MENJAWAB KERAGUAN
UMAT ISLAM
TERHADAP BANK SYARIAH
pkes publishing
Gd. Arthaloka, Gf.05
Jl. Jend Sudirman, Kav 2, Jakarta 10220
Telp. +62-21-2513984, Fax. +62-21-2512346
Email: pkes_data@yahoo.com, pkes.data@gmail.com
Milis. syariahnews@yahoogroups.com
Web. www.pkes.org & www.pkesinteraktif.com
Judul Buku:
Menjawab Keraguan Umat Islam
Terhadap Bank Syariah
Tim Penulis:
Ir. H. M. Nadratuzzaman Hosen, MS, M.Ec. Ph.D
AM Hasan Ali, MA
Ach. Bakhrul Muchtasib, SEI, M.Si
ISBN: 978-979-16168-4-3
Sekapur Sirih
Direktur Eksekutif PKES
Ahliyah : Kelayakan
Balance : Keseimbangan
Capital : Modal
Cash : Tunai
Dharurat : Keterpaksaan
Enterpreneur : Kewirausahaan;
pengelola modal
Gharar : Ketidakjelasan
Goods : Barang-barang
Halal : Boleh
Haq : Benar
Haram : Terlarang
Illat : Sebab
IMA : Investasi Antar Bank
Interest : Bunga
Investor : Pemodal
Iwadh : Pengganti
Kholiq : Pencipta
Majazi : Kiasan
Makhdoh : Pokok
Margin : Keuntungan
Qardh : Pinjaman
Qashar : Meringkas
Qias : Analogi
Ribh : Keuntungan
Sad adz-dzariah : Memotong jalur yang terlarang
atau berbahaya
Services : Jasa-jasa
***
MENJAWAB KERAGUAN
UMAT ISLAM TERHADAP
BANK SYARIAH
Kupas Tuntas
Tentang Riba
dan Bunga Bank
RIBA
DAN
BUNGA
S
uatu hal yang banyak diyakini kalangan para ekonom
dan bisnisman bahwa ilmu ekonomi dan aktivitas
bisnis adalah sesuatu yang bersifat positif, jauh
dari norma-norma religius keagamaan. Pendapat
ini mungkin benar jika diterapkan di dalam agama dan
kepercayaan-keparcayaan lain yang memisahkan antara
urusan ibadah keagamaan dengan urusan berekonomi,
yang dianggap sebagai bentuk komersialisasi yang bersifat
keduniaan. Tetapi hal ini akan berbeda dengan Islam yang
melihat bahwa aqidah, syariah dan muamalah serta akhlak
adalah salah satu mata rantai yang tidak terpisahkan dari
sistem Islam itu sendiri. Hubungan diantaranya terjalin
sedemikian rupa sehingga merupakan suatu sistem yang
comprehensive dan universal.
PKES Publishing
pada jual beli dan pelarangan riba, tetapi banyak ayat-
ayat lain yang dapat digunakan sebagai rujukan di dalam
melakukan kegiatan ekonomi.
PKES Publishing
yang digunakan atau di bayar atas penggunaan uang.
Atau pekerjaan meminjamkan uang dengan mengenakan
tambahan nominal pada uang tersebut.
Hal ini sama persis artian bunga dengan riba yang telah
dikenal di dalam agama Islam. Riba yang berasal dari
bahasa arab secara etimologi diartikan sebagai tambahan,
PKES Publishing
meningkat atau membesar. Sedangkan menurut istilah
teknis, riba berarti pengambilan tambahan dari harta
pokok atau modal secara bathil, baik dalam transaksi jual
beli maupun pinjam meminjam yang bertentangan dengan
kaidah syari.
PKES Publishing
kegiatan ekonomi. Sehingga tidak menimbulkan salah
satu diantaranya teraniaya.
B. Pelarangan Bunga
PKES Publishing
yaitu pembebanan nilai tambah pada harta tanpa adanya
kegiatan yang haq.
PKES Publishing
sifat riba yang berlipat ganda (adhafan mudhoafah).
Penegasan yang diberikan ini terdapat pada nash al-Quran
surat Ali Imran (3) ayat 130.
PKES Publishing
Rasulullah SAW mengkategorikan keharaman riba dengan
mengklasifikasikan pada tujuh dosa besar yang harus
ditinggalkan oleh umatnya. Dalam riwayat Abdullah Ibnu
Masud di katakan bahwa Rasulullah SAW melaknat para
pemakan riba, yang memberi dengan cara riba, para saksi
dalam masalah riba, dan para penulisnya. (HR. Abu Daud
dan Muslim).
PKES Publishing
lebih rendah dari pada pembebanan terhadap hutang yang
telah di berikan oleh kaum rentenir. Sehingga Mufti besar
Mesir, Muhammad Abduh kemudian di teruskan oleh
muridnya Rasyid Rida, menyetujui deposito bank tabungan
di awal abad XX. Pembebanan bunga pada deposito
yang ditawarkan pada masyarakat dianggap tidak terlalu
memberatkan, karena hanya diambil dengan prosentase
lebih kecil dari jumlah dana tabungan.
PKES Publishing
diwahyukannya, adalah untuk membangun keadilan dan
persamaan (al-Quran 57:25 dan 7:29). Adil menurut Islam
adalah tidak membahayakan bagi yang lain dan juga tidak
membahayakan bagi dirinya sendiri (Laa dharara wa laa
dhiraar) atau tidak melakukan tindakan yang mendzalimi
dirinya sendiri ataupun orang lain (laa tadzlimuuna wa laa
tudzlamuun).
PKES Publishing
terdapat di dalamnya cukup kuat, dan ada salah satu
pihak yang terdzalimi, di mana seseorang yang meminjam
dana harus terbebani risiko. Kalau di dalam perbankan
lazimnya pemilik harta yang yang menitipkan dan atau
menginvestasikan uangnya seharusnya menaggung risiko
investasi bukan mendapat jaminan pengembalian seluruh
pokok investasi.
PKES Publishing
hak pengguna harta. Timbul moral hazard.
5. Bunga yang harus dibayarkan oleh nasabah pemakai
dana ditentukan berdasarkan jumlah uang dan jangka
waktu hak pemakaian uang bukan berdasarkan hasil
pemakaian uang oleh nasabah pemakai dana maupun
jenis transaksi yang dibiayai oleh bank. Timbul kondisi
dzalim dari bank terhadap nasabah pemakai dana.
6. Adanya keberpihakan sistem kepada orang yang
memiliki uang untuk memperoleh hasil tanpa harus
bekerja, terlepas apakah uang tersebut digunakan atau
tidak untuk kegiatan yang memberikan nilai tambah.
PKES Publishing
[M.A. Khan, 1986; Ahmad, 1952; Mannan, 1986].
2. Krisis-krisis moneter internasional terutama disebabkan
oleh institusi yang memberlakukan bunga [M.A. Khan,
1986].
3. Siklus-siklus bisnis dalam kadar tertentu dinisbahkan
kepada fenomena bunga [Ahmad, 1952; Suud,
1980].
4. Teori ekonomi modern yang berbasis bunga ini belum
mampu memberikan justifikasi terhadap eksistensi
bunga [Khan dan Mirakhor, 1992].
PKES Publishing
kelompok yang masih bersikukuh dengan hukum halalnya
bunga bank.
Dan seandainya hal itu bisa diterima, juga tetap tidak dapat
dipertahankan. Sebab yang namanya darurat tentu ada
batas-batasnya dan ada masa berlakunya, sejalan dengan
kaidah :
PKES Publishing
Masa berlakunya darurat harus dibatasi/diperkirakan
sesuai dengan batas-batasnya/ukurannya.
mukhalafah ayat :
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan
riba dengan berlipat ganda(Ali Imron, 130).
PKES Publishing
bajunya tidak putih tidak boleh masuk, itu tidak. Karena
keterangan yang berbaju putih tadi sudah ada faedahnya,
yaitu sekedar untuk menyesuaikan dengan pertanyaan
yang diajukan.
nnya). Misalnya :
Al-Isra, 31 : dan janganlah kamu membunuh anak-
anak kamu karena takut kemiskinan. Sebagai mafhum
mukhalafah-nya maka kita boleh membunuh anak-anak
kita kalau motivasinya bukan karena miskin/tidak bisa
memberi makan. Nah, apakah memang demikian?
An-Nisa, 101 : apabila kamu bepergian di muka bumi
maka tidaklah mengapa kamu mengqashar shalat,
jika kamu takut diserang orang-orang kafir. Sebagai
mafhum mukhalafah-nya berarti dalam kondisi aman
kita tidak dibenarkan meng-qashar shalat dalam waktu
bepergian. Nah, apakah memang demikian? Ulama
telah konsensus bahwa kebolehan mengqashar shalat
bagi musafir adalah mutlak, baik dalam kondisi khawatir
PKES Publishing
diserang musuh atau dalam keadaan aman.
An-Nisa, 23 : dan haram menikahi anak-anak istrimu
(anak tiri) yang dalam pemeliharaan/asuhanmu dari
istri yang telah kamu campuri. Sebagai mafhum
mukhalafahnya berarti kita boleh menikahi anak tiri,
kalau anak tiri itu tidak dalam pemeliharaan/asuhan
kita. Nah, apakah memang demikian?
Hadits Nabi : hendaklah kamu beristinjak dengan
tiga batu. Mafhum mukhalafah-nya berarti kita tidak
boleh/tidak sah beristinjak dengan selain tiga batu.
Nah, apakah demikian? Hal ini menunjukkan bahwa
ayat-ayat atau hadits semacam itu memang tidak
ada mafhum mukhalafah-nya. Dalam hal ini Ulama
telah konsensus. Jadi kalau kita mengatakan bahwa
Adl-afan Mudlaafah ada mafhum mukhalafah-
nya; sehingga dipahami bahwa riba yang bunganya
tidak berlipat ganda halal/mubah maka berarti kita
melanggar kaidah hukum Islam yang telah disepakati
oleh Ushuliyyin.
17 Menjawab Keraguan Umat Islam
Kupas Tuntas Bunga Bank dan Riba
PKES Publishing
mengatakan bahwa bunga bank itu boleh/halal apabila
tidak berlipat ganda adalah tidak benar.
PKES Publishing
Demikian juga apabila Al yang ada di kata RIBA tersebut
dimaksudkan sebagai AL Lilahdi, yang berarti menunjuk
kepada riba yang berlaku di zaman jahiiliyah maka tetap
tidak dapat diartikan bahwa yang bersifat produktif itu
halal/boleh. Sebab dalam kondisi semacam itu (Al-lilahdi)
maka berarti ayat tersebut mutlaq. Dalam hal ini tidak ada
dalil lain yang mentaqyidkannya (membatasinya). Oleh
karena itu maka ayat tersebut berlaku sesuai dengan
kemutlakannya, yakni baik produktif maupun konsumtif
sama saja, yaitu hukumnya haram.
Atas dasar ini maka tidak tepat kalau hal ini dijadikan
argumentasi bagi halalnya atau bolehnya melakukan
bunga bank.
PKES Publishing
Tepatkah pendapat ini untuk dijadikan alasan pembenaran
bunga bank? Menurut hemat saya pandangan in juga tidak
tepat. Sebab berlawanan dengan hadits nabi:
PKES Publishing
Allah menghalalkan jual-beli dan mengharamkan riba.
PKES Publishing
yang dikenal dengan istilah bunga masalahnya adalah
maskut anhu, tidak termasuk dalam cakupan ayat yang
melarang riba. Sebab pada waktu itu (turunnya ayat yang
melarang riba) bank itu belum ada. Ini adalah fakta. Oleh
karena masalahnya maskut anhu maka disinilah Ijtihad
memainkan peranannya. Untuk itu marilah hal ini kita
kaji secara seksama dengan mempergunakan lembaga
ijtihad.
Mencari Pemecahan
PKES Publishing
kebalikannya, yaitu kaidah Al ibrah Bikhususissabab la
biumumillafadhi, artinya yang dijadikan pedoman adalah
khususnya sebab, bukan umumnya lafadh.
PKES Publishing
tidak boleh dianiaya. Dan jika (orang yang berhutang itu)
dalam kesukaran maka berilah tangguh waktu sampai ia
berkelapangan. Dan menyedekahkan (sebagian atau semua
hutang) itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (Al-
Baqarah,278-280).
PKES Publishing
investasi.
6. Perilaku spekulasi akan mempengaruhi ketidakstabilan
mekanisme ekonomi dan berdampak pada terpuruknya
ekonomi.
diperjanjikan sebelumnya.
3. Praktek pembungaan haram hukumnya, baik yang
dilakukan oleh Bank, Asuransi, Pasar Modal, Pegadaian,
Koperasi, dan Lembaga Keuangan lainnya maupun
dilakukan oleh individu.
G. Pembagian Riba
PKES Publishing
pertukaran barang sejenis yang tidak memenuhi kriteria
sama kualitasnya (mistlan bi mistlin), sama kuantitasnya
(sawa-an bi sawa-in), dan sama waktu penyerahannya
(yadan bi yadin). Pertukaran ini mengandung gharar
(ketidakjelasan) bagi kedua belah pihak akan nilai
masing-masing barang yang dipertukarkan. Dalam
perbankan konvensional riba fadl dapat ditemui dalam
jual beli valuta asing yang tidak dilakukan dengan cara
tunai (spot).
2. Riba Nasiah/riba duyun, yaitu riba yang timbul akibat
hutang-piutang yang tidak memenuhi kriteria untung
muncul bersama resiko (al ghunmu bil ghurmi) dan hasil
usaha muncul bersama biaya (al kharaj bi dhaman).
Riba ini muncul karena adanya perbedaan, perubahan,
atau tambahan antara barang yang diserahkan
hari ini dengan barang yang diserahkan kemudian.
Transaksinya mengandung pertukaran kewajiban
menanggung beban. Dalam perbankan konvensional
riba nasiah dapat ditemui dalam pembayaran bunga
Menjawab Keraguan Umat Islam 26
Kupas Tuntas Bunga Bank dan Riba
PKES Publishing
KESIMPULAN
PKES Publishing
secara pasti di muka, dan pada umumnya berdasarkan
persentase.
2. Riba adalah tambahan (ziyadah) tanpa imbalan yang
terjadi karena penangguhan dalam pembayaran yang
diperjanjikan sebelumnya.
3. Menurut Prof. KH. Ibrahim Hosen untuk mencari jalan
keluar guna memecahkan masalah bunga bank (bank
perkreditan/pinjam-meminjam/utang-piutang) dapat
dilakukan melalui dua pendekatan, yaitu:
Kaidah Al-Ibrah Bikhusussibah La Biumumillafdhi
(yang dijadikan pedoman adalah khususnya sebab
bukan umumnya lafadh).
Adakah Fiqih mengenal Badan Hukum ataukah
tidak?
S
uatu hari, dalam sebuah acara seminar ekonomi
dan keuangan syariah yang diadakan oleh Pusat
Komunikasi Ekonomi Syariah (PKES), seorang
peserta bertanya, apa betul ada uang halal dan
uang haram?. Pertanyaan tersebut muncul karena ada
anggapan dari penanya bahwa uang di bank konvensional
itu haram dan tidak halal.
PKES Publishing
pada uang itu sendiri.
PKES Publishing
uang disepakati sebagai salah satu bentuk harta kekayaan,
maka banyak aktifitas kegiatan manusia diarahkan untuk
memperoleh uang tersebut. Ada sebagian manusia yang
memperoleh uang tersebut dengan cara yang halal dan
adapula sebagian manusia yang memperolehnya dengan
cara non halal atau haram.
PKES Publishing
Pelakunya berarti memperoleh uang dengan cara haram.
Dalam hal ini, Allah Swt menegaskan melalui Rasul-Nya,
Muhammad Saw, bahwa praktek riba termasuk salah satu
kategori dosa besar yang pelakunya sama halnya dengan
orang yang berbuat zina.
***
PKES Publishing
dicampur dengan barang haram, seperti lemak babi atau
gelatin. Akhir-nya, barang yang sudah tercampuri dengan
unsur haram, hukumnya juga haram untuk dikonsumsi.
PKES Publishing
pandangan konvensional, uang tidak hanya difungsikan
sebagai alat transaksi ataupun alat pengukur nilai, lebih
dari itu, uang difungsikan sebagai alat spekulasi. Akhirnya,
dengan fungsi spekulasi ini, arah kegiatan perekonomian
konvensional menjadikan bunga sebagai instrumen dalam
kegiatan spekulasi.
PKES Publishing
Islam mengenai uang ini sesuai dengan tuntunan dalam
QS al-Hasyr [59]: 7.
***
KESIMPULAN
Jadi, jelaslah bagi kita bahwa tidak ada istilah uang halal
ataupun uang haram. Masalahnya hanya terletak pada
bagaimana cara memperoleh uang tersebut, apakah
menggunakan cara yang halal atau haq (benar) atau
diperoleh melalui cara yang haram atau bathil (salah).
PKES Publishing
tersebut. Apakah uang tersebut diperoleh melalui cara
yang diperbolehkan oleh syariah Islam atau uang tersebut
diperoleh melalui cara yang yang tidak diperkenankan oleh
syariah Islam? Semoga Allah Swt menetapkan hati kita
untuk selalu berpegang pada perkara yang halal. Wallahu
alam bis showab.
Pemanfaatan Keraguan
2
ATM Bank
Konvensional
Oleh Nasabah
Bank Syariah
Pemanfaatan ATM Konvensional
PKES Publishing
***
Fakta ini tidak saja dialami oleh Pak Ahmad, tetapi dialami
juga oleh nasabah bank syariah lainnya, yang melakukan
transaksi via ATM bank konvensional. Adanya fasilitas
seperti ini, sesungguhnya memberikan nilai lebih bagi
pelayanan terhadap nasabah bank syariah. Dengan
dukungan teknologi informasi nasabah bank syariah dapat
bertransaksi secara on line di seluruh jaringan kantor
cabang bank syariah maupun jaringan bank induknya
Menjawab Keraguan Umat Islam 38
Pemanfaatan ATM Konvensional
PKES Publishing
Sesungguhnya, masalah di atas dapat teratasi jika mereka
mempunyai pemahaman yang sama mengenai sistem
operasional ATM pada industri perbankan. Kalau kita lihat
operasional ATM, sejatinya telah menerapkan teknologi
modern yang dapat memberikan informasi keuangan
bagi industri perbankan. Selain itu, ATM juga sudah dapat
memberikan pelaporan keuangan, yang secara otomatis
memisahkan pelaporan keuangan bank konvensional
dan pelaporan keuangan bank syariah. Sehingga, dalam
prakteknya tidak terjadi percampuran yang selama ini
masih diragukan oleh sebagian umat Islam.
Di sisi lain, jika ditinjau dari fungsi ATM itu sendiri, yang
memerankan fungsi sebagai teller atau kasir sebuah bank,
telah melakukan pembukuan keuangan sesuai dengan
transaksi yang dilakukan oleh nasabah bank. Penarikan
uang ataupun pemindahan uang ke rekening lain yang
dilakukan oleh nasabah, telah dibukukan seperti apa yang
dikerjakan oleh seorang teller ataupun kasir sebuah bank.
39 Menjawab Keraguan Umat Islam
Pemanfaatan ATM Konvensional
PKES Publishing
menghinggapi di sebagian hati umat Islam berubah menjadi
sebuah keyakinan dan ketetapan hati dalam melakukan
transaksi menggunakan ATM di bank konvensional.
***
PKES Publishing
KESIMPULAN
PKES Publishing
Keraguan
Office
Channelling 3
Office Channelling
***
PKES Publishing
Dalam kontak tanya jawab ekonomi syariah yang dikelolah
oleh PKES, ada beberapa penanya yang bertanya mengenai
office channelling, termasuk pertanyaan yang dikemukakan
oleh Sahabat Tommy. Berkaitan dengan pertanyaan
tentang office channelling, perlu kami sampaikan bahwa
program office channelling merupakan kebijakan cerdas
yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia (BI) pada awal
tahun 2006. Office channelling merupakan layanan
syariah di cabang konvensional. Tujuan diadakannya office
channelling dalam rangka memperluas jaringan perbankan
syariah di Indonesia yang saat ini masih sangat kurang.
PKES Publishing
usahakan laporan keuangan dari Kantor Cabang Syariah
dan atau Unit Syariah dalam rangka penyusunan laporan
gabungan; (iii) melakukan kegiatan lain sebagai kantor
induk dari Kantor Cabang Syariah dan atau Unit Syariah.
PKES Publishing
Syariah, BTN Syariah. Pada tahun 2008 direncanakan akan
ada beberapa bank konvensional yang akan membuka
Unit Usaha Syariah dan diikuti dengan membuka office
channelling sebagai langkah pengembangannya.
PKES Publishing
pergi ke bank yang lain, karena bank punya dua layanan
dalam satu rumah. Istilahnya, hanya pindah kamar saja.
Dari kamar konvensional pindah ke kamar syariah. Dalam
hal ini, manfaat yang dinikmati oleh nasabah berbentuk
kecepatan dalam pelayanan tanpa harus berepot-repot
memindahkan dananya ke bank lain.
KESIMPULAN
PKES Publishing
Pembiayaan Keraguan
4
Murabahah
dan
Kredit Konvensional
Pembiayaan Murabahah & Kredit Konvensional
***
J
elasnya, pernyataan di atas tidaklah benar. Ada
satu prinsip yang mendasar antara pembiayaan
murabahah yang disalurkan bank syariah dengan
kredit yang dikucurkan oleh bank konvensional.
PKES Publishing
Banyak kalangan di masyarakat yang beranggapan bahwa
antara murabahah dan kredit investasi tidak ada bedanya.
Hal ini, disebabkan karena masih banyak masyarakat
kita yang belum mengetahui karakteristik dari model
murabahah itu sendiri.
PKES Publishing
instrumen bunga dalam operasional lembaga keuangan
konvensional.
PKES Publishing
Ketiga, keuntungan dalam pembiayaan murabahah
berbentuk margin penjualan yang sudah termasuk
harga jual. Keuntungan (ribh) tersebut sewajarnya dapat
dinegosiasikan antara pihak yang melakukan transaksi,
yaitu pihak bank syariah dengan nasabah. Kelemahan
praktek murabahah saat ini, belum berjalannya daya tawar
yang seharusnya dimiliki oleh nasabah. Sehingga posisi
nasabah sering kali agak terpaksa untuk menerima harga
yang ditawarkan oleh pihak bank syariah. Lain halnya,
dengan praktek kredit konvensional yang keuntungannya
didasarkan pada tingkat suku bunga. Nasabah yang
mendapatkan kredit dari bank konvensional dibebani
kewajiban membayar cicilan beserta bunga pinjaman
sekaligus.
PKES Publishing
secara tunai. Karena tidak dibayar secara tunai, maka
tanggungan pembayaran tersebut merupakan hutang yang
harus dibayar oleh nasabah. Dalam hal ini, bank syariah
memberlakukan prinsip kehati-hatian dengan mengenakan
jaminan pada nasabah. Saat ini, adanya jaminan pada
pembiayaan murabahah menjadi masalah tersendiri,
karena sebagian nasabah memahami operasional
bank syariah menafikan adanya jaminan atau agunan.
Pernyataan seperti ini perlu diluruskan.
***
PKES Publishing
salah satu pihak yang belum menerima hak dan belum
menunaikan kewajibannya. Yaitu pihak penjual belum
menerima hak pembayaran uang dari pembeli, karena
pihak pembeli belum menunaikan kewajiban membayar
uang pembelian atas barang. Sedangkan kewajiban bagi
penjual untuk menyerahkan barang dagangannya ke
pembeli telah ditunaikan.
PKES Publishing
setiap tambahan yang disertai dengan manfaat termasuk
dalam riba.
PKES Publishing
KESIMPULAN
PKES Publishing
Perbedaan harga yang terjadi dalam transaksi jual-
beli secara tunai (cash) dengan jual-beli non tunai tidak
masalah. Karena, keduanya bukan termasuk ziyadah al-
qurudh (tambahan dari hasil pinjaman), tetapi masuk
dalam kategori ziyadah al-buyu (tambahan dari penjualan
atau keuntungan dari jual-beli).
Agunan Keraguan
5
Pada
Pembiayaan
Murabahah
Agunan Pada Pembiayaan Murabahah
PKES Publishing
umat Islam sendiri masih meragukan terhadap eksistensi
bank syariah.
***
PKES Publishing
mudharabah atau murabahah? Sementara ini, bank
syariah memang mengenakan agunan atau jaminan pada
beberapa pembiayaan yang dikembangkannya. Alasan
utama adanya agunan pada bank syariah adalah untuk
melaksanakan prinsip kehati-hatian dalam menyalurkan
dana pihak ketiga. Alasan semacam ini memang dapat
diterima, karena dana yang disalurkan ke masyarakat
bukan hanya dana milik bank sendiri, tetapi juga ada dana
yang berasal dari pihak ketiga yang harus dilindungi oleh
pihak bank syariah.
PKES Publishing
sebuah kewajiban. Hal ini terlihat dari bahasa yang
ada dalam fatwa tersebut hanya menggunakan istilah
dibolehkan dan dapat, bukan menggunakan istilah
mewajibkan.
PKES Publishing
pembayaran. Perbuatan semacam ini termasuk sesuatu
yang dilarang daram syariah Islam.
***
PKES Publishing
jaminan yang dipersyarat-kan oleh pihak bank bukanlah
yang utama. Jaminan hanyalah nomor dua. Nomor yang
pertama dan menjadi prioritas penilaian dalam penyaluran
pembiayaan adalah kemampuan nasabah dalam
mengembalikan tanggungan kewajibannya kepada pihak
bank. Wallahu alam bis showab.
KESIMPULAN
PKES Publishing
jaminan yang dipersyarat-kan oleh pihak bank bukanlah
yang utama. Jaminan hanyalah nomor dua. Nomor yang
pertama dan menjadi prioritas penilaian dalam penyaluran
pembiayaan adalah kemampuan nasabah dalam
mengembalikan tanggungan kewajibannya kepada pihak
bank.
Mengapa Keraguan
6
Revenue Sharing,
Tidak Profit-Loss
Sharing?
Mengapa Revenue Sharing, tidak Profit-Loss Sharing?
A. Pengertian
PKES Publishing
bersama, dan harus terjadi dengan adanya kerelaan (An-
Tarodhin) di masing-masing pihak tanpa adanya unsur
paksaan.
PKES Publishing
dan begitu pula bila usaha mengalami kerugian akan
ditanggung bersama sesuai porsi masing-masing.
PKES Publishing
kagiatan produksi dikalikan dengan harga barang atau
jasa dari suatu produksi tersebut.
PKES Publishing
dana tanpa dikurangi dengan biaya pengelolaan dana.
PKES Publishing
untuk memperoleh pendapatan tersebut. Pada perbankan
syariah istilah yang sering dipakai adalah profit and loss
sharing, di mana hal ini dapat diartikan sebagai pembagian
antara untung dan rugi dari pendapatan yang diterima atas
hasil usaha yang telah dilakukan.
PKES Publishing
mana pada sistem ini pembagian dari kerjasama usaha
dilakukan penghitungan berdasar pendapatan kotor
penjualan usaha (gross sales), tanpa harus di-kalkulasi-
kan terlebih dahulu rincian pengeluaran biaya operasional
usaha.
PKES Publishing
C. Alasan Penerapan Sistem Revenue Sharing
PKES Publishing
mana bank tidak memerlukan petugas yang memiliki
spesifikasi khusus tentang bisnis tertentu untuk
dapat melakukan kontrol terhadap biaya-biaya yang
dikeluarkan nasabah.
3. Diasumsikan bahwa para nasabah belum terbiasa
menerima kondisi berbagi hasil dan berbagi resiko. Di
mana bila bank mengalami kerugian nasabah akan
ikut menanggung resiko kerugian tersebut, berarti
berkurangnya dana mereka yang ditabung atau
disimpan pada bank.
4. Pada sistem ini kemungkinan tingkat perhitungan bagi
hasil yang diterima pemilik dana akan lebih besar
dibandingkan tingkat suku bunga pasar yang berlaku.
Kondisi ini akan mempengaruhi para pemilik dana
untuk mengarahkan investasinya kepada bank syariah
yang nyatanya justru mampu memberikan hasil yang
optimal.
5. Penyaluran dana kepada sektor usaha menunjukkan
adanya berbagai macam usaha yang mempunyai
Menjawab Keraguan Umat Islam 74
Mengapa Revenue Sharing, tidak Profit-Loss Sharing?
PKES Publishing
normal, nature of business cycle, yang mengakibatkan
penurunan pendapatan, karena kerugian mengurangi
modal lembaga keuangan syariah tersebut. Sementara
Bank Sentral akan mengukurnya berdasarkan ukuran
pembiayaan biasa, memasukkannya ke dalam penilaian
kualitas aktiva produktif dengan kategori macet, artinya
nasabah terhambat dalam melunasi hutangnya kepada
lembaga keuangan tersebut.
PKES Publishing
berakibat pada kecilnya bagi hasil yang harus diberikan
kepada shahibul mal (pemilik dana/bank), bahkan tidak
menerima bagi hasil tersebut.
PKES Publishing
Wacana revenue sharing baru berkembang dan menjadi
perdebatan antara ulama fiqh tatkala mereka membahas
masalah mudharabah ataupun musyarakah. Konsep
mudharabah dalam literatur fiqh terlihat sangat beragam
dan belum mempunyai kesatuan istilah yang baku. Hal ini
terindikasi dengan pemakaian kata yang beragam untuk
memaknai kata mudharabah. Penamaan macam syarikat
ini (mudharabah) adalah menurut umat Islam di Iraq,
dan mereka juga menamainya dengan (al-muamalah).
Dikatakan amaltu rajulan muamalatan yang berarti
adalah saya memberinya uang untuk mudharabah.
PKES Publishing
sharing, yang merupakan artian dari kontrak kerjasama
akad musyarakah dan mudharabah, revenue sharing-pun
dapat ditinjau penerapannya pada akad-akad tersebut.
PKES Publishing
kepada pengelola (mudharib) dalam hal bepergian (usaha)
maupun tidak.
PKES Publishing
mudharabah tersebut.
PKES Publishing
(mudharib).
PKES Publishing
Juga boleh menyewa bangunan untuk menyimpan barang
dagangannya, sebab ia tidak dapat menjaga barang
tersebut jika tidak ditempatkan dalam bangunan itu. Boleh
juga pengelola menyewa kapal dan kendaraan-kendaraan
lain untuk keperluan kerja. Sebab hal itu merupakan salah
satu cara untuk mendapat keuntungan.
PKES Publishing
bersama-sama dengan nasabah sebagai inisiator proyek
dengan suatu jumlah berdasarkan prosentase tertentu
dari jumlah total biaya proyek dengan dasar pembagian
keuntungan dari hasil yang diperoleh dari usaha atau
proyek tersebut berdasarkan prosentase bagi-hasil yang
telah ditetapkan terlebih dahulu.
PKES Publishing
dilakukan dalam jangka waktu tertentu (jatuh tempo),
dengan mendapat imbalan bagi hasil.
3. Investai Mudharabah Antar Bank (IMA). Yaitu, sarana
kegiatan investasi jangka pendek dalam rupiah antar
peserta pasar uang antar Bank Syariah berdasarkan
prinsip mudharabah di mana keuntungan akan
dibagikan kepada kedua belah pihak (pembeli dan
penjual sertifikat IMA) berdasarkan nisbah yang telah
disepakati sebelumnya.
KESIMPULAN
PKES Publishing
ditanggung bersama sesuai porsi masing-masing.
Batas Keraguan
7
Darurat
Transaksi dengan
Bank Konvensional
Batas Darurat Transaksi dengan Bank Konvensional
S
ebelum ada bank syariah yang beroperasional
di Indonesia, umat Islam masih diperbolehkan
menjalani transaksi dengan bank konvensional
atau bank ribawi, karena alasan dharurat. Masalah
ini, sering diutarakan oleh ulama-ulam kita yang tergabung
di Majelis Ulama Indonesia (MUI). Termasuk ulama yang
getol menyuarakan masalah ini adalah KH. Maruf Amin.
Dalam setiap kesempatan, baik dalam forum ilmah seperti
seminar dan sarasehan, ataupun dalam forum yang
dihadiri oleh orang banyak seperti pengajian maupun
forum mudzakarah, selalu diungkapkan bahwa melakukan
transaksi dengan bank konvensional diperbolehkan bagi
umat Islam selama tidak ada bank syariah.
PKES Publishing
***
Memaknai Dharurat
PKES Publishing
Sesungguhnya, kalau dilihat dari subtansi penetapan
hukum Islam, diarahkan untuk mewujudkan terealisasinya
perlindungan dalam lima perkara, yaitu (i) hifdz ad-din
(melindungi agama); (ii) hifdz an-nafs (melindungi jiwa); (iii)
hifdz al-aql (melindungi akal); (iv) hifdz al-mal (melindungi
harta); dan (v) hifdz an-nasl (melindungi keturunan). Begitu
pula dalam menetapkan kategori dharurat dalam hukum
Islam, selalu diarahkan untuk melindungi kepentingan
lima perkara di atas.
PKES Publishing
sudah ada pilihan lain yang telah sesuai dengan ketentuan
syariah Islam.
Mempertegas Batas
PKES Publishing
diberikan oleh bank syariah. Sehingga suatu kondisi
menjadi tidak normal, jika satu wilayah belum ada jaringan
kantor bank syariah atau kantor bank yang memberikan
pelayanan transaksi syariah. Apalagi, saat ini Direktorat
Perbankan Syariah BI telah menandai kantor bank yang
memberi layanan transaksi syariah dengan logo iB. Artinya,
bank yang ada logo tersebut sudah dapat memberikan
pelayanan transaksi syariah. Sehingga kita sudah dapat
memetakan wilayah yang masuk kategori normal dan
wilayah tidak normal dengan hanya melihat ada tidaknya
logo iB pada kantor bank tersebut.
PKES Publishing
bank syariah. Melalui Bank Muamalat Indonesia (BMI),
umat Islam Indonesia mengenal adanya bank syariah.
Jadi, bagi kita selaku umat Islam Indonesia, saat ini sudah
tidak lagi harus berlindung dari toleransi hukum dharurat.
Sudah saatnya, kita melepas baju dharurat berganti
dengan baju kemantapan dan keyakinan untuk melakukan
PKES Publishing
transaksi dengan bank syariah yang jaringannya sudah
didapati hampir di seluruh wilayah Indonesia.
KESIMPULAN
PKES Publishing
Jadi, bagi kita selaku umat Islam Indonesia, saat ini sudah
tidak lagi harus berlindung dari toleransi hukum dharurat.
Sudah saatnya, kita melepas baju dharurat berganti
dengan baju kemantapan dan keyakinan untuk melakukan
transaksi dengan bank syariah yang jaringannya sudah
didapati hampir di seluruh wilayah Indonesia.
Pelayanan Keraguan
8
dan
IT
pada Bank Syariah
Pelayanan dan IT pada Bank Syariah
A
danya pernyataan di atas, sengaja dihembuskan
oleh para pihak yang berkeinginan mengkerdilkan
eksistensi bank syariah. Mereka, yang menganggap
sebelah mata adanya bank syariah, sengaja
membuat opini publik, untuk menumbuhkan keraguan di
hati umat Islam Indonesia, sehingga enggan bertransaksi
PKES Publishing
dengan bank syariah.
***
PKES Publishing
kebijakan salah satu di antaranya adalah office channeling.
Dengan adanya kebijakan tersebut maka nasabah dapat
memperoleh layanan jasa perbankan yang berprinsip
syariah di bank konvensional. Karena bank konvensional
tersebut sudah membuka unit layanan syariah dengan
menyediakan Syariah Channeling Outlet.
PKES Publishing
1. On Line Real Time (informasi mutasi/perubahan dana
berlaku sama untuk semua jaringan pada waktu yang
bersamaan).
PKES Publishing
melakukan transaksi perbankan tanpa perlu pergi ke
bank.
PKES Publishing
yang hilang. Prosedur yang harus dilakukan bila seorang
nasabah kehilangan kartu ATM adalah sebagai berikut:
Segera menelepon phone banking bank syariah yang
bersangkutan guna melaporkan kehilangan kartu
ATM dengan menyebutkan nama dan nomor rekening
tabungan, lokasi kehilangan, dan data lainnya yang
mengindikasikan bahwa pelapor/penelepon adalah
benar pemilik rekening/pemilik kartu ATM. Pelaporan ini
penting dilakukan agar kartu ATM tidak disalahgunakan
oleh orang yang tidak bertanggung jawab
Mendatangi kantor bank syariah dimana nasabah
melakukan pembukaan rekening tabungannya.
Di kantor bank syariah, nasabah mengisi formulir
laporan kehilangan kartu ATM dan menandatanganinya,
dan melampirkan Surat Keterangan Hilang dari Kantor
Polisi setempat.
Membayar biaya administrasi pencetakan kartu ATM
baru.
PKES Publishing
Bank HS 1906, ATM Bank Ina Perdana, ATM Bank
Lippo, ATM Bank Mayora, ATM Bank Mestika Dharma,
ATM Bank Nagari, ATM Bank Nusantara Parahyangan,
ATM Bank Panin, ATM BPD Aceh, ATM BPD Bali, ATM
BPD Bengkulu, ATM BPD DIY, ATM BPD Jambi, ATM BPD
Kalimantan Selatan, ATM BPD Kalimantan Tengah,
ATM BPD Kalimantan Timur, ATM BPD Lampung, ATM
BPD Maluku, ATM BPD NTB, ATM BPD NTT, ATM BPD
Papua, ATM BPD Sulawesi Selatan, ATM BPD Sulawesi
Tenggara, ATM BPD Sulawesi Utara, ATM BPD Sumatera
Utara, ATM Bank Jatim.
b. ATM ALTO yaitu ATM BII, ATM Bank Permata, ATM Bank
Artha Graha, ATM Bank Buana, ATM Bank Bukopin, ATM
Bank Danamon, ATM Bank Ekonomi, ATM Bank Eka
Bumi Artha, ATM Bank Haga, ATM Bank Harda, ATM
Bank Kesawana, ATM Bank Lippo, ATM Bank Nusantara
Parahyangan, ATM Bank Panin, ATM PT. Inti Sentral
Operasi.
Menjawab Keraguan Umat Islam 100
Pelayanan dan IT pada Bank Syariah
PKES Publishing
e. ATM MEPS (Malaysian Electronic Payment System)
yaitu jaringan internasional on line real time yang dapat
tarik tunai Ringgit di lebih dari 2.000 ATM di Malaysia
meliputi: MayBank, Hong Leong Bank, Affin Bank dan
Southern Bank.
3. Phone Banking
4. E-banking
PKES Publishing
perbankan dengan menggunakan fasilitas mobile banking
melalui SMS dan internet banking. Kedua fasilitas tersebut
akan dijelaskan di bawah ini.
PKES Publishing
Tahap-tahap pendaftaran biasanya dijelaskan dalam
brosur yang diterbitkan oleh bank syariah yang memiliki
fasilitas mobile banking dalam layanan produknya atau
pada website. Mobile banking memberikan tampilan
layar dan sistem pengoperasian menu drive. Tidak perlu
menulis kata demi kata, cukup memilih menu yang
disediakan sehingga terhindar dari kesalahan penulisan.
Fasilitas ini disediakan baik bagi ponsel dengan sistem
pra-bayar maupun pasca bayar, untuk semua provider
GSM.
PKES Publishing
bersangkutan untuk memblokir layanan SMS banking bila
kemudian kehilangan handphone atau SIM (Subscriber
Identity Module) card-nya.
b. Internet Banking
Yaitu layanan perbankan melalui internet yang dapat
diakses di mana saja tanpa batas waktu dan negara.
Dengan klik home page bank syariah tertentu, akan
ditemukan fasilitas layanan transaksi perbankan seperti:
transfer, cek saldo, pembayaran tagihan telepon, listrik,
dll.
5. Link Internasional
PKES Publishing
beberapa pecahan SAR.
***
PKES Publishing
dimiliki bank syariah. Keraguan tersebut akan berubah
menjadi satu keyakinan. Keyakinan yang menegaskan
bahwa pelayanan (services) dan IT yang dimiliki oleh
bank syariah, memperlihatkan adanya semangat untuk
selalu meningkatkan pelayanan yang memuaskan (service
satisfaction) pada customer dan menggunakan teknologi
informasi yang memadai dalam mengembangkan industri
keuangan syariah di Indonesia. Wallahu alam bis showab.
KESIMPULAN
PKES Publishing
9
Simpanan Dana
Pihak Ketiga
(DPK)
Jaminan pada DPK
K
risis moneter yang melanda industri perbankan
nasional pada tahun 1998 masih menyisakan
bekas yang tak hilang di ingatan para nasabah
penyimpan. Mengapa? Karena, waktu itu terjadi
penarikan besar-besaran (rush) dana pihak ketiga (DPK)
di hampir semua bank yang ada di Indonesia. Nasabah
merasa khawatir dengan dananya yang tersimpan di bank
waktu itu. Apakah dananya yang tersimpan dalam bank,
masih dapat diambil lagi atau hilang?
PKES Publishing
di bank syariah. Apakah dananya di bank syariah aman,
atau sebaliknya, nasibnya sama saja seperti yang menimpa
di industri perbankan konvensional pada era krisis moneter
1998, jika suatu ketika terjadi krisis moneter jilid 2?
***
PKES Publishing
kebijakan diantaranya memberikan jaminan atas seluruh
kewajiban pembayaran bank, termasuk simpanan
masyarakat (blanket guarantee). Hal ini ditetapkan
dalam Keputusan Presiden Nomor 26 Tahun 1998
tentang Jaminan Terhadap Kewajiban Pembayaran Bank
Umum dan Keputusan Presiden Nomor 193 Tahun 1998
tentang Jaminan Terhadap Kewajiban Pembayaran Bank
Perkreditan Rakyat.
PKES Publishing
hasil likuidasi bank tersebut.
***
PKES Publishing
KESIMPULAN
PKES Publishing
10
& BI dalam
Pengembangan
Dual Banking System
Peran DSN MUI dan BI
PKES Publishing
tersebut baru mendapat tanggapan pada tahun 1974
ketika Pusat Dakwah Indonesia mengadakan Lokakarya
Nasional bagi juru dakwah muslim Indonesia, disepakati
bahwa pembentukkan majelis ulama harus diprakarsai. di
tingkat daerah. Hal ini mendapat dukungan dan Presiden
Soeharto yang kemudian pada tanggal 24 Mei 1975
mengemukakan alasan bahwa pemerintah menginginkan
kaum muslimin bersatu dan adanya kesadaran bahwa
masalah yang dihadapi bangsa tidak dapat diselesaikan
tanpa keikutsertaan ulama.
PKES Publishing
Sesuai dengan perkembangannya MUI menghadapi
permasalah-an yang semakin luas. Seperti halnya dalam
menghadapi permasalahan ekonomi di Indonesia, dan
semakin berkembangnya pertumbuhan ekonomi syariah
dan lembaga keuangan syariah, maka MUI membentuk
sebuah lembaga yang bertugas untuk mendampingi
perkembangan tersebut. Yaitu membentuk Dewan Syariah
Nasional (DSN).
Fungsi Fatwa
PKES Publishing
Legalitas Fatwa
PKES Publishing
menjadikan masyarakat Indonesia menyimpang dari
kehidupan yang religius.
PKES Publishing
masalah untuk tidak dilaksanakan atau sebaiknya
dilaksanakan oleh pemerintah dan masyarakat.
PKES Publishing
perekonamian/keuangan yang dilaksanakan sesuai
tuntutan syariat Islam.
PKES Publishing
2000/2005 terdiri atas 13 orang yang terdiri atas : 1 orang
ketua, 1 orang wakil ketua, 1 orang sekretars, 1 orang wakil
sekretaris, 1 orang bendahara, dan 8 orang anggota.
PKES Publishing
F. Tugas dan Wewenang DSN
PKES Publishing
Mekanisme kerja yang disusun dalam keputusan MUI
mengenai Susunan Pengurus DSN, pada dasarnya
merupakan lanjutan dari tugas dan wewenang DSN yang
sudah dijelaskan sebelumnya. Dalam mekanisme kerja
DSN terdapat tiga unsur yang diperhatikan: DSN, Badan
Pelaksana Harian DSN, dan DPS.
PKES Publishing
Mekanisme kerja yang berkaitan dengan DPS adalah:
(a) DPS melakukan pengawasan periodik pada
lembaga keuangan syariah yang berada di bawah
pengawasannya; (b) DPS berkewajiaban mengajukan usul-
usul pengembanga lembaga keuangan sariah kepada
pimpinan lembaga yang bersangkutan dan kepada DSN;
(c) DPS melaporkan perkembangan produk dan oprasional
lembaga keuangan syariah yang diawasinya kepada DSN
sekurang-kurangnya 2 kali dalam satu tahun anggaran;
dan (d) DPS merumuskan permasalahan permasalahan
yang memerlukan pembahasan DSN.
PKES Publishing
berjalan sesuai dengan syariah.
PKES Publishing
Association Islamic Banks, yang berkedudukan di kairo.
PKES Publishing
Eksistensi bank syariah di Indonesia tidak dapat dilepaskan
dari peran Bank Indonesia (BI), selaku regulator yang
mengatur lalu lintas industri perbankan di Indonesia.
Sesuai dengan UU No 10 tahun 1998 tentang Perbankan,
di wilayah Indonesia diakui adanya industri perbankan
syariah, yang operasionalnya menundukkan pada aturan
yang ada dalam syariah Islam. Dari sisi ini, industri
perbankan di Indonesia sudah tidak lagi mengacu pada
prinsip single banking system, tetapi sudah menganut
prinsip dual banking system.
PKES Publishing
akselerasi pengembangan bank syariah di Indonesia.
Dengan adanya program akselerasi ini, diharapkan terjadi
percepatan pengembangan bank syariah di Indonesia. Di
antara program akselerasi tersebut, direalisasikan dalam
bentuk program sosialisasi terhadap eksistensi bank
syariah di Indonesia.
PKES Publishing
berikut.
13
PKES Publishing
Sistem Distribusi Hasil
Usaha dalam Lembaga
Keuangan Syariah
Prinsip Distribusi Hasil
NO: 14/DSN-MUI/IX/2000 No.7/46/PBI/2005 Pasal 8 huruf l
Ijarah al-Muntahiyah Bi
17 NO: 27/DSN-MUI/III/2002 No.7/46/PBI/2005 Pasal 16
al-Tamlik
Sertifikat Investasi
19 Mudharabah AntarBank NO: 38 /DSN-MUI/X/2002 No.7/13/PBI/2005 Pasal 9 ayat b.
(IMA)
Penyelesaian dalam
21 Murabahah Tak Mampu NO: 48/DSN-MUI/II/2005 No.7/46/PBI/2005 Pasal 20 ayat 1 dan 2
Bayar
***
KESIMPULAN
PKES Publishing
aspirasi umat Islam mengenai masalah perekonomian
dan mendorong penerapan ajaran Islam dalam bidang
perekonamian/keuangan yang dilaksanakan sesuai
tuntutan syariat Islam.
***
TENTANG PENULIS
***
AMHA, lahir di Jombang tanggal 01 Desember 1975.
Menamatkan pendidikan S2 di bidang Syariah, konsentrasi
Muamalah (Ekonomi Islam) di Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah, 2003. Sebelumnya, pernah
nyantri di Pondok Pesantren Manbaul Maarif Denanyar
Jombang dan alumni Madrasah Aliyah Program Khusus
(MAPK) Jember, 1994.
***
***
MENJAWAB KERAGUAN
UMAT ISLAM TERHADAP
BANK SYARIAH
pkes publishing
Gd. Arthaloka, Gf.05
Jl. Jend Sudirman, Kav 2, Jakarta 10220
Telp. +62-21-2513984, Fax. +62-21-2512346
Email: pkes_data@yahoo.com, pkes.data@gmail.com
Milis. syariahnews@yahoogroups.com
Web. www.pkes.org & www.pkesinteraktif.com