Anda di halaman 1dari 5

Tugas 8 Failure Analysis

Anita Aprilia Susanto (1802311012)

1. Apa yang dimaksud dengan :


● Abrasive wear
Abrasive wear (Keausan abrasive) diketahui merupakan jenis keausan yang
sering dijumpai. Keausan abrasive terjadi ketika terdapat partikel-partikel
keras yang berukuran lebih besar dari ketebalan film pelumas di antara dua
permukaan yang bergerak.
● Adhesive wear
Adhesive wear (Keausan adhesive) adalah keausan yang paling cepat
mengembang. Di dalam adhesive wear dua permukaan yang bergerak
membuat kontak tanpa lubrikasi atau pendingin yang cukup. Permukaan yang
bergerak ini menghasilkan friksi, menaikkan temperatur permukaan sampai
titik lebur, dan menyebabkan permukaan menempel satu sama lain.
● Corrosion- Erosion
Erosi terjadi ketika partikel kecil yang keras yang terdapat di dalam fluida
mengalir menghantam komponen yang dilaluinya dengan kecepatan tinggi
dan menimbulkan impact (benturan) dan kerusakan yang abrasive.
Permukaan yang aus sering memperlihatkan tanda-tanda benturan-banturan
partikel kecil atau bintik-bintik kasar.
● Cavitation erosion
Cavitation erosi terjadi ketika gelembung udara/ gelembung uap air pecah
pada permukaan metal. Semua cairan berisi larutan gas yang membentuk
gelembung udara di area yang bertekanan rendah, dan kondisi-kondisi sistem
abnormal dapat memicu munculnya gelembung uap air tambahan. Ketika
gelembung ini masuk di area bertekanan tinggi, mereka meledak yang
menghasilkan tekanan cairan dengan kecepatan sangat tinggi. Cracks (retak)
yang sangat kecil dan akan semakin banyak sampai serpihan metal terjadi
menghasilkan lubang-lubang kecil.
● Contact stress fatigue
Contact stress fatigue terjadi ketika dua permukaan saling bergesekan atau
saling menekan terhadap bagian yang lain, menghasilkan tekanan yang tinggi,
pergerakan permukaan, dan retak fatigue di salah satu atau kedua
permukaan
● Fretting
Fretting Corrosion terjadi bila dua parts yang seharusnya diikat dengan ketat
mengalami pergerakan/getaran sehingga membuat masing-masing part saling
menekan, mengakibatkan benturan-benturan kecil di permukaan. Pergerakan
yang berlanjut menyebabkan potongan kecil terlepas dari masing-masing
permukaan. Potongan-potongan kecil ini berkarat dan membentuk oksida
cokelat kemerah-merahan (butiran karat).

2. Mengapa brittle materials gagal?


jawab : ​Material rapuh tiba-tiba gagal karena kelebihan beban dan tidak
menunjukkan perambatan retak ulet yang signifikan sebelum kegagalan.
3. Seperti apa bentuk brittle fracture itu?
Jawab : Brittle fracture dapat diilustrasikan sebagai tumpukan kartu-kartu.
Kartu-kartu tersebut terpisah satu sama dan membuat suatu lapisan dalam
tumpukan. Metal dibuat dari butiran atau kristal, yang mana masing-masing tersusun
dari beribu-ribu lapisan dengan rapi " bertumpuk" dalam satu unit sel sama seperti
satuan kartu dalam suatu deck (tumpukan).

Gambar Brittle fracture dapat diilustrasikan memotong tumpukan kartu, kartu


tersebut hanya terpisah dan tidak mempengaruhi kartu yang lain sehingga
menghasilkan permukaan yang rata yang memantulkan cahaya seperti kaca yang
berkilau.

4. Apa perbedaan antara fraktur ulet dan getas?


jawab : ​pada patah ulet akan terlihat deformasi plastis yang kasar pada
permukaannya. penyebaran retakan patah ulet material adalah stabil asalkan
tegangan yang terjadi sama dan tidak berubah. sedangkan untuk patah getas tidak
terjadi deformasi plastis pada saat terjadi retakan sehingga penyebaran retakan tidak
stabil dan sangat cepat.

5. Apa itu tes patah tulang?


jawab : ​Fracture test adalah uji material yang menyebabkan patahan pada benda.

6. Apakah beban fraktur test itu?


jawab :
● Impact load (beban kejut)
● Overload (beban berlebih) : ​Overload dan Impact load menghasilkan patahan
brittle dan ductile yang terjadi dengan cepat menghasilkan permukaan
patahan yang kasar
● Cyclic Load (Beban terus menerus) : ​mebyebabkan fatigue crack yang
merambat perlahan dengan permukaan patahan yang halus

7. Apakah Kapur(Chalk ) rapuh atau ulet?


jawab : ​Rapuh, walaupun keras tapi kapur (chalk) mudah dipatahkan sehingga kapur
dianggap memiliki sifat rapuh.
8. Bagaimana Anda mengidentifikasi ductile fracture?
jawab :
● Ada reduksi luas penampang patahan, akibat tegangan uniaksial
● Tempo terjadinya patah lebih lama.
● Pertumbuhan retak lambat, tergantung pada beban
● Permukaan patahannya terdapat garis-garis benang serabut (fibrosa),
berserat, menyerap cahaya, pempilannya buram

9. Bagaimana brittle fracture itu terjadi?


jawab : Brittle Fracture (Patah Getas) biasanya terjadi pada bahan (material) yang
berstruktur martensit atau komposisi karbon yang sangat tinggi dan lebih keras
namun rapuh, Patah getas terjadi dengan ditandai penjalaran retak yang lebih cepat
dibanding patah ulet dengan penyerapan energi yang lebih sedikit, serta hampir tidak
disertai dengan deformasi plastis. Permukaan patahan pada komponen yang
mengalami patah getas terlihat mengkilap, granular dan relatif rata.
faktor utama terjadi brittle fracture karena stress konsentrasi yang tinggi, tegangan
tarik dan temperatur relatif rendah serta pembebanan yang terjadi melebihi
ketahanan suatu material

10. Bagaimana Anda mencegah brittle fracture?


jawab : ​Cara mencegah brittle fracture bisa dilakukan dengan
-cara heat treatment dan tempering karena cara tersebut dapat mengatur susunan
atom-atom dan molekul-molekul pada material dan mengakibatkan material lebih
tahan terhadap pembebanan.
-mengurangi tegangan yang dialami material.
-membatasi pembebanan yang sesuai dengan batas ketahanan pembebanan
material tersebut.
- melakukan perawatan secara berkala

11. Bagaimana brittle fracture terjadi?


jawab : Brittle Fracture (Patah Getas) biasanya terjadi pada bahan (material) yang
berstruktur martensit atau komposisi karbon yang sangat tinggi dan lebih keras
namun rapuh, Patah getas terjadi dengan ditandai penjalaran retak yang lebih cepat
dibanding patah ulet dengan penyerapan energi yang lebih sedikit, serta hampir tidak
disertai dengan deformasi plastis. Permukaan patahan pada komponen yang
mengalami patah getas terlihat mengkilap, granular dan relatif rata
faktor utama terjadi brittle fracture karena stress konsentrasi yang tinggi, tegangan
tarik dan temperatur relatif rendah serta pembebanan yang terjadi melebihi
ketahanan suatu material

12. Apa contoh ductility?


jawab : ​Contoh dari ductility yaitu ketika material yang bersifat ductile seperti karet,
logam dan sebagainya meregang dan mengalami deformasi sebelum patah ini
disebut dengan benda elastis (ductile), maka ductility itu digambarkan suatu material
padat yang terkena deformasi (stress).

13. Apakah karet ulet atau rapuh?


jawab : Karet merupakan material yang ulet karena dia memiliki regangan dan nilai
elastisitas yang tinggi sehingga sulit untuk patah atau putus maka karet digolongkan
material yang ulet.

14. Mengapa ductile failure lebih disukai?


jawab : Perpatahan ulet memberikan karakteristk berserabut (fibrous) dan gelap
(dull). Perpatahan ulet umumnya lebih disukai karena bahan ulet umumnya lebih
tangguh dan memberikan peringatan lebih dahulu sebelum terjadinya kerusakan.
Pada perpatahan ulet komposisi material juga mempengaruhi, jadi bukan karena
pengaruh beban saja.

15. Bagaimana fracture didiagnosis?


jawab :
● Pembangkit stres (atau konsentrasi stres) bersifat fisik penyimpangan
(retakan, alur, lubang, cacat, utas, slot kunci, dll) pada atau di bagian yang
memusatkan tekanan yang ada.
● Situs inisiasi adalah lokasi awal dari retakan, atau bagian pertama bahan
untuk dipecah. Pembangkit stres sering ditemukan di situs inisiasi.
● Fraktur akhir hanyalah lokasi akhir dari retakan, atau bahan terakhir untuk
dipecahkan.
● Beban kejut dan beban berlebih menghasilkan retakan cepat yang biasanya
terjadi kasar saat disentuh dan hasilnya.
● Jika beban siklik terlalu besar, atau saat kekuatan bagian berkurang, retakan
lambat dapat berkembang yang biasanya halus ke menyentuh dan sering
dikaitkan dengan akar penyebab.

16. Material apa yang memiliki ketangguhan tertinggi (highest toughness) ?


jawab : ​besi cor putih dan besi cor kelabu

17. Material manakah yang memiliki ketangguhan retak tertinggi?


jawab :
Logam :
Aluminium
Paduan aluminium (7075)
Inconel
Baja maraging (200 Grade)
Paduan baja (4340)
Paduan titanium
18. Bagaimana Anda melakukan uji fracture toughness ?
jawab : ​Dengan impact test, Uji impak berguna untuk melihat efek-efek yang
ditimbulkan oleh adanya takikan, bentuk takikan, temperatur, dan faktor-faktor
lainnya. Uji impak dapat juga disebut sebagai suatu pengujian material untuk
mengetahui kemampuan suatu material/bahan dalam menerima beban tumbuk
dengan diukur besarnya energi yang diperlukan untuk mematahkan spesimen
material/bahan

Anda mungkin juga menyukai