TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kosmetika
Dewasa ini, seiring dengan meningkatnya tarap hidup dan tercapainya berbagai
kebutuhan primer masyarakat, maka kebutuhan yang bersifat lebih sekunder seperti hiburan
dan kosmetika secara otomatis akan semakin bertambah. Hal ini dapat dibuktikan dengan
pabrik kosmetika, tidak lagi dalam ukuran industri farmasi kuat dengan aset ratusan juta
dolar A.S. Industri ini tidak lagi hanya memproduksi satu jenis produk kosmetika seperti
dulu (bedak, obat jerawat, minyak rambut), tetapi sudah meluas ke semua jenis kosmetika
yang ditujukan untuk semua segmen pasar, yaitu kalangan bawah, kalangan menengah,
Kosmetika berasal dari kata kosmetikos (Yunani) yang berarti keterampilan menghias,
mengatur. Definisi kosmetik dalam Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan RI
No. HK.00.05.42.1018 adalah setiap bahan atau sediaan dimaksudkan untuk digunakan pada
bagian luar tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir dan organ genital luar lainnya)
atau gigi dan mukosa mulut terutama untuk membersihkan, mewangikan, mengubah
penampilan dan atau memperbaiki bau badan atau melindungi atau memelihara tubuh pada
dan Tabir Surya pada Kosmetik adalah sebagai berikut : Kosmetika adalah sediaan atau
paduan bahan yang siap untuk digunakan pada bagian luar badan (epidermis, rambut, kuku,
bibir, dan organ kelamin bagian luar), gigi dan rongga mulut untuk membersihkan,
menambah daya tarik, mengubah penampakan, melindungi supaya tetap dalam keadaan baik,
memperbaiki bau badan, tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan
Definisi tersebut jelas menunjukkan bahwa kosmetika bukan satu obat yang dipakai
untuk diagnosis, pengobatan maupun pencegahan penyakit. Obat bekerja lebih kuat dan
Ilmu yang mempelajari tentang kosmetika disebut dengan “cosmetology”, yaitu ilmu
yang berhubungan dengan pembuatan, penyimpanan, aplikasi penggunaan, efek khasiat dan
efek samping kosmetika. Dalam kosmetologi berperan berbagai disiplin ilmu terkait yaitu:
dermatologi. Dalam disiplin ilmu dermatologi yang menangani khusus peranan kosmetika
sesuai jenis kulit, warna kulit, iklim, cuaca, waktu penggunaan, umur, dan jumlah
mempergunakan kosmetik, sangatlah penting untuk mengetahui lebih dulu apa yang
dimaksud kosmetik, manfaat dan pemakaian yang benar. Maka dari itu perlu penjelasan lebih
Efek kosmetika terhadap kulit merupakan sasaran utama dalam menerima berbagai
pengaruh dari penggunaan kosmetika terhadap kulit, yaitu efek positif dan efek negative.
Tentu saja yang diharapkan adalah efek positifnya sedangkan efek negatifnya tidak
diinginkan karena menyebabkan kelainan – kelainan pada kulit (Retno I.S Tranggono, 2016).
4. Preparat wangi-wangian
menambah daya tarik serta mengubah rupa. Karena terjadi kontak antara kosmetika dengan
kulit, maka ada kemungkinan kosmetika diserap oleh kulit dan masuk ke bagian yang lebih
dalam dari tubuh. Jumlah kosmetika yang terserap kulit bergantung pada beberapa faktor,
yaitu keadaan kulit pemakai, keadaan kosmetika yang dipakai, dan kondisi kulit pemakai.
Kontak kosmetika dengan kulit menimbulkan akibat positif berupa manfaat kosmetika, dan
akibat negatif atau merugikan berupa efek samping kosmetika (Wasitaatmadja, 2017).
Penghentian pemakaian kosmetik baik secara keseluruhan atau hanya terhadap kosmetika
yang diduga sebagai penyebab harus dilakukan sebelum pengobatan. Pengobatan efek
prinsip dalam dermatologi, yaitu kompres bila basah, krim atau salep bila kering.
beradang pada umumnya yaitu asam salisilat, sulfur, resorsin, asam vitamin A
(Wasitaatmadja, 2017).
terjadi. Kelainan yang terjadi pada rambut, kuku, mata dan lainnya menjadi
(Wasitaatmadja, 2017).
2.2 Pengertian Kulit
Kulit adalah jaringan yang meliputi permukaan tubuh yang terdiri dari epidermis dan
korium. Kulit merupakan salah satu alat tubuh manusia yang terpenting, yang paling luas,
dan terletak paling luar (I.S. Tranggono, 2012). Kulit merupakan organ pada tubuh manusia
yang luasnya paling besar dan tersebar hampir diseluruh tubuh. Kulit terdiri dari tiga lapisan
yaitu:
(Primadiati, 2011).
hantaman dari luar dan penghubung kulit dengan jaringan tubuh di dalamnya. Berdasarkan
uraian di atas menjelaskan bahwa kulit merupakan lapisan paling luar dari tubuh manusia
yang tersebar hampir pada seluruh tubuh. Kulit memiliki tiga lapisan struktur kulit yaitu;
epidermis, dermis, dan subkutis. Kulit berfungsi sebagai penahan cahaya, kuman, panas, dan
zat kimia. Struktur kulit pada saat bayi dilahirkan sangat halus, lembut, tipis, agak lembab,
Seiring dengan berjalannya waktu dan bertambah usia, struktur kulit mulai berubah.
Perubahan yang sering timbul yaitu ada kerutan, kelembaban kulit yang mulai berkurang,
kulit menjadi tebal dan kasar. Sering kali muncul berbagai kelainan kulit seperti: jerawat,
berminyak sensitif (Sensitife oily skin), kombinasi (campuran), kering sensitif dan
a. Kulit normal
Kulit jenis ini merupakan kulit yang sehat dimana kelenjar lemak memproduksi
pori kulit. Tanda-tanda kulit normal antara lain: kulit lembut, halus, bercahaya,
sehat, pori-pori tidak kelihatan, tonus (daya kenyal) kulit bagus. Kulit normal
b. Kulit berminyak
Tanda-tanda kulit berminyak adalah kulit kelihatan basah dan mengkilat, pori-pori
terlihat jelas, sering berjerawat, kulit terlihat kusam. Kulit berminyak umumnya
Kulit jenis ini tanda-tandanya sama dengan kulit berminyak hanya terdapat
pembuluh darah yang melebar dan rusak, sehingga terlihat guratan-guratan merah
di sekitar hidung dan pipi. Penyebab kulit berminyak sensitif adalah kelenjar
Kulit Kombinasi merupakan gabungan lebih dari satu jenis kulit seperti kulit
tengah muka, disekitar hidung, pipi dan dagu. Kulit jenis ini umumnya terdapat
e. Kulit kering
Kulit jenis ini terdapat pada orang dewasa dan lanjut usia. Penyebabnya adalah
muka normal, disekitar pipi dan dahi kering, tidak lembab dan tidak berminyak,
halus, tipis dan rapuh. Kulit kering cepat menjadi tua karena kelenjar lemak tidak
Jenis kulit ini sama dengan kulit kering hanya terdapat pembuluh darah yang
tersebut.
Kulit jenis ini sangat kering. Penyebabnya zat cair atau pelembab didalam kulit
sangat terbatas. Umumnya terdapat pada usia remaja, dewasa dan usia lanjut.
Warna kulit manusia dipengaruhi oleh ras atau keturunannya. Misalnya, orang
negro memiliki kulit hitam legam, bangsa eropa memiliki kulit putih, bangsa
polynesia berkulit merah, orang cina berkulit kuning langsat, dan orang asia
umumnya berwarna sawo matang. Warna kulit ditentukan oleh pigmen kulit yaitu
eumelanin adalah pigmen hasil oksidasi yang berwarna coklat tua dan feomelanin
adalah pigmen hasil reduksi yang berwarna kuning krem (Dwikarya, 2012).
menghadapi segala ancaman dari luar tubuh. Usaha yang dapat dilakukan dalam
rangka menjaga kesehatan kulit salah satunya melalui pemilihan kosmetika yang
sebagai suatu organ, Kulit tidak hanya menutupi tubuh tetapi memberi sistem
kekebalan. Sehingga sangat penting untuk menjaga kesehatan kulit dan faktor – faktor
5. Hormon yang tidak seimbang, misalkan saat haid, hamil atau stress
yang memiliki rumus molekul C6H6O2 dengan berat molekul 110,1 g/mol. Pemerian
berbentuk jarum halus, putih, mudah menjadi gelap jika terpapar cahaya dan udara.
Hidrokuinon mudah larut dalam air, metanol, etanol dan eter (Kimia Farmasi II 2017).
senyawa yang mudah dioksidasi. Fenol yang dibiarkan di udara terbuka cepat berubah warna
Farmasi II 2017).
2017). Hidrokuinon termasuk golongan obat keras yang hanya dapat digunakan berdasarkan
resep dokter (Badan Pengawas Obat dan Makanan, 2019). Hidrokuinon berkhasiat sebagai
agen pencerah kulit yang telah dilakukan penelitian terhadap dua studi yaitu terhadap hewan
dan manusia. Secara klinis hidrokuinon telah diaplikasikan kedalam sediaan topikal untuk
Hidrokuinon telah disarankan sebagai obat yang aktif dalam kosmetik pemutih. Bahan
ini tidak hanya menghambat pembentukan melanin yang baru, namun juga menghancurkan
melanin yang sudah berkembang dan oleh karena itu hidrokuinon efektif sebagai agen
pemutih. Di sisi lain penggunaan hidrokuinon sering menimbulkan alergi sehingga harus
menyebabkan toksisitas akut dan kronik. Hidrokuinon juga dilaporkan dapat menyebabkan
kelainan pada ginjal (nephropathy), proliferasi sel, dan berpotensi sebagai karsinogenik dan
(tautomer floroglusin) yang tersebar luas dalam paku-pakuan keluarga Pteridaceae tetapi
Turunan floroglusin ini sebagian besar berupa kristal tanpa warna, meskipun beberapa
senyawa (misalnya seroptena) berupa pigmen kuning. Senyawa yang mempunyai gugus
hidroksil fenol bebas menunjukan reaksi khas fenol misalnya memberikan warna dengan
besi(III) klorida. Pemanasan dengan natrium hidroksida dan serbuk seng menghilangkan
gugus asil-2 secara reduksi, dan senyawa turunan yang terjadi memberikan warna merah
Floroglusin dengan adanya asam klorida memberikan warna merah terhadap aldehid,
jaringan lignin, produk viridin dan hidrokuinon teroksidasi serta dengan komponen yang
Reaksi terjadi pada aldehid dan hidrokuinon teroksidasi namun pada komponen allil murni
tidak terjadi reaksi. Sebelum direaksikan dengan floroglusin dan asam klorida, hidrokuinon
dan kuinon direaksikan dulu dengan gelembung oksigen kemudian dilarutkan dengan larutan
bersoda. Hidrokuinon setelah teroksidasi lalu direaksikan dengan floroglusin dan asam
klorida dan akan memberikan warna merah. Warna ini kemungkinan terjadi dari komponen 3
(C6H4O2) kuinon dan (2(C6H3(OH)3) floroglusin, yang terbentuk dari kuinon dan floroglusin
(Ismay, 2010).
Produk pemutih kulit adalah salah satu jenis produk kosmetik yang mengandung zat
aktif yang dapat menekan atau menghambat pembentukan melanin atau menghilangkan
melanin yang sudah terbentuk sehingga akan memberikan warna kulit yang lebih putih.
Dampak positif yang dapat diperoleh dari pemakaian kosmetika pemutih adalah kulit
menjadi lebih putih dan bersinar. Keterbatasan pengetahuan tentang berbagai poduk
kosmetika pemutih banyak yang tidak tahu dampak negatif yang timbul jika tidak berhati-
hati. Kesalahan yang dilakukan dapat menyebabkan gangguan terhadap kesehatan kulit.
kulit. Kosmetika pemutih biasanya mengandung zat aktif pemutih seperti hidrokuinon
(Dwikarya, 2012).
dapat menyebabkan hiperpigmentasi, padahal melanin berfungsi sebagai pelindung kulit dari
2.4.1 Krim
Krim adalah bentuk sediaan setengah padat yang mengandung satu atau lebih
bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai. Istilah ini secara
konsistensi relatif cair diformulasi sebagai emulsi air dalam minyak atau minyak
dalam air. Sekarang ini batasan tersebut lebih diarahkan untuk produk yang terdiri
dari emulsi minyak dalam air atau dispersi mikrokristal asam-asam lemak atau
alkohol berantai panjang dalam air, yang dapat dicuci dengan air dan lebih ditujukan
untuk penggunaan kosmetika dan estetika. Krim juga dapat digunakan untuk
Istilah krim secara luas digunakan dalam farmasi dan industri kosmetik, dan
banyak produk dalam perdagangan disebut sebagai krim tetapi tidak sesuai dengan
bunyi definisi diatas. Banyak hasil produk yang nampaknya seperti krim tetapi tidak
mempunyai dasar dengan jenis emulsi, biasanya disebut krim (Ansel, 2010).
2.4.2 Kromatografi Lapis Tipis
pada tahun 1938. KLT merupakan bentuk kromatografi planar, selain kromatografi
kertas dan elektroforesis. Berbeda dengan kromatografi kolom yang mana fase
diamnya diisikan atau dikemas di dalamnya, pada kromatografi lapis tipis, fase
diamnya berupa lapisan yang seragam (uniform) pada permukaan bidang datar yang
didukung oleh lempeng kaca, pelat aluminium, atau pelat plastik. Meskipun
demikian, kromatografi planar ini dapat dikatakan sebagai bentuk terbuka dari
Metode komatografi lapis tipis merupakan suatu tehnik pemisahan secara fisika
yang menggunakan dua fase yaitu fase diam dan fase gerak. Pemisahan ini terjadi
karena adanya perbedaan migrasi yang disebabkan oleh beda koefisien distribusi dari
masing – masing komponen. Salah satunya merupakan lapisan stasioner (fase diam)
dengan permukaan yang luas dan fase yang lain berupa zat alir (fluida) yang mengalir
Cara pemisahan dengan adsorpsi pada lapisan tipis adsorben yang dikenal
dengan kromatografi lapis tipis (thin layer chromatography) atau TLC telah meluas
penggunannya dan diakui merupakan cara pemisahan yang baik, khususnya untuk
kegunaan analisis kualitatif. Kini TLC dapat digunakan untuk memisahkan berbagai
anorganik, dan senyawa-senyawa organik baik yang terdapat di alam dan senyawa-
kepekaan yang lebih tinggi, dan dapat dilaksanakan dengan lebih cepat. Banyak
kertas, tetapi dapat dilaksanakan hanya beberapa menit saja bila dikerjakan dengan
Fase diam yang digunakan dalam KLT merupakan penjerap berukuran kecil
dengan diameter partikel antara 10-30 µm. Semakin kecil ukuran rata-rata partikel
fase diam dan semakin sempit kisaran ukuran fase diam, maka semakin baik kinerja
KLT dalam hal efisiensi dan resolusinya (Gandjar & Rohman, 2017).
Tabel 2.1 Beberapa penjerap fase diam yang digunakan pada KLT
vitamin, alkaloid.
dimodifikasi dengan
hidrokarbon
karbohidrat.
diatomae)
Selulosa penukar ion Pertukaran ion Asam nukleat, nukleotida,
logam.
stereospesifik.
Fase gerak pada KLT dapat dipilih dari pustaka, tetapi lebih sering dengan
mencoba-coba karena waktu yang diperlukan hanya sebentar. Sistem yang paling
sederhana adalah campuran dua pelarut organik karena daya elusi campuran kedua
pelarut ini mudah diatur sedemikian rupa sehingga pemisahan dapat terjadi secara
optimal ( Gandjar & Rohman, 2017 ). Berikut adalah petunjuk dalam memilih dan
1. Fase gerak harus memiliki kemurnian yang sangat tinggi karena KLT
2. Daya elusi fase gerak harus diatur sedemikian rupa sehingga harga Rf
3. Untuk pemisahan dengan menggunakan fase diam polar seperti silika gel,
polaritas fase gerak akan menentukan kecepatan migrasi solute yang berarti
juga menentukan nilai Rf. Penambahan pelarut yang bersifat sedikit polar
seperti dietil eter ke dalam pelarut non polar seperti metil benzen akan
4. Solut-solut ionic dan solut-solut polar lebih baik digunakan campuran pelarut
sebagai fase geraknya, seperti campuran air dan metanol dengan
jarak tempuh zat terlarut dengan jarak yang ditempuh pelarut (Khopkar, 2013).
2. Sifat penyerap
6. Tehnik percobaaan
7. Jumlah sampel
8. Suhu
9. Kesetimbangan
yang memakai sumber radiasi eleltromagnetik ultraviolet dekat (190-380) dan sinar
1995). Spektrofotometri UV-Vis melibatkan energi elektronik yang cukup besar pada
menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer
adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang diabsorpsi.
pengabsorpsi untuk larutan sampel atau blangko dan suatu alat untuk mengukur
perbedaan absorpsi antara sampel dan blangko ataupun pembanding (Khopkar, 2013).
larutan, gas, atau uap. Untuk sampel yang berupa larutan perlu diperhatikan pelarut
1. Sumber tenaga radiasi yang stabil, sumber yang biasa digunakan adalah
lampu wolfram.
atau kuvet kaca corex, tetapi untuk pengukuran pada UV menggunakan sel
Serapan cahaya oleh molekul dalam daerah spektrum ultraviolet dan visibel
tergantung pada struktur elektronik dari molekul. Serapan ultraviolet dan visible dari
tenaga elektronik. Disebabkan karena hal ini, maka serapan radiasi ultraviolet atau
biasanya antara orbital ikatan atau orbital pasangan bebas dan orbital non ikatan tak
tingkatan tenaga dari orbital yang bersangkutan. Spektrum ultraviolet adalah gambar
(transmitasi atau absorbansi). Sering juga data ditunjukkan sebagai gambar grafik
atau tabel yang menyatakan panjang gelombang lawan serapan molar atau log dari
cuplikan dan intensitas radiasi yang ditransmisikan bila spesies penyerap tidak ada
2011).
Sumber tenaga radiasi terdiri dari benda yang tereksitasi menuju ke tingkat
yang lebih tinggi oleh sumber listrik bertegangan tinggi atau oleh pemanasan listrik.
Monokromator adalah suatu piranti optis untuk memencilkan radiasi dari sumber
Pengukuran pada daerah UV harus menggunakan sel kuarsa karena gelas tidak
tembus cahaya pada daerah ini. Sel yang biasa digunakan berbentuk persegi maupun
berbentuk silinder dengan ketebalan 10 mm. Sel tersebut adalah sel pengabsorpsi,
spektrofotometer. Sel harus meneruskan energi cahaya dalam daerah spektral yang
diminati. Sebelum sel dipakai dibersihkan dengan air atau dapat dicuci dengan larutan