Sumber: https://ultimatesammy.wordpress.com/2014/01/31/perbedaan-bank-konvensional-dan-bmt/
APA PERBEDAAN BMT DENGAN KONVENSIONAL?
Bidang usaha profit di BMT menerapkan sistem bagi hasil yang disepakati oleh
kedua belah pihak (pihak BMT dan nasabah). Konsep bagi hasil ini dilakukan
dengan sistem tawar-menawar antara pihak BMT dan nasabah. Sistem tawar
menawar ini berlaku baik untuk simpanan maupun pembiayaan usaha. Jadi,
setiap akan dilakukan penyimpanan oleh nasabah maupun pembiayaan usaha
bagi nasabah didahului oleh suatu AKAD yang disetujui oleh kedua belah pihak.
Pelaksanaan sistem bagi hasil inilah yang sesuai dengan tuntunan ajaran Agama
Islam. Selain itu, BMT merupakan Lembaga Keuangan Syariah menhimpun dana
dari masyarakat melalui simpanan dan memberikan pinjaman untuk
pengembangan usaha dengan skala prioritas bagi masyarakat kalangan ekonomi
lemah (Gress Root). Dengan demikian, BMT memiliki tujuan membangun
ekonomi kalangan masyarakat bawah dalam rangka memperkokoh
perekonomian nasional. Kehadiran BMT disambut gembira oleh masyarakat luas
karena merupakan salah satu lembaga yang peduli terhadap masyarakat
ekonomi lemah untuk mengentaskan dari kemiskinan. Akibatnya, kehadiran BMT
disambut dengan gembira oleh masyarakat.
Di sisi lain, Bank lebih menekankan pada konsep BUNGA, yang sangat dekat
dengan konsep RIBA. Padahal riba diharamkan dalam ajaran Agama Islam.
Dengan demikian, keuntungan (bunga) hasil penyimpanan uang di bank dapat
dikatakan hampir sama dengan riba. Selain itu, bank menerima simpanan dari
segala lapisan masyarakat dengan menerapkan keuntungan simpanan berupa
bunga. Dana yang terkumpul lebih diprioritaskan untuk pembiayaan usaha
berskala besar (pengusaha) dan industri. Akhirnya, yang dapat mengenyam
manfaat dana yang terkumpul di bank adalah kalangan masyarakat menengah
ke atas. Akibatnya, sistem perbankan tidak dapat memberikan kontribusi yang
signifikan terhadap pengentasan kemiskinan.
Berdasarkan analisis tersebut di atas, perbedaan antara BMT dengan Bank sudah
tampak sangat jelas. Oleh karena itu, kami menyarankan kepada masyarakat
untuk memilih partner usaha (simpanan dan pinjaman) yang paling sesuai
dengan hati nurani.
Sumber: http://blog.umy.ac.id/akbar/2010/12/17/apa-bedanya-bmt-dengan-bank-
konvensional/