Kerusakan:
- Tidak dapat dioperasi
- Dapat operasi, tidak fungsi
- Kerusakan serius
FA yang bagus:
Background info harus akurat (lapangan, tidak cukup) cari mekanisme penyebab + analisis
dan pengujian (lab: uji kekerasan, analisis komposisi, korosi, dll) metode/teknik +
pengetahuan material dan proses pembuatan + pengalaman = analisis benar
Contoh: EDS pada SEM utk batas butir
Contoh
Sepatu lokasi mana yang paling mudah kerusakan
- Lokasi: paling ujung
- Penyebab: sering ditarik, gesek
- Kesimpulan
- Rekomendasi
JENIS-JENIS KERUSAKAN
Fraktografi: ilmu yang mempelajari permukaan perpatahan (kalau material patah)
Permukaan patah dapat dilihat dengan mata (tanpa bantuan alat) ukuran besar
Permukaan patah kecil Mikroskop
- Optic
- Elektron
Perbedaan Optic Elektron
Depth of focus Lebih baik (besar): bisa
melihat topografi permukaan
sampel (patahan; fatigue)
Resolusi Gelombang cahaya (panjang Lebih baik (berkas elektron:
gelombang besar) panjang gelombang jauh lebih
kecil)
Permukaan Rata (harus dipoles, etsa dll) Tidak rata
Mengatur spektrum: tegangan SEM: 1000 keV lebih tinggi dari di rumah
Makin tinggi tegangan (powerful) : makin pendek panjang gelombang
WD (working distance): jarak detector dengan permukaan sampel
SEM
- Sampel harus masuk tabung dengan vakum tinggi
- Dalam tabung diberi berkas elektron kena sampel dipantulkan (melihat dgn
detector)
(+)
- Bisa lihat topografi permukaan
- Bisa lihat komposisi kimia
Detector:
- Secondary electron: morfologi permukaan sampel
- Backscattered: terang gelap perbedaan elemental composition unsur di sampel
Perbedaan ketinggian pada mikrostruktur perpatahan fatigue
4 JENIS PERPATAHAN
a) Transkristalin (transgranular)
- Ductile
- Brittle
Aspek Ductile Brittle
Deformasi plastis Ada necking (bidang Sedikit sekali (putus
geser: ada tegangan akibat sigma
geser tou maksimum maksimum)
FA: tebak
TUGAS
Beda segregasi dan presipitasi
Presipitasi: karbon bisa larut di Fe, kalau keluar mengendap (unsur yang memang bagian dari
sistem tersebut lalu keluar)
Contoh: sensitasi proses pada SS (seri 3 dan 4) aplikasi utk korosivitas tinggi dan suhu
tinggi koef difusi meningkat (eksponensial) berdifusi
SS induk (Fe), alloying elements (C,Cr,Ni) suhu tinggi (solute yg interstitial, C Cr Ni akan
difusi tidak punya preference)
Jika C dan Cr ke batas butir senyawa kromium karbida tidak mungkin bisa masuk lagi ke
kisi kristal butir karena ukuran besar
contoh penguatan: AlCu, solution treatment --> Supersaturated solid solution --> quench
(terperangkap di dalam matriks, kalau dispersi jadi meningkatkan kekuatan) --> presipitat utk
penghalang dislokasi bergerak (butir) --> aging agar optimal (presipitat masih dalam butir, lebih
besar) --> overaging (unsur keluar lalu jadi presipitat di batas butir) --> dislocation bowing
- tujuan: proses penguatan paduan (alloy strengthening)
- contoh: SS --> T sensitasi --> karbon ikatan Fe --> logam karbida --> presipitat menumpuk di
batas butir --> dislokasi begerak ke batas butir trs terhalang jd menumpuk dan intergranular
crack
- Solid solution treatment: memperbanyak zat yang terlarut dipanasin airnya
Diagram fasa: makin tinggi suhu, makin banyak menerima solute batas kelarutan menurun
mengendap
HYDROGEN EMBRITTLEMENT
Hidrogen dapat masuk ke dalam butir pada suhu rendah (karena ukuran sangat kecil)
Ada void dan retak di batas butir
Perbedaan dgn creep:
- Lingkungan operasi (ada hidrogen atau tidak)
- Suhu (pengaruh mikrostruktur)
- Tidak ada mulur
CREEP
Terjadi pada material dengan suhu pemakaian sangat tinggi (>0.5 Tm) dan beban kecil
statis
Perambatan retak: tidak akan merambat kalau tidak ada beban (sama dgn fatigue) tp
creep beban statis, fatik dinamis
Contoh:
- Turbine
- Nuclear reactors
Contoh: turbin turbo
Ada kipas (ada sirip, mutar) menarik udara yang banyak udara dikompres tekanan lebih
tinggi, volume lebih kecil dicampur bahan bakar pembakaran suhu tinggi memutar
turbin
Perbedaan antara constant load dan constant stress creep tests
Resistance to creep
- Solid solution hardening
- Precipitation hardening
- Microstructure
Alloy for high temp use
Meningkatkan ketahanan creep
- Melting point tinggi
- Modulus elastisitas tinggi (kaku)
- Butir besar (tidak ada GB sliding)
Ada void-void di batas butir makin banyak void retak
Creep: faktor tegangan arah perambatan retak arah tegangan yang bekerja
WEAR
Jarang terjadi
Terjadi karena ada tegangan/beban bekerja, tetapi tidak ada perambatan retak merusak
permukaan komponen yang kontak dengan komponen lain (2 atau lebih)
- Contacting materials
- Geometrical parameters
- Relative motion
- Loading
- Type of lubrication
- Environment
Macam-macam wear
- Abrasive wear
- Fretting wear
- Rolling contact fatigue & ceramics
- Impact
- Spalling
- Corrosive
- Erosive
- Cavitation erosion
- Liquid impact erosion
Abrasive wear
Terjadi Kontak antara 2 atau 3 komponen dan semua saling bergerak. Permukaan
komponen ada tonjolan (asperities) jika keras menggesek atau mengindentasi
permukaan yang lebih lunak
- Kecepatan
- Beban yang bekerja: 2 komponen berat-berat beban tinggi
Mekanisme
- Plowing: material naik, ada deformasi plastis
- Cutting: terpotong, ada deformasi plastis, material berkurang
- Fragmentation: material brittle pecah (tidak ada tanda deformasi plastis)
Aplikasi
- Komponen mineral processing liner of large grinding mills (large
autogenous/semi-autogenous dan impact crusher
Bekas besar dan kecil
Fretting
Mekanisme adhesive wear: keduanya bergesekan ada mikrostruktur welding (pencairan)
- Galling: dua komponen bergesekan dengan beban besar tetapi lambat
Fretting
Terjadi pada sambungan-sambungan sistem yang terdapat getaran
Contoh: pesawat banyak paku keling sayap dekat dengan jet turbo (bergetar)
sambungan dengan paku keling (ada celah) bergetar pergerakan relatif antara kedua
komponen fretting (gesekan adhesive welding perambatan retak fatigue)
Syarat fretting
- Vibration : awal dari gerakan relatif
- Contact : kontak antara komponen
Erosive wear
Liquid&soldi impingement erosion
- Tidak mutual welding
Contoh:
Cavitasi bukan solid
Hydrogen damage
Proses:
- Refining: presipitat saat solidifikasi dari supersaturated concentration
- Acid cleaning (pickling): ada asam
- Electroplating
- Kontak dengan cairan/gas mengandung hidrogen
Tipe:
- Hydrogen embrittlement: high strength steel, heavily cold-worked low-carbon
steel (ada tegangan sisa rolling), terjadi pada suhu biasa
- Hydrogen induced blistering: low strength steel pada suhu biasa. Blister biasa
terjadi saat coating ada gelembung berisi udara dan merusak lapisan coating
- Cracking from precipitation of internal gaseous hydrogen
- Hydrogen attack: bisa masuk presiptat
- Cracking from hydrida formation: ada senyawa (bisa dicek dengan SEM EDS)
Pitting and Crevice Corrosion
Pitting:
- Korosi terlokalisasi di satu titik material tidak kehilangan berat yang terlalu
signifikan tapi tiba-tiba bocor
- Logam berbeda potensial (galvanik): katodik lebih mulia, anodik lebih mudah
berkarat/bereaksi. Contoh: tembaga (lebih mulia) dengan besi di asam lemah,
besi akan lebih cepat terkorosi sedangkan tembaga semakin bersih. Kalau
bead larutan, besi korosi tapi tidak secepat itu.
- Lubang-lubang kecil (sumuran), pinggiran tajam, dan dalam
- Rusak lapisan pasif karena serangan ion klorida
- Butir hilang termakan
- EDS di sumur, kalau ada Cl maka pasti pitting
- Dalam tidak terlalu banyak tidak terlalu bahaya
- Dangkal tapi berkumpul di satu tempat lebih bahaya
Lapisan pasif: ada karena logam reaksi dengan lingkungan (baja jadi Fe3O4), SS (Cr
reaksi dgn oksigen), aluminium (Al2O3) berbeda karena lapisan pasif menempel dan
jadi protektif
Efek galvanik: lapisan pasif lebih katodik. Yang penting: rasio katodik dan anodik
Crevice:
- Celah sempit, karena perbedaan konsentrasi oksigen dengan bagian terbuka.
Beda konsentrasi juga bisa jadi galvanik, tetapi lebih umum untuk beda
potensial
- Celah sempit laju korosi lebih cepat
Kalau akibat kavitasi, pinggiran tidak tajam (mekanik/impak dari gelembung udara), butir-butir
ada deformasi plastis
Efek galvanik
- Makin besar kalau jarak antara logam berbeda makin jauh beda potensialnya
pada deret volta
Coating tujuannya untuk menghilangkan katodanya, lebih baik dengan yang lebih anodik
(anoda korban) dibandingkan painting
Intergranular
- Difusi kromium ke batas butir (sensitasi) menjadi kromium karbida tidak
bisa interstisi lagi ke butir
- Suhu cukup tinggi
- Lama distribusi kromium dalam butir (yang paling berkurang di dekat
batas butir)
- SS 300-400 dapat intergranular karena sensitasi presipitat kromium karbida
dan/atau nitrida pada batas butir di temperatur 450-870oC (maksimum pada
675oC). Media seperti hot oxidizing (nitric, chromic) dan hot organic (acetic,
formic) acids.
Stress system
- Tension
- Compression
- Shear
- Bending
- Torsion
Stress distribution
Stress tensor 2D dan 3D
Failure
Kegagalan terjadi pada dua kondisi
1. Perpatahan material. Karakteristik brittle
2. Inisiasi dari inelastic (plastic) pada material. Karakteristik ductile