Anda di halaman 1dari 1

Kosmetik berasal dari kata yunani “kosmetikos” berarti keterampilan menghias, mangatur.

Definisi kosmetik menurut Keputusan Kepala BPOM Nomor HK.00.05.42.1018 tentang Kosmetik
(2008), kosmetik adalah bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk digunakan pada bagian
tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ genital bagian luar) atau gigi dan
mukosa mulut terutama untuk membersihkan, mewangikan, mengubah penampilan dan/atau
memperbaiki bau badan atau melindungi atau memelihara tubuh pada kondisi baik.
Sediaan kosmetik seyogyanya tidak mempengaruhi struktur dan faal kulit. Namun bila bahan
kosmetik tersebut adalah bahan kimia dan organ tubuh yang dikenai (ditempel) adalah kulit,
maka dalam hal tertentu kosmetik itu akan mengakibatkan reaksi-reaksi dan perubahan faal
kulit tersebut. Tidak ada bahan kimia yang bersifat indifferent (tidak menimbulkan efek apa-apa)
jika dikenakan pada kulit (Lubowe, 1955, Kligman, 1982, Celleno, 1988). Karena itu, pada tahun
1955 Lubowe menciptakan istilah “Cosmedics” yang merupakan gabungan dari kosmetik dan
obat yang sifatnya dapat mempengaruhi faal kulit (Tranggono, 2007).
Sedangkan Obat adalah bahan, zat, atau benda yang dipakai untuk diagnose, pengobatan, dan
pencegahan suatu penyakit atau yang dapat mempengaruhi struktur dan faal tubuh (Retno dan
Fatma, 2007). Kosmetik tampaknya sudah menjadi kebutuhan kaum hawa.Kebanyakaan wanita
memang senang tampil cantik, salah satunya dengan mengenakan kosmetik (Malahayati dan
Hendry, 2010).
Kosmetik berasal dari kata yunani “kosmetikos” berarti keterampilan menghias, mangatur.
Definisi kosmetik menurut Keputusan Kepala BPOM Nomor HK.00.05.42.1018 tentang Kosmetik
(2008), kosmetik adalah bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk digunakan pada bagian
tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ genital bagian luar) atau gigi dan
mukosa mulut terutama untuk membersihkan, mewangikan, mengubah penampilan dan/atau
memperbaiki bau badan atau melindungi atau memelihara tubuh pada kondisi baik.
Sediaan kosmetik seyogyanya tidak mempengaruhi struktur dan faal kulit. Namun bila bahan
kosmetik tersebut adalah bahan kimia dan organ tubuh yang dikenai (ditempel) adalah kulit,
maka dalam hal tertentu kosmetik itu akan mengakibatkan reaksi-reaksi dan perubahan faal
kulit tersebut. Tidak ada bahan kimia yang bersifat indifferent (tidak menimbulkan efek apa-apa)
jika dikenakan pada kulit (Lubowe, 1955, Kligman, 1982, Celleno, 1988). Karena itu, pada tahun
1955 Lubowe menciptakan istilah “Cosmedics” yang merupakan gabungan dari kosmetik dan
obat yang sifatnya dapat mempengaruhi faal kulit (Tranggono, 2007).
Sedangkan Obat adalah bahan, zat, atau benda yang dipakai untuk diagnose, pengobatan, dan
pencegahan suatu penyakit atau yang dapat mempengaruhi struktur dan faal tubuh (Retno dan
Fatma, 2007). Kosmetik tampaknya sudah menjadi kebutuhan kaum hawa.Kebanyakaan wanita
memang senang tampil cantik, salah satunya dengan mengenakan kosmetik (Malahayati dan
Hendry, 2010).

Anda mungkin juga menyukai