Anda di halaman 1dari 6

ANTOLOGI PERBANKAN SYARI’AH INDONESIA

Syaria’ah………..
Semua mengatakan syariah membawa berkah
Semua mengatakan syari’ah kunci muamalah
Semua mengatakan syari’ah berijazah , benarkah ?
Syaria’ah………………
Ada yang mengaku hijab syari’ah
Ada yang menamakan hidup syari’ah
Bahkan ada anekdot kimcil syari’ah
Tetapi Indonesia bertanya apa itu perbankan syari’ah ?
Abank Syari’ah ………..
Engakau di agungkan jargon tanpa riba ,barokah
Engkau mempunyai produk muamalah
Engkau di bolehkan dengan mubah
Nyatanya begitukah ?
Abank syariah……..
Konvensional melirikmu begitu serakah
Mereka berkeja sama melalui musyarakah
Mereka berinves dengan mudharabah
Dan jika tak sesuai siapa yang di salah ?
Abank syariah……..
Bolehkah ,Kami mengupasmu abank syariah ?
Bolehkah, kami meminta arah darimu abank syari’ah ?
Bolehkah, kami membenarkan operasimu abank syari’ah ?
Jikalau boleh terima kasih abank syaria’ah ?

Teman, sepenggal puisi di atas menceritakan fenomena perbankan syariah yang


beroperasi di Indonesia. Jenengan semua tentunya tau syariah itu apa ?
Syariah , selalu di kait-kaitkan dengan Islam .Iya ndak ? O iya, ada orang Islam
kalau tidak syari’ah/syar’i tidak mau melakukanya, karena apa ? karena takut bid’ah,
takut khurafat, takut syrik, bla-bla-bla dan sebagainya. Ada segilintir orang malah bikin
rumit membingungkan tentang syari’ah-syariah tersebut, ya sebenarnya Islam itu
datang untuk mempermudah bukan ?.Tentu, Islam datang untuk mempermudah tetapi
pembahasannya bukan tentang mudah tidaknya karena ada kesulitan dalam mengkritisi
itu teman ,mengenai perbankan syari’ah.

Oke tetapi sebelum kesitu alangkah baiknya kami mengenalkan diri. Pertama
yang ganteng dan sholeh Muhammad Ni’am Anshori , ada Ilyas Syarif tapi bukan nabi
Ilyas , Syariah bukan namanya? Lho iya ini nama-nama Islam semua. Eh ada satu lagi
yang sholekhah namanya Neni Nurcahyani , ini juga termasuk syariah karena Nur itu
dari Al-qur’an yang artinya Cahaya. Nah dari nama saja sudah di ributkan dalam
menulis ini mana yang syari’ah mana yang tidak , apalagi mau membahas perbankan
syariah ? Ngelu Ndiase teman.

Perbankan syariah kami menganalogikan dengan Islam teman, Islam di muka


bumi ini temasuk Agama terbesar bukan? Bahkan ada yang mengatakan 85 % itu
muslim dan sisanya non muslim. Tetapi apakah muslim dan muslimat yang banyak
tersebut menjalankan syariat agama secara sempurna ? jawabanya TIDAK. Mengapa
kerana sempurna atau tidaknya Gusti Allah yang ngertos. Namun di sini terlihat dari
keseharian teman-teman khususnya warga Negara Indonesia tercinta ini terlebih
muslim terbesar dunia ,teman. Di KTP(kartu tanda penduduk) ingkang maos waosan
niki meniko berlabelkan agama ISLAM tetapi banyak yang tidak sholat, tidak puasa,
atau melakukan molimo yaitu main (berjudi) ,madon (pelacuran) ,maling (mencuri)
,madat (narkoba) ,dan minum (minuman keras). Berarti apa teman semua ? berarti
ISLAM belum sepenuhnya untuk mencapai hakikat atau kesempurnaan, dari situ siapa
yang harus di salahkan ? tentunya invidu yang yang melakukan Angkara bukan.

Setelah analogi tadi dapat di pelajari perbankan syariah adalah suatu system
perbankan yang pelaksanaanya berdasarkan hukum islam (Syari’ah). Kenapa kok
harus syariah ? karena dalam bank ada yang namanya bunga dan dari bunga tersebut
biasanya disebut riba atau ada masalah dalam sebuah perjanjian yang gharar dan itu
semua hukumnya HARAM!!!! Teman semua. Islam mengharamkan riba (bunga), maisir
(perjudian) dan gharar (ketidakjelasan) makanya muncul sytem perbankan syariah
tersebut. Dan dari system tersebut memunculkan berbagai produk bank Syria’ah seperti
:

1. Titipan atau simpanan


 Al-Wadi'ah 
 Deposito Mudharabah,
2. Bagi hasil
 Al-Musyarakah 
 Al-Mudharabah,
 Al-Muzara'ah
 Al-Musaqah
3. Jual beli
 Bai' Al-Murabahah
 Bai' As-Salam
 Bai' Al-Istishna'
 Al-Ijarah 
 Al-Ijarah Al-Muntahia Bit-Tamlik
4. Jasa 
 Al-Wakalah 
 Al-Kafalah 
 Al-Hawalah 
 Ar-Rahn,
 Al-Qardh 

Banyak sekali bukan teman itu baru judul-judulnya belum semua pengertianya
bisa jadi menghabiskan banyak kertas. Apalagi di terapkan dalam system perbankan
syariah secara menyeluruh apakah bias sempurana ? jawabanya BELUM atau bahkan
TIDAK mengapa demikian ?
Oke sampling kami mengambil produk mudharabah  adalah perjanjian antara
penyedia modal dengan pengusaha. Setiap keuntungan yang diraih akan dibagi
menurut rasio tertentu yang disepakati. Risiko kerugian ditanggung penuh oleh pihak
Bank kecuali kerugian yang diakibatkan oleh kesalahan pengelolaan, kelalaian dan
penyimpangan pihak nasabah seperti penyelewengan, kecurangan dan
penyalahgunaan.

Dari pengertianya sudah wah mantap bagus sekali ,itu ekspentasi teman realnya
ada sebuah kasus tepatnya di desa saya (muahammad ni’am anshori) ,ada seorang
petani tembakau menggunakan produk mudharabah , bilangnya buat usaha menanam
cabai tetapi malahan buat usaha menanam tembakau, sebenarnya waktu di survey
sama sama menggunakan lahan tanah tetapi yang di tanam pada akhirnya kan beda
teman akhirnya tembakau yang di tanam, dan jual beli pertembakuan tersebut banyak
sekali kecurangan seperti ada yang biasanya mengurangi berat timbangan mencampuri
tembakau yang tidak selayaknya dan masih banyak lagi teman. Nah dari sini sudah
ada gharar , sudah menipu sudah sudah curang berarti kan tidak sempurana produk
mudharabah tersebut. Lalu yang harus di salahkan siapa ? tanyakan lah pada rumput
yang bergoyang.

Sebenernya ada banyak lagi seperti tidak ada bunga , menurut kami ketika
pinjam meminjam itu cuma perbedaanya di akad saja maka di manipulasi bunganya
dan tidak ada riba. Makanya harus kritis teman pada intinya perbankan syari’ah di
Indonesia itu belum sepenuhnya beroperasi secara sempurna menjalankan hukum-
hukumnya. Padahal seharusnya yang sebagi umat Islam harus menggunakan produk-
produk syari’ah namun naas teman kadang produk tersebut belum 100% syariah . yah
jadi seperti analogi tadi dong ISLAM KTP label bank syariah berasa bank konvensional.
Maka siapa yang harus di salahkan ? tanyakan pada rumput yang bergoyang.

Seperti itulah akhir kritikan kami teman selebihnya terima kasih kurangya minta
maaf , ada pantun keren sebagai penutup antologi.

Saya yang lelah


Kamu yang keenakan

Bank syariah

Harus di benarkan

Caknun punya maiyah

Tedjo punya dancukiyah

Ketika uang takut bid’ah

Ada solusi bank syariah

Bank syariah punya mudharabah

Konvensinal memicu riba tak berkah

Bukanlah solusi pada bank syariah

Namun bank syariahlah yang perlu berbenah

TAKBIR !!!!!!!!!

Anda mungkin juga menyukai