenangkan, yang dengan perubahan fisik dan biologis
ditunggu-tunggu oleh seluruh yang dialami dalam periode ini. Kita
keluarga. Makan bersama ini memberikan pengertian kepada
hendaknya merupakan satu-satunya mereka, bahwa mereka harus dapat
keesempatan yang dapat digunakan menerima, memelihara dan
anak untuk dengan bebas dan secara menghormati keadaan tubuh mereka
spontan menceritakan pangalaman- dan bahwa perubahan-perubahan ini
pangalamannya di sekolah, di jalanan akan menyebabkan adanaya “sex-
dan dengan teman-temannya, orang impulse”, suatu “dorongan dari

Jurnal Reforma Vol. VI No. 02, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UNISLA | 63
Riryn Fatmawaty- Memahami Psikologi Remaja

dalam” yang belum pernah mereka pegangan (prinsip hidup dan


alami sebelumnya. agama) sehingga mereka tidak
terjerumus ke hal-hal yang dapat
h. Pendidikan agama merugikan mereka (seks bebas
Dalam pendidikan agama dan narkotika).
hendaknya diusahakan agar ajaran- b) Bertata karma yang baik dan
ajaran agama tidak hanya diketahui berbudi luhur terhadap sesama
tetapi juga agar benar-benar difahami (saling menghormati, suka
dan dihayati sehingga dapat menolong)
menimbulkan keinginan besar unruk c) Belajar dengan giat dan tekun,
hidup sesuai dengan kehendak Tuhan agar segera dapat menyelesaikan
Yang Maha Esa. studinya dan dapat ikut serta
dalam pembangunan bangsa
i. Sikap positif terhadap kerja d) Berprestasi, dengan ini orang
Orang atua hendaknya lain dapat mengakui dan
menanamkan sikap positif terhadap mmenghargai bakat serta
pekerjaan rumah tanpa menggurui kemampuan mereka.
sehinnga anak dengan sendirinya e) Banyak membaca. Yakni,
melaksanakan pekerjaan rumah. membaca literatur yang sehat dan
Akhirnya bila iklim dan suasan bermutu, agar dapat memperluas
rumah kita hangat dan di dalamnya horison dan cakrawala mereka
dapat dirasakan adanya perhatian, dan tidak gagap terhadap ilmu
pengakuan, pengertian, penghargaan, pengetahuan dan teknologi
kasih sayang , saling percaya dan sehingga mereka dapat bersaing
waktu disediakan oleh orang tua bagi di era globalisasi seperti ini
anak-anak. Maka mereka akan f) Mempunyai hoby dan kegiatan
berusaha untuk hidup sesuai dengan bermanfaat untuk mengisi waktu
nilai-nilai yang kita junjung tinggi. luang disamping kegiatan belajar
(menjahit, melukis) dan juga
Harapan Terhadap Remaja dapat menjadikan usaha untuk
meningkatkan ekonomi mereka.
Abu ahmadi dan Munawar g) Bertanggung jawab atas setiap
Sholeh (1991:96-98) berpendapat seuatu yang mereka lakukan
bahwa, anak dan remaja adalah h) Disiplin dalam setiap hal
generasi junior (penerus), yakni i) Dapat membagi waktu dengan
mereka menjadi bakal atau calon yang baik antara beribadah, belajar,
akan menggantikan tugas-tugas para bermain dan berkumpul bersama
seniornya. Untuk itu harapan-harapan keluarga.
apa saja terhadap mereka?: j) Dapat melaksanakan hak dan
a) Memiliki nilai-nilai keimanan kewajiban mereka dengan
yang kuat, yakni, mereka seimbang.
mempunyai pedoman atau

Jurnal Reforma Vol. VI No. 02, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UNISLA | 64
Riryn Fatmawaty- Memahami Psikologi Remaja

Jika remaja memiliki poin-poin


daiatas, maka bangsa akan dapat
berkembang dengan pesat serta dapat
meningkatkan taraf hidup bangsa di
kanca dunia

Daftar Pustaka

Ahmadi, Abu dan Munawar Sholeh,


Psikologi Perkembangan,
(Jakarta: Rineka Cipta, 1991)
M. P Knoers, F. J Monks dan Siti
Rahayu Haditomo, Psikologi
Perkembangan, (Yogyakarta:
Gajah Mada University Press,
1982)
Syambu, Yusuf. Psikologi Perkembangan
Anak dan Remaja, (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2002)

Jurnal Reforma Vol. VI No. 02, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UNISLA | 65

Anda mungkin juga menyukai