AGAMA
MATERI :
NAMA-NAMA
3.JOSUA (20402044 )
MANUSIA
Manusia…. Manusia diciptakan oleh tuhan dari saripati tanah, oleh
karena itu sebenarnya dalam diri manusia terdapat sifat-sifat kotor
yang diturunkan dari tanah itu sendiri, misalnya seperti
jorok,licin,berlumpur,dan berbau. Dan begitupun sebaliknya manusia
memiliki sifat baik seperti yang dimiliki oleh tanah. Yaitu dapat
menumbuhkan benih,membantu makhluk lain bertahan menjalani
kehidupan, dan membantu sesama jenisnya sendiri. Manusia memiliki
sifat yang cenderung seperti tanah mudah berubah-ubah tergantung
dimana tanah itu berada. Misalnya sifat manusia yang licin atau cerdik
ketika ia berada di tempat yang menguntungkan baginya, seperti tanah
yang licin ketika tanah itu menjadi basah. Itu hanya salah satu contoh
sifat manusia yang sama dengan tanah. Apabila tanah itu kering tandus
dan gersang, kita dapat merubahnya menjadi tanah yang subur yang
baik untuk di tanam semua jenis tanaman. Tapi tergantung dari
bagaimana cara merawatnya. Sama seperti manusia yang akan menjadi
manusia yang memiliki budi luhur yang baik apabila dirawat dengan
penuh kasih sayang dan ketulusan. Tanah membutuhkan air untuk
menyuburkan, manusia membutuhkan perhatian untuk dapat
bertumbuh dengan baik. Tanah membutuhkan pupuk, sedangkan
manusia membutuhkan asupan gizi yang baik.Setiap manusia
dilahirkan berbeda-beda, dengan manusia yang satu dengan yang lain
nya.
Alam
Jika membicarakan tentang alam , alam bisa dikatakan yaitu sebagai
suatu yang mencakup segala sumber alam atau kekayaan alam . alam
bisa di sebut juga dengan lingkungan yang tanpa kegiatan manusia
.Alam memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap manusia , jika
alam mengalami kerusakan seperti hutan menjadi gundul , penebangan
pohon secara liar itu akan berdampak negative atau barakibat yaitu
seperti banjir , longsor , gempa dll.Apa lagi di zaman modern pada saat
ini, pemerintah dan masyarakat kurang memperhatikan lingkungan
atau alam sehingga banyak lahan-lahan hijau di pakai untuk
pembangunan gedung-gedung , jalan raya dan sebagai nya . karena
pepohonan atau lahan-lahan hijau yang sudah berkurang akibat
pembangunan tersebut maka berakibat terjadinya global worming
.Jadi seharus nya manusia harus lah seobjektif mungkin sumber daya
alam agar tidak merusak karena jika ala mini usdah rusak maka akan
berdampak pada kehidupan manusia juga akan hancur atau ikut-
ikutan rusak juga .
Manusia dan alam memiliki hubungan yang tidak dapat dipisahkan,
dimana manusia membutuhkan alam sebagai tempat mereka hidup.
Namun saat ini kondisi alam semakin memprihatinkan, banyak
kerusakan yang terjadi karena ulah manusia yang memiliki
kecenderungan untuk menguasai alam yang sifatnya eksploitatif.
Terjadinya kekeringan, tanah-tanah tandus, erosi tanah, hilangnya
pohon pelindung, banjir, tanah longsor, pencemaran atmosfir, air,
tanah, dan merosotnya kesuburan serta struktur tanah, degradasi
tanah (penurunan kualitas tanah), perubahan iklim, semua itu
semestinya menyadarkan kita bahwa alam atau lingkungan hidup di
mana kita tinggal ini terancam kelestariannya. Semua ulah manusia
yang hanya mengeksploitasi alam demi keuntungan (ekonomis) semata,
tanpa mempedulikan kesehatan alam ciptaan dan kelestarian serta
keberlangsungannya untuk jangka panjang di masa depan, akan
berakibat negatif bahkan bisa fatal, yaitu merusak tatanan ekosistem.
Alam menjadi tidak ramah dan bersahabat dengan manusia. Alam
tidak menjadi tempat yang memberikan kenyamanan dan ketentraman
untuk manusia menyelenggarakan hidup. Manusia lupa diri, bahwa
mereka adalah mahluk yang diberi kepercayaan oleh Allah, untuk
menjaga maupun merawat alam semesta ini. Artinya manusia
seharusnya bertanggungjawab atas keberlangsungan yang ada di alam
semesta ini. Kondisi alam yang baik tentunya akan mendukung segala
aspek kehidupan manusia, sehingga menciptakan kedamaian, dan
kenyamanan bagi seluruh mahluk hidup di muka bumi ini. Di Mazmur
104, manusia disebut dalam urutan yang sama dengan makhluk yang
lain dan habitatnya. Manusia mempunyai kedudukan yang setara
dengan makhluk hidup yang lain. Manusia memang merupakan
penguasa alam, tetapi manusia itu juga ciptaan Allah, artinya ia rapuh
dan bergantung kepada Allah. Mungkin saat ini banyak orang
berpendapat bahwa untuk dapat menjaga atau menata alam, maka saat
ini manusia harus memiliki otoritas terlebih dahulu. Namun yang
dibicarakan adalah mengenai menjaga alam dan bukan hanya sekedar
manusia mengelola alam yang mengandalkan pada wewenang sebagai
penguasa. Manusia yang ingin menata alam dalam rangka
menyelamatkan alam, harus terlebih dahulu menyadari bahwa sebelum
manusia yang menata alam, sudah ada Tuhan yang lebih dahulu
menata. Tuhan menatanya dengan adil, sehingga penataan tersebut
memperlihatkan irama yang teratur. Kita manusia yang ditata Allah,
ternyata merupakan bagian dari alam, maka dari itu dalam Mazmur
104 digambarkan bahwa habitat itu menentukan.Dengan demikian,
kita sebagai ciptaan yang diberi mandat Allah, untuk menjaga alam
hendaknya berkomitmen untuk merawat alam ciptaan-Nya, untuk
menciptakan kedamaian dan menjaga generasi masa mendatang.
Kekuasaan yang diberikan Allah kepada manusia adalah kuasa sebagai
penatalayan yang bertanggungjawab, termasuk penggunaan atau
pemanfaatan sumber daya yang ada. Suatu hal yang mustahil jika
Allah menciptakan bumi dan menyerahkan kepada manusia hanya
untuk dihancurkan atau dieksploitasi untuk memenuhi kebutuhan
sekarang dengan mengorbankan kesejahteraan atau “mengkhianati
anak cucu kita” di masa mendatang. Sebaliknya, kuasa tersebut
merupakan pendelegasian atas alam ciptaan, yang di dalamnya memuat
unsur pertanggungjawaban baik kepada Allah sebagai Sang Pemilik
bumi dan kepada sesama (sebuah kesolidaritasan) serta rasa hormat
terhadap lingkungan hidup kita. Selamat menjaga alam sebagai bentuk
tanggungjawab kita kepada dan menciptakan kedamaian dimuka bumi
ini. (PKK/Nanda)
Hubungan tuhan, manusia dan alam
Hubungan antara Tuhan, manusia, dan alam sangatlah erat. Kita selalu
percaya bahwa Tuhan yang telah menciptakan manusia serta alam
semesta. Berarti tanpa adanya Tuhan, manusia serta alam tidak akan
tercipta. Budaya kita mengajarkan bahwa seharusnya kita selalu
bersyukur atas apa yang sudah tuhan berikan untuk kelangsungan
hidup manusia.
Banyak cara untuk kita bersyukur kepada Tuhan dengan
bersembahyang, berdoa, beramal, dan sebagainya. Hubungan manusia
dengan Tuhan tidaklah sama dengan hubungan manusia dengan
manusia. Hubungan manusia dengan Tuhan adalah dengan cara
Bathin, manusia dengan Tuhan tidak akan bisa terpisahkan.
Hubungan manusia dengan alam pun sama halnya dengan manusia
dengan Tuhan. Kehidupan manusia dapat berlangsung karena adanya
alam, alam diciptakan Tuhan untuk dapat memenuhi semua kebutuhan
manusia yang dibutuhkan. Manusia dan alam sama-sama saling
membutuhkan. Manusia butuh karena hasil alamnya dan alam pun
butuh manusia karena alam butuh perawatan. Dan sekarang ini
manusia sudah mulai merasakan dampak dari tidak seimbangnya
pemakaian dengan perawatan, jadi alam di negara kita kurang
mencukupi untuk kebutuhan manusia sekarang ini.
Dan seharusnya antara pemanfaatan alam untuk kebutuhan di imbangi
dengan perawatan kita terhadap alam, jadi ada timbal balik antara
manusia dengan alam . Dan dari penjelasan di atas antara Tuhan,
manusia dan alam sangat saling ketergantungan dan membutuhkan.
Hubungan Tuhan, manusia, dan alam sangat erat jika salah satu ada
yang tidak ada maka keseimbangan atau hubungan itu akan terganggu
dan bahkan mungkin tidak akan ada hubungan antara satu dengan
yang lain.